Minggu, 12 November 2023

LAPORAN EVIDENCE BASED PRACTICE (EBP)


KEPERAWATAN GERONTIK

 

EFEKTIVITAS TEHNIK RELAKSASI BENSON TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH  PADA NY. S

 

Nama Mahasiswa        : xxxx

NIM                            :  xxx

 

1.   Latar Belakang

   Lansia merupakan tahap akhir dari siklus hidup manusia, yaitu bagian dari proses kehidupan yang tidak dapat disadari dan akan di alami oleh setiap individu (Azizah, 2011). Proses menua merupakan proses yang berlanjut secara alamiah, dimulai sejak lahir dan pada umumnya dialami pada semua makhluk hidup (Nugroho, 2008). Penyakit degeneratif pada lansia yang disebabkan oleh penurunan fungsi adalah diabetes mellitus dan hipertensi (Subroto, 2006). Penyakit tersebut akan dapat mengganggu aktifitas lansia dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari (Sutikno,2011).

Setianto (2007) mengkla-sifikasikan tekanan darah tinggi menjadi empat tingkatan yaitu normal (SBP = Sistole Blood Pressure < 120 mmHg dan Diastole Blood Pressure = DBP < 80 mmHg), pra hipertensi (SBP 120-139 mmHg dan DBP 80-89 mmHg), hipertensi tahap satu (SBP 140-159 mmHg dan DBP 90-99 mmHg) dan hipertensi tahap dua (SBP ≥ 160 dan DBP ≥ 100 mmHg). Beberapa ciri yang dapat menggambarkan penyakit tekanan darah tinggi adalah sakit kepala, jantung berdebar-debar, sakit di tengkuk, mudah lelah, penglihatan kabur dan per-darahan hidung.

Teknik relaksasi Benson berfokus pada kata atau kalimat tertentu yang diucapkan berulang kali dengan ritme teratur yang disertai sikap pasrah pada Tuhan Yang Maha Esa sambil menarik nafas dalam.

Pernafasan yang panjang dapat memberikan energi yang cukup, karena pada waktu menghembuskan nafas mengeluarkan karbondioksida (CO2) dan saat menghirup nafas panjang mendapatkan oksigen yang sangat diperlukan tubuh untuk membersihkan darah dan mencegah kerusakan jaringan otak akibat kekurangan oksigen (hipoksia).

Saat tarik nafas panjang otot-otot dinding perut (Rektus abdominalis, transverses abdominalis, internaldan ekternal obligue) menekan iga bagian bawah kearah belakang serta mendorong sekat diafragma ke atas dapat berakibat meninggikan tekanan intra abdominal sehingga dapat merangsang aliran darah baik vena cava inferior maupun aorta abdominalis, mengakibatkan aliran darah (vaskularisasi) menjadi meningkat keseluruh tubuh terutama organ - organ vital seperti otak, sehingga O2 tercukupi didalam otakdan tubuh menjadi rileks (Benson & Proctor, 2000).

Diposyandu lansia Argo Sehat Ledok Argomulyo Salatiga jumlah lansia terdapat 90 orang. Rata-rata lansia diposyandu Argo Sehat memiliki riwayat penyakit seperti hipertensi, rematik, asam urat, DM dll.  Namun kebanyakan lansia mengalami hipertensi dan rematik. Hal ini dikarenakan rata-rata lansia berusia 60 tahun keatas. Usia tersebut merupakan salah satu faktor resiko penyebab dari hipertensi.

 

2.    PICO

a.       Problem

Manfaat dari terapi benson ini adalah melegakan stress untuk penyakit darah tinggi, penyakit jantung, susah hendak tidur, sakit kepala disebabkan karena tekanan dan asma, membantu  orang menjadi rileks dan dapat memperbaiki berbagai aspek kesehatan fisik, serta membantu individu untuk mengontrol diri dan memfokuskan perhatian sehingga ia dapat mengambil respon yang tepat saat berada dalam situasi yang menegangkan (Miltenberger, 2004).

 

 

b.      Intervensi

Peneliti mengukur tekanan darah sebelum dan setelah intervensi menggunakan tensimeter digital. Responden diberikan instruksi untuk memposisikan tubuh senyaman mungkin sebelum dilakukan terapi. Peneliti memberikan terapi relaksasi benson selama 10-15menit.

 

c.       Comparatif

d.      Outcome

Dari penelitian yang dilakuakn Oktarina Dewi Sartika2, Kirnantoro (2017) tentang “Pengaruh Relaksasi Benson Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Penderita Hipertensi Di Balai Pstw Unit Budi Luhur Yogyakarta” didapatkan hasil uji Wilcoxon perbedaan tekanan darah sistolik dan diastolik diperoleh p-value (0,000) <0,05, artinya ada perbedaan yang signifikan tekanan darah sistolik dan diastolik sebelum dan sesudah dilakukan relaksasi benson. Berdasarkan hasil pengujian disimpulkan ada pengaruh relaksasi benson terhadap penurunan tekanan darah.

3.    Tinjauan Kasus

Ny. S mengatakan menderita hipertensi sejak 2 tahun yang lalu serta keluarga ada yang mempunyai riwayat hipertensi yaitu ibu kandung Ny S. Keluhan yang dirasakan Ny S adalah sering pusing, tidak bisa tidur/insomnia serta badan terasa pegal dan kaku. Dari pemeriksaan fisik didapati tekanan darah 167/90mmHg, Nadi 91 x/menit, pernafasan 22x/menit.

 

4.    Dasar Pembanding

Tehnik relaksasi benson termasuk dalam salah satu teknik relaksasi nafas dalam. Relaksasi benson  yang merupakan pengembangan metode respon relaksasi dengan melibatkan faktor keyakinan pasien .Relaksasi merupakan cara menghilangkan stres sebagai pemicu terjadinya hipertensi, oleh sebab itu, penderita hipertensi disarankan untuk melakukan terapi relaksasi (Dalimartha. S, 2008).

5.    Implementasi

Implementasi yang dilakukan berupa tehnik relaksasi benson pada Ny. S secara teratur setiap malam sebelum tidur. Pada saat tehnik relaksasi benson  Ny. S melalukan gerakan yang dicontohkan sesuai dengan kemampuannya, ada 9 gerakan pada relaksasi benson :

a.       Langkah 1

Atur lingkungan yang nyaman agar pasien bisa focus dan rileks

b.      Langkah 2

Posisikan pasien senyaman mungkin bisa duduk atau berbaring

c.       Langkah 3

Menganjurkan pasien untuk  serilek-rileksnya

d.      Langkah 4

Anjurkan pasien melemaskan otot dari mulai kaki sampai tangan

e.       Langkah 5

Anjurkan pasien untuk tidak berfikir lain dan tetap focus pada terapi

f.        Langkah 6

Tarik nafas dalam sebanyak 3 kali dengan mata terbuka

g.      Langkah 7

Tarik nafas dalam sebanyak 3 kali dengan mata tertutup

h.      Langkah 8

Tarik nafas dan hembuskan dengan berzikir/ berdoa sesuai keyakinan

i.        Langkah 9

Anjurkan klien untuk mendengarkan music lembut untuk menstimulasi otak agar rileks

 

6.    Hasil

Tabel rekapan tekana darah Ny S :

Tanggal

Sebelum

Sesudah

sistolik

diastolik

sistolik

diastolik

27 juni 2019

160

90

155

90

28 juni 2019

150

100

145

90

02 juli 2019

170

90

170

90

 

 

7.    Diskusi

Setelah dilakukan implementasi selama 3 hari kepada Ny S mendapatkan hasil selama 2 awal ada penurunan tekanan darah pada sistolik dan pada diastolic tidak ada perubahan. Pada hari ke 3 didapatkan hasil tekanan darah sebelum dan sesudah relaksasi benson tidak ada perubahan pada sistolik maupun diastolic, Hal ini bisa terjadi dkarena Ny S tidak dalam keadaan rilek

8.    Kesimpulan dan Saran

a.       Kesimpulan

Relaksasi benson terbukti bisa menurunkan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi.

b.      Saran

1)      Bagi pelayanan kesehatan.

Terapi relaksasi benson dapat dijadikan sebagai terapi alternatif pengganti/tambahan selain dengan terapi pengobatan dalam mengatasi masalah tekanan darah pada lansia.

 

2)      Bagi pasien

Hendaknya lebih banyak melakukan tehnik relaksasi benson secara rutin dan terus menerus untuk terapi melalui nonfarmatologi yang dapat menurunkan tekana darah.

 

 

 

 

 

 

 

9.      DAFTAR  PUSTAKA

Azizah. L.M. (2011). Keperawatan Lanjut Usia. Edisi. 1. Yogyakarta: Graha Ilmu.Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2013). Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI.

 

Setianto, B. (2007). Hipertensi Penyebab Utama Penyakit Jantung. Diunduh dari: http://dinkes-sulsel.go.id/view. php?id=134&jenis=berita tanggal 25 Juni 2019.

 

Miltenberger, R. (2004). Behavior modification,principles and procedures. (3th ed). Belmont CA: Wadsworth Thompson learning.

 

Dalimartha. S, P. B. (2008). Care Your Self Hipertensi Cetakan 1. Penerbit plus.