Minggu, 01 Desember 2013

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN FRAKTUR

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN FRAKTUR
A.    DEFINISI
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang atau tulang rawan sebagian ataupun keseluruhan yang terjadi bila tulang tidak kuat/tahan benturan atau tekanan.
B.     ETIOLOGI
  1. Tekanan eksternal (akibat kecelakaan, trauma dan lain-lain.)
  2. Karena penyakit/patologis (demineralisasi berlebihan).
C.    MANIFESTASI KLINIK
  1. Nyeri
  2. Immobilisasi
  3. Menurunnya pergerakan
  4. Adanya crepitasi
  5. Echymosis dan eritema
  6. Spasme otot
  7. Deformitas
  8. Bengkak atau adanya memar
  9. Gangguan sensasi
  10. Hilangnya fungsi
  11. Menolak untuk berjalan atau bergerak
D.    KOMPLIKASI
  1. Infeksi
  2. Kompartemen sindrom
  3. Kerusakan kulit, abrasi, laserasi, penetrasi dan nekrosis
  4. Gangren
  5. Emboli paru
  6. Trombosis vena
  7. ARDS
  8. Osteoporosis pasca trauma
  9. Ruptur tendon
  10. Syok hemoragik
  11. Pembuluh darah robek
  12. Osteomyelitis
  13. Tetanus
E.     PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
  1. Foto roentgen
  2. Pemeriksaan fisik
  3. Pemeriksaan darah
F.     PENATALAKSANAAN
  1. 5 - 10 menit, reduksi tanpa nekrose (immobilisasi)
  2. > 20 menit, terjadi spasme lakukan reduksi dengan nekrose
  3. Fraktur tertutup (reposisi tertutup)
  4. Fraktur terbuka (bidai, tutup luka, hentikan perdarahan dengan balut tekan)
  5. Rekognisi (mencari lokasi fraktur)
  6. Reduksi/reposisi (mengembalikan posisi awal)
  7. Retensi (memilih tindakan) gips atau traksi
  8. Rehabilitasi

G.    ANALISA DATA PRE OPERASI
NO
DATA
PENYEBAB
MASALAH
KEPERAWATAN
1
DS:
-  Klien mengeluh nyeri
DO:
-  Wajah tampak meringis
-  Selalu melindungi area fraktur
Benturan/cedera, kelemahan tulang
Trauma/fraktur
Mempengaruhi jaringan sekitarnya
Kerusakan periosteum,
pembuluh darah, ruptur tendo, dislokasi sendi
Perdarahan otot, sendi dan spasme otot
Nyeri
Nyeri
2
DS:
-  Mengeluh tidak bisa beraktivitas penyakitnya
DO:
-  Tampak lemah
-  Dibantu keluarga dalam pemenuhan ADL
Fraktur
Nyeri timbul saat bergerak
Pembatasan aktivitas
Immobilitas fisik
Immobilitas fisik
3
DS:
-  Selalu menanyakan tentang keadaannya
DO:
-  Tampak bingung dan cemas
Kurangnya pengetahuan klien tentang penyakitnya
Stressor psikologis
Cemas
Ansietas

H.    ANALISA DATA POST OPERASI
NO
DATA
PENYEBAB
MASALAH
KEPERAWATAN
1
DS:
-  Klien mengeluh nyeri
DO:
-  Tampak meringis
-  Selalu melindungi area fraktur
Fraktur
Adanya tindakan rekontruksi pada tulang (pembedahan)
Rangsangan mediator kimia (prostaglandin)
Afferent
Cortex cerebri
Nyeri dipersepsikan
Nyeri
2
DS:
-  Mengeluh tidak bisa beraktivitas
DO:
-  Tampak lemah
-  Terpasang gips
-  Dibantu keluarga dalam pemenuhan ADL
Fraktur
Nyeri timbul saat bergerak
Pembatasan aktivitas
Immobilitas fisik
Immobilitas fisik
3
DS : -
DO:
-  Nampak ada luka terbuka
Fraktur
Luka terbuka/terputusnya
kontinuitas jaringan sekitar
Port d’entry kuman
Risiko infeksi
Risiko infeksi

I.       RENCANA PERAWATAN PRE OPERASI
NO
DIAGNOSA KEPERAWATAN
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN (TUJUAN, KRITERIA RENCANA TINDAKAN)
1
Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan tulang/tulang rawan, spasme otot ditandai dengan:
DS:
-   Klien mengeluh nyeri
DO:
-   Wajah tampak meringis
-   Selalu melindungi area/lokasi fraktur
T   :    Nyeri dapat teratasi/hilang dalam 3 x 24 jam
K  :    -   Nyeri berkurang/hilang
         -   Klien tampak rileks, tenang
I   :    -   Kaji tingkat/skala nyeri
         -   Observasi tanda-tanda vital
         -   Ajarkan teknik relaksasi
         -   Lakukan teknik distraksi
         -   Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgetik
2
Immobilitas fisik berhubungan dengan nyeri, cedera jaringan sekitar ditandai dengan:
DS:
-   Klien mengeluh tidak bisa beraktivitas dan susah untuk bergerak
DO:
-   Klien tampak lemah dibantu oleh keluarganya dalam pemenuhan ADL
T   :    Immobilitas fisik dapat teratasi dalam jangka 3 x 24 jam
K  :    -   Klien bisa melakukan/mampu beraktivitas
I   :    -   Tinggikan bagian yang sakit
         -   Berikan penyangga pada ekstremitas yang fraktur
         -   Lakukan latihan aktif dan pasif
         -   Dorong pasien untuk beraktivitas sesuai kemampuan
3
Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang kondisi fraktur yang dialami ditandai dengan:
DS:
-   Klien selalu bertanya mengenai penyakitnya
DO:
-   Tampak cemas, bingung
T   :    Ansietas dapat teratasi dalam jangka 2 x 24 jam
K  :    -   Klien tidak lagi bertanya-tanya tentang penyakitnya
         -   Nampak rileks, tenang
I   :    -   Kaji tingkat cemas
         -   Beri penjelasan tentang penyakitnya dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
         -   Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaannya
         -   Ajarkan/bantu klien dalam mengatasi stressor yang dihadapinya

J.      RENCANA PERAWATAN POST OPERASI
NO
DIAGNOSA KEPERAWATAN
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN (TUJUAN, KRITERIA RENCANA TINDAKAN)
1
Nyeri berhubungan dengan luka bekas operasi ditandai dengan:
DS:
-   Klien mengeluh nyeri
DO:
-   Wajah tampak meringis
-   Selalu melindungi area fraktur
T   :    Nyeri dapat teratasi dalam jangka 3 x 24 jam
K  :    -   Klien nampak rileks
         -   Tidak lagi mengeluh nyeri
I   :    -   Kaji tingkat nyeri
         -   Tinggikan ekstremitas fraktur yang mengalami
         -   Berikan posisi yang nyaman
         -   Berikan teknik distraksi
         -   Ajarkan teknik relaksasi
         -   Kolaborasi pemberian obat analgesik
2
Risiko tinggi infeksi berhubungan dengan adanya luka terbuka ditandai dengan:
DS: -
DO:
-   Nampak verband pada luka operasi
T   :    Infeksi tidak terjadi dalam jangka 3x24 jam
K  :    -   Tidak tampak adanya tanda-tanda infeksi (kalor, rubor, bengkak kemerahan dan lain-lain)
I   :    -   Observasi TTV
         -   Monitor tanda-tanda vital
         -   Pertahankan teknik aseptik dan antiseptik dalam melakukan tindakan
         -   Ganti balutan setiap hari dengan alat steril
         -   Beri antibiotik sesuai dengan anjuran dokter
3
Immobilitas fisik berhubungan dengan nyeri pemasangan gips/traksi ditandai dengan:
DS:
-   Klien mengeluh tidak bisa beraktivitas dan susah untuk bergerak
DO:
-   Klien tampak lemah, dibantu oleh keluarga dalam pemenuhan ADL
T   :    Immobilitas fisik dapat teratasi dalam jangka 3 x 24 jam
K  :    -   Klien bisa/mampu untuk beraktivitas
I   :    -   Pantau gips/traksi/jam
         -   Lakukan latihan aktif/pasif
         -   Dorong pasien untuk beraktivitas sesuai kemampuan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar