Minggu, 01 Desember 2013

askeb koprehensif


BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Data survey demografi kesehatan Indonesia ( SDKI ) 2003 angka kematian ibu menjadi 307 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi 35 per 1000 kelahiran hidup. Namun demikian angka itu masih merupakan angka tertinggi di antara negara ASEAN lainnya. Oleh karena itu untuk menurunkan AKI dan AKB sesuai dengan tujuan                                  Indonesia sehat 2010 maka pemerintah telah melakukan berbagai upaya di bidang kesehatan khususnya kebidanan. Salah satu upaya yang perlu mendapatkan perhatian adalah peningkatan kualitas pelayanan kebidanan di setiap tatanan pelayanan kesehatan.
Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di Negara berkembang. Di Negara miskin sekitar 25-50 % kematian saat wanita subur usia disebabkan hal berkaitan dengan kehamilan. Kematian saat melahirkan biasanya menjadi faktor utama mortalitas wanita muda pada masa puncak produktivitas. ( Saifudin, 2002 ).
Di Asia Selatan, wanita berkemungkinan 1 : 18 meninggal akibat kehamilan, persalinan selama kehidupannya. Di Negara 1 : 14, sedangkan di Amerika Utara 1 : 6366. Lebih dari 50 % kematian di Negara berkembang sebenarnya dapat dicegah dengan teknologi yang ada serta biaya relative murah ( Saifudin, 2002 ).
Masalah kematian ibu adalah masalah yang kompleks sehingga diperlukan intervensi strategis. Dalam upaya safe mother hood dinyatakan sebagai empat pilar yaitu Asuhan Antenatal, persalinan yang bersih dan aman, pelayanan obstetric esensial di dalam asuhan persalinan yang bersih dan aman dan KB. Di dalam asuhan persalinan dasar terdapat 5 (lima) aspek yang disebut juga sebagai lima benang merah yang perlu mendapat perhatian yaitu aspek pemecahan masalah yang dipergunakan menentukan pengambilan keputusan klinik ( Clinical Decisium Making ), aspek saying ibu yang berate sayang bayi, pencegahan infeksi, aspek pencatatan ( dokumentasi medic ), aspek rujukan.
Upaya untuk menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi dapat dilakukan melalui pendekatan teknologi ( USG, CTG ), karena berkaitan erat dengan kondisi kehamilan, pertolongan persalinan yang aman perawatan bayi baru lahir. Selain itu pengetahuan masyarakat tentang gejala komplikasi dan tindakan cepat untuk segera meminta pertolongan ke fasilitas kesehatan terdekat menjadi kunci utama dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis mengadakan studi kasus ( komprehensif ) di Puskesmas Kecamatan Balaraja dengan judul “ Asuhan Kebidanan pada Ny. R di Puskesmas Kecamatan Balaraja Tangerang Tahun 2012 “ sebagai proses belajar untuk menjadi bidan professional.
B.     TUJUAN
Meliputi :
1.      Tujuan umum
Melaksanakan asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil 32 minggu sampai nifas minggu ke 6 kepada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir secara tepat dan berkesinambungan serta dapat melaksanakan pendokumentasian dengan menggunakan pendekatan manajemen Kebidanan secara SOAP.
2.      Tujuan Khusus
a.       Dapat melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil.
b.      Dapat melakukan asuhan kebidanan pada ibu bersalin.
c.       Dapat melakukan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir.
d.      Dapat melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas
e.       Dapat melakukan pendokumentasian dengan metode SOAP.
C.    WAKTU DAN PENGAMBILAN KASUS
Pengambilan kasus dilakukan di ruang KIA dan RB Puskesmas Kec. Balaraja Tangerang dengan menerapkan asuhan kebidanan yang dimulai tanggal:
1.      Tanggal 14 Januari 2013               : ANC pertama
2.      Tanggal 1 Februari 2013               : ANC kedua
3.      Tanggal 8 Februari 2013               : ANC ketiga
4.      Tanggal 10 Februari 2013             : Pertolongan Persalinan
5.      Tanggal 10 Februari 2013             : Asuhan Kebidanan pada ibu nifas 6 jam post partum.
6.      Tanggal 16 Februari 2013             : Kunjungan Rumah I Nifas 6 hari post partum.
7.      Tanggal 24 Februari 2013             : Kunjungan Rumah II Nifas 14 hari post partum.
8.      Tanggal 22 Maret 2013                 : Kunjungan Rumah II Nifas 40 hari post partum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar