Jumat, 16 September 2011

ASKEB Kehamilan post mature

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mortalitas dan morbilitas pada wanita hamil dan bersalin adalah besar di Negara berkembang, di Negara miskin sekitar 25 - 50% kematian wanita subur disebabkan hal yang berkaitan dengan assessment safe mother hood tahun 1990 – 1991, suatu hasil kegiatan ini adalah rekomendasi rencana kegiatan 5 tahun dalam bentuk strategi rasional untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu (AKI), sedangkan penyebab tak langsung kematian ibu antara lain anemia, Kurang Energi Kronis (KEK) dan keadaan “4 terlalu” (terlalu tua, muda, dan banyak). (Prawihardjo, 2001: 3 - 4).

Kehamilan merupakan peristiwa luhur dan merupakan proses reproduksi yang dialami seseorang, setiap wanita hamil membawa resiko yang bersifat dinamis. Artinya kehamilan normal dapat berubah menjadi resiko tinggi atau sebaliknya. Misalnya seorang ibu hamil normal bisa mengalami kelainan letak pada kehamilan preterm, terutama pada TM II, letak dan presentasi janin belum stabil yang bisa beresiko terhadap ibu dan janinnya sehingga ibu hamil perlu mewaspadai terjadinya resiko dalam kehamilan, baik kehamilan primi atau multi, kehamilan tetap membawa resiko.

Pada multigravida sering umumnya mengalami banyak masalah, karena memiliki pengalaman sebelumnya. Sedangkan pada primigravida sering mengahadapi beberapa masalah yang berkaitan dengan adaptasi kehamilan dimana ibu merasa terganggu, maka diperlukan asuhan antenatal bagi seluruh ibu hamil untuk memonitor dan mendeteksi resiko tinggi kehamilan normal.

Berdasarkan gambaran di atas asuhan antenatal sangat penting dalam upaya penurunan angka kematian ibu. Yakni, melakukan pencegahan dengan menemukan faktor resiko tinggi ibu hamil melalui pemeriksaan kehamilan secara berkala sesuai dengan program KIA untuk menjamin kualitas atau mutu pelayanan KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) merupakan bagian terpenting yang secara efektif dapat membantu ibu hamil dalam memecahkan masalah terutama pada multigravida dengan kurangnya pengetahuan tentang kehamilan fisiologi.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mahasiswa dapat menerapkan pola pikir secara alamiah kedalam bentuk Asuhan Kebidanan pada kehamilan menurut Management Helen Vamey.

2. Tujuan Khusus

Dalam melaksanakan Asuhan Kebidanan pada ibu hamil dengan kehamilan patologi. Bidan diharapkan mampu:

a. Melakukan pengkajian data.

b. Mengidentifikasi diagnosa, masalah, dan kebutuhan.

c. Mengidentifikasi masalah potensial.

d. Mengidentifikasi kebutuhan segera.

e. Merumuskan suatu tindakan yang komprehensif.

f. Melaksanakan suatu tindakan sesuai dengan rencana.

g. Mengevaluasi pelaksanaan Asuhan Kebidanan.

C. Manfaat

1. Bagi Mahasiswa

Dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama di bangku kuliah serta mendapatkan pengalaman dalam melaksanakan Asuhan Kebidanan secara langsung kepada ibu hamil patologi dan sebagai bekal penulis di dalam melaksanakan tugas sebagai bidan.

2. Bagi Pasien

Agar pasien mengetahui dari perubahan fisiologi dan patologis yang terjadi pada kehamilan, baik secara biologis maupun psikologis serta tanda bahaya dalam kehamilan sehingga pasien memperhatikan kesehatan kehamilannya dengan melakukan pemeriksaan antenatal secara teratur.

3. Bagi petugas

Sebagai tambahan informasi atau masukan bagi tenaga kesehatan lain dalam usaha meningkatkan kualitas pelayanan Asuhan Kebidanan pada ibu hamil fisiologi dan patologis.

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian

· Kehamilan post mature adalah kehamilan yang berlangsung lebih dari 42 minggu dihitung berdasarkan rumus naegle dengan siklus rata – rata 28 hari.

(Mochtar, 1998 : 221)

· Kehamilan post mature adalah kehamilan yang melewati 294 hari atau lebih dari 42 minggu belum terjadi persalinan

(Prawiroharjo, 1999 : 37)

B. Patofisiologi

Hamil lebih dari 42 minggu



Kadar progesterone tidak cepat turun sehingga kepekaan uterus terhadap oksitosin berkurang



Akibatnya :

- Kontraksi uterus berkurang

- Persalinan tertunda



Penuaan plasenta sehingga tidak terjadi infusiensi (gangguan fungsi plasenta)



- Nutritional infusiensi mengakibatkan IUGR

- Respiratori infusiensi mengakibatkan hipoksia

C. Etimologi

1. Penyebab pasti belum diketahui

2. Psikologi atau strees

3. Hormonal (kadar progesterone tidak cepat turun walaupun kehamilan telah cukup bulan sehingga kepekaan uterus terhadap oksitosin berkurang).

4. Faktor lain adalah faktor hereditas, karean post maturitasserin dijumpai pada keluarga tertentu

5. Tidak terjadi produksi prostaglanding yang berperan dalam timbulnya his selalu kurangnya air ketuban, infusiensi plasenta.

D. Penanganan

Pengelolaan kehamilan lewat waktu diawali dari umur kehamilan 41 minggu disebabkan meningkatnya pengaruh buruk pada keadaan perinatal setelah umur kehamilan 40 minggu dan meningkatnya insiden janin besar.

Pengelolaan persalinan :

· Bila sudah dipastikan umur kehamilan 41 minggu, pengelolaan tergantung dari derajat kematangan serviks.

· Bila serviks matang (skor bishob > 5) dilakukan induksi persalinan asal tidak ada janin besar. Jika janin > 4000 gram dilakukan secetio saesaria.

· Pemantauan intra partum dengan menggunakan KTG dan kehadiran dokter spesialis anak, apalagi bila ditemukan mekonium mutlak diperlukan.

· Pada serviks belum matang (skor bishop <>

· NST dan penilaian volume kantong amnion. Bila keduanya normal, kehamilan dibiarkan berlanjut dan penilaian janin dilanjutkan seminggu 2 kali.

· Bila ditemukan oligohidramnion (<>

· Bila volume cairan amnion normal dan NST tidak reaktif, tes dnegan kontraksi (CST) harus dilakukan. Hasil CST positif janin perlu dilahirkan. CST begatif kehamilan dibiarkan berlangsung dan penilaian dilakukan 3 hari lagi kemudian.

· Keadaan serviks (ekor bishop) harus dinilai ulang setiap kunjungan pasien dan kehamilan harus diakhiri bila serviks matang.

· Kehamilan lewat waktu dengan komplikasi seperti DM, Preeklamsia, kehamilan harus diakhiri tanpa harus memandang keadaan serviks.

Pengelolaan Intrapartum

· Pasien tidur miring sebelah kiri

· Pergunakan pemantauan elektronik jantung janin

· Berikan oksigen bila ditemukan keadaan jantung yang abnormal

· Perhatikan jalannya persalinan

· Segera setelah lahir bayi harus segera diperiksa terhadap kemungkinan hipolikemi, hipovolemi, hipotermi dan polisitemi.

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. “S” G2 P0A1 UK 42 MINGGU

DENGAN POST DATE DI RB SEKAR WANGI

BARON. MAGETAN

I. PENGKAJIAN

Tanggal Pengkajian : 27 Januari 2010 pukul : 10.00 WIB

Tanggal MRS : 26 Januari 2010 pukul : 23.30 WIB

Tempat Pengkajian : RB Sekar Wangi, Magetan.

No. Reg : 100823

1. Data subyektif

1. Biodata

Istri Suami

Nama : Ny.”S” Nama Suami : Tn.”G”

Umur : 25 Tahun Umur : 29 Tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa : Jawa/Indonesia

Pendidikan : SLTA Pendidikan : STM

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta (pabrik)

Penghasilan : - Penghasilan : Rp 1.500.000,00

Alamat : Ds Grogol lor , Magetan.

2. Keluhan utama

Ibu mengatakan datang ke rumah sakit dengan suami,ibu mengatakan bahwa kehamilannya sudah lewat 13 hari dari perkiraan kelahiran.

3. Riwayat kesehatan

- Riwayat kesehatan yang lalu

Ibu mengatakan sebelum hamil tidak pernah menderita penyakit sesak nafas (asma), batuk yang tidak sembuh-sembuh dan disertai darah (TBC) , tidak pernah menderita sakit kuning (Hepatitis), kencing manis (DM), darah tinggi (hipertensi), jantung, tidak pernah operasi, tidak pernah menderita penyakit akibat hubungan seksualitas seperti :Sipilis, Gonorhoe, condiloma accuminata, condilomamatalata, serta HIV/AIDS.

- Riwayat kesehatan sekarang

Ibu tidak sedang menderita sakit seperti pusing yang hebat (hipertensi), sesak nafas (asma), batuk yang lama dan berdarah (TBC), dan jantung. Tidak pernah sakit dengan gejala batuk yang lama lebih dari 1 bulan, kencing manis (DM), jantung, penyakit kuning (hepatitis), dan keputihan yang tidak kunjung sembuh, tidak pernah operasi, tidak pernah menderita penyakit akibat hubungan seksualitas seperti :Sipilis, Gonorhe, condiloma accuminata, condiloma matalata, serta HIV/AIDS.

4. Riwayat kesehatan keluarga

Ibu mengatakan dalam keluarga istri dan suami tidak ada yang menderita penyakit TBC, sakit kuning (hepatitis), kencing manis, jantung, darah tinggi, dan sesak nafas (asma), dan dalam keluarga tidak ada yang keturunan kembar.

5. Riwayat Kebidanan

· Haid

Menarche : Usia 13 thn

Siklus : Siklus 28-30 hari

Lama Haid : 7 – 8 hari

Warna : Hari pertama dan terakhir berwarna coklat, hari kedua selanjutnya berwarna merah segar.

Jumlah : Sehari ganti 2 – 3 softex / hari

Fluor albus : Kadang – kadang tidak berbau, tidak berwarna

Dismininorhea : Kadang-kadang 2 hari sebelum haid ibu merasakan nyeri perut.

Konsistensi : Encer kadang ada gumpalan.

HPHT : 07-04-2009

· Riwayat kehamilan,persalinan dan nifas lalu

Ibu mengatakan pertama kali hamil pada usia 23 tahun dan ibu mengalami keguguran pada usia kehamilan2 bulan dan ibu kuretase di RS.

· Riwayat Kehamilan Sekarang

Ibu mengatakan hamil yang kedua. Kehamilan sekarang berusia 42 minggu, sewaktu hamil muda ibu sering mual muntah di pagi hari dan napsu makan berkurang. Keluhan tersebut hilang setelah kehamilan 3 bulan. Ibu mulai merasakan gerakan janin sejak usia 5 bulan.Selama hamil ibu rutin periksa hamil ke bidan sebanyak 8 kali.Ibu sudah mendapatkan TT lengkap. Dan ibu mendapatkan penyuluhan tentang perawatan payudara dan kebutuhan nutrisi ibu hamil.

· Riwayat KB

Ibu mengatakan belum pernah memakai alat KB apapun dan rencanya setelah melahirkan akan memakai KB suntik 3 bulan.

6. Pola Kebiasaan Sehari – hari

a) Pola Nutrisi

Sebelum Hamil :

Ibu makan 3 kali sehari dengan porsi cukup terdiri dari nasi, sayur (Sawi, kangkung, bayam, kacang-kacangan) lauk (tempe, daging, telur, tahu) buah, minum air putih 6 – 7 gelas/ hari kadang minum susu atau teh manis 1 gelas/ hari

Saat Hamil :

Ibu makan 3 kali sehari dengan porsi sedang terdiri dari nasi, sayur (Sawi, kangkung, bayam, kacang-kacangan) lauk (tempe, daging, telur, tahu) buah, minum air putih 6 – 7 gelas/ hari, minum susu 2x sehari.

b) Pola Eliminasi

Sebelum hamil : BAB 1x sehari dan BAK 4-5x sehari.

Selama hamil : BAB 1x sehari dn BAK 6-7 x sehari.

c) Pola Istirahat

Sebelum hamil :

Ibu istirahat cukup, tidur malam mulai jam 21.00 bangun jam 05.00 pagi. Tidur siang 1 jam mulai jam 13.00 – 14.00.

Saat hamil.

Ibu mengatakan istirahat cukup, tidur malam mulai jam 21.00 bangun jam 05.00 pagi. Tidur siang 1 jam mulai jam 13.00 – 14.00.

d) Pola Aktifitas

Sebelum dan selama hamil ibu melakukan pekerjaan rumah tangga seperti menyapu, mengepel, memasak, mencuci, dll.

e) Personal Hygine

Sebelum hamil : Mandi 2 kali/ hari, keramas 2 hari sekali, gosok gigi 2 kali/ hari, ganti baju dan celana dalam 2 kali/ hari.

Saat hamil : Mandi 2 kali/ hari, keramas 2 hari sekali, gosok gigi 2 kali/ hari, ganti baju dan celana dalam 2 kali/ hari atau setiap kali terasa basah.

f) Seksual

Sebelum hamil : Ibu melakukan hubungan seksual dengan suaminya 3- 4x dalam seminggu.

Selama hamil : Ibu mengatakan jarang melakukan hubungan seksual karena ibu merasa tidak nyaman dan takut bila terjadi sesuatu. Pada 3 bulan pertama ibu melakukan hubungan seks dengan suaminya 1x dalam seminggu. Dan saat usia kehamilan 6 bulan keatas ibu melakukan hanya 1x dalam sebulan. Setelah melahirkan ibu akan melakukan hubungan seks dengan suaminya setelah 40 hari setelah melahirkan.

7. Latar Belakang Sosial Budaya

Ibu dan keluarga menganut adat Jawa, melakukan upacara selamatan brokohan untuk menyambut kelahiran bayi, upacara 7 bulan (tingkepan)dan dalam keluarga tidak ada adat berpantang terhadap satu makan tertentu, tidak pernah pijat kedukun, tidak minum jamu-jamuan dalam pengambilan keputusan dilakukan oleh suami, bila sakit ibu dan keluarga berobat kepetugas kesehatan.

8. Spiritual

Ibu dan keluarga beragama Islam, selalu taat beribadah dan berdo’a kepada Allah agar bayinya cepat lahir sehat dan selamat.

9. Riwayat ketergantungan

Ibu dan anggota keluarga tidak pernah ada ketergantungan terhadap obat-obat tertentu, rokok, alcohol, jamu tradisional, kopi.

2. Data Obyektif

1. Pemeriksaan Umum

- K/U : Baik

- Kesadaran : Composmentis

- Antropometri

· BB sebelum hamil : 49 kg

BB waktu hamil : 65 kg

· TB : 163 cm

· Lila : 26 cm

- TTV : TD : 120/80 mmHg RR : 20x/ mnt

N : 80 x/mnt S : 36,5oC

- HPL : 14 Januari 2010

2. Pemeriksaan Fisik

a. Inspeksi

Kepada : Kulit kepala bersih, rambut warna hitam, rambut tidak rontok.

Muka : Tidak pucat, tidak odema, tidak tampak cloasma gravidarum.

Mata : Simetris, sklera putih, konjungtiva tidak anemis.

Mulut : Bersih, tidak ada karies gigi, gusi tidak berdarah, bibir lembab, tidak ada stomatitis.

Telinga : Bersih, simetris, tidak ada serumen.

Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, kelenjar limfe dan pembesaran vena jogularis.

Dada : Pernapasan teratur, puting menonjol, tampak hiperpigmentasi areola mamae.

Perut : Bersih, tida ada bekas luka operasi, tidak tampak strie livida dan linia nigra, pembesaran perut sesuai umur kehamilan.

Genetalia : Bersih, tidak odema, tidak ada varises, tidak ada candiloma acuminate.

Anus : Bersih, tidak ada hemoroid.

Ekstremtas : Tidak odema, tidak tampak varices.

b. Palpasi

Kepala : Tidak ada benjolan

Leher : Tidak ada pembesaran vena jugilaris,kelanjar tyroid dan kelanjar getah bening.

Dada : Pada payudara tidak ada benjolan abnormal,ASI (kolostrum) belum keluar.

Abdomen : - TFU : Me Donald 33 cm

- TBJ : (33 – 11) x 155 : 3410 gram

- Leopold I : TFU 3 jari dibawah Px. Pada bagian fundus teraba bokong.

- Leopold II : Pada perut sebelah kiri teraba bagian keras seperti papan ( punggung ) , dibagian kiri teraba bagian kecil janin

- Leopold III : Pada bagian bawah teraba kepala) dan tidak dapat digoyangkan.

- Leopold IV : kepala bayi sudah masuk PAP.

His 1-2x dalam 10 menit lama 20 detik.

c. Auskultasi : DJJ : 12-11-12 = 140x / menit

d. Perkusi

Reflek patella kanan kiri (+/+)

II. IDENTIFIKASI MASALAH/ DIAGNOSA

Dx : Ny. “S” G2 P0A1 UK 42 minggu, janin tunggal, hidup, intra uteri, situs membujur, habitus fleksi, presentasi kepala dengan K/U ibu dan janin baik.

Ds : Ibu mengatakan kehamilannya sudah lewat pada taksiran persalinan dan belum ada tanda-tanda untuk melahirkan.

Do : - HPHT : 07-04- 2009

- HPL : 14-01- 2010

- TTV : - T : 120/80 mmHg - N : 84x/menit

- S : 36,50C - R : 20x/menit

- Palpasi

§ Leopold I : TFU 3 jari dibawah Px. Pada bagian fundus teraba bokong.

§ Leopold II : Pada perut sebelah kiri teraba bagian keras seperti papan ( punggung ) , dibagian kiri teraba bagian kecil janin

§ Leopold III : Pada bagian bawah teraba kepala) dan tidak dapat digoyangkan.

§ Leopold IV : kepala bayi sudah masuk PAP.

- His 1-2x dalam 10 menit lama 20 detik.

- TFU : 33 cm

- TBJ : (33 – 12) x 155 : 3100 gram

- Auskultasi

- DJJ : 136x/menit.

III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL

- Persalinan patologi.

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA

- Konsul ke dr.Obgyn.

V. PERENCANAAN

Tanggal 27 januari 2010 Pukul : 19.45 WIB

Dx : Ny. “S” G2 P0A1 UK 42 minggu, janin tunggal, hidup, intra uteri, situs membujur, habitus fleksi, presentasi kepala dengan K/U ibu dan janin baik.

Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan ± 30 menit ibu mengerti tentang kehamilan post date dan kemungkinan cara persalinannya.

Kriteria hasil

- Ibu mengerti tentang penjelasan yang telah di berikan oleh bidan tentang kehamilan post date.

- Ibu mengerti tentang kemungkinan cara peralinannya.

Intervensi :

1. Jelaskan pada ibu tentang kehamilan post date.

R/ Menambah pengetahuan ibu dan ibu mengerti tentang kehamilan postdate sehingga ibu lebih kooperatif dalam semua tindakan.

2. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan.

R/ Ibu mengerti dengan hasil pemeriksaan.

3. Jelaskan pada ibu dan suami tentang kemungkinan cara persalinan.

R/ Ibu mengerti persalinan yang akan dihadapi.

4. Konsul ke dr.Obgyn

R/ Untuk mendapatkan penanganan lebih cepat.

5. Lakukan pemantauan TTV dan DJJ

Untuk mengatahui keadaan ibu dan perkembangan janin.

6. Memotivasi dan memberi dukungan pada ibu.

R/ Ibu merasa tenang dalam menghadapi pesalinan nanti.

7. Anjurkan pada ibu untuk selalu berdo’a

R/ Untuk meminta agar persalinannya berjalan lancar.

VI. Implementsi

Tanggal : 27 januari 2010 pukul : 19.55 WIB

Dx : Ny. “S” G2 P0A1 UK 42 minggu, janin tunggal, hidup, intra uteri, situs membujur, habitus fleksi, presentasi kepala dengan K/U ibu dan janin baik.

Implementasi :

1. Menjelaskan pada ibu tentang kehamilan postdate.

2. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan.

3. Menjelaskan pada ibu dan suami tentang kemungkinan cara persaalinan.

4. Konsul ke dr.Obgyn.

5. Melakukan pemantauan TTV dan DJJ.

6. Memotivasi dan memberi dukungan pada ibu.

7. Menganjurkan pada ibu untuk selalu berdo’a.

VII. Evaluasi

Tanggal : 27 januari 2010 pukul : 20.15 wib

Dx : Ny. “S” G2P0A1 UK 42 minggu, janin tunggal, hidup, intra uteri, situs membujur, habitus fleksi, presentasi kepala dengan K/U ibu dan janin baik.

S : Ibu mengatakan mengerti dan paham atas penjelasan yang telah diberikan.

O :

- Ibu tampak lega setelah mendapatkan penjelasan oleh bidan tentang kondisinya.

- Ibu bisa menjelaskan kembali tenang penjelasan yang telah diberikan.

- Instruksi dokter untuk dilakukan terminasi dengan induksi.

A : Ny “ S” G2P0A1 dengan kehamilan postdate UK 42 minggu, tunggal, hidup, intrauteri, situs membujur, habitus fleksi, presentasi kepala, rencana terminasi induksi dengan K/U Ibu dan janin baik.

P : - Inform consent.

- Menjelaskan pada ibu tentang persalinan induksi.

BAB IV

PEMBAHASAN

KESENJANGAN ANTARA TEORI DAN KASUS

Asuhan kebidanan pada Ny. “S” G2 P0A1 UK 42 minggu dengan post date di RB. Sekar Wangi, Baron, Magetan oleh mahasiswa. Pelaksanaannya di mulai dengan melakukan pengkajian meliputi data subyektif dan obyektif. Dari pengkajian tersebut di temukan masalh – masalah yang muncul pada ibu bersalin serta dapat ditentukan diagnosa kebidanan. Adapun diagnosa kebidanan yang muncul adalah GIIP0A1 usia kehamilan 42 minggu dengan post date.

Data subyektif yang mendasari diagnosa Ny. “S” dengan masalah dengan post date, agar ibu tidak cemas maka kita menjelaskan pada ibu tentang cara persalinan induksi ataupun dengan tindakan dokter yaitu secsio cecaria.

Kesimpulan :

I. Pengkajian

Data anamnesa yang dikaji pada ibu bersalin tersebut diambil langsung dari ibu tersebut dan tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus jadi dapat disimpulkan bahwa ada kesamaan antara teori dan kasus.

II. Identifikasi masalah diagnosa

Identifikasi masalah pada ibu bersalin tersebut diambil langsung dari hasil pemeriksaan ibu tersebut dan tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus jadi dapat disimpulkan bahwa ada kesamaan antara teori dan kasus.

III. Antisipasi masalah potensial

Antisipasi masalah potensial pada ibu bersalin tersebut diambil langsung dari ibu tersebut dan tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus jadi dapat disimpulkan bahwa ada kesamaan antara teori dan kasus.

IV. Identifikasi kebutuhan segera

Identifikasi Kebutuhan segera pada ibu bersalin tersebut diambil langsung dari hasil pemeriksaan pada ibu tersebut dan tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus jadi dapat disimpulkan bahwa ada kesamaan antara teori dan kasus.

V. Intervensi

Intervensi adalah perencanaan tindakan pada ibu bersalin tersebut diambil langsung dari hasil pemeriksaan pada ibu tersebut dan tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus jadi dapat disimpulkan bahwa ada kesamaan antara teori dan kasus.

VI. Implementasi

Implementasi sdalah pelaksanaan tindakan pada ibu bersalin tersebut diambil langsung dari hasil pemeriksaan pada ibu tersebut dan tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus jadi dapat disimpulkan bahwa ada kesamaan antara teori dan kasus.

VII. Evaluasi

Evaluasi pada ibu bersalin tersebut diambil langsung dari hasil pemeriksaan pada ibu tersebut dan tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus jadi dapat disimpulkan bahwa ada kesamaan antara teori dan kasus.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dalam pelaksanaan asuhan kebidanan pada Ny “S” dengan masalah post date disimpulkan :

1. Pengkajian pada Ny “S” GII P0A1 UK : 42 minggu diketahui data objektifnya adalah keadaan ibu baik, kesadaran composmentis.

2. Identifikasi Diagnosa Masalah berdasarkan pengkajian adalah Ny “S” GIIP0A1 UK : 42 minggu dengan masalah post date .

3. Identifikasi Masalah Potensial pada Ny “S” GIIP0A1 UK : 42 minggu dengan masalah post date ada indikasi persalinan patologis.

4.Identifikasi Kebutuhan Segera dengan pemberian konseling tentang menjelaskan pada ibu tentang cara persalinan induksi ataupun dengan tindakan dokter yaitu secsio cecaria.

5. Perencanaan / intervensi pada Ny “S” GIIP0A1 UK : 42 minggu dengan masalah post date :

1. Jelaskan pada ibu tentang kehamilan post date.

R/ Menambah pengetahuan ibu dan ibu mengerti tentang kehamilan postdate sehingga ibu lebih kooperatif dalam semua tindakan.

2. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan.

R/ Ibu mengerti dengan hasil pemeriksaan.

3. Jelaskan pada ibu dan suami tentang kemungkinan cara persalinan.

R/ Ibu mengerti persalinan yang akan dihadapi.

4. Konsul ke dr.Obgyn

R/ Untuk mendapatkan penanganan lebih cepat.

5. Lakukan pemantauan TTV dan DJJ

R/ Untuk mengatahui keadaan ibu dan perkembangan janin.

6. Memotivasi dan memberi dukungan pada ibu.

R/ Ibu merasa tenang dalam menghadapi pesalinan nanti.

7. Anjurkan pada ibu untuk selalu berdo’a

R/ Untuk meminta agar persalinannya berjalan lancar.

6. Implementasi pada Ny “S” GIIP0A1 UK : 42 minggu dengan masalah post date :

- Menjelaskan pada ibu tentang kehamilan postdate.

- Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan.

- Menjelaskan pada ibu dan suami tentang kemungkinan cara persaalinan.

- Konsul ke dr.Obgyn.

- Melakukan pemantauan TTV dan DJJ.

- Memotivasi dan memberi dukungan pada ibu.

- Menganjurkan pada ibu untuk selalu berdo’a.

7. Evaluasi pada Ny “S” GIIP0A1 UK : 42 minggu dengan masalah post date :

S : Ibu mengatakan mengerti dan paham atas penjelasan yang telah diberikan.

O :

- Ibu tampak lega setelah mendapatkan penjelasan oleh bidan tentang kondisinya.

- Ibu bisa menjelaskan kembali tenang penjelasan yang telah diberikan.

- Instruksi dokter untuk dilakukan terminasi dengan induksi.

A : Ny “ S” G2P0A1 dengan kehamilan postdate UK 42 minggu, tunggal, hidup, intrauteri, situs membujur, habitus fleksi, presentasi kepala, rencana terminasi induksi dengan K/U Ibu dan janin baik.

P : - Inform consent.

- Menjelaskan pada ibu tentang persalinan induksi.

Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan pada ibu bersalin , maka kesimpulan yang dapat diambil adalah :

Tahap pengumpulan data dasar dilakukan dengan metode yang ada dalam penelitian ini dilakukan metode observasi, anamnesa dan pemeriksaan fisik.Data yang didapat berupa data subyektif dan data obyektif yang diperoleh dari pasien dan keluarga.

5.2 Saran

1. Untuk Petugas Kesehatan

Meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik sehingga kejadian post date pada ibu bersalin bisa dicegah.

2. Untuk Masyarakat

Agar masyarakat kususnya ibu hamil bisa menerapkan waktu tafsiran persalinannya .

3. Untuk Mahasiswa atau Praktikan

Manggali ilmu semaksimal mungkin untuk menambah pengetahuan dan ketrampilan mahasiswa tentang masalah – masalah yang terjadi pada persalinan post date.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mortalitas dan morbilitas pada wanita hamil dan bersalin adalah besar di Negara berkembang, di Negara miskin sekitar 25 - 50% kematian wanita subur disebabkan hal yang berkaitan dengan assessment safe mother hood tahun 1990 – 1991, suatu hasil kegiatan ini adalah rekomendasi rencana kegiatan 5 tahun dalam bentuk strategi rasional untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu (AKI), sedangkan penyebab tak langsung kematian ibu antara lain anemia, Kurang Energi Kronis (KEK) dan keadaan “4 terlalu” (terlalu tua, muda, dan banyak). (Prawihardjo, 2001: 3 - 4).

Kehamilan merupakan peristiwa luhur dan merupakan proses reproduksi yang dialami seseorang, setiap wanita hamil membawa resiko yang bersifat dinamis. Artinya kehamilan normal dapat berubah menjadi resiko tinggi atau sebaliknya. Misalnya seorang ibu hamil normal bisa mengalami kelainan letak pada kehamilan preterm, terutama pada TM II, letak dan presentasi janin belum stabil yang bisa beresiko terhadap ibu dan janinnya sehingga ibu hamil perlu mewaspadai terjadinya resiko dalam kehamilan, baik kehamilan primi atau multi, kehamilan tetap membawa resiko.

Pada multigravida sering umumnya mengalami banyak masalah, karena memiliki pengalaman sebelumnya. Sedangkan pada primigravida sering mengahadapi beberapa masalah yang berkaitan dengan adaptasi kehamilan dimana ibu merasa terganggu, maka diperlukan asuhan antenatal bagi seluruh ibu hamil untuk memonitor dan mendeteksi resiko tinggi kehamilan normal.

Berdasarkan gambaran di atas asuhan antenatal sangat penting dalam upaya penurunan angka kematian ibu. Yakni, melakukan pencegahan dengan menemukan faktor resiko tinggi ibu hamil melalui pemeriksaan kehamilan secara berkala sesuai dengan program KIA untuk menjamin kualitas atau mutu pelayanan KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) merupakan bagian terpenting yang secara efektif dapat membantu ibu hamil dalam memecahkan masalah terutama pada multigravida dengan kurangnya pengetahuan tentang kehamilan fisiologi.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mahasiswa dapat menerapkan pola pikir secara alamiah kedalam bentuk Asuhan Kebidanan pada kehamilan menurut Management Helen Vamey.

2. Tujuan Khusus

Dalam melaksanakan Asuhan Kebidanan pada ibu hamil dengan kehamilan patologi. Bidan diharapkan mampu:

a. Melakukan pengkajian data.

b. Mengidentifikasi diagnosa, masalah, dan kebutuhan.

c. Mengidentifikasi masalah potensial.

d. Mengidentifikasi kebutuhan segera.

e. Merumuskan suatu tindakan yang komprehensif.

f. Melaksanakan suatu tindakan sesuai dengan rencana.

g. Mengevaluasi pelaksanaan Asuhan Kebidanan.

C. Manfaat

1. Bagi Mahasiswa

Dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama di bangku kuliah serta mendapatkan pengalaman dalam melaksanakan Asuhan Kebidanan secara langsung kepada ibu hamil patologi dan sebagai bekal penulis di dalam melaksanakan tugas sebagai bidan.

2. Bagi Pasien

Agar pasien mengetahui dari perubahan fisiologi dan patologis yang terjadi pada kehamilan, baik secara biologis maupun psikologis serta tanda bahaya dalam kehamilan sehingga pasien memperhatikan kesehatan kehamilannya dengan melakukan pemeriksaan antenatal secara teratur.

3. Bagi petugas

Sebagai tambahan informasi atau masukan bagi tenaga kesehatan lain dalam usaha meningkatkan kualitas pelayanan Asuhan Kebidanan pada ibu hamil fisiologi dan patologis.

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian

· Kehamilan post mature adalah kehamilan yang berlangsung lebih dari 42 minggu dihitung berdasarkan rumus naegle dengan siklus rata – rata 28 hari.

(Mochtar, 1998 : 221)

· Kehamilan post mature adalah kehamilan yang melewati 294 hari atau lebih dari 42 minggu belum terjadi persalinan

(Prawiroharjo, 1999 : 37)

B. Patofisiologi

Hamil lebih dari 42 minggu



Kadar progesterone tidak cepat turun sehingga kepekaan uterus terhadap oksitosin berkurang



Akibatnya :

- Kontraksi uterus berkurang

- Persalinan tertunda



Penuaan plasenta sehingga tidak terjadi infusiensi (gangguan fungsi plasenta)



- Nutritional infusiensi mengakibatkan IUGR

- Respiratori infusiensi mengakibatkan hipoksia

C. Etimologi

1. Penyebab pasti belum diketahui

2. Psikologi atau strees

3. Hormonal (kadar progesterone tidak cepat turun walaupun kehamilan telah cukup bulan sehingga kepekaan uterus terhadap oksitosin berkurang).

4. Faktor lain adalah faktor hereditas, karean post maturitasserin dijumpai pada keluarga tertentu

5. Tidak terjadi produksi prostaglanding yang berperan dalam timbulnya his selalu kurangnya air ketuban, infusiensi plasenta.

D. Penanganan

Pengelolaan kehamilan lewat waktu diawali dari umur kehamilan 41 minggu disebabkan meningkatnya pengaruh buruk pada keadaan perinatal setelah umur kehamilan 40 minggu dan meningkatnya insiden janin besar.

Pengelolaan persalinan :

· Bila sudah dipastikan umur kehamilan 41 minggu, pengelolaan tergantung dari derajat kematangan serviks.

· Bila serviks matang (skor bishob > 5) dilakukan induksi persalinan asal tidak ada janin besar. Jika janin > 4000 gram dilakukan secetio saesaria.

· Pemantauan intra partum dengan menggunakan KTG dan kehadiran dokter spesialis anak, apalagi bila ditemukan mekonium mutlak diperlukan.

· Pada serviks belum matang (skor bishop <>

· NST dan penilaian volume kantong amnion. Bila keduanya normal, kehamilan dibiarkan berlanjut dan penilaian janin dilanjutkan seminggu 2 kali.

· Bila ditemukan oligohidramnion (<>

· Bila volume cairan amnion normal dan NST tidak reaktif, tes dnegan kontraksi (CST) harus dilakukan. Hasil CST positif janin perlu dilahirkan. CST begatif kehamilan dibiarkan berlangsung dan penilaian dilakukan 3 hari lagi kemudian.

· Keadaan serviks (ekor bishop) harus dinilai ulang setiap kunjungan pasien dan kehamilan harus diakhiri bila serviks matang.

· Kehamilan lewat waktu dengan komplikasi seperti DM, Preeklamsia, kehamilan harus diakhiri tanpa harus memandang keadaan serviks.

Pengelolaan Intrapartum

· Pasien tidur miring sebelah kiri

· Pergunakan pemantauan elektronik jantung janin

· Berikan oksigen bila ditemukan keadaan jantung yang abnormal

· Perhatikan jalannya persalinan

· Segera setelah lahir bayi harus segera diperiksa terhadap kemungkinan hipolikemi, hipovolemi, hipotermi dan polisitemi.

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. “S” G2 P0A1 UK 42 MINGGU

DENGAN POST DATE DI RB SEKAR WANGI

BARON. MAGETAN

I. PENGKAJIAN

Tanggal Pengkajian : 27 Januari 2010 pukul : 10.00 WIB

Tanggal MRS : 26 Januari 2010 pukul : 23.30 WIB

Tempat Pengkajian : RB Sekar Wangi, Magetan.

No. Reg : 100823

1. Data subyektif

1. Biodata

Istri Suami

Nama : Ny.”S” Nama Suami : Tn.”G”

Umur : 25 Tahun Umur : 29 Tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa : Jawa/Indonesia

Pendidikan : SLTA Pendidikan : STM

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta (pabrik)

Penghasilan : - Penghasilan : Rp 1.500.000,00

Alamat : Ds Grogol lor , Magetan.

2. Keluhan utama

Ibu mengatakan datang ke rumah sakit dengan suami,ibu mengatakan bahwa kehamilannya sudah lewat 13 hari dari perkiraan kelahiran.

3. Riwayat kesehatan

- Riwayat kesehatan yang lalu

Ibu mengatakan sebelum hamil tidak pernah menderita penyakit sesak nafas (asma), batuk yang tidak sembuh-sembuh dan disertai darah (TBC) , tidak pernah menderita sakit kuning (Hepatitis), kencing manis (DM), darah tinggi (hipertensi), jantung, tidak pernah operasi, tidak pernah menderita penyakit akibat hubungan seksualitas seperti :Sipilis, Gonorhoe, condiloma accuminata, condilomamatalata, serta HIV/AIDS.

- Riwayat kesehatan sekarang

Ibu tidak sedang menderita sakit seperti pusing yang hebat (hipertensi), sesak nafas (asma), batuk yang lama dan berdarah (TBC), dan jantung. Tidak pernah sakit dengan gejala batuk yang lama lebih dari 1 bulan, kencing manis (DM), jantung, penyakit kuning (hepatitis), dan keputihan yang tidak kunjung sembuh, tidak pernah operasi, tidak pernah menderita penyakit akibat hubungan seksualitas seperti :Sipilis, Gonorhe, condiloma accuminata, condiloma matalata, serta HIV/AIDS.

4. Riwayat kesehatan keluarga

Ibu mengatakan dalam keluarga istri dan suami tidak ada yang menderita penyakit TBC, sakit kuning (hepatitis), kencing manis, jantung, darah tinggi, dan sesak nafas (asma), dan dalam keluarga tidak ada yang keturunan kembar.

5. Riwayat Kebidanan

· Haid

Menarche : Usia 13 thn

Siklus : Siklus 28-30 hari

Lama Haid : 7 – 8 hari

Warna : Hari pertama dan terakhir berwarna coklat, hari kedua selanjutnya berwarna merah segar.

Jumlah : Sehari ganti 2 – 3 softex / hari

Fluor albus : Kadang – kadang tidak berbau, tidak berwarna

Dismininorhea : Kadang-kadang 2 hari sebelum haid ibu merasakan nyeri perut.

Konsistensi : Encer kadang ada gumpalan.

HPHT : 07-04-2009

· Riwayat kehamilan,persalinan dan nifas lalu

Ibu mengatakan pertama kali hamil pada usia 23 tahun dan ibu mengalami keguguran pada usia kehamilan2 bulan dan ibu kuretase di RS.

· Riwayat Kehamilan Sekarang

Ibu mengatakan hamil yang kedua. Kehamilan sekarang berusia 42 minggu, sewaktu hamil muda ibu sering mual muntah di pagi hari dan napsu makan berkurang. Keluhan tersebut hilang setelah kehamilan 3 bulan. Ibu mulai merasakan gerakan janin sejak usia 5 bulan.Selama hamil ibu rutin periksa hamil ke bidan sebanyak 8 kali.Ibu sudah mendapatkan TT lengkap. Dan ibu mendapatkan penyuluhan tentang perawatan payudara dan kebutuhan nutrisi ibu hamil.

· Riwayat KB

Ibu mengatakan belum pernah memakai alat KB apapun dan rencanya setelah melahirkan akan memakai KB suntik 3 bulan.

6. Pola Kebiasaan Sehari – hari

a) Pola Nutrisi

Sebelum Hamil :

Ibu makan 3 kali sehari dengan porsi cukup terdiri dari nasi, sayur (Sawi, kangkung, bayam, kacang-kacangan) lauk (tempe, daging, telur, tahu) buah, minum air putih 6 – 7 gelas/ hari kadang minum susu atau teh manis 1 gelas/ hari

Saat Hamil :

Ibu makan 3 kali sehari dengan porsi sedang terdiri dari nasi, sayur (Sawi, kangkung, bayam, kacang-kacangan) lauk (tempe, daging, telur, tahu) buah, minum air putih 6 – 7 gelas/ hari, minum susu 2x sehari.

b) Pola Eliminasi

Sebelum hamil : BAB 1x sehari dan BAK 4-5x sehari.

Selama hamil : BAB 1x sehari dn BAK 6-7 x sehari.

c) Pola Istirahat

Sebelum hamil :

Ibu istirahat cukup, tidur malam mulai jam 21.00 bangun jam 05.00 pagi. Tidur siang 1 jam mulai jam 13.00 – 14.00.

Saat hamil.

Ibu mengatakan istirahat cukup, tidur malam mulai jam 21.00 bangun jam 05.00 pagi. Tidur siang 1 jam mulai jam 13.00 – 14.00.

d) Pola Aktifitas

Sebelum dan selama hamil ibu melakukan pekerjaan rumah tangga seperti menyapu, mengepel, memasak, mencuci, dll.

e) Personal Hygine

Sebelum hamil : Mandi 2 kali/ hari, keramas 2 hari sekali, gosok gigi 2 kali/ hari, ganti baju dan celana dalam 2 kali/ hari.

Saat hamil : Mandi 2 kali/ hari, keramas 2 hari sekali, gosok gigi 2 kali/ hari, ganti baju dan celana dalam 2 kali/ hari atau setiap kali terasa basah.

f) Seksual

Sebelum hamil : Ibu melakukan hubungan seksual dengan suaminya 3- 4x dalam seminggu.

Selama hamil : Ibu mengatakan jarang melakukan hubungan seksual karena ibu merasa tidak nyaman dan takut bila terjadi sesuatu. Pada 3 bulan pertama ibu melakukan hubungan seks dengan suaminya 1x dalam seminggu. Dan saat usia kehamilan 6 bulan keatas ibu melakukan hanya 1x dalam sebulan. Setelah melahirkan ibu akan melakukan hubungan seks dengan suaminya setelah 40 hari setelah melahirkan.

7. Latar Belakang Sosial Budaya

Ibu dan keluarga menganut adat Jawa, melakukan upacara selamatan brokohan untuk menyambut kelahiran bayi, upacara 7 bulan (tingkepan)dan dalam keluarga tidak ada adat berpantang terhadap satu makan tertentu, tidak pernah pijat kedukun, tidak minum jamu-jamuan dalam pengambilan keputusan dilakukan oleh suami, bila sakit ibu dan keluarga berobat kepetugas kesehatan.

8. Spiritual

Ibu dan keluarga beragama Islam, selalu taat beribadah dan berdo’a kepada Allah agar bayinya cepat lahir sehat dan selamat.

9. Riwayat ketergantungan

Ibu dan anggota keluarga tidak pernah ada ketergantungan terhadap obat-obat tertentu, rokok, alcohol, jamu tradisional, kopi.

2. Data Obyektif

1. Pemeriksaan Umum

- K/U : Baik

- Kesadaran : Composmentis

- Antropometri

· BB sebelum hamil : 49 kg

BB waktu hamil : 65 kg

· TB : 163 cm

· Lila : 26 cm

- TTV : TD : 120/80 mmHg RR : 20x/ mnt

N : 80 x/mnt S : 36,5oC

- HPL : 14 Januari 2010

2. Pemeriksaan Fisik

a. Inspeksi

Kepada : Kulit kepala bersih, rambut warna hitam, rambut tidak rontok.

Muka : Tidak pucat, tidak odema, tidak tampak cloasma gravidarum.

Mata : Simetris, sklera putih, konjungtiva tidak anemis.

Mulut : Bersih, tidak ada karies gigi, gusi tidak berdarah, bibir lembab, tidak ada stomatitis.

Telinga : Bersih, simetris, tidak ada serumen.

Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, kelenjar limfe dan pembesaran vena jogularis.

Dada : Pernapasan teratur, puting menonjol, tampak hiperpigmentasi areola mamae.

Perut : Bersih, tida ada bekas luka operasi, tidak tampak strie livida dan linia nigra, pembesaran perut sesuai umur kehamilan.

Genetalia : Bersih, tidak odema, tidak ada varises, tidak ada candiloma acuminate.

Anus : Bersih, tidak ada hemoroid.

Ekstremtas : Tidak odema, tidak tampak varices.

b. Palpasi

Kepala : Tidak ada benjolan

Leher : Tidak ada pembesaran vena jugilaris,kelanjar tyroid dan kelanjar getah bening.

Dada : Pada payudara tidak ada benjolan abnormal,ASI (kolostrum) belum keluar.

Abdomen : - TFU : Me Donald 33 cm

- TBJ : (33 – 11) x 155 : 3410 gram

- Leopold I : TFU 3 jari dibawah Px. Pada bagian fundus teraba bokong.

- Leopold II : Pada perut sebelah kiri teraba bagian keras seperti papan ( punggung ) , dibagian kiri teraba bagian kecil janin

- Leopold III : Pada bagian bawah teraba kepala) dan tidak dapat digoyangkan.

- Leopold IV : kepala bayi sudah masuk PAP.

His 1-2x dalam 10 menit lama 20 detik.

c. Auskultasi : DJJ : 12-11-12 = 140x / menit

d. Perkusi

Reflek patella kanan kiri (+/+)

II. IDENTIFIKASI MASALAH/ DIAGNOSA

Dx : Ny. “S” G2 P0A1 UK 42 minggu, janin tunggal, hidup, intra uteri, situs membujur, habitus fleksi, presentasi kepala dengan K/U ibu dan janin baik.

Ds : Ibu mengatakan kehamilannya sudah lewat pada taksiran persalinan dan belum ada tanda-tanda untuk melahirkan.

Do : - HPHT : 07-04- 2009

- HPL : 14-01- 2010

- TTV : - T : 120/80 mmHg - N : 84x/menit

- S : 36,50C - R : 20x/menit

- Palpasi

§ Leopold I : TFU 3 jari dibawah Px. Pada bagian fundus teraba bokong.

§ Leopold II : Pada perut sebelah kiri teraba bagian keras seperti papan ( punggung ) , dibagian kiri teraba bagian kecil janin

§ Leopold III : Pada bagian bawah teraba kepala) dan tidak dapat digoyangkan.

§ Leopold IV : kepala bayi sudah masuk PAP.

- His 1-2x dalam 10 menit lama 20 detik.

- TFU : 33 cm

- TBJ : (33 – 12) x 155 : 3100 gram

- Auskultasi

- DJJ : 136x/menit.

III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL

- Persalinan patologi.

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA

- Konsul ke dr.Obgyn.

V. PERENCANAAN

Tanggal 27 januari 2010 Pukul : 19.45 WIB

Dx : Ny. “S” G2 P0A1 UK 42 minggu, janin tunggal, hidup, intra uteri, situs membujur, habitus fleksi, presentasi kepala dengan K/U ibu dan janin baik.

Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan ± 30 menit ibu mengerti tentang kehamilan post date dan kemungkinan cara persalinannya.

Kriteria hasil

- Ibu mengerti tentang penjelasan yang telah di berikan oleh bidan tentang kehamilan post date.

- Ibu mengerti tentang kemungkinan cara peralinannya.

Intervensi :

1. Jelaskan pada ibu tentang kehamilan post date.

R/ Menambah pengetahuan ibu dan ibu mengerti tentang kehamilan postdate sehingga ibu lebih kooperatif dalam semua tindakan.

2. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan.

R/ Ibu mengerti dengan hasil pemeriksaan.

3. Jelaskan pada ibu dan suami tentang kemungkinan cara persalinan.

R/ Ibu mengerti persalinan yang akan dihadapi.

4. Konsul ke dr.Obgyn

R/ Untuk mendapatkan penanganan lebih cepat.

5. Lakukan pemantauan TTV dan DJJ

Untuk mengatahui keadaan ibu dan perkembangan janin.

6. Memotivasi dan memberi dukungan pada ibu.

R/ Ibu merasa tenang dalam menghadapi pesalinan nanti.

7. Anjurkan pada ibu untuk selalu berdo’a

R/ Untuk meminta agar persalinannya berjalan lancar.

VI. Implementsi

Tanggal : 27 januari 2010 pukul : 19.55 WIB

Dx : Ny. “S” G2 P0A1 UK 42 minggu, janin tunggal, hidup, intra uteri, situs membujur, habitus fleksi, presentasi kepala dengan K/U ibu dan janin baik.

Implementasi :

1. Menjelaskan pada ibu tentang kehamilan postdate.

2. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan.

3. Menjelaskan pada ibu dan suami tentang kemungkinan cara persaalinan.

4. Konsul ke dr.Obgyn.

5. Melakukan pemantauan TTV dan DJJ.

6. Memotivasi dan memberi dukungan pada ibu.

7. Menganjurkan pada ibu untuk selalu berdo’a.

VII. Evaluasi

Tanggal : 27 januari 2010 pukul : 20.15 wib

Dx : Ny. “S” G2P0A1 UK 42 minggu, janin tunggal, hidup, intra uteri, situs membujur, habitus fleksi, presentasi kepala dengan K/U ibu dan janin baik.

S : Ibu mengatakan mengerti dan paham atas penjelasan yang telah diberikan.

O :

- Ibu tampak lega setelah mendapatkan penjelasan oleh bidan tentang kondisinya.

- Ibu bisa menjelaskan kembali tenang penjelasan yang telah diberikan.

- Instruksi dokter untuk dilakukan terminasi dengan induksi.

A : Ny “ S” G2P0A1 dengan kehamilan postdate UK 42 minggu, tunggal, hidup, intrauteri, situs membujur, habitus fleksi, presentasi kepala, rencana terminasi induksi dengan K/U Ibu dan janin baik.

P : - Inform consent.

- Menjelaskan pada ibu tentang persalinan induksi.

BAB IV

PEMBAHASAN

KESENJANGAN ANTARA TEORI DAN KASUS

Asuhan kebidanan pada Ny. “S” G2 P0A1 UK 42 minggu dengan post date di RB. Sekar Wangi, Baron, Magetan oleh mahasiswa. Pelaksanaannya di mulai dengan melakukan pengkajian meliputi data subyektif dan obyektif. Dari pengkajian tersebut di temukan masalh – masalah yang muncul pada ibu bersalin serta dapat ditentukan diagnosa kebidanan. Adapun diagnosa kebidanan yang muncul adalah GIIP0A1 usia kehamilan 42 minggu dengan post date.

Data subyektif yang mendasari diagnosa Ny. “S” dengan masalah dengan post date, agar ibu tidak cemas maka kita menjelaskan pada ibu tentang cara persalinan induksi ataupun dengan tindakan dokter yaitu secsio cecaria.

Kesimpulan :

I. Pengkajian

Data anamnesa yang dikaji pada ibu bersalin tersebut diambil langsung dari ibu tersebut dan tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus jadi dapat disimpulkan bahwa ada kesamaan antara teori dan kasus.

II. Identifikasi masalah diagnosa

Identifikasi masalah pada ibu bersalin tersebut diambil langsung dari hasil pemeriksaan ibu tersebut dan tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus jadi dapat disimpulkan bahwa ada kesamaan antara teori dan kasus.

III. Antisipasi masalah potensial

Antisipasi masalah potensial pada ibu bersalin tersebut diambil langsung dari ibu tersebut dan tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus jadi dapat disimpulkan bahwa ada kesamaan antara teori dan kasus.

IV. Identifikasi kebutuhan segera

Identifikasi Kebutuhan segera pada ibu bersalin tersebut diambil langsung dari hasil pemeriksaan pada ibu tersebut dan tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus jadi dapat disimpulkan bahwa ada kesamaan antara teori dan kasus.

V. Intervensi

Intervensi adalah perencanaan tindakan pada ibu bersalin tersebut diambil langsung dari hasil pemeriksaan pada ibu tersebut dan tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus jadi dapat disimpulkan bahwa ada kesamaan antara teori dan kasus.

VI. Implementasi

Implementasi sdalah pelaksanaan tindakan pada ibu bersalin tersebut diambil langsung dari hasil pemeriksaan pada ibu tersebut dan tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus jadi dapat disimpulkan bahwa ada kesamaan antara teori dan kasus.

VII. Evaluasi

Evaluasi pada ibu bersalin tersebut diambil langsung dari hasil pemeriksaan pada ibu tersebut dan tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus jadi dapat disimpulkan bahwa ada kesamaan antara teori dan kasus.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dalam pelaksanaan asuhan kebidanan pada Ny “S” dengan masalah post date disimpulkan :

1. Pengkajian pada Ny “S” GII P0A1 UK : 42 minggu diketahui data objektifnya adalah keadaan ibu baik, kesadaran composmentis.

2. Identifikasi Diagnosa Masalah berdasarkan pengkajian adalah Ny “S” GIIP0A1 UK : 42 minggu dengan masalah post date .

3. Identifikasi Masalah Potensial pada Ny “S” GIIP0A1 UK : 42 minggu dengan masalah post date ada indikasi persalinan patologis.

4.Identifikasi Kebutuhan Segera dengan pemberian konseling tentang menjelaskan pada ibu tentang cara persalinan induksi ataupun dengan tindakan dokter yaitu secsio cecaria.

5. Perencanaan / intervensi pada Ny “S” GIIP0A1 UK : 42 minggu dengan masalah post date :

1. Jelaskan pada ibu tentang kehamilan post date.

R/ Menambah pengetahuan ibu dan ibu mengerti tentang kehamilan postdate sehingga ibu lebih kooperatif dalam semua tindakan.

2. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan.

R/ Ibu mengerti dengan hasil pemeriksaan.

3. Jelaskan pada ibu dan suami tentang kemungkinan cara persalinan.

R/ Ibu mengerti persalinan yang akan dihadapi.

4. Konsul ke dr.Obgyn

R/ Untuk mendapatkan penanganan lebih cepat.

5. Lakukan pemantauan TTV dan DJJ

R/ Untuk mengatahui keadaan ibu dan perkembangan janin.

6. Memotivasi dan memberi dukungan pada ibu.

R/ Ibu merasa tenang dalam menghadapi pesalinan nanti.

7. Anjurkan pada ibu untuk selalu berdo’a

R/ Untuk meminta agar persalinannya berjalan lancar.

6. Implementasi pada Ny “S” GIIP0A1 UK : 42 minggu dengan masalah post date :

- Menjelaskan pada ibu tentang kehamilan postdate.

- Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan.

- Menjelaskan pada ibu dan suami tentang kemungkinan cara persaalinan.

- Konsul ke dr.Obgyn.

- Melakukan pemantauan TTV dan DJJ.

- Memotivasi dan memberi dukungan pada ibu.

- Menganjurkan pada ibu untuk selalu berdo’a.

7. Evaluasi pada Ny “S” GIIP0A1 UK : 42 minggu dengan masalah post date :

S : Ibu mengatakan mengerti dan paham atas penjelasan yang telah diberikan.

O :

- Ibu tampak lega setelah mendapatkan penjelasan oleh bidan tentang kondisinya.

- Ibu bisa menjelaskan kembali tenang penjelasan yang telah diberikan.

- Instruksi dokter untuk dilakukan terminasi dengan induksi.

A : Ny “ S” G2P0A1 dengan kehamilan postdate UK 42 minggu, tunggal, hidup, intrauteri, situs membujur, habitus fleksi, presentasi kepala, rencana terminasi induksi dengan K/U Ibu dan janin baik.

P : - Inform consent.

- Menjelaskan pada ibu tentang persalinan induksi.

Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan pada ibu bersalin , maka kesimpulan yang dapat diambil adalah :

Tahap pengumpulan data dasar dilakukan dengan metode yang ada dalam penelitian ini dilakukan metode observasi, anamnesa dan pemeriksaan fisik.Data yang didapat berupa data subyektif dan data obyektif yang diperoleh dari pasien dan keluarga.

5.2 Saran

1. Untuk Petugas Kesehatan

Meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik sehingga kejadian post date pada ibu bersalin bisa dicegah.

2. Untuk Masyarakat

Agar masyarakat kususnya ibu hamil bisa menerapkan waktu tafsiran persalinannya .

3. Untuk Mahasiswa atau Praktikan

Manggali ilmu semaksimal mungkin untuk menambah pengetahuan dan ketrampilan mahasiswa tentang masalah – masalah yang terjadi pada persalinan post date.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar