T E S I S
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
untuk Memperoleh Gelar Magister Kesehatan (M.Kes)
dalam Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat
Minat Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara
OLEH
DELLA MUTIA
077012006/ IKM
PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2010
PERNYATAAN
PENGARUH KOMPETENSI BIDAN DI DESA TERHADAP PELAYANAN
PERSALINAN NORMAL IBU DI KABUPATEN GAYO LUES
PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM
TAHUN 2009
T E S I S
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Medan, Februari 2010
( Della Mutia )
Telah diuji pada
Tanggal : 18 Maret 2010
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si
Anggota : 1. Asfriyati, S.K.M, M.Kes
2. dr. Ria Masniari Lubis, M.Si
3. Masnely Lubis, S.Kp, M.A.R.S
ABSTRAK
Rendahnya cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan 50,07% dan masih
tingginya AKI 3 per 1000 KH merupakan gambaran belum terselenggaranya
pelayanan kesehatan dengan baik di Kabupaten Gayo Lues. Salah satu upaya dalam
meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan dan menurunkan AKI adalah
peningkatan kualitas pelayanan persalinan terutama dalam pelayanan persalinan
normal ibu.
Penelitian bertujuan menganalisis pengaruh kompetensi bidan yang meliputi
pengetahuan, keterampilan dan perilaku bidan di desa terhadap pelaksanaan
pelayanan persalinan normal ibu di Kabupaten Gayo Lues Kabupaten Nanggroe Aceh
Darussalam tahun 2009.
Jenis penelitian adalah survei dengan pendekatan explanatory research.
Populasi adalah seluruh bidan desa yang berstatus Pegawai Negeri Sipil yang
bertugas di wilayah dinas kabupaten Gayo Lues dengan jumlah 56 orang dan
keseluruhannya menjadi sampel penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan
wawancara menggunakan kuesioner. Data dianalisis dengan menggunakan uji
statistik regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku terhadap pelaksanaan pelayanan persalinan
normal ibu sesuai dengan pedoman APN (p<0,05). Variabel keterampilan memiliki
pengaruh terbesar terhadap pelaksanaan pelayanan persalinan normal ibu
dibandingkan pengetahuan dan perilaku dengan nilai OR = 28,990.
Disarankan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gayo Lues untuk :
(1) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bidan melalui pelatihan, (2) bersama
kepala puskesmas dan bidan koordinator melakukan pembinaan, pengawasan dan
mengevaluasi terhadap pelaksanaan persalinan normal ibu yang dilakukan oleh
bidan, dan (3) bidan agar melaksanakan asuhan persalinan normal ibu sesuai
pedoman dan bertanggung jawab terhadap tugas dan fungsi sebagai bidan desa.
Kata Kunci : Pengetahuan, Keterampilan, Perilaku, Bidan, Persalinan
ABSTRACT
The lower of coverage birth mother by health as 50,07% and
Maternal mortality rate as 3 per 1000 live births describe that the
health service was not accomplished at Gayo Lues district. One of the
attemps done to increase the coverage of birth mother by health and
decrease the maternal mortality rate is to improve the quality of
delivery service especially the service in mother’s normal delivery.
The purpose of this study was to analyze the influence of
midwives competency including knowledge, skill and their behavior in
rural village on the implementation of mother’s normal delivery
service in Gayo Lues District, Nanggroe Aceh Darussalam Province in
2009.
This was a survey research with an explanatory research
approach. The population were all rural midwives the status of civil
servants that serving in the work area of Gayo Lues District with the
total number were 26 people and all of them were samples. Collecting
data was done by interview assisted with questioner. Data were
analyzed by multiple logistic regression test.
The result of the research showed that there were significant
influence between knowledge, skill, and behaviour on the
implementation of mother’s normal delivery service in accordance
with the APN guidance (p < 0.05). Skill was the biggest influence on
the implementation of mother’s normal delivery service compared to
knowledge and behaviour with the value of OR = 28.990.
The head of Gayo Lues District of Health Office is suggested:
(1) to improve the knowledge and skill of the midwives through
trainings, (2) together with Head of Health Center and Midwife
Coordinator, to develop, to control, and to evaluate the
implementation of mother’s normal delivery service carried out by the
midwives, and (3) midwives are suggested to implement the mother’s
normal delivery in accordance with the guidance and be responsible
for their duties and functions as rural midwives.
Key words : Knowledge, Skill, Behaviour, Midwife, Delivery
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis telah dapat menyelesaikan tesis yang berjudul
“Pengaruh Kompetensi Bidan di Desa Terhadap Pelayanan Persalinan Normal Ibu di
Kabupaten Gayo Lues Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Tahun 2009”.
Penulisan tesis ini merupakan salah satu peryaratan akademik untuk
menyelesaikan pendidikan pada Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Minat
Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan pada Fakultas Kesehatan Masyarakat
Univeritas Sumatera Utara.
Dalam penulisan tesis ini, penulis dapat melaksanakannya dengan baik berkat
dukungan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karenanya pada
kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Rektor Univeritas Sumatera Utara yaitu
Prof. dr. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A (K).
Selanjutnya kepada dr. Ria Masniari Lubis, M.Si, selaku Dekan Fakultas
Kesehatan Masyarakat Univeritas Sumatera Utara, Dr. Drs. Surya Utama, M.S selaku
Ketua Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat
Univeritas Sumatera Utara, dan juga kepada Prof. Dr. Ida Yustina, M.Si selaku
Sekretaris Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan
Masyarakat Univeritas Sumatera Utara.
Terima kasih yang sebesar – besarnya pula penulis ucapkan kepada
Dr.Endang Sulistya Rini, S.E, M.Si sebagai ketua komisi pembimbing dan
Asfriyati, S.K.M, M.Kes selaku anggota komisi pembimbing yang dengan penuh
perhatian dan kesabaran membimbing, mengarahkan dan meluangkan waktu untuk
membimbing penulis mulai dari proposal hingga penulisan tesis ini selesai.
Terima kasih juga penulis ucapkan kepada dr. Ria Masniari Lubis, M.Si dan
Masnely Lubis, S.Kp, M.ARS, selaku penguji tesis yang telah banyak memberikan
arahan dan masukan demi kesempurnaan penulisan tesis ini.
Selanjutnya terima kasih kepada H. Ibnu Hasyim selaku Bupati Kabupaten
Gayo Lues dan Drs. Abu Bakar Djasbi Sekda Kabupaten Gayo Lues, yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk melanjutkan pendidikan serta kepada
dr.Nevirizal, M.Kes Kepala Dinas Kabupaten Gayo Lues yang telah memberikan
dukungan dan izin untuk melakukan penelitian ini.
Terima kasih yang tulus, ikhlas tak terhingga penulis haturkan kepada
orangtua tercinta Ayahanda Agusmi, S.Sos dan Ibunda Roshayati TS, serta adik –
adik tersayang dan keluarga besar penulis yang telah banyak memberikan bantuan
moril dan spiritual.
Teristimewa buat suami tercinta Ismail serta ananda terkasih Ariq M.Faqih,
yang telah memberikan penuh pengertian, kesabaran dan doa, yang menjadi sumber
inspirasi dan motivasi penulis dalam menyelesaikan pendidikan ini.
Selanjutnya terima kasih juga kepada para dosen dan staf di lingkungan
Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Minat Studi Administrasi dan
Kebijakan Kesehatan pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera
Utara Medan.
Terima kasih juga tak lupa penulis ucapkan kepada rekan-rekan mahasiswa
yang telah membantu penulis dan masih bersedia untuk dapat berkonsultasi dalam
penyusunan tesis ini dan semua pihak yang telah membantu proses penulisan tesis ini
hingga selesai.
Akhirnya penulis menyadari atas segala keterbatasan, untuk itu saran dan
kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan tesis ini, dengan
harapan semoga tesis ini bermanfaat bagi pengambil kebijakan di bidang kesehatan,
dan pengembangan ilmu pengetahuan bagi penelitian selanjutnya.
Medan, Januari 2010
Penulis
Della Mutia
RIWAYAT HIDUP
DELLA MUTIA, lahir di Kutacane pada tanggal 16 April 1981. Anak
pertama dari Ayahanda Agusmi S.Sos dan Ibu Roshayati.TS, yang saat ini bertempat
tinggal di Kutacane Kabupaten Aceh Tenggara.
Pendidikan formal penulis dimulai tahun 1986 di Pendidikan TK. Pertiwi
Kutacane, Sekolah Dasar SDN 1 Bambel Kutacane tamat tahun 1993, Sekolah
Menengah Pertama di SMP Negeri 3 Medan tamat tahun 1996, Sekolah Menengah
Atas di SMA Negeri 2 Kutacane tamat tahun 1999, melanjutkan pendidikan
ke Perguruan Tinggi di Fakultas Kesehatan Masyarakat Univeritas Sumatera Utara
di Medan tamat tahun 2004.
Penulis menikah pada tahun 2004 dan dikaruniai seorang putra. Tahun 2004
sampai dengan 2006 penulis pernah bekerja sebagai Pegawai Kontrak Departemen
Kesehatan yang diperbantukan di RSU Lapangan Kabupaten Gayo Lues, dan sejak
tahun 2006 sebagai Pegawai Negeri Sipil di Dinas Kesehatan Kabupaten Gayo Lues
hinga saat ini. Penulis juga menekuni pekerjaan paruh waktu sebagai Manager
Marketing di PT. Prudential Life Assurance di Medan sejak tahun 2007.
Tahun 2007, penulis mengikuti Pendidikan Lanjutan S2 di Program Studi S2
Ilmu Kesehatan Masyarakat Minat Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan pada
Fakultas Kesehatan Masyarakat Univeritas Sumatera Utara Medan.
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ............................................................................................................ i
ABSTRACT ........................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................... iii
RIWAYAT HIDUP.............................................................................................. vi
DAFTAR ISI......................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR............................................................................................ xi
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang............................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................... 7
1.3. Tujuan Penelitian........................................................................... 7
1.4. Hipotesis........................................................................................ 7
1.5. Manfaat Penelitian......................................................................... 8
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Bidan ........................................................................... 9
2.2. Kompetensi.................................................................................... 10
2.3. Pelayanan Kebidanan .................................................................... 25
2.4. Kualitas Pelayanan ........................................................................ 30
2.5. Pengaruh Kompetensi terhadap Kualitas Pelayanan ..................... 32
2.6. Landasan Teori .............................................................................. 32
2.7. Kerangka Konsep .......................................................................... 34
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian .............................................................................. 35
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian......................................................... 35
3.3. Populasi dan Sampel...................................................................... 35
3.4. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 35
3.5. Variabel dan Defenisi Operasional................................................ 41
3.6. Metode Pengukuran ...................................................................... 42
3.7. Metode Analisis Data .................................................................... 45
BAB 4. HASIL PENELITIAN
4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian........................................................... 47
4.2. Gambaran Karakteristik Bidan di Desa......................................... 53
4.3. Gambaran Tingkat Pengetahuan Bidan di Desa............................ 54
4.4. Gambaran Tingkat Keterampilan Bidan di Desa........................... 55
4.5. Gambaran Tingkat Perilaku Bidan di Desa ................................... 56
4.6. Gambaran Pelaksanaan Pelayanan Persalinan Normal Ibu
Oleh Bidan di Desa........................................................................ 56
4.7. Hubungan Kompetensi Bidan di Desa dengan Pelaksanaan
Pelayanan Persalinan Normal Ibu ................................................ 57
4.8. Hubungan Pengetahuan Bidan dengan Pelaksanaan
Pelayanan Pelayanan Persalinan Normal Ibu ................................ 58
4.9. Hubungan Keterampilan Bidan dengan Pelaksanaan
Pelayanan Pelayanan Persalinan Normal Ibu ................................ 58
4.10. Hubungan Perilaku Bidan dengan Pelaksanaan
Pelayanan Pelayanan Persalinan Normal Ibu ................................ 59
4.11. Pengaruh Kompetensi Bidan (Pengetahuan, Keterampilan,
dan Perilaku) dengan Pelaksanaan Pelayanan Persalinan
Normal Ibu .................................................................................... 59
BAB 5. PEMBAHASAN
5.1. Pengetahuan Bidan dengan Pelaksanaan Pelayanan Persalinan
Normal Ibu..................................................................................... 62
5.2. Keterampilan Bidan dengan Pelaksanaan Pelayanan Persalinan
Normal Ibu..................................................................................... 63
5.3. Perilaku Bidan dengan Pelaksanaan Pelayanan Persalinan
Normal Ibu..................................................................................... 65
BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan.................................................................................... 68
6.2. Saran.............................................................................................. 69
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
DAFTAR TABEL
Nomor Judul
Halaman
3.1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Pengetahuan Bidan
di Desa………………………………………………………………........... 38
3.2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Keterampilan Bidan
di Desa……………………………………………………………………… 39
3.3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Perilaku Bidan di Desa……. 40
3.4. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Pelaksanaan Pelayanan
Persalinan Normal Ibu…………………………………………………….. 41
3.5. Aspek Pengukuran Variabel Independen dan Dependen………................. 44
4.1. Jenis, Jumlah dan Distribusi Tenaga Kesehatan di Kabupaten
Gayo Lues Tahun 2008................................................................................ 48
4.2. Rasio Kebutuhan Tenaga Kesehatan di Kabupaten Gayo Lues
Tahun 2008.................................................................................................. 49
4.3. Distribusi Bidan di Desa di Kabupaten Gayo Lues Tahun 2008................ 50
4.4. Kunjungan Ibu Hamil ke Klinik Antenatal di Kabupaten Gayo Lues
Tahun 2009.................................................................................................. 51
4.5. Distribusi Persalinan yang Ditolong Tenaga Kesehatan di Kabupaten
Gayo Lues Tahun 2008................................................................................ 52
4.6. Distribusi Sarana Kesehatan di Kabupaten Gayo Lues Tahun 2008 ............ 53
4.7. Karakteristik Bidan di Desa Berdasarkan Umur, Pendidikan
dan Masa Kerja di Kabupaten Gayo Lues Tahun 2009 ................................ 54
4.8. Gambaran Tingkat Pengetahuan Bidan di Desa............................................ 55
4.9. Gambaran Tingkat Keterampilan Bidan di Desa.......................................... 55
4.10. Gambaran Tingkat Perilaku Bidan di Desa................................................... 56
4.11. Pelaksanaan Pelayanan Persalinan Normal Ibu Oleh Bidan di Desa............ 57
4.12. Hubungan Kompetensi Bidan di Desa dengan Pelaksanaan
Pelayanan Persalinan Normal Ibu ................................................................. 57
4.13. Pengaruh Kompetensi Bidan (Pengetahuan, Keterampilan dan Perilaku)
dengan Pelaksanaan Pelayanan Persalinan Normal Ibu
oleh Bidan di Desa.. ..................................................................................... 61
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul
Halaman
2.7. Kerangka Konsep ......................................................................................... 34
ABSTRAK
Rendahnya cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan 50,07% dan masih
tingginya AKI 3 per 1000 KH merupakan gambaran belum terselenggaranya
pelayanan kesehatan dengan baik di Kabupaten Gayo Lues. Salah satu upaya dalam
meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan dan menurunkan AKI adalah
peningkatan kualitas pelayanan persalinan terutama dalam pelayanan persalinan
normal ibu.
Penelitian bertujuan menganalisis pengaruh kompetensi bidan yang meliputi
pengetahuan, keterampilan dan perilaku bidan di desa terhadap pelaksanaan
pelayanan persalinan normal ibu di Kabupaten Gayo Lues Kabupaten Nanggroe Aceh
Darussalam tahun 2009.
Jenis penelitian adalah survei dengan pendekatan explanatory research.
Populasi adalah seluruh bidan desa yang berstatus Pegawai Negeri Sipil yang
bertugas di wilayah dinas kabupaten Gayo Lues dengan jumlah 56 orang dan
keseluruhannya menjadi sampel penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan
wawancara menggunakan kuesioner. Data dianalisis dengan menggunakan uji
statistik regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku terhadap pelaksanaan pelayanan persalinan
normal ibu sesuai dengan pedoman APN (p<0,05). Variabel keterampilan memiliki
pengaruh terbesar terhadap pelaksanaan pelayanan persalinan normal ibu
dibandingkan pengetahuan dan perilaku dengan nilai OR = 28,990.
Disarankan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gayo Lues untuk :
(1) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bidan melalui pelatihan, (2) bersama
kepala puskesmas dan bidan koordinator melakukan pembinaan, pengawasan dan
mengevaluasi terhadap pelaksanaan persalinan normal ibu yang dilakukan oleh
bidan, dan (3) bidan agar melaksanakan asuhan persalinan normal ibu sesuai
pedoman dan bertanggung jawab terhadap tugas dan fungsi sebagai bidan desa.
Kata Kunci : Pengetahuan, Keterampilan, Perilaku, Bidan, Persalinan
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
ABSTRACT
The lower of coverage birth mother by health as 50,07% and
Maternal mortality rate as 3 per 1000 live births describe that the
health service was not accomplished at Gayo Lues district. One of the
attemps done to increase the coverage of birth mother by health and
decrease the maternal mortality rate is to improve the quality of
delivery service especially the service in mother’s normal delivery.
The purpose of this study was to analyze the influence of
midwives competency including knowledge, skill and their behavior in
rural village on the implementation of mother’s normal delivery
service in Gayo Lues District, Nanggroe Aceh Darussalam Province in
2009.
This was a survey research with an explanatory research
approach. The population were all rural midwives the status of civil
servants that serving in the work area of Gayo Lues District with the
total number were 26 people and all of them were samples. Collecting
data was done by interview assisted with questioner. Data were
analyzed by multiple logistic regression test.
The result of the research showed that there were significant
influence between knowledge, skill, and behaviour on the
implementation of mother’s normal delivery service in accordance
with the APN guidance (p < 0.05). Skill was the biggest influence on
the implementation of mother’s normal delivery service compared to
knowledge and behaviour with the value of OR = 28.990.
The head of Gayo Lues District of Health Office is suggested:
(1) to improve the knowledge and skill of the midwives through
trainings, (2) together with Head of Health Center and Midwife
Coordinator, to develop, to control, and to evaluate the
implementation of mother’s normal delivery service carried out by the
midwives, and (3) midwives are suggested to implement the mother’s
normal delivery in accordance with the guidance and be responsible
for their duties and functions as rural midwives.
Key words : Knowledge, Skill, Behaviour, Midwife, Delivery
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Tingginya Angka Kematian Ibu atau AKI di Indonesia merupakan
permasalahan penting yang perlu mendapat penanganan serius. AKI merupakan tolak
ukur keberhasilan kesehatan ibu dan merupakan barometer pelayanan kesehatan di
suatu negara, Bila angkanya masih tinggi, berarti pelayanan kesehatan di negara itu
dikategorikan belum baik (Adriaansz, 2007). Maka salah satu upaya yang perlu
mendapatkan perhatian dalam menurunkan AKI adalah melalui peningkatan kualitas
pelayanan persalinan. Hal ini dikarenakan penyebab langsung berkaitan dengan
kematian ibu adalah komplikasi pada kehamilan, persalinan dan nifas yang tidak
tertangani dengan baik dan tepat waktu (Azwar, 2009).
Kehamilan dan persalinan merupakan hal yang wajar terjadi pada seorang
perempuan. Persalinan merupakan suatu proses alami dan peristiwa normal, namun
apabila tidak dikelola dengan tepat dapat menjadi abnormal (Soepardan, 2006).
Meskipun merupakan suatu hal yang fisiologis, persalinan memiliki banyak resiko
yang dapat membahayakan nyawa ibu dan janinnya. Berdasarkan inilah bidan
penolong persalinan dituntut untuk selalu berusaha meningkatkan kemampuan
sekaligus mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanannya (IBI, 2005).
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
Kematian pada ibu dan bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada masa sekitar
persalinan atau periode intrapartum, yang menyumbang 80% dari total jumlah
kematian ibu, komplikasi abortus hanya mencakup 12% dari total kematian maternal
dan masa nifas hanya mencakup 8% dari total kematian ibu di Indonesia. Perbaikan
upaya pertolongan dan perluasan periode pelayanan ke periode 1 minggu sebelum
dan setelah persalinan akan semakin mempertinggi peluang untuk menurunkan rasio
kematian ibu menjadi 100 per 100.000 kelahiran hidup (Andriaansz, 2007). Sehingga
pemeriksaan kesehatan pada saat hamil dan kehadiran serta pertolongan tenaga
kesehatan yang terampil saat persalinan menjadi sangat penting (Syafrudin, 2008).
Banyak faktor penyebab kematian ibu pada saat persalinan baik karena
komplikasi persalinan itu sendiri maupun persalinan yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan yang tidak kompeten. Persalinan bersih dan aman serta pencegahan
komplikasi selama dan pasca persalinan terbukti mampu mengurangi kesakitan atau
kematian ibu dan bayi baru lahir (Depkes, 2008). Dan telah disepakati oleh Jaringan
Nasional Pelatihan Klinik Kesehatan Reproduksi (JNPK-KR) dan Departemen
Kesehatan RI bahwa cakupan pelayanan oleh tenaga terlatih adalah kunci dari
perbaikan status kesehatan ibu, bayi dan anak serta mencapai target yang diinginkan.
Tenaga kesehatan terampil adalah pelaku yang mampu menjaga dan menyelamatkan
ibu dan bayi baru lahir dari kematian atau kesakitan yang seharusnya dapat dicegah
atau dihindarkan melalui upaya dan pertolongan tepat waktu dan adekuat.
Untuk tujuan tersebut diatas, salah satu upaya yang dilakukan adalah
meningkatkan kompetensi bidan yaitu peningkatan pengetahuan dan keterampilan
perilaku profesionalisme bidan sebagai petugas kesehatan dalam menolong
persalinan. Paradigma menunggu terjadinya dan menangani komplikasi menjadi
1
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
pencegahan terjadinya komplikasi diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam
penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir (Depkes, 2008).
Bidan merupakan tenaga lini terdepan (front line) harus mampu dan terampil
dalam memberikan pelayanan kebidanan kepada ibu dan bayi baru lahir sesuai
dengan asuhan kebidanan yang ditetapkan, mengacu kepada kewenangan dan kode
etik profesi serta ditunjang dengan sarana dan prasarana yang terstandar. Untuk
mendukung peningkatan keterampilan bidan dalam memberikan pelayanan yang
berkualitas, Departemen kesehatan telah menyusun berbagai pedoman dan standar
asuhan kebidanan sehingga dapat digunakan sebagai acuan. Seiring dengan itu pula
pemerintah dan berbagai pihak di Indonesia terus mengembangkan pendidikan
kebidanan yang berhubungan dengan perkembangan pelayanan kebidanan baik
pendidikan formal maupun non formal. Dan sejak tahun 2000 telah dibentuk tim
pelatihan Asuhan Persalinan Normal (APN) yang dikoordinasi oleh Maternal
Neonatal Health (MNH) yang sampai saat ini telah melatih APN di beberapa
propinsi/kabupaten di Indonesia guna menjawab kebutuhan/tuntutan masyarakat akan
pelayanan kebidanan yang berkualitas (Depkes, 2005).
Dalam melaksanakan tugas pelayanan kebidanan, yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan, seorang bidan harus memiliki kompetensi.
Kompetensi yang dimiliki seorang bidan mempunyai pengaruh yang sangat besar
dalam kualitas pelayanan kebidanan yang diberikan juga dalam pelayanan persalinan
normal ibu. Menurut penelitian Boyatzis (1982) dalam Hutapea P dan Thoha N
(2008), kompetensi didefenisikan sebagai “kapasitas yang ada pada seseorang yang
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
bisa membuat orang tersebut mampu memenuhi apa yang disyaratkan oleh pekerja
dalam suatu organisasi sehingga mampu mencapai hasil yang diharapkan”. Demikian
juga terhadap seorang bidan harus memiliki kompetensi yang tinggi agar mampu
melaksanakan pelayanan kebidanan yang berkualitas (Soepardan, 2002).
Menurut penelitian Lumbantobing (2004), bahwa kemampuan dan ketrampilan
bidan mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan pelayanan kesehatan yang
diberikan. Secara simultan dibuktikan bahwa kemampuan dan ketrampilan bidan
mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap kinerja bidan di desa dibanding
supervisi, imbalan dan motivasi. Namun secara keseluruhan semua variabel
mempengaruhi kinerja bidan.
Kompetensi yang dimiliki seorang bidan harus meliputi pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku dalam melaksanakan pelayanan kebidanan secara aman
dan bertangungjawab dalam berbagai tatanan pelayanan kesehatan. Kompetensi bidan
tidak terlepas dari wewenang bidan yang telah diatur dalam peraturan Kepmenkes RI
No. 938/ Menkes/ SK/ VIII/ 2007, tentang Standar Asuhan Kebidanan yang
merupakan landasan hukum dalam pelaksanaan pelayanan kebidanan.
Beberapa negara maju telah memperlihatkan akselerasi penurunan rasio
kematian maternal secara bermakna melalui asuhan yang memadai selama kehamilan
dengan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang terampil di berbagai
jenjang pelayanan, seperti Amerika Serikat mampu menurunkan AKI dari 600 per
100.000 kelahiran hidup pada tahun 1950 menjadi 20-30 per 100.000 kelahiran hidup
pada tahun 1960, Romania 600 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1989 menjadi
83 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1991. Beberapa negara berkembang
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
seperti Thailand mampu menurunkan rasio AKI dari 400 per 100.000 kelahiran
hidup pada tahun 1960 menjadi 50 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1984,
Malaysia dan Sri Lanka juga mampu menurunkan rasio AKI lebih dari 50% dalam
periode yang sama (Andriaansz, 2004).
Indonesia yang telah berjuang selama hampir duapuluh lima tahun dalam
upaya menurunkan AKI dengan perubahan fundamental dari sistem pelayanan
kesehatan dan perbaikan status kesehatan ibu, bayi baru lahir dan anak ternyata belum
sebanding dengan pencapaian penurunan AKI tahun 2007 yaitu sebesar 248 per
100.000 kelahiran hidup. Hasil pencapaian penurunan AKI ini masih menempatkan
posisi Indonesia sejajar dengan India, Bangladesh, Nepal dan Myanmar, yang
merupakan negara – negara di Asia tenggara dengan jumlah AKI tertinggi di dunia
(WHO, 2008). Bila dibandingkan dengan AKI Indonesia tahun 2002 sebesar
307/100.000 kelahiran hidup, jumlah AKI saat ini memang sudah jauh menurun,
namun masih jauh dari target Millenium Development Goals (MDGs) 2015 yaitu
menurunkan AKI hingga 102/100.000 kelahiran hidup, sehingga masih sangat
diperlukan kerja keras dari semua komponen untuk mencapai target tersebut.
Berdasarkan profil Dinas Kesehatan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
(NAD) tahun 2007 jumlah AKI sebesar 224/100.000 KH, tahun 2008 AKI menurun
menjadi sebesar 209/100.000 KH. Penurunan ini disebabkan oleh adanya
penambahan tenaga bidan di desa sehingga cakupan pelayanan kebidanan meningkat
dari 74,50% di tahun 2007 menjadi 88,42% di tahun 2008. Namun demikian
persentase cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Provinsi NAD
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
belumlah sesuai dengan target Nasional untuk jumlah cakupan pelayanan oleh tenaga
kesehatan yaitu sebesar 90 %.
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Gayo Lues tahun 2008, yang merupakan
salah satu kabupaten yang ada di provinsi NAD, juga mencatat data pencapaian
cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan masih sangat rendah yaitu sebesar 50,07 %,
Hal ini menyebabkan masih tinggi nya AKI di kabupaten gayo Lues yaitu 3 per 1.000
kelahiran hidup atau setara dengan 300 per 100.000 kelahiran hidup secara nasional.
Dari wawancara yang dilakukan dengan kepala Dinas Kesahatan kabupaten Gayo
Lues dan survei awal penulis di empat puskesmas yaitu Puskesmas Perawatan Kota
Blangkejeren, Puskesmas Cinta Maju, Puskesmas Blang Jerango, dan Puskesmas
Rikit Gaib didapat kesimpulan sementara bahwa masih sangat buruknya pelayanan
kebidanan yang diberikan oleh bidan di desa.
Adanya program pemerintah menempatkan bidan di desa sebagai tenaga
kesehatan dalam rangka penurunan angka kematian ibu sangat berperan. Karena
sebagian besar persalinan di Indonesia terjadi di desa atau di fasilitas pelayanan
kesehatan dasar dimana tingkat keterampilan petugas dan sarana kesehatan sangat
terbatas, oleh karena itu pemerintah berupaya agar semua penolong persalinan dilatih
agar kompeten untuk melakukan upaya pencegahan atau deteksi dini secara aktif
terhadap berbagai komplikasi yang mungkin terjadi, memberikan pertolongan secara
adekuat dan tepat waktu, dan melakukan upaya rujukan segera dimana ibu masih
dalam kondisi yang optimal maka semua upaya tersebut dapat secara bermakna
menurunkan jumlah kesakitan atau kematian ibu dan bayi baru lahir (Depkes,2008).
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
Hasil Penelitian dari Abbas dan Kristiani (2006) juga menyebutkan Masalah
kesehatan kaum ibu khususnya ibu hamil (Bumil) terutama daerah pedesaan masih
cukup besar. Hal ini memerlukan adanya tenaga kesehatan yang dapat berperan
dalam mengatasi masalah tersebut, seperti penempatan bidan yang kompeten didesa.
Untuk meningkatkan upaya penurunan AKI dan AKB dibutuhkan sumber daya
manusia yang dapat meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan sesuai
dengan wilayah kerjanya.
Profesi bidan bukanlah profesi yang mengemban tugas ringan, profesionalisme,
kerja keras dan kesungguhan hati serta keikhlasan akan memberikan kekuatan dan
modal utama bagi pengabdian profesi bidan terutama didaerah – daerah yang masih
tergolong terpencil. Pemahaman yang utuh mengenai konsep kebidanan pun sangat
penting dimiliki oleh para bidan karena tuntutan masyarakat dan tantangan terhadap
pelayanan kebidanan semakin meningkat pula. Hal ini merupakan tantangan
tersendiri bagi bidan untuk terus meningkatkan kompetensi kebidanannya.
1.2 Rumusan Permasalahan
Berdasarkan uraian pada latar belakang, dirumuskan permasalahan “ Apakah
kompetensi bidan yang meliputi pengetahuan, ketrampilan dan perilaku bidan
berpengaruh terhadap pelaksanaan pelayanan persalinan normal ibu di Kabupaten
Gayo Lues”.
1.3 Tujuan Penelitian
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kompetensi bidan yang
meliputi pengetahuan, ketrampilan dan perilaku bidan terhadap pelaksanaan
pelayanan persalinan normal ibu di Kabupaten Gayo Lues.
1.4 Hipotesis
Kompetensi bidan yang terdiri dari pengetahuan, ketrampilan dan perilaku
berpengaruh terhadap pelaksanaan pelayanan persalinan normal ibu di Kabupaten
Gayo Lues.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Bagi Pemerintah Kabupaten Gayo Lues
Menjadi masukan dan bahan pertimbangan bagi evaluasi kerja bidan di desa
dalam kabupaten Gayo Lues, serta menjadi pertimbangan rekruitmen
maupun pengembangan karier bidan di desa.
2. Bagi Kepala Dinas Kesehatan Kabupten Gayo Lues
Dengan penelitian ini dapat diketahui kompetensi yang berpengaruh
terhadap pelayanan persalinan dan kompetensi yang lebih dominan
mempengaruhi cakupan pertolongan persalinan ibu di Kabupaten Gayo Lues
dan sebagai masukan dalam menetapkan kebijakan peningkatan angka
cakupan pertolongan persalinan oleh bidan dalam rangka penurunan AKI di
kabupaten Gayo Lues.
3. Bagi Bidan di Desa
Menjadi alat evaluasi pribadi bidan di desa untuk memperbaiki dan
mengembangkan diri.
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
4. Manfaat Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan menambah wawasan pengembangan ilmu
manajemen kesehatan, khususnya tentang pengaruh kompetensi bidan
terhadap cakupan pertolongan persalinan ibu serta alternatif dalam
peningkatan kinerja bidan.
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Bidan
Bidan adalah seorang yang telah menyelesaikan program pendidikan bidan
yang diakui oleh negara tempat ia tinggal, dan telah berhasil menyelesaikan studi
terkait kebidanan serta memenuhi persyaratan untuk terdaftar dan/ atau memiliki izin
formal untuk praktik bidan (Soepardan, 2006).
Federation of International Gynaecologist and Obstetritian atau FIGO (1991)
dan World Health Organization atau WHO (1992) menyempurnakan pengertian
bidan yaitu seseorang yang telah menyelesaikan Program Pendidikan Bidan yang
diakui oleh Negara serta memperoleh kualifikasi dan diberi izin untuk menjalankan
praktek kebidanan di negeri itu. Dia harus mampu memberikan supervisi, asuhan dan
memberikan nasehat yang dibutuhkan kepada wanita selama masa hamil, persalinan
dan masa pasca persalinan (post partum period), memimpin persalinan atas tanggung
jawabnya sendiri serta asuhan pada bayi baru lahir dan anak. Asuhan ini termasuk
tindakan preventif, pendeteksian kondisi abnormal pada ibu dan bayi, dan
mengupayakan bantuan media serta melakukan tindakan pertolongan gawat darurat
pada saat tidak hadirnya tenaga medik lainnya. Dia mempunyai tugas penting dalam
konsultasi dan pendidikan kesehatan, tidak hanya untuk wanita tersebut, tetapi juga
termasuk keluarga dan komunitasnya. Pekerjaan itu termasuk pendidikan antenatal,
dan persiapan untuk menjadi orang tua, dan meluas kedaerah tertentu dari ginekologi,
Thi s document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
keluarga berencana dan asuhan anak. Dia bisa berpraktek di rumah sakit, klinik, unit
kesehatan, rumah perawatan atau tempat – tempat pelayanan lainnya.
Menurut panduan Bidan di Tingkat Desa (Depkes RI, 2006) bidan di desa
adalah bidan yang ditempatkan, diwajibkan tinggal serta bertugas melayani
masyarakat di wilayah kerjanya yang meliputi 1 sampai 2 desa, dalam melaksanakan
tugasnya, bidan di desa bertanggung jawab langsung kepada Kepala Puskesmas dan
Bidan koordinator serta bekerja sama dengan perangkat desa.
Sedemikian kompleksnya peran, fungsi, dan tanggung jawab seorang bidan
dalam melaksanakan tugasnya memberikan pelayanan kebidanan yang terbaik dan
professional kepada masyarakat maka untuk keberhasilan dalam mencapai tujuan
tersebut diperlukan landasan yang kuat berupa kompetensi bidan.
2.2. Kompetensi
Kompetensi adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan
suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta
didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut (Wibowo, 2007).
Menurut Boyatzis (Hutapea P dan Thoha N, 2008), kompetensi didefenisikan sebagai
“kapasitas yang ada pada seseorang yang bisa membuat orang tersebut mampu
memenuhi apa yang disyaratkan oleh pekerja dalam suatu organisasi sehingga orang
tersebut mampu mencapai hasil yang diharapkan”. Sedangkan Dave Ulrich, Profesor
dari University of Michigan (1995), mendefenisikan kompetensi sebagai
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
“pengetahuan, keterampilan atau kemampuan individu yang diperagakan”. Penekanan
kompetensi jenis ini adalah kepemilikan pengetahuan dan keterampilan.
Kompetensi adalah kemampuan dan karakter yang dimiliki oleh seorang
Pegawai Negeri Sipil berupa pengetahuan, ketrampilan dan sikap perilaku yang
diperlukan dalam pelaksanaan tugasnya secara profesional, efektif dan efisien
(Depkes, 2008). Ada lima karakteristik dasar yang mempengaruhi kompetensi
seseorang, menurut Spencer dan Spencer (Hutapea dan Thoha, 2008), yaitu (1)
motive, adalah konsistensi berfikir mengenai sesuatu yang diinginkan dan
dikehendaki oleh seseorang, sehingga menyebabkan suatu kejadian. Motif tingkah
laku seperti mengendalikan, mengarahkan, membimbing, memilih untuk menghadapi
kejadian atau tujuan tertentu; (2) traits, adalah naluri yang secara konsisten dapat
memberikan respon yang cepat dan tepat terhadap keadaan atau informasi yang
diterima, atau karakteristik fisik dan tanggapan yang konsisten terhadap informasi
atau situasi tertentu; (3) self concept, sikap perilaku, sistem nilai atau persepi diri atau
imajinasi seseorang, yang dianut dan dipercayai dapat menguatkan dan meyakinkan
sesuai dengan harapannya, serta dapat menuntun menjadi individu yang efektif di
berbagai lingkungan kerja, jika keyakinan tersebut didukung rasa percaya diri yang
besar, misalnya kepemimpinan; (4) knowledge, sekumpulan informasi dan
pengetahuan yang dimiliki seseorang dalam bidang tertentu; dan (5) skill,
kemampuan untuk mengerjakan atau menyelesaikan tugas – tugas fisik atau mental
tertentu nyata dilakukan.
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
Mustopadidjaja AR (2008), mengklasifikasikan kompetensi kedalam empat
jenis, yaitu :
1. Kompetensi Teknis (technical competence), yaitu kompetensi mengenai bidang
yang menjadi tugas pokok organisasi. Kompetensi ini, antara lain meliputi
operasionalisasi system prosedur kerja, yang berkaitan dengan pelaksanaan
kebijakan dan tugas instansi, penerapan sistem dan prinsip – prinsip akuntabilitas.
2. Kompetensi Manajerial (manajerial competence), kompetensi yang berkaitan
dengan berbagai kemampuan manajerial yang dibutuhkan dalam menangani
tugas – tugas organisasi. Kompetensi ini, meliputi antara lain dalam hal
kemampuan menerapkan konsep dan teknik perencanaan, pengorganisasian,
pengendalian, koordinasi dan evaluasi kinerja unit organisasi, juga kemampuan
dalam melaksanakan prinsip – prinsip good governance dalam manajemen
pemerintahan.
3. Kompetensi Sosial (social competence), kemampuan melakukan komunikasi yang
dibutuhkan oleh organisasi dalam pelaksanaan tugas pokoknya. Kompetensi ini,
antara lain secara internal memotivasi sumberdaya manusia dalam meningkatkan
produktivitas kerja, secara ekternal melaksanakan kemitraan, kolaborasi,
pengembangan jaringan kerja dengan berbagai lembaga dalam rangka
meningkatkan citra dan kinerja organisasi.
4. Kompetensi Intelektual/ Stratejik, kemampuan untuk berfikir secara stratejik
dengan visi jauh kedepan. Kompetensi ini meliputi kemampuan merumuskan visi,
misi strategi dalam rangka mencapai tujuan organisasi sebagai bagian integral
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
dari pembangunan nasional; merumuskan dan memberi masukan untuk
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yang logis dan sistematis;
memahami paradigma pembangunan kesehatan yang relevan dalam upaya
mewujudkan Indonesia Sehat 2010 serta kemampuan dalam menjelaskan
kedudukan, tugas, fungsi organisasi instansi kesehatan dalam mewujudkan tujuan
Pembangunan Kesehatan Indonesia.
Dalam aktivitasnya orang memerlukan adanya kompetensi, yang menurut
Hutapea P dan Thoha N (2008), kompetensi ada 3 (tiga) jenis yaitu : (1) kompetensi
teknis, lebih menekankan kepada pencapaian efektifitas kerja, (2) kompetensi
perilaku (konsep diri, ciri diri dan motif individu), yang lebih menekankan kepada
perilaku produktif yang harus dimiliki dan diperagakan oleh petugas, agar dapat
berprestasi, dan (3) kompetensi pengetahuan dan keterampilan individu, lebih
ditujukan kepada pelatihan dan pendidikan.
2.2.1. Kompetensi Bidan
Dalam organisasi kesehatan bidan merupakan salah satu sumber daya manusia
kesehatan yang memiliki standar kompetensi yang wajib sebagai karakteristik
terhadap standar kualitas profesionalnya dalam bekerja. Kompetensi merupakan
gambaran karakteristik pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki atau dibutuhkan
oleh setiap individu yang memampukan mereka untuk melakukan tugas dan tanggung
jawab mereka secara efektif dan meningkatkan standar kualitas profesional dalam
pekerjaan mereka.
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor: 101 Tahun 2000, tentang Pendidikan
dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS), menjelaskan konsep kompetensi,
adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang PNS, berupa
pengetahuan, ketrampilan dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan
tugas. Dengan melihat batasan tersebut, maka kompetensi bidan adalah kemampuan
dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang bidan berupa pengetahuan, ketrampilan
dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas bidan secara profesional.
2.2.2. Standar Kompetensi Bidan
Seorang bidan harus memiliki kompetensi bidan yang meliputi pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku dalam melaksanakan praktik kebidanan secara aman dan
bertanggung jawab dalam berbagai tatanan pelayanan kesehatan. Berdasarkan
Kepmenkes RI Nomor: 369/ Menkes/ SK/ III/2007 tentang Standar profesi Bidan
yaitu :
1. Bidan mempunyai persyaratan pengetahuan dan keterampilan dari ilmu-ilmu
sosial, kesehatan masyarakat dan etik yang membentuk dasar dari asuhan yang
bermutu tinggi sesuai dengan budaya, untuk wanita, bayi baru lahir dan
keluarganya.
2. Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, pendidikan kesehatan yang
tanggap terhadap budaya dan pelayanan menyeluruh di masyarakat dalam rangka
untuk meningkatkan kehidupan keluarga yang sehat, perencanaan kehamilan dan
kesiapan menjadi orang tua.
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
3. Bidan memberikan asuhan antenatal bermutu tinggi untuk mengoptimalkan
kesehatan selama kehamilan yang melilputi: deteksi dini, pengobatan atau rujukan
dari komplikasi tertentu.
4. Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, tanggap terhadap kebudayaan
setempat selama persalinan, memimpin suatu persalinan yang bersih dan aman,
menangani situasi kegawatdaruratan tertentu untuk mengoptimalkan kesehatan
wanita dan bayinya yang baru lahir.
5. Bidan memberikan asuhan pada ibu nifas dan menyusui yang bermutu tinggi dan
tanggap terhadap budaya setempat.
6. Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komprehensif pada bayi baru
lahir sehat sampai dengan satu bulan.
7. Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi komprehensif pada bayi dan
balita sehat (1 bulan – 5 tahun).
8. Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi dan komprehensif pada keluarga,
kelompok dan masyarakat sesuai dengan budaya setempat.
9. Melaksanakan asuhan kebidanan pada wanita/ibu dengan gangguan sistem
reproduksi.
Dengan demikian kompetensi yang diharapkan oleh seorang bidan, sebagai
petugas yang bertanggung jawab dan berwenang terhadap pelayanan kesehatan
wanita dalam siklus reproduksi, bayi baru lahir, dan balita untuk mewujudkan
kesehatan keluarga sehingga tersedia sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
di masa depan, adalah penguatan pada kompetensi teknis dan kompetensi Sosial,
tanpa mengabaikan dua kompetensi lainnya, khususnya dalam upaya peningkatan
cakupan pertolongan persalinan ibu oleh bidan yang kompeten.
2.2.3. Faktor – faktor yang mempengaruhi Kompetensi Bidan
Kompetensi bukan merupakan kemampuan yang tidak dapat dipengaruhi,
Michael Zwell (2000) dalam Wibowo (2007) mengungkapkan bahwa terdapat
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kompetensi seseorang yaitu :
1. Keyakinan dan Nilai – Nilai
Keyakinan orang tentang dirinya maupun terhadap orang lain akan sangat
mempengaruhi perilaku. Apabila orang percaya bahwa mereka tidak kreatif dan
inovatif mereka tidak akan berusaha berfikir tentang cara baru atau berbeda dalam
melakukan sesuatu.
2. Keterampilan
Keterampilan memainkan peran dikebanyakan kompetensi, berbicara di depan
umum merupakan ketrampilan yang dapat dipelajari, dipraktekkan dan diperbaiki.
Dengan memperbaiki keterampilan berbicara di depan umum akan meningkatkan
kecakapan individu dalam kompetensi tentang komunikasi. Pengembangan
ketrampilan secara spesifik berdampak terhadap kompetensi individu. Kegiatan
menguasai sesuatu ketrampilan dengan tambahan bahwa mempelajari ketrampilan
harus dibarengi dengan kegiatan praktik, berlatih dan mengulang – ulang suatu kerja.
Seseorang yang memahami semua asas, metode, pengetahuan dan teori dan mampu
melaksanakan secara praktis adalah orang yang memiliki keterampilan.
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
3. Pengalaman
Orang yang pekerjaannya memerlukan sedikit pemikiran strategis kurang
mengembangkan kompetensi dari pada mereka yang telah menggunakan pemikiran
strategi bertahun – tahun. Pengalaman merupakan elemen kompetensi yang perlu,
tetapi untuk menjadi ahli tidak cukup dengan pengalaman saja. Namun dengan
pengalaman kompetensi individu akan semakin meningkat.
4. Karakteristik Kepribadian.
Kepribadian termasuk faktor yang sulit untuk berubah akan tetapi bukan berarti
tidak dapat berubah. Kenyataannya kepribadian seseorang dapat berubah sepanjang
waktu. Orang merespon dan berinteraksi dengan kekuatan dan lingkungan sekitarnya.
Kepribadian dapat mempengaruhi kompetensi individu termasuk dalam penyelesian
masalah, kepedulian interpersonal, kemampuan bekerja, memberi pengaruh dan
membangun hubungan.
5. Motivasi
Motivasi merupakan faktor dalam kompetensi yang dapat berubah. Dalam
memberikan dorongan, apresiasi terhadap pekerjaan, memberikan pengakuan dan
perhatian individual dari atasan dapat mempunyai pengaruh positif terhadap motivasi
seseorang sehingga terjadinya peningkatan kompetensi individu.
6. Isu Emosional
Mengatasi pengalaman yang tidak menyenangkan akan memperbaiki
penguasaan dalam kompetensi. Akan tetapi tidak beralasan mengharapkan pekerja
mengatasi hambatan emosional tanpa bantuan lingkungan kerja.
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
7. Kompetensi Intelektual
Kompetensi tergantung pada pemikiran kognitif seperti pemikiran konseptual
dan pemikiran analitis. Tidak mungkin memperbaiki setiap intervensi yang
diwujudkan suatu organisasi. Sudah tentu faktor seperti pengalaman dapat
meningkatkan kompetensi.
8. Budaya Organisasi
Budaya organisasi mempengaruhi kompetensi sumber daya manusia dalam
kegiatan sebagai berikut :
a. Praktek rekruitmen dan seleksi karyawan
b. Sistem penghargaan
c. Praktek pengambilan keputusan
d. Filosofi organisasi
e. Kebiasaan dan prosedur
f. Komitmen pada pelatihan dan pengembangan
g. Proses organisasional
2.2.4. Pengetahuan
Menurut Mustopadidjaja (2008), pengetahuan adalah informasi yang dimiliki
oleh seseorang dalam suatu bidang tertentu dan keterampilan adalah kemampuan
untuk melaksanakan tugas tertentu baik mental ataupun fisik.
Pengetahuan dan keterampilan sesungguhnya yang mendasari pencapaian
produktivitas, pengetahuan dan ketrampilan termasuk faktor pembentuk kemampuan.
Apabila seseorang mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang tinggi akan
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
memiliki kemampuan (ability) yang tinggi pula sehingga akan membentuk
kompetensi seorang pegawai/ pekerja (Sulistiyani & Rosidah, 2003).
Pengetahuan merupakan informasi yang dimiliki oleh seseorang. Pengetahuan
adalah komponen utama kompetensi yang mudah diperoleh dan mudah
diidentifikasikan (Hutapea P dan Thoha N, 2008). Notoatmodjo (2007) berpendapat
bahwa pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap sesuatu objek tertentu.
Sulistiyani dan Rosidah (2003) mengemukakan konsep pengetahuan lebih
berorientasi pada intelejensi, daya pikir dan penguasaan ilmu serta luas sempitnya
wawasan yang dimiliki seseorang. Dengan demikian pengetahuan adalah merupakan
akumulasi hasil proses pendidikan baik yang diperoleh secara formal maupun non
formal yang memberikan kontribusi pada seseorang di dalam pemecahan masalah,
daya cipta, termasuk dalam melakukan atau menyelesaikan pekerjaan. Dengan
pengetahuan yang luas dan pendidikan tinggi, seorang pegawai diharapkan mampu
melakukan pekerjaan dengan baik dan produktif.
Menurut Roger (1974) dalam Notoatmodjo (2007) Pengetahuan atau kognitif
merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt
behaviour) yang memiliki 6 tingkatan yaitu :
1. Tahu (know), mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk
kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) tehadap
sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang
telah diterima. Merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
2. Memahami (comprehension), suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar
tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut
secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau mengerti harus dapat
menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya
terhadap objek yang dipelajari.
3. Aplikasi (application), kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi di sini dapat
diartikan sebagai penggunaan hukum – hukum, rumus, metode, prinsip dan
sebagainya dalam konteks atau situai yang lain. Misalnya : dapat menggunakan
prinsip – prinsip siklus pemecahan masalah (problem solving cyclel) di dalam
pemecahan masalah kesehatan dari kasus yang diberikan.
4. Analisis (analysis), kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke
dalam komponen – komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi, dan
masih ada kaitannya satu sama lain. Kemapuan analisis ini dapat dilihat dari
penggunaan kata – kata kerja; dapat menggambarkan (membuat sebagian),
membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.
5. Sintesis (synthesis), kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian –
bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis
adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi –
formulasi yang ada, misalnya dapat menyusun, merencanakan, meringkaskan,
menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori atau umusan – rumusan yang
telah ada.
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
6. Evaluasi (evaluation), kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian
terhadap suatu materi atau objek. Penilaian – penilaian itu didasarkan pada suatu
kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria – kriteria yang ada,
misalnya dapat membandingkan anak yang cukup gizi dengan anak yang
kekurangan gizi.
Merujuk pada beberapa teori dan pendapat yang mendefenisikan tentang
pengetahuan yang dijabarkan di atas maka Pengetahuan Bidan adalah kemampuan
bidan terhadap semua tingkatan pengetahuan, mulai dari tahu, memahami hingga
dalam dapat mengevaluasi materi – materi yang telah ditetapkan sebagai pengetahuan
pengelolaan persalinan ibu, dengan standar yang telah ditentukan. Dengan
pengetahuan yang luas tentang ilmu kebidanannya diharapkan seorang bidan mampu
melaksanankan pekerjaannya dengan baik dan produktif.
2.2.5. Keterampilan
Keterampilan adalah kemampuan dan penguasaan teknis operasional mengenai
bidang tertentu yang bersifat kekaryaan, berkaitan dengan kemampuan seseorang
untuk melakukan atau menyelesaikan pekerjaan – pekerjaan yang bersifat teknis yang
diperoleh melalui proses belajar dan berlatih. Dengan keterampilan yang dimiliki
seorang pegawai diharapkan mampu menyelesaikan pekerjaan secara produktif
Sulistiyani dan Rosidah (2003).
Menurut Blanchard dan Hersey (1995) dalam Makmur (2008) ada tiga faktor
kemampuan yang mempengaruhi Bidan untuk melaksanakan tugas yaitu :
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
1. Kemampuan Tekhnis (Technical skill) yaitu kemampuan menggunakan
pengetahuan, metode, teknik dan peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan
tugas tertentu yang diperoleh dari pengalaman, pendidikan dan pelatihan.
2. Kemampuan Sosial (Human Skill) yaitu kemampuan dalam bekerja dengan dan
melalui orang lain.
3. Kemampuan Konsepsual (Conceptual Skill) yaitu kemampuan memahami
kompleksitas organisasi dan penyesuaian bidang gerak unit kerja masing –
masing ke dalam bidang organisasi secara menyeluruh.
Selain itu ada tiga keterampilan interpersonal untuk mengefektifkan kerja,
yaitu:
1. Keterampilan Menginterpretasikan Perilaku orang lain (Interpreting Other
People’s Behavior), ketrampilan ini sangat berhubungan dengan kemampuan
persepsi yaitu sejauhmana seseorang mampu melaksanakan sesuatu dengan tepat
sesuai dengan obyek yang diterimanya. Persepsi adalah suatu proses menyeleksi
stimulus dan diartikan. Persepsi mencakup penafsiran objek, penerimaan
stimulus, pengorganisasian stimulus dan penafsiran terhadap stimulus yang telah
diorganisasikan dengan cara mempengaruhi pembentukan sikap dan perilaku.
2. Presenting Yourself yaitu pengendalian diri terhadap perilaku orang lain, karena
perilaku yang dimunculkan mereka sering diterima tidak tepat yang berhubungan
dengan sikap, emosi dan motif. Begitu pula mimik, gerakan tubuh, dan suara
dapat pula mempengaruhi perilaku kita dan orang lain.
3. Keterampilan Pengarahan Efektif (Effective Coaching Skill), Gallwey
berpendapat bahwa coaching berarti membuka potensi orang yang diarahkan
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
untuk memaksimalkan kinerjanya. Sifat dasar coaching adalah membangkitkan
kesadaran dan tanggung jawab.
Berdasarkan uraian beberapa teori tentang keterampilan diatas maka
keterampilan adalah kemampuan bidan memperagakan/ mengimplementasi dari
pengetahuan bidan terhadap kegiatan operasional yang sesuai dengan tupoksinya dari
mulai hingga tercapainya tujuan pelayanan kebidanan sesuai standar waktu yang telah
ditentukan.
2.2.6. Perilaku
Skiner (1938) merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi
seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar (Notoatmodjo, 2007). Perilaku
seseorang lebih didominasi oleh konsep diri, ciri diri dan motif yang dimilikinya.
Agar seseorang memiliki kompetensi yang sesuai dengan pekerjaanya, dia harus
memanfaatkan kelima komponen kompetensi (Hutapea P dan Thoha N, 2008).
Kompetensi perilaku yang dimaksud dalam hal ini adalah perilaku kerja dan
seseorang dapat memiliki dan memeragakan perilaku tersebut pada saat
melaksanakan pekerjaannya. Untuk mampu memeragakan perilaku produktif di
tempat kerja, seseorang harus memiliki kemampuan teknis melaksanakan
pekerjaannya, sebagai contoh berorientasi pada pencapaian hasil adalah sebuah
kompetensi perilaku.
Perilaku seseorang dipengaruhi oleh dua faktor, menurut Hutapea dan Thoha
(2008), yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari konsep
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
diri, ciri diri dan motif, yang mempengaruhi nilai dan persepsi individu pada
pekerjaannya. Faktor eksternal adalah lingkungan tempat seseorang bekerja.
Perilaku dapat diubah dengan mengkombinasikan; (1) tindakan penguatan
(reinforcement), berupa pelaksanaan penegakan peraturan perundang – undangan,
imbalan dan hukuman; (2) pengulangan (repetition), berupa pemberian umpan balik
terhadap setiap peragaan petugas dan (3) pengarahan (coaching) kepada petugas yang
bermasalah dan belum ada kemajuan kompetensinya (Hutapea dan Thoha, 2008).
Profesional adalah cermin dari kemampuan (competen), yaitu memiliki
pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), bisa melakukan (ability) ditunjang
dengan pengalaman (experience), keprofesionalan tidak mungkin muncul tiba – tiba
tanpa melalui perjalanan waktu (Atmosoeprapto, 2000).
Perilaku merupakan hasil dari berbagai pengalaman serta interaksi manusia
dengan lingkungannya, yang diwujudkan dalam bentuk pengetahuan sikap dan
tindakan. Perilaku manusia bersifat holistik atau menyeluruh (Soepardan, 2006).
Perilaku professional seorang bidan mencakup :
1. Berpegang teguh pada filosofi, etika profesi dan aspek legal.
2. Bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan keputusan klinis yang
dibuatnya.
3. Senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan dan ketrampilan mutakhir.
4. Menggunakan cara pencegahan universal untuk penyakit menular dan strategi
pengendalian infeksi.
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
5. Melakukan konsultasi dan rujukan yang tepat dalam memberikan asuhan
kebidanan.
6. Menghargai budaya setempat sehubungan dengan praktek kesehatan, kehamilan,
kelahiran, periode pasca persalinan, bayi baru lahir dan anak.
7. Menggunakan model kemitraan dalam bekerjasama dengan kaum wanita/ ibu agar
mereka dapat menentukan pilihan yang telah diinformasikan tentang semua aspek
asuhan, meminta persetujuan secara tertulis supaya mereka bertanggungjawab
atas kesehatannya sendiri.
8. Menggunakan keterampilan mendengar dan memfasilitasi.
9. Bekerja sama dengan petugas kesehatan lain untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan kepada ibu dan keluarga.
10. Advokasi terhadap pilihan ibu dalam tatanan pelayanan.
2.3. Pelayanan Kebidanan
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan
yang difokuskan pada pelayanan kesehatan wanita dalam siklus reproduksi, bayi baru
lahir, dan balita untuk mewujudkan kesehatan keluarga sehingga tersedia sumber
daya manusia (SDM) yang berkualitas di masa depan. Pelayanan kebidanan diberikan
oleh bidan sesuai dengan kewenangan yang dimilikinya dengan tujuan meningkatkan
kesehatan ibu dan anak guna tercapainya keluarga yang berkualitas, bahagia, dan
sejahtera. Berpedoman pada paradigma kebidanan keberhasilan pelayanan kebidanan
dipengaruhi oleh pengetahuan dan cara pandang bidan dalam kaitan atau hubungan
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
timbal balik antara manusia/wanita, lingkungan, perilaku, pelayanan kebidanan, dan
keturunan (Soepardan, 2006).
Bidan memiliki peran yang unik dalam memberi pelayanan kesehatan bagi ibu
dan anak, yakni saling melengkapi dengan tenaga kesehatan profesional lainnya.
Dalam praktiknya bidan memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dan bersalin
yang normal, asuhan terhadap kasus gangguan sistem reproduksi wanita, serta
gangguan kesehatan bagi anak balita sesuai dengan kewenangannya. Bidan harus
selalu mengembangkan dirinya agar dapat memenuhi peningkatan kebutuhan
kesehatan kliennya atau ibu dan anak (Soepardan, 2006).
2.3.1 Defenisi Persalinan
Kehamilan dan persalinan merupakan hal yang wajar terjadi pada seorang
perempuan. Persalinan merupakan suatu proses alami dan peristiwa nomal, namun
apabila tidak dikelola dengan tepat dapat menjadi abnormal (Soepardan, 2006).
Persalinan normal adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup
dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar dengan presentasi belakang kepala
tanpa memakai alat – alat atau pertolongan istimewa serta tidak melukai ibu dan bayi,
dan umumnya berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam (Prawirohardjo, 2005).
Persalinan dan Kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi
pada kehamilan cukup bulan (37 – 42 minggu), lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu
maupun pada janin (Saifuddin, 2006).
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
2.3.2 Pelayanan Persalinan Normal
Asuhan Persalinan Normal (APN) merupakan kegiatan dalam melakukan
asuhan kepada semua ibu selama proses persalinan dan setelah bayi lahir, yang harus
mampu dilakukan oleh setiap penolong persalinan dimanapun peristiwa tersebut
terjadi dengan tujuan mengupayakan kelangsungan hidup dan mencapai derajat
kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui berbagai upaya yang terintegrasi
dan lengkap serta intervensi minimal sehingga prinsip keamanan dan kualitas
pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang optimal.
Pelayanan Persalinan Normal berfokus pada Asuhan Persalinan Normal
(APN) yaitu persalinan bersih dan aman serta mencegah terjadinya komplikasi.
Tujuan Asuhan Persalinan Normal adalah menjaga kelangsungan hidup dan
memberikan derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui upaya yang
terintegrasi dan lengkap tetapi dengan intervensi yang seminimal mungkin agar
prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang diinginkan
atau optimal (Depkes RI, 2008).
Ada lima aspek dasar atau Lima Benang Merah yang penting dan saling terkait
dalam pelayanan persalinan yang bersih dan aman, selalu berlaku dalam
penatalaksanaan persalinan mulai dari Kala I hingga Kala IV, termasuk
penatalaksanaan bayi baru lahir. Kelima aspek ini melekat pada setiap persalinan baik
normal maupun patologis (Depkes RI, 2008), aspek – aspek tersebut adalah :
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
1. Membuat Keputusan Klinik
Merupakan proses yang menentukan untuk menyelesaikan masalah dan
menentukan asuhan yang diperlukan oleh pasien, secara akurat, komprehensif dan
aman. Keputusan klinik dihasilkan melalui serangkaian proses dan metode yang
sistematik menggunakan informasi dan hasil dari kognitif dan intuitif serta dipadukan
dengan kajian teoritis dan intervensi berdasarkan bukti (evidence-based), ketrampilan
dan pengalaman yang dikembangkan melalui berbagai tahapan yang logis dan
diperlukan dalam upaya untuk menyelesaikan masalah dan terfokus pada pasien,
Varney (1997) dalam (Depkes, 2008). Kinerja dan perilaku diharapkan dari seorang
pemberi asuhan dalam menjalankan tugas dan pengamalan ilmunya kepada pasien,
serta pengetahuan, ketrampilan dan perilaku yang terpuji menjamin asuhan atau
pertolongan yang diberikan dapat memberikan hasil yang maksimal atau memenuhi
standar kualitas pelayanan dan harapan pasien (Depkes RI, 2008).
2. Asuhan Sayang Ibu dan Sayang Bayi
Asuhan Sayang Ibu adalah asuhan yang menghargai budaya, kepercayaan dan
keinginan sang Ibu. Beberapa prinsip dasar Asuhan Sayang Ibu adalah dengan
mengikutsertkan suami dan keluarga selama proses persalinan dan kelahiran bayi.
Banyak hasil Penelitian menunjukan bahwa jika para ibu diperhatikan dan diberi
dukungan selama persalinan dan kelahiran bayi serta mengetahui dengan baik
mengenai proses persalinan dan asuhan yang akan mereka terima, mereka akan
mendapatkan rasa aman dan hasil yang lebih baik Enkin, et al.,(2000) dalam
(Depkes RI, 2008).
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
3. Pencegahan Infeksi
Tindakan Pencegahan Infeksi (PI) tidak terpisah dari komponen – komponen
lain dalam asuhan selama persalinan dan kelahiran bayi. PI adalah bagian yang
esensial dari semua asuhan yang diberikan kepada ibu dan bayi baru lahir dan harus
dilaksanakan secara rutin pada saat menolong persalinan dan kelahiran bayi, saat
memberikan asuhan selama kunjungan antenatal atau pascapersalinan/ bayi baru lahir
atau saat menatalaksana penyulit. Tujuan tindakan - tindakan PI dalam pelayanan
asuhan kesehatan adalah meminimalkan infeksi yang disebabkan oleh
mikroorganisme dan menurunkan risiko penularan penyakit yang mengancam jiwa
seperti Hepatitis dan HIV/AIDS.
4. Pencatatan (Rekam Medik) Asuhan Persalinan
Pencatatan adalah bagian penting dari proses membuat keputusan klinik
karena memungkinan penolong persalinan untuk terus menerus memperhatikan
asuhan yang diberikan selama proses persalinan dan kelahiran bayi. Jika asuhan tidak
dicatat, dapat dianggap bahwa hal tersebut tidak dilakukan. Mengkaji ulang catatan
memungkinkan untuk menganalisa data yang telah dikumpulkan dan dapat lebih
efektif dalam merumuskan suatu diagnosis dan membuat rencana asuhan atau
perawatan bagi ibu atau bayinya.
5. Rujukan
Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas persalinan.
Dilakukan secara timbal balik, baik secara vertikal dalam arti dari satu strata sarana
pelayanan kesehatan ke strata sarana pelayanan kesehatan lainnya, maupun secara
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
horizontal dalam arti antar strata sarana pelayanan kesehatan yang sama (Depkes RI,
2004). Rujukan dalam kondisi optimal dan tepat waktu ke fasilitas rujukan atau
fasilitas yang memiliki sarana lebih lengkap, diharapkan mampu menyelamatkan jiwa
para ibu dan bayi baru lahir. Meskipun sebagian besar ibu akan mengalami persalinan
normal namun sekitar 10-15% diantaranya akan mengalami masalah selama proses
persalinan dan kelahiran bayi sehingga perlu dirujuk ke fasilitas kesehatan rujukan.
Sangat sulit untuk menduga kapan penyulit akan terjadi sehingga kesiapan
untuk merujuk ibu dan/ atau bayinya ke fasilitas kesehatan rujukan secara optimal
dan tepat waktu (jika penyulit terjadi) menjadi syarat bagi keberhasilan upaya
penyelamatan.
2.4. Kualitas Pelayanan
Pelayanan adalah suatu aktivitas atau rangkaian aktivitas yang bersifat tidak
kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara
konsumen dengan karyawan atau hal – hal lain yang disediakan oleh perusahaan
pemberi pelayanan yang dimaksud untuk memecahkan permasalahan
konsumen/pelanggan (Gronroos, 1990). Sedangkan Kualitas didefenisikan sebagai
kemampuan produk atau jasa memenuhi kebutuhan pelanggan. Dikatakan pula
sebagai totalitas tampilan dan karakteristik produk atau jasa yang berusaha keras
dengan segenap kemampuannya memuaskan kebutuhan tertentu, Russell dan Taylor
(2000) dalam Wibowo (2007). Maka kualitas pelayanan dapat disimpulkan seberapa
besar kemampuan pelayanan yang diberikan dapat memecahkan permasalahan
pemakai jasa serta memuaskan kebutuhan tertentu si pemakai jasa tersebut.
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
Mengukur kualitas Pelayanan sama dengan mengukur kinerja pelayanan itu,
dapat dilakukan dengan menggunakan instrumen pengukuran kinerja pelayanan, ada
sepuluh indikator kinerja pelayanan, yaitu : (Zeithaml, Parasuraman dan Berry, 1990)
1. Ketampakan fisik (Tangibles), artinya petampakan fisik bisa dari gedung,
peralatan, penampilan pegawai, dan fasilitas – fasilitas lain yang dimiliki oleh
providers.
2. Reliabilitas (Reliability), kemampuan untuk menyelenggarakan pelayanan yang
dijanjikan secara akurat.
3. Responsivitas (Responsiveness), kerelaan untuk menolong customers dan
menyelenggarakan pelayanan secara ikhlas.
4. Kompetensi.
5. Kesopanan.
6. Kredibilitas.
7. Keamanan (Safety), merupakan jaminan keselamatan bahwa pelanggan tidak
menjadi sakit atau tidak aman dengan pelayanan tersebut.
8. Akses (Accessibility), menunjukkan seberapa mudah pelanggan mendapatkan
pelayanan tersebut.
9. Komunikasi
10. Pengertian
Pelayanan kebidanan yang bermutu adalah pelayanan kebidanan yang dapat
memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan sesuai dengan tingkat kepuasan rata – rata
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
penduduk dan penyelenggaranya disesuaikan dengan kode etik serta standar
pelayanan profesi yang telah ditetapkan (Soepardan, 2006).
2.5. Pengaruh Kompetensi terhadap Kualitas Pelayanan
Kompetensi sebagai kemampuan seseorang untuk menghasilkan pada tingkat
yang memuaskan di tempat kerja, termasuk diantaranya kemampuan seseorang untuk
mentransfer dan mengaplikasikan keterampilan dan pengetahuan tersebut dalam
situasi yang baru dan meningkatkan manfaat yang disepakati (Wibowo, 2007).
Kompetensi menjelaskan apa yang dilakukan orang di tempat kerja pada
berbagai tingkatan dan memperinci standar masing – masing tingkatan,
mengidentifikasi karakteristik, pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan oleh
individu yang memungkinkan menjalankan tugas dan tanggung jawab secara efektif
sehingga mencapai standar kualitas profesional dalam bekerja, dan mencakup semua
aspek catatan manajemen kinerja, keterampilan dan pengetahuan tertentu, sikap,
komunikasi, aplikasi dan pengembangan (Wibowo, 2007).
Dengan demikian, seorang bidan pemberi pelayanan kesehatan ibu yang ungul
adalah bidan yang menunjukkan kompetensi pada skala tingkat lebih tinggi, dengan
frekuensi lebih tinggi, dan dengan hasil lebih baik daripada bidan pelaksana biasa
atau rata – rata.
2.6. Landasan Teori
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor: 101 Tahun 2000, tentang Pendidikan
dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS), menjelaskan konsep kompetensi,
adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang PNS, berupa
pengetahuan, ketrampilan dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
tugas. Dengan melihat batasan tersebut, maka kompetensi bidan adalah kemampuan
dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang bidan berupa pengetahuan, ketrampilan
dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas bidan secara profesional.
Sulistiyani dan Rosidah (2003) mengemukakan konsep pengetahuan lebih
berorientasi pada intelejensi, daya pikir dan penguasaan ilmu serta luas sempitnya
wawasan yang dimiliki seseorang. Dengan demikian pengetahuan adalah merupakan
akumulasi hasil proses pendidikan baik yang diperoleh secara formal maupun non
formal yang memberikan kontribusi pada seseorang di dalam pemecahan masalah,
daya cipta, termasuk dalam melakukan atau menyelesaikan pekerjaan. Dengan
pengetahuan yang luas dan pendidikan tinggi, seorang pegawai diharapkan mampu
melakukan pekerjaan dengan baik dan produktif.
Keterampilan adalah kemampuan dan penguasaan teknis operasional mengenai
bidang tertentu yang bersifat kekaryaan, berkaitan dengan kemampuan seseorang
untuk melakukan atau menyelesaikan pekerjaan – pekerjaan yang bersifat teknis yang
diperoleh melalui proses belajar dan berlatih. Dengan keterampilan yang dimiliki
seorang pegawai diharapkan mampu menyelesaikan pekerjaan secara produktif
Sulistiyani dan Rosidah (2003).
Perilaku yang dimaksud dalam hal ini adalah perilaku kerja (bukan perilaku
umum) dan seseorang dapat memiliki dan memeragakan perilaku tersebut pada saat
melaksanakan pekerjaannya. Untuk mampu memeragakan perilaku produktif di
tempat kerja, seseorang harus memiliki kemampuan teknis melaksanakan
pekerjaannya, sebagai contoh berorientasi pada pencapaian hasil adalah sebuah
kompetensi perilaku (Hutapea P dan Thoha N, 2008).
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
2.7. Kerangka Konsep
Berdasarkan landasan teori di atas maka kerangka konsep pada penelitian ini
adalah sebagai berikut :
Gambar 2.7. Kerangka Konsep Penelitian
Kompetensi Bidan:
1. Pengetahuan
2. Ketrampilan
3. Perilaku
Pelaksanaan Pelayanan
Persalinan Normal Ibu :
1. Membuat Keputusan
Klinik
2. Asuhan Sayang Ibu &
Sayang Bayi
3. Pencegahanan Infeksi
4. Pencatatan (Rekam
Medik) Asuhan
Persalinan
5. Rujukan yang optimal
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan metode explanatory
research yaitu penelitian yang menjelaskan adanya pengaruh antara variabel bebas
(independent variabel) berupa kompetensi bidan (pengetahuan, keterampilan dan
perilaku) terhadap variabel terikat (dependent variabel) berupa pelaksanaan
pelayanan persalinan normal ibu melalui pengujian hipotesa.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Dinas Kesehatan kabupaten Gayo
Lues Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Penelitian ini berlangsung selama 6 bulan
terhitung mulai bulan Juli 2009 sampai Januari 2010.
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan di desa yang telah berstatus
sebagai Pegawai Negeri Sipil di wilayah kerja puskesmas sekabupaten Gayo Lues,
yang sekaligus menjadi sampel penelitian (Total Sampling) berjumlah 56 bidan.
3.4. Metode Pengumpulan data
3.4.1. Data Primer
Data yang diperoleh dengan cara wawancara langsung dengan responden,
yang berpedoman pada kuesioner penelitian.
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
3.4.2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan deskriptif di lokasi penelitian, data mengenai Bidan
dan data lain yang diperoleh dari catatan atau dokumen di Dinas Kesehatan dan
seluruh puskesmas di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Gayo Lues yang
mendukung penelitian ini.
3.4.3. Uji Validitas dan Reliabillitas
Kelayakan dalam menggunakan instrumen yang akan dipakai untuk penelitian
diperlukan uji validitas dan reliabilitas. Pengujian validitas instrumen diperlukan
untuk mendapatkan instrumen sebagai alat ukur penelitian yang dapat mengukur apa
yang diinginkan atau dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.
Dalam penelitian ini uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada 20 orang bidan desa
di kabupaten Aceh Tenggara, yang memiliki kriteria yang sama dengan sampel
penelitian.
Pada uji validitas suatu instrumen dilakukan dengan mengukur korelasi antara
variabel dengan skor total variabel menggunakan rumus teknik korelasi pearson
product moment corelation coefident (r), dengan ketentuan : a) Bila hitung r > tabel r
maka dinyatakan tidak valid. Dengan rumus :
{[ 2 2 ][ 2 2 ]}1 / 2 ( ) . .( )
( ) ( )
Σ Σ Σ Σ
Σ Σ Σ
−
−
=
N x x N y y
N xy x y
r
dimana : x = Skor tiap – tiap variabel
y = Skor total tiap responden
N = Jumlah responden
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
Pengujian reliabilitas menunjuk suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data dalam arti lain
akan terdapat antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi
pada objek yang diteliti (Arikunto, 2002).
Uji reliabilitas terhadap kuesioner untuk melihat konsistensi jawaban. Dalam
penelitian ini teknik untuk menghitung indeks reliabilitas yaitu menggunakan metode
Cronbach’s alpha, yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran,
dengan ketentuan : a) jika nilai alpha r > tabel r maka dinyatakan reliabel dan b) jika
nilai alpha r < tabel r maka dinyatakan tidak reliabel (Arikunto, 2002). Dengan rumus:
⎥⎦
⎤
⎢⎣
⎡
− ⎥⎦
⎤
⎢⎣
⎡
−
= Σ
2
1
2
11 1
( 1) σ
σ b
k
r k
dimana : 11 r = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya bulir pertanyaan atau banyaknya soal
Σ 2
b σ = Jumlah varians bulir
2
1 σ = Varians total
1. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Pengetahuan Bidan di Desa
Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner pengetahuan bidan di desa terhadap
20 orang bidan di kabupaten Aceh Tenggara menunjukkan hasil yang valid dan
reliabel. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 3.1 dibawah ini yang menunjukkan nilai
Cronbach’s Alpha sebesar 0,843 dan r-Hitung > r-Tabel.
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
Tabel 3.1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Pengetahuan Bidan di
Desa
Item r-Tabel r-Hitung Cronbach’s
Alpha Validitas dan Reliabilitas
A1
A2
A3
A4
A5
A6
A7
A8
A9
A10
A11
A12
A13
A14
A15
A16
A17
A18
A19
A20
A21
A22
A23
A24
A25
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0.801
0.800
0.775
0.807
0.797
0.800
0.771
0.767
0.783
0.801
0.793
0.781
0.780
0.797
0.778
0.788
0.766
0.801
0.763
0.768
0.813
0.782
0.760
0,843
0,843
0,843
0,843
0,843
0,843
0,843
0,843
0,843
0,843
0,843
0,843
0,843
0,843
0,843
0,843
0,843
0,843
0,843
0,843
0,843
0,843
0,843
0,843
0,843
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
2. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Keterampilan Bidan di Desa
Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner keterampilan bidan di desa
terhadap 20 orang bidan di kabupaten Aceh Tenggara menunjukkan hasil yang valid
dan reliabel. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 3.2 dibawah ini yang menunjukkan
nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,914 dan r-Hitung > r-Tabel.
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Keterampilan Bidan di
Desa
Item
r-Tabel r-Hitung Cronbach’s
Alpha Validitas dan Reliabilitas
B1
B2
B3
B4
B5
B6
B7
B8
B9
B10
B11
B12
B13
B14
B15
B16
B17
B18
B19
B20
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0.911
0.913
0.906
0.909
0.913
0.910
0.911
0.907
0.907
0.913
0.907
0.910
0.913
0.909
0.911
0.911
0.913
0.907
0.908
0.911
0,914
0,914
0,914
0,914
0,914
0,914
0,914
0,914
0,914
0,914
0,914
0,914
0,914
0,914
0,914
0,914
0,914
0,914
0,914
0,914
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
3. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Perilaku Bidan di Desa
Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner perilaku bidan di desa terhadap 20
orang bidan di kabupaten Aceh Tenggara menunjukkan hasil yang valid dan reliabel.
Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 3.3 dibawah ini yang menujukkan nilai
Cronbach’s Alpha sebesar 0,815 dan r-Hitung > r-Tabel.
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Perilaku Bidan di Desa
Item r-Tabel r-Hitung Cronbach’s Alpha Validitas dan Reliabilitas
C1
C2
C3
C4
C5
C6
C7
C8
C9
C10
C11
C12
C13
C14
C15
C16
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0.806
0.808
0.797
0.804
0.800
0.813
0.801
0.808
0.795
0.801
0.812
0.812
0.797
0.810
0.809
0.809
0,815
0,815
0,815
0,815
0,815
0,815
0,815
0,815
0,815
0,815
0,815
0,815
0,815
0,815
0,815
0,815
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
4. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Pelaksanaan Pelayanan Persalinan
Normal Ibu
Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner pelaksanaan persalinan normal
ibu terhadap 20 orang bidan di kabupaten Aceh Tenggara menunjukkan hasil yang
valid dan reliabel. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 3.3 dibawah ini yang
menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,784 dan r-Hitung > r-Tabel.
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
Tabel 3.4. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Pelaksanaan
Persalinan Normal Ibu
Item r-Tabel r-Hitung Cronbach’s Alpha Validitas dan Reliabilitas
D1
D2
D3
D4
D5
D6
D7
D8
D9
D10
D11
D12
D13
D14
D15
D16
D17
D18
D19
D20
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0.682
0.703
0.665
0.693
0.669
0.667
0.716
0.707
0.698
0.747
0.726
0.714
0.685
0.720
0.674
0.680
0.720
0.670
0.734
0.690
0,784
0,784
0,784
0,784
0,784
0,784
0,784
0,784
0,784
0,784
0,784
0,784
0,784
0,784
0,784
0,784
0,784
0,784
0,784
0,784
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel
3.5. Variabel dan Definisi Operasional
3.5.1 Variabel penelitian
a. Variabel independen, yaitu kompetensi bidan yang terdiri dari pengetahuan dan
keterampilan, dan perilaku professional seorang bidan.
b. Variabel dependen, yaitu pelaksanaan pelayanan persalinan normal sesuai dengan
Asuhan Persalinan Normal.
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
3.5.2. Defenisi Operasional
1. Pengetahuan bidan adalah Pemahaman bidan dalam pelaksanaan pengelolaan
persalinan normal ibu sesuai dengan standar dan tujuan Asuhan Persalinan
Normal.
2. Ketrampilan bidan adalah kemampuan bidan mengaktualisasikan pemahamannya
terhadap persalinan ibu sesuai dengan standar dan tujuan Asuhan Persalinan
Normal.
3. Perilaku bidan adalah Profesionalisme seorang bidan atau tindakan profesional
seorang bidan dalam melaksanakan profesinya sehari – hari yang terdiri dari
sepuluh item.
4. Pelaksanaan pelayanan persalinan normal adalah tindakan persalinan yang
dilakukan bidan, yang direkomendasikan oleh Depkes RI tahun 2008, yang
pelaksanaannya menggambarkan lima aspek dasar dalam asuhan persalinan yang
bersih dan aman yaitu Membuat Keputusan Klinik, Asuhan Sayang Ibu dan
Sayang Bayi, Pencegahan Infeksi, Pencatatan (Rekam Medik) Asuhan Persalinan
dan Rujukan.
3.6. Metode Pengukuran
Pengukuran variabel bebas (independent variabel) pada penelitian ini diukur
melalui :
1. Pengukuran variabel kompetensi bidan didasarkan pada pengetahuan,
ketrampilan dan perilaku bidan :
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
a. Pengukuran pengetahuan bidan tentang pelayanan persalinan normal ibu di
dasarkan pada skala ordinal dari 25 pertanyaan yang diajukan dengan alternatif
jawaban benar diberi nilai 1 dan salah diberi nilai 0, setelah didapat total skor
variabel pengetahuan dikategorikan menjadi 3 (Azwar, 1999) :
1. ”Baik”, jika responden memperoleh nilai ≥ 17
2. ”Sedang”, jika responden memperoleh nilai 11 – 16
3. ”Kurang”, jika responden memperoleh nilai ≤ 10
b. Pengukuran variabel keterampilan bidan terhadap pelayanan persalinan normal
ibu di dasarkan pada skala ordinal, dengan alternatif jawaban sangat terampil
(bobot nilai 5), terampil (bobot nilai 4), kurang terampil (bobot nilai 3), tidak
terampil (bobot nilai 2), dan sangat tidak terampil (bobot nilai 1), kemudian
dilakukan penjumlahan dari 20 pertanyaan, dan didapat total nilai, lalu
dikategorikan menjadi 3 (Azwar, 1999) :
1. ”Baik”, jika responden memperoleh nilai ≥ 73
2. ”Sedang”, jika responden memperoleh nilai antara 48 – 72
3. ”Kurang”, jika responden memperoleh nilai 20 - 47
c. Pengukuran variabel perilaku dengan skala ordinal, dengan alternatif jawaban
Selalu (bobot nilai 3), Kadang – kadang (bobot nilai 2), dan Tidak Pernah (bobot
nilai 1), kemudian dilakukan penjumlahan dari 16 pertanyaan dan didapat total
nilai, lalu dikategorikan menjadi 3 (Azwar, 1999) yaitu :
1. ”Baik”, jika responden memperoleh nilai ≥ 38
2. ”Cukup”, jika responden memperoleh nilai 28 – 37
3. ”Tidak Baik”, jika responden memperoleh nilai 16 - 27
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
Pengukuran variabel terikat (dependent variabel) pada penelitian ini diukur
melalui :
2. Pengukuran variabel terikat Pelaksanaan Pelayanan Persalinan Normal Ibu
sesuai Asuhan Persalinan Normal menggunakan skala ordinal, dengan alternatif
jawaban benar diberi nilai 1 dan salah diberi nilai 0 dari 20 pertanyaan dan didapat
total skor. Jumlah kumulatif dari variabel tersebut berada pada rentang skor 1 – 20
yang kemudian dikategorikan menjadi dua kategori. Pembagian dua kategori ini
didasarkan pada nilai median dari rentang skor tersebut (Anwar, 2004), yang mana
kedua kategori tersebut terdiri dari :
1. Terlaksana, jika responden memperoleh nilai ≥10
2. Tidak Terlaksana, jika responden memperoleh nilai < 10
Secara terperinci dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut :
Tabel. 3.5. Aspek Pengukuran Variabel Independen dan Dependen
Variabel Indikator Kriteria
penilaian
Bobot
Nilai
Kategori Total
Nilai
Range Skala
Ukur
I. Kompetensi
1. Pengetahuan
25
a. Benar
b. Salah
1
0
a. Baik
b. Sedang
c. Kurang
25
Skor ≥ 17
Skor 11-16
Skor ≤ 10
Ordinal
2. Ketrampilan
20
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang -
kadang
d. Jarang
e. Tidak
Pernah
5
4
3
2
1
a. Terampil
b. Cukup
Trampil
c. Tidak
Terampil
100 Skor ≥ 73
Skor 48-72
Skor 20-47
Ordinal
3.Perilaku 16 a. Selalu
b. Kadangkadang
c. Tidak
pernah
3
2
1
a. Baik
b. Cukup
c. Rendah
48
Skor ≥ 38
Skor 28- 37
Skor 16-27
Ordinal
II.Pelayanan
Persalinan
Normal Ibu
20 a. Benar
b. Salah
1
0
a. Terlaksana
b. Tidak
Terlaksana
20 Skor ≥ 10
Skor < 10
Nominal
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
3.7. Metode Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji regresi logistik berganda
pada taraf nyata 95% (p<0,05) untuk mengetahui pengaruh kompetensi bidan yang
meliputi pengetahuan, keterampilan dan perilaku bidan terhadap pelaksanaan
pelayanan persalinan normal ibu di Kabupaten Gayo Lues Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam.
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
BAB 4
HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.1.1. Keadaan Geografis
Kabupaten Gayo Lues berada di tengah – tengah Provinsi NAD dengan batas
geografis : 03° 40’ 32” - 04° 16’ 37” Lintang Utara, 960° 48’ 31” - 97° 56’ 08” Bujur
Timur, dengan ketinggian tempat antara 100 – 3.000 meter diatas permukaan laut.
Iklim di Gayo Lues termasuk type iklim Muson dengan klasifikasi menurut
Mohr, Schimidt dan ferguson termasuk iklim B (basah). Hal ini disebabkan letak
Gayo Lues didaerah medium sangat tinggi, dimana daerah ini mempunyai curah
hujan sangat tinggi pula. Tahun 2002 curah hujan tahunan berkisar 270 mm/bulan,
dengan hujan rata-rata 12 hari perbulan. Suhu udara rata-rata 27°C perbulan, dengan
kelembaban berkisar berkisar 84 – 89% dengan rata – rata 10 tahun terakhir 86,6%.
Secara administratif kabupaten Gayo Lues berbatasan dengan :
1. Sebelah Utara : Aceh Timur dan Aceh tengah
2. Sebelah Selatan : Aceh Tenggara dan Aceh Selatan
3. Sebelah Timur : Aceh Tamiang dan Kab. Langkat Sumatera Utara
4. Sebelah Barat : Nagan Raya dan Aceh Barat Daya
Wilayah Kabupaten Gayo Lues terbagi menjadi 11 (sebelas) kecamatan dengan 136
(seratus tiga puluh enam) desa.
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
4.1.2. Kependudukan
Jumlah penduduk Kabupaten Gayo Lues pada tahun 2008 mencapai 122.171
jiwa. Penduduk perempuan di Kabupaten gayo Lues lebih banyak dari penduduk
Laki – laki, tahun 2008 penduduk berjenis kelamin perempuan berjumlah 67.457 jiwa
dan penduduk laki – laki 54.714 jiwa.
4.1.3. Pelayanan Kesehatan
a. Tenaga Kesehatan
Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di kabupaten Gayo Lues, salah satu
upaya yang dilakukan adalah pemenuhan sumber daya manusia kesehatan. Tenaga
kesehatan di kabupaten Gayo Lues saat ini berjumlah 335 orang. Secara rinci
komposisi tenaga kesehatan di kabupaten Gayo Lues dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1. Jenis, Jumlah dan distribusi Tenaga Kesehatan di Kabupaten Gayo
Lues Tahun 2008
Jenis Tenaga Kesehatan
No Instansi/Unit
kesehatan Dr. Dr.
Sp Drg Apt Bidan
Pr
wa
t
Ahli
Gizi Sanitasi Ahli
KesMas
1 Dinas Kesehatan 2 0 1 2 10 12 4 3 11
2 Pkm.Blangkejeren 3 0 1 0 23 35 1 1 0
3 Pkm Kt.Panjang 1 0 1 0 7 8 1 1 0
4 Pkm Rikit gaib 1 0 0 0 6 6 0 1 1
5 Pkm Kenyaran 2 0 0 0 3 6 0 1 1
6 Pkm Terangun 1 0 1 0 8 7 0 0 0
7 Pkm Pining 1 0 0 0 2 5 0 0 0
8 Pkm Pintu Rime 1 0 0 0 2 3 0 0 0
9 Pkm B.Jerango 1 0 1 0 4 7 0 0 0
10 Pkm Rerebe 1 0 0 0 2 6 0 0 0
11 Pkm Gumpang 1 0 0 0 5 10 0 0 0
12 Pkm D.Gelang 1 0 0 0 6 12 0 1 0
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
13 Pkm Cinta Maju 1 0 1 0 8 15 0 1 0
14 Rsu.Lapangan 6 4 1 2 4 27 3 2 1
15 Klinik Pemda 1 0 0 0 3 8 0 1 1
Total 24 4 7 4 93 167 9 12 15
Dari Tabel 4.1 terlihat penyebaran tenaga dokter hampir merata di setiap unit
kesehatan, walaupun jumlahnya masih belum memenuhi kebutuhan. Sedangkan
tenaga bidan dan perawat jumlahnya telah memenuhi kebutuhan namun
penyebarannya masih belum merata.
Tabel 4.2. Rasio Kebutuhan Tenaga Kesehatan di Kabupaten Gayo Lues
Tahun 2008
No Tenaga Kesehatan Jmlh Saat
ini
Perkiraan
Kebutuhan di
Gayo Lues
% Terhadap
Standar
Nasional
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Dokter
Dokter Spesialis
Dokter Gigi
Apoteker
Bidan
Perawat
Ahli Gizi
Ahli Sanitasi
Ahli Kesehatan Masyarakat
24
4
7
4
93
167
9
12
15
32
5
14
8
81
95
18
32
32
72
80
50
50
115
176
50
37
47
Tabel 4.2 menunjukkan rasio jumlah tenaga kesehatan yang ada terhadap
kebutuhan di kabupaten Gayo Lues. Terlihat bahwa kebutuhan Bidan dan perawat
telah memenuhi jumlah standar nasional, bahkan jumlahnya telah melebihi untuk
kebutuhan Kabupaten Gayo Lues tahun 2008. Sementara tenaga Ahli Sanitasi dan
Ahli Kesehatan Masyarakat baru mencapai 37% dan 47% dari kebutuhan.
Berdasarkan kebijakan nasional, setiap desa mempunyai tenaga bidan di desa
yang diharapkan dapat bekerja di setiap Polindes, setiap kecamatan memiliki
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
Puskesmas, dan setiap kabupaten memiliki Rumah Sakit. Kenyataannya di kabupaten
Gayo Lues jumlah Polindes hanya 50% dari jumlah desa. Meskipun jumlah
Puskesmas dan Rumah Sakit sudah memadai, namun kualitas pelayanan ibu dan bayi
baru lahir disemua fasilitas kesehatan tersebut dinilai masih rendah.
Tabel 4.3. Distribusi Bidan di Desa di Kabupaten Gayo Lues Tahun 2009
No Unit Kesehatan Jumlah Desa Jumlah
Polindes
Jlh Bidan di
desa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Puskesmas Blangkejeren
Puskesmas Kuta Panjang
Puskesmas Rikit gaib
Puskesmas Kenyaran
Puskesmas Terangun
Puskesmas Pining
Puskesmas Pintu Rime
Puskesmas Blang Jerango
Puskesmas Rerebe
Puskesmas Gumpang
Puskesmas Dabun Gelang
Puskesmas Cinta Maju
20
12
13
9
23
5
4
10
9
10
9
12
9
7
6
5
8
3
2
5
5
6
5
6
9
5
6
3
8
1
2
4
2
5
5
6
Jumlah 136 67 56
b. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Persentase ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sekurangkurangnya
1 kali cukup tinggi, namun persentase yang mengunjungi klinik antenatal
4 kali sesuai dengan standar lebih rendah. Persentase ibu hamil yang mendapat dua
dosis tetanus toksoid dan dosis penuh 90 tablet besi cukup tinggi. Secara nasional
kunjungan ibu nifas dilaporkan sebesar 74%,kebanyakan dilayani oleh Bidan di Desa.
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
Tabel 4.4. Kunjungan Ibu Hamil ke Klinik Antenatal di Kabupaten Gayo Lues
Tahun 2008
No Puskesmas Jmlh Ibu Jumlah Kunjungan
Hamil Kunjungan 1X
(K1)
Kunjungan 4X
(K4)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Puskesmas Blangkejeren
Puskesmas Kuta Panjang
Puskesmas Rikit gaib
Puskesmas Kenyaran
Puskesmas Terangun
Puskesmas Pining
Puskesmas Pimtu Rime
Puskesmas Blang Jerango
Puskesmas Rerebe
Puskesmas Gumpang
Puskesmas Dabun Gelang
Puskesmas Cinta Maju
541
192
115
84
200
109
69
176
145
279
126
132
376
83
149
73
149
42
36
163
5
74
93
101
324
84
117
67
103
32
23
96
3
76
85
96
Total 2168 1344 1106
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa ada 51% ibu hamil di Kabupaten Gayo Lues
yang telah melakukan kunjungan klinik antenatal sebanyak 4 kali dari total jumlah
ibu hamil yaitu 2.168 pada tahun 2008.
Secara umum pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir yang
tidak merata sangat erat hubungannya dengan kemiskinan, pendidikan wanita, faktor
geografis, dan belum meratanya penyebaran tenaga kesehatan. Kaum ibu yang miskin
dan tidak berpendidikan mengalami kesulitan khusus dalam memanfaatkan fasilitas
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
pelayanan kesehatan, karena keterbatasan biaya dan ketidaktahuan. Hanya 65% dari
seluruh persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan terampil, masih jauh di bawah
target. Berikut ini adalah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan :
Tabel 4.5. Distribusi Persalinan yang Ditolong Tenaga Kesehatan di
Kabupaten Gayo Lues Tahun 2008
No Puskesmas Jmlh Ibu
Bersalin
Persalinan
Oleh Bidan
Persentase
(%)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Puskesmas Blangkejeren
Puskesmas Kuta Panjang
Puskesmas Rikit gaib
Puskesmas Kenyaran
Puskesmas Terangun
Puskesmas Pining
Puskesmas Pimtu Rime
Puskesmas Blang Jerango
Puskesmas Rerebe
Puskesmas Gumpang
Puskesmas Dabun Gelang
Puskesmas Cinta Maju
521
185
111
81
193
105
66
169
140
268
121
127
288
68
106
67
140
24
19
153
5
43
76
56
55,28
36,76
95,50
82,72
72,54
22,86
28,79
90,53
3,57
16,04
62,81
44,09
Total 1993 1288 50,07
Kebijakan tentang persalinan menyatakan bahwa semua persalinan harus
ditolong oleh tenaga kesehatan yang terampil. Melalui Permenkes 572/1996 Bidan di
desa telah diberi wewenang untuk menangani komplikasi kehamilan dan persalinan
tertentu. Kebijakan tentang kunjungan bayi baru lahir belum selaras dengan
kunjungan ibu pada masa nifas.
Tampak pada Tabel 4.5 di atas bahwa masih rendahnya persalinan yang
ditolong oleh tenaga kesehatan di wilayah Kabupaten Gayo Lues yaitu 50,07% dan
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan paling rendah yaitu
di wilayah kerja puskesmas Rerebe sebesar 3,57%.
c. Sarana Kesehatan
Pembangunan sarana kesehatan dasar diarahkan untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan secara optimal baik di pedesaan maupun di perkotaan.
Tabel 4.6. Distribusi Sarana Kesehatan di Kabupaten Gayo Lues Tahun 2009
No Unit Kesehatan Perawatan/Non
Perawatan
Puskesmas
Pembantu
Polindes
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
RSU Lapangan
Klinik Pemda
Puskesmas Blangkejeren
Puskesmas Kuta Panjang
Puskesmas Rikit gaib
Puskesmas Kenyaran
Puskesmas Terangun
Puskesmas Pining
Puskesmas Pintu Rime
Puskesmas Blang Jerango
Puskesmas Rerebe
Puskesmas Gumpang
Puskesmas Dabun Gelang
Puskesmas Cinta Maju
P
NP
P
P
NP
NP
NP
NP
NP
NP
NP
NP
NP
NP
0
0
5
3
2
3
4
3
2
4
3
4
4
3
0
0
9
7
6
5
8
3
2
5
5
6
5
6
Total 40 67
Dari Tabel 4.6 terlihat selama tahun 2008 sarana kesehatan dasar di
Kabupaten Gayo Lues terdiri dari 12 unit Puskesmas (2 Puskesmas perawatan dan 10
Puskesmas non perawatan), 40 unit Puskesmas pembantu (Pustu) dan 56 unit Pos
Bersalin Desa (Polindes). Sejauh ini jika ada kasus yang perlu mendapat rujukan dari
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
Puskesmas, maka Rumah sakit Umum Lapangan merupakan salah satu tempat
rujukan di Kabupaten Gayo Lues.
4.2. Gambaran Karakteristik Bidan di Desa
Dalam penelitian ini responden sebanyak 56 orang tersebar dalam wilayah
kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Gayo Lues Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Selengkapnya karakteristik dari responden tergambar pada tabel-tabel berikut ini :
Tabel 4.7. Karakteristik Bidan di Desa Berdasarkan Umur, Pendidikan dan
Masa Kerja di kabupaten Gayo Lues Tahun 2009
Karakteristik Responden Jumlah
N %
Kelompok Umur (Tahun)
≤ 25 7 12,5
26-35 41 73,2
≥36 8 14,3
Pendidikan
Bidan A 17 30,4
Bidan C 19 33,9
D3 Kebidanan 20 35,7
Masa Kerja
< 5 tahun 7 12,5
5-10 tahun 43 76,8
> 10 tahun 6 10,7
Berdasarkan Tabel 4.7 diatas dapat diketahui bahwa jumlah responden paling
banyak tersebar pada kelompok umur 26-35 tahun sebanyak 41 (73,2%) responden.
Pendidikan responden yang terbanyak yaitu D3 Kebidanan yang berjumlah 20
(35,7%) responden, sedangkan yang paling sedikit jumlahnya yaitu responden dengan
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
pendidikan Bidan A sebanyak 17 (30,4%) responden. Bidan di desa memiliki masa
kerja rata – rata antara 5 – 10 tahun yaitu sebanyak 43 orang bidan (76,7%).
4.3. Gambaran Tingkat Pengetahuan Bidan di desa
Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan responden hanya dijumpai
dua dari tiga kategori saja yaitu kategori sedang dan baik. Responden yang memiliki
kategori pengetahuan baik lebih banyak yaitu 30 (53,6%) responden, sedangkan
kategori sedang sebanyak 26 (46,4%) responden (Tabel 4.8). Dari hasil gambaran
frekuensi diketahui bahwa pengetahuan responden mengenai Kala II persalinan,
perawatan bayi baru lahir, dan pencegahan infeksi pada persalinan sangat rendah. Hal
ini dapat dilihat dari banyaknya Bidan yang menjawab tidak benar (salah) pada
pertanyaan mengenai ke tiga hal diatas.
Tabel 4.8. Gambaran Tingkat Pengetahuan Bidan di desa di kabupaten Gayo
Lues Tahun 2009
Tingkat Pengetahuan Jumlah N %
Sedang 26 46,4
Baik 30 53,6
Total 56 100,0
4.4. Gambaran Tingkat Keterampilan Bidan di Desa
Hasil penelitian menunjukkan tingkat keterampilan responden setelah
dilakukan pengumpulan dan pengolahan data, hanya dijumpai dua dari tiga kategori
saja yaitu kategori sedang dan baik. Responden yang memiliki kategori keterampilan
baik lebih banyak yaitu 50 (89,3%) responden, sedangkan kategori sedang hanya 6
(10,7%) responden (Tabel 4.9). Dari hasil gambaran frekuensi diketahui bahwa
keterampilan responden baik. Hal ini dapat dilihat dari tanggapan Bidan terhadap
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
pernyataan pada kuesioner mengenai keterampilan Bidan dalam melakukan
persalinan normal yang lebih banyak pada kategori selalu, sering, dan kadangkadang.
Tabel 4.9. Gambaran Tingkat Keterampilan Bidan di Desa di kabupaten Gayo
Lues Tahun 2009
Tingkat Keterampilan Jumlah N %
Sedang 6 10,7
Baik 50 89,3
Total 56 100,0
4.5. Gambaran Tingkat Perilaku Bidan di Desa
Hasil penelitian menunjukkan tingkat perilaku bidan setelah dilakukan
pengumpulan dan pengolahan data, hanya dijumpai dua dari tiga kategori saja yaitu
kategori cukup dan baik. Bidan di Desa yang memiliki kategori perilaku cukup lebih
banyak yaitu 29 (51,8%) Bidan, sedangkan kategori baik sebanyak 27 (48,2%) Bidan
(Tabel 4.10). Dari hasil gambaran frekuensi diketahui bahwa perilaku bidan kurang
baik. Hal ini dapat dilihat dari tanggapan Bidan terhadap pernyataan pada kuesioner
mengenai perilaku Bidan dalam melakukan persalinan normal. Hal ini terutama dapat
dilihat pada item bertempat tinggal di desa tempat ditugaskan, dimana frekuensi
kategori kadang-kadang terdapat 26 bidan yang secara langsung berpengaruh pada
item berada di tempat saat masyarakat membutuhkan pertolongan yang lebih banyak
pada kategori kadang-kadang yaitu 41 orang bidan.
Tabel 4.10. Gambaran Tingkat Perilaku Bidan di Desa di kabupaten Gayo
Lues Tahun 2008
Tingkat Perilaku Jumlah N %
Cukup 29 51,8
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
Baik 27 48,2
Total 56 100,0
4.6. Gambaran Pelaksanaan Pelayanan Persalinan Normal Ibu oleh Bidan
di desa
Hasil penelitian menunjuk bahwa tingkat pelaksanaan pelayanan persalinan
normal terdiri dari kategori terlaksana dan kategori tidak terlaksana. Bidan yang
memiliki kategori terlaksana lebih banyak dibandingkan yang tidak terlaksana,
dengan kategori terlaksana berjumlah 42 (75,0%) bidan.
Tabel 4.11. Pelaksanaan Pelayanan Persalinan Normal Ibu oleh Bidan di desa
di Kabupaten Gayo Lues Tahun 2009
Tingkat Pelaksanaan Pelayanan Jumlah
Persalinan Normal Ibu n %
Terlaksana 42 75,0
Tidak Terlaksana 14 25,0
Total 56 100,0
4.7. Hubungan Kompetensi Bidan di Desa dengan Pelaksanaan Pelayanan
Persalinan Normal Ibu
Uji Chi Square digunakan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara
variabel bebas yakni kompetensi bidan (pengetahuan, keterampilan, perilaku) dengan
variabel terikat (pelaksanaan pelayanan persalinan normal ibu), dengan tingkat
kemaknaan α = 0,05. Hasil uji dapat dilihat pada Tabel 4.14 berikut :
Tabel 4.12. Hubungan Kompetensi Bidan di Desa dengan Pelaksanaan
Pelayanan Persalinan Normal Ibu
No Kompetensi Pelaksanaan Pelayanan Persalinan Normal Ibu
Bidan
Terlaksana Tidak
Terlaksana Jumlah
p
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
N % N % N %
1.
Pengetahuan
Sedang
Baik
15
27
57,7
90,0
11
3
42,3
10,0
26
30
100
100
0,012
2.
Keterampilan
Sedang
Baik
1
41
16,7
82,0
5
9
83,3
18,0
6
50
100
100
0,003
3.
Perilaku
Cukup
Baik
26
16
89,7
59,3
3
11
10,3
40,7
29
27
100
100
0,013
4.8. Hubungan Pengetahuan Bidan dengan Pelaksanaan Pelayanan Persalinan
Normal Ibu
Berdasarkan Tabel 4.12 dapat dilihat ada sebanyak 26 bidan yang memiliki
tingkat pengetahuan sedang, dimana terdapat 15 (35,7%) bidan yang melaksanakan
pelayanan persalinan normal ibu dan 11 (78,6%) bidan yang tidak melaksanakan
pelayanan persalinan normal ibu. Berdasarkan tabel tersebut juga diketahui bahwa
terdapat 30 bidan yang memiliki tingkat pengetahuan baik, dimana terdapat 27
(90,0%) bidan yang melaksanakan pelayanan persalinan normal ibu dan 3 (10,0%)
responden yang tidak melaksanakan pelayanan persalinan normal ibu. Hasil analisis
dengan uji Chi Square antara pengetahuan dengan pelaksanaan pelayanan persalinan
normal ibu diperoleh p = 0,012. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara pengetahuan dengan pelaksanaan pelayanan persalinan normal ibu.
4.9. Hubungan Keterampilan Bidan dengan Pelaksanaan Pelayanan
Persalinan Normal Ibu
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
Berdasarkan Tabel 4.12 di atas dapat dilihat ada sebanyak 6 bidan yang
memiliki tingkat keterampilan sedang, dimana terdapat 1 (16,7%) bidan yang
melaksanakan pelayanan persalinan normal ibu dan 5 (83,3%) bidan yang tidak
melaksanakan pelayanan persalinan normal ibu. Berdasarkan tabel tersebut juga
diketahui bahwa terdapat 50 bidan yang memiliki tingkat keterampilan baik, dimana
terdapat 41 (82,0%) bidan yang melaksanakan pelayanan persalinan normal ibu dan
9 (18,0%) bidan yang tidak melaksanakan pelayanan persalinan normal ibu.
Hasil analisis dengan uji Chi Square antara keterampilan dengan pelaksanaan
pelayanan persalinan normal ibu diperoleh p = 0,003. Hal ini menunjukkan bahwa
ada hubungan yang signifikan antara keterampilan dengan pelaksanaan pelayanan
persalinan normal ibu.
4.10. Hubungan Perilaku Bidan dengan Pelaksanaan Pelayanan Persalinan
Normal Ibu
Berdasarkan Tabel 4.12 di atas dapat dilihat ada sebanyak 29 bidan yang
memiliki tingkat perilaku cukup, dimana terdapat 26 (89,7%) bidan yang
melaksanakan pelayanan persalinan normal ibu dan 3 (10,3%) bidan yang tidak
melaksanakan pelayanan persalinan normal ibu. Berdasarkan tabel tersebut juga
diketahui bahwa terdapat 27 bidan yang memiliki tingkat perilaku baik, dimana
terdapat 16 (59,3%) bidan yang melaksanakan pelayanan persalinan normal ibu dan
11 (40,7%) responden yang tidak melaksanakan pelayanan persalinan normal ibu.
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
Hasil analisis dengan uji Chi Square antara perilaku dengan pelaksanaan
pelayanan persalinan normal ibu diperoleh p = 0,013. Hal ini menunjukkan bahwa
ada hubungan yang signifikan antara perilaku dengan pelaksanaan pelayanan
persalinan normal ibu.
4.11. Pengaruh Kompetensi Bidan (Pengetahuan, Keterampilan, Perilaku)
dengan Pelaksanaan Pelayanan Persalinan Normal Ibu
Pada penelitian ini variabel dependen berbentuk nominal dikotomi, maka
analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik. Dikarenakan jenis penelitian ini
juga bersifat cross sectional, maka interpretasi yang dapat dilakukan hanya
menjelaskan nilai OR (Odds Ratio/ Exp (B)) pada masing-masing variabel.
Sebelum dilakukan uji regresi logistik, terlebih dahulu dilakukan uji hipotesa
regresi. Uji hipotesa regresi bertujuan untuk melihat kelayakan untuk melakukan uji
regresi logistik. Dari hasil uji hipotesa regresi diperoleh :
1. Nilai R2 yaitu koefisien determinan dimana Nilai R2 mempunyai interval besar
dari 0 sampai 1 (0 < R2 < 1). Semakin besar nilai R2 mendekati 1 makin baik
model regresi yang dilakukan. Dan k jika semakin mendekati 0 maka variabel
independen secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabilitas dari variabel
dependen (Sulaiman, 2004). Pada penelitian ini menghasilkan nilai R2 = 0,441
yang mempunyai arti variabel independen mampu menjelaskan variabilitas dari
variabel dependen sebesar 44%.
2. Uji F yaitu di pakai untuk melihat pengaruh variabel-variabel independen secara
keseluruhan terhadap variabel dependen, Pengujian dilakukan dengan
membandingkan nilai F hitung dengan F tabel. Pada penelitian ini menunjukan
nilai F hitung lebih besar dari F tabel yaitu 13,661 > 2,79. yang berarti
mempunyai pengaruh.
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
3. Uji t yaitu dipakai untuk melihat signifikan pengaruh variabel independen secara
individu terhadap variabel dependen. Uji t dilakukan dengan membandingkan
nilai t hitung dengan t tabel. Pada penelitian ini menunjukan nilai t hitung = 3,331
dan t tabel = 2,000. Hasil uji regresi logistik yang dilakukan dalam penelitian
terlihat pada Tabel berikut :
Tabel 4.13. Pengaruh Kompetensi Bidan (Pengetahuan, Keterampilan,
Perilaku) dengan Pelaksanaan Pelayanan Persalinan Normal Ibu
Variabel B P value Exp(B)
Pengetahuan 3,295 0,008* 26,990
Keterampilan 3,345 0,034* 28,364
Perilaku -4,295 0,003* 0,014
*) signifikansi pada taraf nyata 95% (p=0,05)
Berdasarkan Tabel 4.13 di atas, menunjukkan variabel yang mempunyai
pengaruh signifikan dengan pelaksanaan pelayanan persalinan normal ibu adalah
variabel pengetahuan, keterampilan, dan perilaku. Hasil analisis didapatkan OR dari
variabel pengetahuan adalah 26,99, artinya bidan yang memiliki pengetahuan baik
melaksanakan pelayanan persalinan normal ibu secara kompeten sebesar 27 kali lebih
tinggi dibandingkan bidan yang memiliki pengetahuan sedang. OR dari variabel
keterampilan adalah sebesar 28,36, artinya bidan yang memiliki keterampilan baik
melaksanakan pelayanan persalinan normal ibu secara kompeten sebesar 28 kali lebih
tinggi dibandingkan responden yang memiliki keterampilan sedang. OR dari variabel
perilaku profesional adalah sebesar 0,014, artinya bidan yang memiliki perilaku baik
melaksanakan pelayanan persalinan normal ibu secara kompeten sebesar 0,01
dibandingkan dengan perilaku cukup. Dan ini juga mempunyai arti adanya perbedaan
yang sangat kecil antara perilaku baik, cukup maupun rendah. Sehingga dapat dibuat
model regresi logistik sebagai berikut:
F (x) (3,295 3,345 4,295 ) 1 1 2 3
1
+ e X + X − X
=
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
Dimana: X1 = pengetahuan
X 2 = keterampilan
X3 = perilaku
Untuk melihat variabel mana (variabel independen) yang paling besar
pengaruhnya terhadap pelaksanaan pelayanan persalinan normal ibu (variabel
dependen), dilihat dari nilai Exp (B) untuk variabel yang siginifikan, semakin besar
nilai Exp (B) berarti semakin besar pengaruhnya terhadap variabel dependen yang
dianalisis. Berdasarkan Tabel 4.13, dapat diketahui bahwa variabel keterampilan
memiliki pengaruh yang paling besar terhadap pelaksanaan pelayanan persalinan
normal ibu.
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
BAB 5
PEMBAHASAN
5.1. Pengetahuan Bidan dengan Pelaksanaan Pelayanan Persalinan Normal Ibu
Dengan pengetahuan yang luas tentang ilmu kebidanannya diharapkan
seorang bidan mampu melaksanankan pekerjaannya dengan baik dan produktif.
Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan Bidan adalah baik. Dari 30 Bidan
yang memiliki pengetahuan yang baik terdapat 90% yang menunjukkan bahwa
pengetahuan memiliki persentase besar terhadap pelaksanakan pelayanan persalinan
normal.
Hasil analisis dengan uji Chi Square antara pengetahuan dengan pelaksanaan
pelayanan persalinan normal ibu diperoleh p = 0,012. Hal ini menunjukkan bahwa
ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan pelaksanaan pelayanan
persalinan normal ibu. Berdasarkan hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan antara pengetahuan terhadap pelaksanaan
pelayanan persalinan normal ibu dengan nilai p = 0,008, dimana nilai β = 3,295 dan
Exp (β)=26,990.
Sesuai dengan penelitian Firman dan Kristiani (2007) menunjukkan bahwa
pengetahuan mempunyai pengaruh terhadap kinerja Bidan, dimana jika pengetahuan
meningkat maka kinerja bidan juga akan meningkat. Hal ini berguna untuk
menentukan tingkat kompetensi dalam pelaksanaan praktek kebidanan. Hasil
penelitian ini juga sesuai dengan penelitian Uswatun (2009) yang menunjukkan
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
bahwa pengetahuan berpengaruh terhadap kepatuhan Bidan dalam pelayanan
persalinan. Sesuai dengan yang dikemukakan Wirawan (2009), pengetahuan
merupakan salah satu gambaran dari karakteristik kompetensi terhadap pemahaman
mengenai pekerjaan.
Namun, berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan masih rendahnya
pengetahuan bidan tentang pemantauan denyut jantung bayi pada persalinan gawat,
indikasi pemecahan ketuban, tindakan rujukan primigravida, tarikan ringan kedua sisi
kepala bayi keatas, indikasi episiotomi, langkah manajemen aktif kala 3, pembersihan
jalan nafas bayi asfiksia ringan, pemberian tetes/salep mata pada bayi baru lahir,
larutan desinfektan yang masih diterima, tindakan pada alat logam setelah
didekontaminasi, efektifitas desinfektan tingkat tinggi, dan desinfektan tinggi kateter.
Peningkatan pengetahuan bagi bidan diperlukan melalui pelatihan tentang
permasalahan diatas perlu dilakukan. Sesuai menurut Werther (1993), pelatihan bagi
petugas dapat membantu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta
meningkatkan produktifitas dan mutu kerja.
5.2. Keterampilan Bidan dengan Pelaksanaan Pelayanan Persalinan
Normal Ibu
Dari 50 Bidan yang memiliki keterampilan yang baik terdapat 82,0% yang
menunjukkan bahwa keterampilan memiliki persentase besar terhadap pelaksanakan
pelayanan persalinan normal oleh bidan. Hasil analisis dengan uji Chi Square antara
keterampilan dengan pelaksanaan pelayanan persalinan normal ibu diperoleh
p = 0,003. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
keterampilan dengan pelaksanaan pelayanan persalinan normal ibu. Berdasarkan hasil
uji regresi logistik menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara
keterampilan terhadap pelaksanaan pelayanan persalinan normal ibu dengan nilai
p = 0,034, dimana nilai β = 3,345 dan Exp (β)=28,364.
Sesuai dengan penelitin Fitriyadi (2007) bahwa baik keterampilan teknis
maupun non teknis mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan.
Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Budiarsa (2009) bahwa
keterampilan dukun bayi mempunyai pengaruh yang signifikan dalam pelayanan KIA
di Puskesmas Mrebet Kabupaten Purbalingga, dimana terjadi peningkatan
pengetahuan dan keterampilan dukun bayi terhadap bimbingan yang diberikan tenaga
kesehatan. Sesuai dengan Wirawan (2009), keterampilan merupakan salah satu unsur
gambaran karakteristik kompetensi berupa kemampuan yang dapat diukur yang telah
dikembangkan melalui praktik, pelatihan atau pengalaman.
Berdasarkan hasil kuesioner menunjukan masih ditemukan adanya tindakantindakan
persalinan yang jarang bahkan tidak pernah dilakukan oleh bidan yaitu
perihal penggunaan waktu yang efisien sesuai standar, pemecahan masalah pada saat
ada masalah, mendapatkan petunjuk teknis terhadap permasalahan persalinan yang
dihadapi oleh bidan dalam melaksanakan pelayanan kebidanan, dan mengetahui sejak
dini tanda-tanda permasalahan dalam persalinan. Peningkatan keterampilan tentang
manajemen waktu sangat diperlukan oleh bidan juga dibutuhkan monitoring secara
berkala oleh bidan koordinator sebagai penyelia terhadap bidan tentang prosedur
persalinan sehingga meningkatkan mutu kerja bidan sesuai dengan kompetensinya.
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
5.3. Perilaku Bidan dengan Pelaksanaan Pelayanan Persalinan Normal Ibu
Dari 27 Bidan yang memiliki perilaku yang baik terdapat 59,3% yang
menunjukkan bahwa perilaku memiliki persentase besar terhadap pelaksanakan
pelayanan persalinan normal oleh bidan. Hasil analisis dengan uji Chi Square antara
perilaku dengan pelaksanaan pelayanan persalinan normal ibu diperoleh p = 0,013.
Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara perilaku dengan
pelaksanaan pelayanan persalinan normal ibu. Berdasarkan hasil uji regresi logistik
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara perilaku terhadap
pelaksanaan pelayanan persalinan normal ibu dengan nilai p = 0,003, dimana nilai
β = -4,295 dan Exp (β)=0,014. Hal ini mempunyai arti bahwa setiap penurunan satu
satuan perilaku profesional bidan maka akan meningkatkan pelaksanaan persalinan
normal ibu sekitar 0,014 kali.
Hasil uji regresi logistik menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan
antara perilaku terhadap pelaksanaan pelayanan persalinan normal ibu dengan arah
yang negatif (berlawanan arah), ini mempunyai arti semakin tidak baik perilaku maka
pelaksanaan pelayanan persalinan normal ibu semakin meningkat. Hal ini berlawanan
dengan asumsi – asumsi ilmiah umumnya, dikarenakan pada penelitian ini perilaku
yang diukur adalah perilaku profesional bidan, bukan perilaku bidan dalam
pelaksanaan pelayanan persalinan normal ibu (job behaviour). Perilaku profesional
bidan adalah perilaku profesional yang dituntut terhadap bidan sebagai suatu profesi
dan perilaku profesional yang harus dimiliki bidan dalam kedinasannya sebagai bidan
Pegawai Negeri Sipil. Sehingga perilaku profesional bidan dalam penelitian ini tidak
mempunyai hubungan secara langsung terhadap pelaksanaan pelayanan persalinan
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
normal ibu tetapi mempunyai peran penting terhadap penyelenggaraan program
pelayanan persalinan normal ibu.
Gibson (1987) menyatakan bahwa perilaku dipengaruhi oleh tingkat
kemampuan dan keterampilan individu dalam pemahaman, sikap dan tindakan
terhadap pekerjaan. Penelitian Ferdinan Sihombing (2008) juga menyatakan bahwa
Kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai dasar yang
direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak secara konsisten dan terus
menerus yang memungkinkan seseorang menjadi kompeten, dalam arti memiliki
pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai dasar untuk melakukan sesuatu.Kompetensi
Bidan Indonesia juga menekan pada peran fungsi bidan pada ibu dan anak.
Menurut penelitian Rusman Effendi (2006) keberhasilan sebuah instansi harus
mengacu pada kompetensi para karyawannya yang meliputi pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang bermuara kepada lahirnya kinerja yang baik. Dan hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi
(pengetahuan, keterampilan, dan sikap) dengan kinerja karyawan.
Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan perilaku profesional bidan masih
ditemukan perilaku kadang-kadang bahkan tidak pernah dalam hal mendahulukan
kepentingan klien, membuat perencanaan kerja dengan matang, bertempat tinggal
didesa tempat ditugaskan, tidak berada ditempat saat dibutuhkan masyarakat, antusias
mengikuti pelatihan kebidanan, menyesuaikan budaya dengan ilmu kebidanan, aktif
membina kader posyandu dan aktif memberi informasi adalah hal – hal yang tidak
berhubungan langsung dengan pelaksanaan pelayanan persalinan normal ibu. Namun
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
mempunyai peran penting dalam penyelenggaraan program persalinan normal ibu di
wilayah kerja Puskesmas.
Dilihat dari permasalahan, penyebab bidan berperilaku demikian dikarenakan
lemahnya sistem punishment terhadap bidan di desa, kurangnya kesadaran bidan akan
tugas dan tanggung jawab sebagai bidan di desa serta kurangnya pengawasan dan
evaluasi terhadap tugas dan pokok fungsi bidan di desa. Untuk itu diperlukan adanya
sistem punishment, pembinaan dan pengawasan serta evaluasi terhadap pelaksanaan
pelayanan persalinan normal oleh bidan dari instansi dinas kesehatan dan puskesmas
agar bidan memiliki mutu kerja.
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Pada penelitian ini, berdasarkan hasil uji statistik yang dilakukan didapat
beberapa kesimpulan :
1. Pengetahuan bidan berpengaruh secara signifikan terhadap pelaksanaan pelayanan
persalinan normal ibu di Kabupaten Gayo Lues Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam (p = 0,009).
2. Keterampilan bidan berpengaruh secara signifikan terhadap pelaksanaan
pelayanan persalinan normal ibu di Kabupaten Gayo Lues Provinsi Nanggroe
Aceh Darussalam (p = 0,034).
3. Perilaku bidan berpengaruh secara signifikan terhadap pelaksanaan pelayanan
persalinan normal ibu di Kabupaten Gayo Lues Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam (p = 0,003).
4. Variabel independen yang terdiri dari pengetahuan, keterampilan dan perilaku
mempunyai pengaruh sebanyak 44,1% terhadap variabel dependen berupa
pelaksanaan pelayanan persalinan normal, sementara sebanyak 55,9% ada faktor
lain yang mempengaruhi dan tidak diteliti pada penelitian ini.
5. Variabel yang paling besar pengaruhnya adalah variabel keterampilan dengan
OR = 28,990.
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
6.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka dapat diberikan saran dan rekomendasi
sebagai berikut :
1. Kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Gayo Lues
a. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bidan terhadap Asuhan
Persalinan Normal melalui pelatihan – pelatihan yang diselenggarakan oleh
dinas kesehatan secara berkesinambungan.
b. Menyelenggarakan pembinaan, bimbingan, dan sistem pengawasan disertai
punishment terhadap bidan yang tidak bertempat tinggal di daerah tugasnya
tanpa alasan yang jelas, guna meningkatkan kesadaran bidan akan tugas dan
tanggung jawabnya.
c. Membuat program penyuluhan yang berkesinambungan kepada masyarakat
agar memeriksakan kehamilan dan persalinannya pada tenaga ksehatan.
2. Kepada Kepala Puskesmas
a. Bersama Dinas Kesehatan melakukan pengamatan dan evaluasi serta supervisi
terhadap pelaksanaan pelayanan persalinan normal yang dilakukan oleh
masing – masing bidan di wilayah kerja nya.
b. Bersama bidan koordinator melakukan pembinaan, pengawasan dan
evaluasi terhadap pelaksanaan pelayanan kebidanan yang dilakukan oleh
bidan di wilayah kerja masing - masing.
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
3. Kepada seluruh Bidan di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Gayo Lues
a. Perlu menyadari tugas, pokok dan fungsi serta tanggung jawab sebagai bidan
di desa.
b. Menyadari bahwa seorang bidan harus berperilaku profesional, oleh karena
bidan merupakan profesi yang memiliki standar pelayanan sesuai dengan
pedoman pelayanan praktis kebidanan.
c. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan terhadap pelaksanaan pelayanan
persalinan normal dengan mengikuti pelatihan dan seminar, serta
mengimplementasikannya.
4. Perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui faktor-faktor lain yang
berpengaruh terhadap pelaksanaan pelayanan persalinan normal ibu.
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, Kristiani, 2006. Pemanfaatan Pelayanan Bidan di Desa Kabupaten
Muaro Jambi, Tesis KMPK-UGM.
Adriaansz, George, 2007 http://www.pkmi-online.com/ download/ Periode Kritis dan
Jenjang Pelayanan KIA-George.pdf (diakses : 23 Juli 2009, pukul : 17.15
Wib).
Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta :
Rineka Cipta.
Atmosoeprapto, Krisdarto, 2000. Menuju SDM Berdaya Dengan Kepemimpinan
Efektif dan Manajemen Efisien, Jakarta : PT. Elek Media Komputindo.
Anwar, S., 2004. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya, edisi ke-2, Yogyakarta:
Pustaka Belajar.
Azwar, Azrul, 2009. http://www.docstoc.com/docs/6848994/Angka-kematian-ibudan-
Bayi-Masih-Tinggi (diakses: 25 Juli 2009, pukul 23.30Wib).
Azwar, Saifuddin, 1999. Penyusunan Skala Psikologi, Yogyakarta : Pustaka Belajar
Departemen Kesehatan RI, 2004. Sistem Kesehatan Nasional, Jakarta
_________, 2006. Keputusan Mentri Kesehatan RI nomor : 564/ Menkes/ SK/ VIII/
2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Desa Siaga.
_________, 2006. Keputusan Mentri Kesehatan RI nomor : 938/ Menkes/ SK/ VIII/
2007 tentang Standar Asuhan Kebidanan.
_________, 2007. Keputusan Mentri Kesehatan RI nomor : 369/ Menkes/ SK/ III/
2007 tentang Standar Profesi Bidan.
_________, 2008. Keputusan Mentri Kesehatan RI nomor : 267/ Menkes/ SK/ III/
2008 tentang Rencana Pembangunan Kesehatan Tahun 2005 – 2009.
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
_________, 2008. Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal. Asuhan Esensial,
Pencegahan dan Penanggulangan Segera Kompilkasi Persalinan dan Bayi
Baru Lahir, Jakarta
Dinas Kesehatan Kabupaten Gayo Lues, 2007. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten
Gayo Lues 2007, Blangkejeren
Dinas Kesehatan Propinsi NAD, 2007. Profil Kesehatan Propinsi NAD 2007, Banda
Aceh.
Effendi, Rusman, 2006. Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Karyawan Kantor
Pelayanan Pajak Metro. Tesis Pasca Sarjana Universitas Lampung.
Firman, dkk, 2007. Analisis Kinerja Bidan Puskesmas dalam Pelayanan Antenatal di
Bengkulu Selatan. Tesis Pasca Sarjana PMK&MPK UGM, Yogyakarta.
Fitriyadi, 2007. Pengaruh Kompetens, Keterampilan, Pengetahuan,dan Kecakapan
dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja Aparatur PD
Bangun Banua Provinsi Kalimantas Selatan. Tesis Pasca Sarjana Universitas
Airlangga.
Hutapea Parulian dan Thoha Nurianna, 2008. Kompetensi Plus Teori, Desain, Kasus
dan Penerapan untuk HR dan Organisasi yang Dinamis, Cetakan 1, Jakarta :
Penerbit PT.Gramedia Pustaka Utama.
IBI, 2006. Lima Puluh Tahun IBI - Bidan Menyongsong Masa Depan, Cetakan ke
VII, Jakarta, PP IBI
Lumbantobing, M.T.Akestina, 2004. Analisis Pengaruh Karakteristik Individu,
Organisasi dan Psikologis Terhadap Kinerja Bidan di Desa Dalam
Pencatatan Pelaporan Program KIA di Kabupaten Aceh Timur. Tesis
Program Pasca Sarjana USU.
Melandi Meha, 2009. Hubungan Karakteristik, Pengetahuan, dan Sikap Bidan dalam
Mengatasi Komplikasi Selama Persalinan di Wilayah Verja Puskesmas
Hessa Air Genting Kabupaten Asahan Tahun 2009. Skripsi Program D-IV
Bidan Pendidik USU.
Murti, Bhisma, 1997. Besar Sampel Untuk Penelitian Bidang Kesehatan, Jakarta :
Penerbit Grafiti
Mustopadidjaja, 2008. Beberapa dimensi dan Dinamika Kepemimpinan Abad 21.
http://aparaturnegara.bappenas.go.id/data/paper_makalah/pelayanan
71
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
Publik/Dimensi Dinamika KEPIM ABAD 21.pdf. (Diakses: 13 april 2009,
20.35WIB)
Makmur, Syarif, 2008. Perberdayaan Sumber Daya Manusia dan Efektivitas
Organisasi Kajian Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Jakarta : Rajawali
Pers
Muninjaya, A.A Gde. 2004. Manajemen Kesehatan, Ed.2, Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran, EGC.
Prawirohardjo, Sarwono, 2005. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo, Jakarta.
Saifuddin, Abdul Bari, 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.
Sihombing, Ferdinan, 2008. Peran Fungsi Bidan pada Bayi dan Anak Balita.
http://www.ferd’skeperawatan&kebidanan.co/2008.html> (Diakses : 13
januari 2010)
Soepardan Suryani, 2006. Konsep Kebidanan, Ed.1 Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Sofyan Mustika, Madjid Nur Ainy, Siahaan Ruslidjah, 2006. 50 Tahun IBI Bidan
Menyongsong Masa Depan, Cetakan ke VII, Jakarta : PP IBI
Sulistiyani, Ambar Teguh, Rosidah, 2003. Manjemen Sumber Daya Manusia Konsep,
Teori dan Pengembangan dalam konteks Organisasi Publik, Yogyakarta :
Penerbit Graha Ilmu
Syafrudin, 2008. Angka Kematian Ibu dan Bayi Masih Tinggi,
http://www.docstoc.com/docs/6848994/Angka-kematian-ibu-dan-Bayi-
Masih-Tinggi (diakses: 25 Juli 2009, pukul 23.30Wib)
Uswatun, N.Khalimah, 2009. Analisis Faktor-faktor Kepatuhan Bidan dalam
Pelayanan Persalinan di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak PKU
Muhamaddiyah Kota Gede Yogyakarta. Skripsi STIKES SMART.
Wibowo, 2007. Manajemen Kinerja, Ed.1, Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada.
Wirawan, 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia : Teori, Aplikasi, dan
Penelitian. Salemba Empat, Jakarta.
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
Zeithaml, V.A., Parasuraman & L.L.Berry 1990. Delivering Quality Services:
Balancing Customer Perceptioan and Expectation. New York : the free Press.
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
KUESIONER PENGETAHUAN BIDAN
TENTANG PELAYANAN PERSALINAN NORMAL
IDENTITAS RESPONDEN
1. No. Responden : ……………………………………….
2. Nama Responden : ……………………………………….
3. Puskesmas asal : ……………………………………….
4. Pendidikan Kebidanan Terakhir : ……………………………………….
PETUNJUK : Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang menurut anda
paling tepat dan benar.
KALA I PERSALINAN
1. Kala I dengan pembukaan serviks mencapai berapa cm yang harus dibuatkan
partograf :
a. 3 cm
b. 4 cm
c. 6 cm
d. 8 cm
2. Yang bukan tanda dan gejala inpartu adalah :
a. Penipisan dan pembukaan serviks
b. Nyeri pinggang dan mules terns menurun
c. Kontraksi uterus dengan frekuensi minimal 2 x dalam 10 menit teratur
d. Keluarnya lendir dan darah
3. Keadaan denyut jantung bayi pada persalinan gawat janin perlu dipantau setiap :
a. 30 menit
b. 15 menit
c. 60 menit
d. 20 menit
4. Pemeriksaan Dalam untuk setiap ibu bersalin dilakukan setup berapa jam sekali
a. 2 jam
b. 1 jam
c. 4 jam
d. 3 jam
5. Selama persalinan dianjurkan sering ganti posisi, jangan membuat ibu dalam
posisi terlentang sebab :
a. Ibu gampang capek
b. Uterus akan menekan vena cara inferior, sehingga aliran darah ke placenta
terganggu
c. Dapat membantu turunnya kepala
d. Dengan posisi terlentang akan membantu ibu dalam cara meneren
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
KALA II PERSALINAN
1. Yang tidak termasuk tanda dan gejala kala II adalah :
a. Anus membuka
b. Ibu merasakan dorongan meneren kuat
c. Perineum menonjol
d. Ibu merasa mules terus menerus dan nyeri pinggang
2. Indikasi pemecahan ketuban pada persalinan adalah :
a. Pembukaan lengkap
b. Kepala sudah didasar panggul
c. Tidak teraba bagian terkecil
d. A, B, dan C benar
3. Pada primi Gravida perlu dirujuk apabila tetap belum melahirkan bayinya setelah
dipimpin meneren selama :
a. 30 menit
b. 60 menit
c. 120 menit
d. 180 menit
4. Tarikan ringan pada kedua sisi kepala bayi ke arah atas untuk mlahirkan :
a. Bahu anterior
b. Bahu posterior
c. Kepala
d. Badan
5. Indikasi dilakukannya episiotomi adalah :
a. Ibu multipara dengan sulit meneren
b. Adanya gawat janin
c. Ibu primipara
d. Adanya perineum yang meregang
KALA III DAN KALA IV PERSALINAN
1. Yang harus segera terjadi pada kala 3 adalah :
a. Kontraksi uterus
b. Pelepasan placenta
c. Perdarahan berhenti
d. Bukan salah satu diatas
2. Placenta yang terlepas dari dinding uterus karena :
a. Kontraksi uterus
b. Tarikan pada tali pusat
c. Suntikan oksitosin
d. Ibu meneren
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
3. Langkah manajemen aktif kala 3 adalah, kecuali :
a. Pemberian
b. Penegangan tali pusat terkendali
c. Pengeluaran plasenta
d. Massage
4. Yang tidak termasuk dalam gejala atonic uteri adalah :
a. Ibu merasa mules
b. Perdarahan terus menerus
c. Uterus lembek
d. Uterus tidak berkontraksi
5. Ketika melakukan penjahitan pada laserasi derajat 2, jahitan selalu dimulai pada :
a. 1 cm diatas luka
b. Ujung perineum
c. Lingkaran hymen
d. Pada luka lasen
PERAWATAN BAYI BARU LAHIR
1. Tinadakan yang dapat menyebabkan bayi hipotermi adalah :
a. Tidak memandikan bayi
b. Segera memandikan bayi
c. Segera mengeringkan bayi
d. Meletakkan ke perut ibu sesegera mungkin
2. Langkah awal pada bayi baru lahir yang merintih
a. Pernafan dari mulut ke muut
b. Pijat jantung dan beri O2
c. Hangatkan keringkan dan hisap lendir
d. Observasi bayi selama 1jam
3. Kehilangan pana terjadi karena menguapnya cairan ketuban pada permukaan
tubuh setelah bayi lahir
a. Evapoasi
b. Konduksi
c. Konveksi
d. Radiasi
4. Setelah pembesihan jalan nafas bayi asfiksia ringan lanjukan dengan :
a. Rujuk ke rumah sakit dengan menjaga tetap hangat
b. Lakukan rangsangan taktil
c. Hangatkan dibawah lampu 60 watt
d. Ventilasi positif 40 kali dalam 60 detik
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
5. Tetes mata/salep mata pada bayi baru lahir haus diberikan dalam waktu :
a. 30 menit setelah lahir
b. 1 jam setelah lahir
c. 2 jam setelah lahir
d. 1 hari setelah lahir
PENCEGAHAN INFEKSI
1. Larutan desinfeksi dibawah ini yang masih diterima adalah :
a. Savlon
b. Alkohol
c. Morin
d. Phisohex
2. Daya kerja larutan klorin akan mempercepat penurunan sehingga larutan harus di
ganti paling sedikit dalam :
a. 1 x 24 jam
b. 2 x 24 jam
c. 7 hari
d. 3 hari
3. Alat logam seperti gunting, klem dan pemecah ketuban setelah di dekontaminasi
kemudian di :
a. Cuci bilas
b. DTT/ Sterilisasi
c. Direbus
d. a dan …..
4. Efektivitas (menghilangkan mikroorganisme) Disinfeksi Tingkat Tinggi adalah :
a. 100%
b. 95%
c. 65%
d. 80%
5. Sebaiknya kateter didisinfeksi tingkat tinggi dengan :
a. Merebus
b. Dengan secara kimiawi
c. Mengkukus
d. Bukan salah satu diatas
(JNPK-KR, et al., Depkes, 2008)
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
KUESIONER KETERAMPILAN BIDAN
TENTANG ASUHAN PERSALINAN NORMAL
DAFTAR CHECKLIST UNTUK BIDAN DIDESA
PETUNJUK :
- Berilah tanda cheklist (√ ) pada kolom yang saudari pilih sesuai keadaan yang
sebenarnya.
- Ada lima alternatif jawaban, untuk menjawab variabel keterampilan yaitu :
Selalu = Sangat Terampil, bobot nilai 5
Sering = Terampil, bobot nilai 4
Kadang – kadang = Kurang Terampil, bobot nilai 3
Jarang = Tidak Terampil, bobot nilai 2
Tidak Pernah = Sangat Tidak Terampil, bobot nilai 1
No. KETERAMPILAN Alternatif
Jawaban
5 4 3 2 1
1. Anda mampu melakukan pelayanan persalinan normal dengan
baik.
2. Dalam melaksanakan proses pelayanan persalinan normal
waktu yang anda gunakan efisien sesuai dengan standar/
ketentuan dalam prosedur persalinan normal.
3. Pelayanan persalinan normal yang anda beri berpedoman pada
tugas dan fungsi sebagai bidan dalam pelayanan persalinan
4. Anda mengembangkan bakat dan prakarsa anda dalam
pelayanan persalinan normal
5 Jika anda menemukan masalah/kesulitan dalam melaksanakan
pelayanan persalinan,anda berusaha untuk memecahkannya
6 Anda mejelaskan pada ibu dan keluarga tentang pelayanan
yang akan diberikan pada ibu sebelum memulai asuhan
persalinan tersebut.
7 Dalam membuat keputusan klinik anda telah sesuai dengan
pedoman pada Asuhan Persalinan Normal
8 Anda memperhatikan masalah dan tanggung jawab terhadap
keputusan klinik yang anda buat dalam pelayanan persalinan
9 Anda mendapatkan petunjuk teknis terhadap permasalahan
persalinan yang terjadi dimasyarakat
10 Anda mampu mengetahui sejak dini tanda – tanda
permasalahan/penyulit dalam persalinan yang akan anda
lakukan.
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
11 Anda telah mempersiapkan bidan kit&peralatan penunjang
lainnya sehingga dapat mudah digunakan saat dibutuhkan
12 Mampukah anda berkomunikasi dengan baik terhadap ibu dan
keluarga pada saat anda memberi pelayanan persalinan
13. Apakah anda menganjurkan suami/anggota keluarga terdekat
mendampingi ibu pada saat pelaksanaan persalinan normal ibu
14. Setiap orang harus dianggap beresiko terkena infeksi
15 Anda melaksanakan prinsip – prinsip pencegahan infeksi
dalam pertolongan persalinan yang anda lakukan
16 Anda mencuci tangan sesuai dengan prosedur mencuci tangan
menurut prinsip pencegahan infeksi dalam melakukan
pelayanan persalinan.
17 Anda menggunakan disinfektan dari senyawa fenol untuk
disinfeksi peralatan/bahan yang akan dipakaikan pada bayi
baru lahir
18 Anda membuat catatan/rekam medik pertolongan persalinan
yang anda lakukan
19 Anda telah mengetahui sejak awal melakukan pertolongan,
persiapan rujukan apa yang akan anda berikan bila terjadi hal
– hal yang aka membahayakan nyawa ibu
20 Anda menolong persalinan dan kelahiran baik dengan baik
secara cepat dan tepat.
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
KUESIONER PENELITIAN
PERILAKU PROFESSIONAL BIDAN
DAFTAR CHECKLIST UNTUK BIDAN DIDESA
PETUNJUK :
- Berilah tanda cheklist (√ ) pada kolom yang saudari pilih sesuai keadaan yang
sebenarnya.
- Ada lima alternatif jawaban, untuk menjawab variabel Perilaku yaitu :
S = Selalu atau Baik, bobot nilai 3
K = Kadang – kadang atau Cukup, bobot nilai 2
T = Tidak pernah atau Tidak baik, bobot nilai 1
No.
PERILAKU Alternatif
Jawaban
S K T
1. Dalam berperilaku sehari – hari anda berpegang teguh pada
filosofi kebidanan sebagai landasan hidup dan penuntun anda
dalam memberi pelayanan kebidanan
2. Tindakan persalinan yang anda lakukan sesuai dengan
keputusan klinik yang anda buat
3. Dalam menjalankan tugas anda mendahulukan kepentingan
klien sesuai dengan kebutuhannya
4. Anda melaksanakan prinsip – prinsip pencegahan infeksi
dalam pertolongan persalinan yang anda lakukan.
5. Anda membuat perencanaan program kerja dengan matang dan
secara nyata dicantumkan dalam rencana kerja atau program
kerja anda
6. Anda bertempat tinggal didesa tempat anda ditugaskan
7. Anda berada ditempat saat masyarakat membutuhkan
pertolongan anda
8. Anda berantusias untuk mengikuti jika diadakan pelatihan
kebidanan.
9. Anda bertanggung jawab terhadap keputusan klinis yang anda
buat
10. Anda menyesuaikan budaya persalinan setempat dengan ilmu
kebidanan yang anda miliki
11. Anda melaksanakan tradisi persalinan setempat walaupun
bertentangan dengan ilmu kebidanan anda
12. Anda aktif membina kader posyandu atau ibu didesa anda
13. Anda aktif membina dan memberikan informasi pada ibu – ibu
di desa anda tentang kesehatan reproduksi mereka
14. Sebelum mengambil keputusan pelayanan persalinan yang
diambil anda memberikan penjelasan terlebih dahulu kepada
ibu dan keluarganya
15. Anda bekerjasama dengan petugas lain dalam dalam
memberikan pelayanan kebidanan anda.
16. Anda menjaga sepenuhnya kerahasiaan keterangan/rekam
medis pasien anda.
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
KUESIONER PELAKSANAAN
PELAYANAN PERSALINAN NORMAL IBU
OLEH BIDAN
PETUNJUK : Berilah tanda silang (X) pada salah satu item yang anda lakukan
atau yang tidak anda lakukan dalam pelayanan persalinan normal ibu.
1. Membuat Keputusan Klinik
1. Dalam membuat keputusan Klinik ada Tujuh langkah yang harus anda laksanakan
dalam penolong persalinan yaitu:
a. Melaksanakana asuhan/intervensi terpilih
b. Membuat diagnosis atau menentukan masalah yang terjadi/ dihadapi
c. Pengumpulan data utama da relevan untuk membuat keputusan
d. Memantau dan mengevaluasi efektifitas asuhan atau intervensi
e. Menginterpretasikan data dan mengidentifikasi masalah
f. Menyusun rencana pemberian asuhan atau intervensi untuk solusi masalah
g. Menilai adanya kebutuhan dan kesiapan intervensi untuk mengatasi masalah
Susunlah tahapan diatas sesuai dengan urutan proses yang anda lakukan :
a. c,e,b,g,f,a dan d
b. f,c,e,b,a,g dan d
c. c,f,g,d,a,b dan e
2. Apakah anda selalu melakukan pengumpulan data awal pada pasien yang akan
menggunakan jasa anda untuk menolong persalinan?
a. Ya
b. Tidak
c. Kadang-kadang
3. Untuk membuat keputusan klinik yang tepat dilakukan pengumpulan data, dapat
berupa data subyektif atau data obyektif, data subyektif yang anda kumpulkan
adalah, kecuali:
a. Informasi yang diceritakan ibu tentang apa yang dirasakannya, apa yang
sedang dan telah dialaminya.
b. Informasi yang diceritakan oleh anggota keluarga tentang status ibu.
c. Informasi hasil pemeriksaan fisik : inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi
d. Informasi tambahan dari keluarga jika ibu merasa sangat nyeri atau sangat
sakit.
4. Apakah diagnosa kerja yang anda tegakkan untuk persalinan terkait/berdasarkan
data yang anda kumpulkan?
a. Ya
b. Tidak
c. Kadang-kadang
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
2. Asuhan Sayang Ibu & Sayang Bayi
5. Apakah anda menyarankan dan memberi penjelasan manfaatnya, agar suami
dan/atau orang tua atau orang terdekat ibu bersalin untuk mendampingi ibu
bersalin dalam proses persalinan nya?
a. Ya
b. Tidak
c. Kadang – kadang
6. Salah satu prinsip umum pada asuhan sayang ibu pada persalinan normal adalah
menganjurkan ibu untuk mencoba posisi – posisi yang membuat ia nyaman
selama persalinan dan melahirkan bayi. Tetapi ada satu posisi yang tidak anda
perbolehkan karena dapat mengganggu proses kemajuan persalinan. Posisi
tersebut adalah :
a. Berjalan-jalan
b. Jongkok
c. Berbaring terlentang
d. Berbaring miring
e. Merangkak
7. Dukungan Emosional sangat membantu dalam menciptakan rasa nyaman ibu
selama persalinan,sehingga membantu kemajuan dan keberhasilan proses
persalinan. Dukungan emotional yang dapat anda lakukan adalah sbb, kecuali :
a. Bekerjasama dengan anngota keluarga mengucapkan kata – kata yang
membesarkan hati dan pujian kepada ibu
b. Menganjurkan dan membantu ibu untuk mengatur posisi yang nyaman selama
persalinan.
c. Selama persalinan berlangsung melakukan kateterisasi kandung kemih secara
rutin pada ibu agar ia tidak kelelahan berjalan ke kamar mandi.
d. Menganjurkan ibu untuk mendapatkan asupan (makanan ringan dan minuman
air)
8. Jika dalam persalinan dilakukan Laserasi perineum atau episiotomi maka setelah
bayi lahir akan anda lakukan penjahitan. Jika ibu mengeluh sakit pada saat
penjahitan, yang anda lakukan adalah :
a. Tidak melanjutkan penjahitan
b. Meminta ibu agar bersabar sedikit menahan sakit karena hal ini harus
dilakukan
c. Menambahkan anestesi lokal, memastikan kenyaman ibu
d. Menambahkan lagi antiseptik
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
3. Pencegahanan Infeksi
9. Apakah anda menganggap setiap orang (ibu, bayi baru lahir, anda pribadi) dapat
menularkan penyakit karena infeksi dapat bersifat asimptomatik (tanpa gejala)?
b. Ya
c. Tidak
10. Jika sarung tangan sekali pakai yang anda miliki jumlahnya sangat terbatas, maka
dapat diproses ulang dengan dekontaminasi, cuci dan bilas. Berapa kali maksimal
proses ulang sarung tangan tersebut anda gunakan ulang?
a. Maksimal 3 kali proses
b. Maksimal 5 kali proses
c. Maksimal 4 kali proses
11. Satu Bola karet penghisap lendir bayi anda gunakan untuk berapa bayi atau
berapa kali pemakaian?
a. Pemakaian untuk dua bayi
b. Pemakaian hanya untuk satu orang bayi saja
c. Pemakaian untuk tiga orang bayi
12. Dibawah ini adalah beberapa bahan kimia yang dapat anda gunakan untuk
Disinfeksi tingkat tinggi adalah :
a. Alkohol
b. klorin dan glutaraldehid
c. iodine dan iodofor
d. tablet formalin
4. Pencatatan (Rekam Medik) Asuhan Persalinan
13. Apakah anda menggunakan partograf dalam setiap pertolongan persalinan ibu?
a. Ya
b. Tidak
c. Kadang – kadang
14. Partograf harus anda gunakan :
a. Untuk persalinan yang Patologis
b. Jika terlihat indikasi persalinan dengan penyulit
c. Untuk semua persalinan baik normal maupun patologis
d. Hanya untuk persalinan dan kelahiran bayi di Puskesmas dan Rumah Sakit
15. Pada Partograf garis ”Bertindak” tertera sejajar dan di sebelah kanan (berjarak 4
jam) garis ”Waspada”. Jika pembukaan serviks telah melampaui dan berada di
sebelah kanan garis bertindak maka hal yang harus anda lakukan adalah :
a. Memantau dgn cermat penurunan kepala (perlimaan) yang menunjukkan
seberapa jauh bagian terbawah janin telah memasuki rongga panggul
b. Agar lebih sering melakukan penilaian dan pencatatan agar terdeteksi tanda –
tanda penyulit
c. Perlu dilakukan tindakan untuk menyelesaikan persalinan, ibu harus sudah
berada di tempat rujukan sebelum garis bertindak terlampaui.
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
16. Pada penatalaksanaan fisiologis kala dua, setelah menetapkan diagnosa kala dua;
pembukaan lengkap, anda membimbing ibu mengambil posisi yang nyaman dan
meneren secara efektif dan benar. Cara membimbing meneren yang benar dapat
anda lakukan sebagai berikut kecuali :
a. Anjurkan ibu untuk meneren mengikuti dorongan alamiahnya selama
kontraksi.
b. Beritahu untuk tidak menahan nafas saat meneren
c. Minta untuk berhenti meneren dan beristirahat diantara kontraksi
d. Mendorong fundus ibu untuk membantu kelahiran
e. Jika ibu berbaring miring atau setengah duduk, ia akan lebih mudah untuk
meneren jika lutut ditarik kearah dada dan dagu ditempelkan kedada.
5. Rujukan yang optimal
17. Rujukan sebaiknya dapat anda lakukan dengan :
a. Maksimal dan waktu yang cepat
b. Minimal dan waktu yang cepat
c. Optimal dan tepat waktu
d. Optimal dan santai
18. Jika anamnesis atau pemeriksaan ditemukan perdarahan per vaginam selain lendir
bercampur darah (’show’) maka tindakan yang anda lakukan adalah sebagai
berikut, kecuali :
a. Baringkan ibu ke sisi kiri
b. Lakukan pemeriksaan dalam
c. Pasang Infus menggunakan jarum berdiameter besar (ukuran 16 atau 18) dan
berikan Ringer Laktat (RL) atau garam fisiologis (NS)
d. Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki kemampuan untuk melakukan
bedah sesar dan dampingi ibu ke tempat rujukan.
19. Jika dari temuan – temuan dan anamnese dan/atau pemeriksaan didapat tinggi
fundus 40cm/ lebih ; makrosomia, polihidramnion, dan kehamilan ganda. Apa
yang harus anda lakukan :
a. Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki kemampuan untuk
melakukan bedah sesar
b. Pasang infus menggunakan jarum berdiameter besar (ukuran 16 atau 18) dan
berikan Ringer Laktat atau garam fisiologis (NS) dengan tetesan 125 cc/jam.
c. Suntikkan 10 gr MgSO4 20% (5 gr IM pada bokong kiri dan kanan)
d. Baringkan ibu miring ke kiri dan anjurkan untuk bernafas secara teratur.
20. Setelah persalinan selesai, berapa lama kemudiankah anda meninggalkan ibu?
a. Menunggu selama 1 jam pasca persalinan
b. Menunggu selama Setengah jam pasca persalinan
c. Langsung pergi setelah persalinan selesai dilaksanakan
d. Menunggu selama 2 jam pasca persalinan
(Depkes, 2008).
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
HASIL ANALISIS UNIVARIAT
Frequency Table
Umur Responden
7 12,5 12,5 12,5
41 73,2 73,2 85,7
8 14,3 14,3 100,0
56 100,0 100,0
1
2
3
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Pendidikan Terakhir
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Bidan A 17 30.4 30.4 30.4
Bidan C 19 33.9 33.9 64.3
D3 Kebidanan 20 35.7 35.7 100.0
Valid
Total 56 100.0 100.0
lama kerja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
kurang dari 5 tahun 7 12.5 12.5 12.5
antara 5 - 10 tahun 43 76.8 76.8 89.3
diatas 10 tahun 6 10.7 10.7 100.0
Valid
Total 56 100.0 100.0
Tingkat Pengetahuan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Sedang 26 46.4 46.4 46.4
Baik 30 53.6 53.6 100.0
Valid
Total 56 100.0 100.0
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
Pengetahuan
pembukaan serviks yang harus dibuat partograf
2 3,6 3,6 3,6
54 96,4 96,4 100,0
56 100,0 100,0
salah
benar
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
bukan tanda dan gejala inpartu
7 12,5 12,5 12,5
49 87,5 87,5 100,0
56 100,0 100,0
salah
benar
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
pemantauan denyut jantung bayi pada persalinan gawat janin
22 39,3 39,3 39,3
34 60,7 60,7 100,0
56 100,0 100,0
salah
benar
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
pemeriksaan dalam untuk ibu bersalin
3 5,4 5,4 5,4
53 94,6 94,6 100,0
56 100,0 100,0
salah
benar
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
larangan posisi terlentang
2 3,6 3,6 3,6
54 96,4 96,4 100,0
56 100,0 100,0
salah
benar
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
tidak termasuk tanda dan gejala kala 2
4 7,1 7,1 7,1
52 92,9 92,9 100,0
56 100,0 100,0
salah
benar
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
indikasi pemecahan ketuban pada persalinan
54 96,4 96,4 96,4
2 3,6 3,6 100,0
56 100,0 100,0
salah
benar
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
tindakan rujukan primi gravida
23 41,1 41,1 41,1
33 58,9 58,9 100,0
56 100,0 100,0
salah
benar
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
tujuan tarikan ringan kedua sisi kepala bayi ke arah atas
33 58,9 58,9 58,9
23 41,1 41,1 100,0
56 100,0 100,0
salah
benar
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
indikasi dilakukannya episiotomi
47 83,9 83,9 83,9
9 16,1 16,1 100,0
56 100,0 100,0
salah
benar
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
yang harus terjadi pada kala 3
5 8,9 8,9 8,9
51 91,1 91,1 100,0
56 100,0 100,0
salah
benar
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
penyebab placenta terlepas dari uterus
11 19,6 19,6 19,6
45 80,4 80,4 100,0
56 100,0 100,0
salah
benar
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
tidak termasuk langkah manajemen aktif kala 3
19 33,9 33,9 33,9
37 66,1 66,1 100,0
56 100,0 100,0
salah
benar
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
tidak termasuk gejala atonic uteri
7 12,5 12,5 12,5
49 87,5 87,5 100,0
56 100,0 100,0
salah
benar
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
posisi awal jahitan pada laserasi derajat 2
2 3,6 3,6 3,6
54 96,4 96,4 100,0
56 100,0 100,0
salah
benar
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
tindakan yang menyebabkan bayi hipotermi
2 3,6 3,6 3,6
54 96,4 96,4 100,0
56 100,0 100,0
salah
benar
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
langkah awal pada bayi baru lahir yang merintih
12 21,4 21,4 21,4
44 78,6 78,6 100,0
56 100,0 100,0
salah
benar
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
menguapnya cairan ketuban pada permukaan tubuh setelah bayi lahir
8 14,3 14,3 14,3
48 85,7 85,7 100,0
56 100,0 100,0
salah
benar
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
lanjutan pembersihan jalan nafas bayi asfiksia ringan
24 42,9 42,9 42,9
32 57,1 57,1 100,0
56 100,0 100,0
salah
benar
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
pemberian tetes mata/salep mata pada bayi baru lahir
28 50,0 50,0 50,0
28 50,0 50,0 100,0
56 100,0 100,0
salah
benar
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
larutan desinfeksi yang masih diterima
28 50,0 50,0 50,0
28 50,0 50,0 100,0
56 100,0 100,0
salah
benar
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
penggantian larutan klorin
16 28,6 28,6 28,6
40 71,4 71,4 100,0
56 100,0 100,0
salah
benar
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
tindakan pada alat logam setelah di dekontaminasi
46 82,1 82,1 82,1
10 17,9 17,9 100,0
56 100,0 100,0
salah
benar
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
efektifitas Disinfeksi Tingkat Tinggi
38 67,9 67,9 67,9
18 32,1 32,1 100,0
56 100,0 100,0
salah
benar
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
disinfeksi tingkat tinggi kateter
32 57,1 57,1 57,1
24 42,9 42,9 100,0
56 100,0 100,0
salah
benar
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Pengetahuan Bidan
26 46,4 46,4 46,4
30 53,6 53,6 100,0
56 100,0 100,0
Baik > 17
Sedang 9-17
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Keterampilan
mampu melakukan pelayanan persalinan normal dengan baik
1 1,8 1,8 1,8
1 1,8 1,8 3,6
12 21,4 21,4 25,0
30 53,6 53,6 78,6
12 21,4 21,4 100,0
56 100,0 100,0
Tidak Pernah
Jarang
Kadang-kadang
Sering
Selalu
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
waktu yang digunakan efisien sesuai dengan standar/ ketentuan dalam prosedur
persalinan normal
1 1,8 1,8 1,8
20 35,7 35,7 37,5
23 41,1 41,1 78,6
12 21,4 21,4 100,0
56 100,0 100,0
Jarang
Kadang-kadang
Sering
Selalu
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
pelayanan persalinan normal yang diberikan berpedoman pada tugas dan fungsi
sebagai bidan dalam pelayanan persalinan
2 3,6 3,6 3,6
8 14,3 14,3 17,9
25 44,6 44,6 62,5
21 37,5 37,5 100,0
56 100,0 100,0
Jarang
Kadang-kadang
Sering
Selalu
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
mengembangkan bakat dan prakarsa dalam pelayanan persalinan normal
1 1,8 1,8 1,8
1 1,8 1,8 3,6
4 7,1 7,1 10,7
35 62,5 62,5 73,2
15 26,8 26,8 100,0
56 100,0 100,0
Tidak Pernah
Jarang
Kadang-kadang
Sering
Selalu
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
jika menemukan masalah/kesulitan dalam melaksanakan pelayanan persalinan
berusaha untuk memecahkannya
2 3,6 3,6 3,6
1 1,8 1,8 5,4
12 21,4 21,4 26,8
21 37,5 37,5 64,3
20 35,7 35,7 100,0
56 100,0 100,0
Tidak Pernah
Jarang
Kadang-kadang
Sering
Selalu
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
mejelaskan pada ibu dan keluarga tentang pelayanan yang akan diberikan pada
ibu sebelum memulai asuhan persalinan
1 1,8 1,8 1,8
8 14,3 14,3 16,1
18 32,1 32,1 48,2
29 51,8 51,8 100,0
56 100,0 100,0
Jarang
Kadang-kadang
Sering
Selalu
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
dalam membuat keputusan klinik telah sesuai dengan pedoman pada Asuhan
Persalinan Normal
1 1,8 1,8 1,8
5 8,9 8,9 10,7
24 42,9 42,9 53,6
26 46,4 46,4 100,0
56 100,0 100,0
Jarang
Kadang-kadang
Sering
Selalu
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
memperhatikan masalah dan tanggung jawab terhadap keputusan klinik yang
dibuat dalam pelayanan persalinan
1 1,8 1,8 1,8
2 3,6 3,6 5,4
4 7,1 7,1 12,5
21 37,5 37,5 50,0
28 50,0 50,0 100,0
56 100,0 100,0
Tidak Pernah
Jarang
Kadang-kadang
Sering
Selalu
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
mendapatkan petunjuk teknis terhadap permasalahan persalinan yang terjadi
dimasyarakat
2 3,6 3,6 3,6
10 17,9 17,9 21,4
22 39,3 39,3 60,7
22 39,3 39,3 100,0
56 100,0 100,0
Jarang
Kadang-kadang
Sering
Selalu
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
mampu mengetahui sejak dini tanda - tanda permasalahan/penyulit dalam
persalinan yang akan dilakukan
3 5,4 5,4 5,4
11 19,6 19,6 25,0
18 32,1 32,1 57,1
24 42,9 42,9 100,0
56 100,0 100,0
Jarang
Kadang-kadang
Sering
Selalu
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
telah mempersiapkan bidan kit&peralatan penunjang lainnya sehingga dapat
mudah digunakan saat dibutuhkan
2 3,6 3,6 3,6
1 1,8 1,8 5,4
17 30,4 30,4 35,7
36 64,3 64,3 100,0
56 100,0 100,0
Jarang
Kadang-kadang
Sering
Selalu
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
mampu berkomunikasi dengan baik terhadap ibu dan keluarga pada saat
memberi pelayanan persalinan
3 5,4 5,4 5,4
23 41,1 41,1 46,4
30 53,6 53,6 100,0
56 100,0 100,0
Kadang-kadang
Sering
Selalu
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
menganjurkan suami/anggota keluarga terdekat mendampingi ibu pada saat
pelaksanaan persalinan normal ibu
4 7,1 7,1 7,1
11 19,6 19,6 26,8
41 73,2 73,2 100,0
56 100,0 100,0
Kadang-kadang
Sering
Selalu
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
setiap orang harus dianggap beresiko terkena infeksi
1 1,8 1,8 1,8
7 12,5 12,5 14,3
14 25,0 25,0 39,3
34 60,7 60,7 100,0
56 100,0 100,0
Tidak Pernah
Kadang-kadang
Sering
Selalu
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
melaksanakan prinsip - prinsip pencegahan infeksi dalam pertolongan persalinan
yang dilakukan
4 7,1 7,1 7,1
17 30,4 30,4 37,5
35 62,5 62,5 100,0
56 100,0 100,0
Kadang-kadang
Sering
Selalu
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
mencuci tangan sebelum melakukan pelayanan persalinan
2 3,6 3,6 3,6
17 30,4 30,4 33,9
37 66,1 66,1 100,0
56 100,0 100,0
Kadang-kadang
Sering
Selalu
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
menggunakan disinfektan dari senyawa fenol untuk disinfeksi peralatan/bahan
yang akan dipakaikan pada bayi baru lahir
4 7,1 7,1 7,1
1 1,8 1,8 8,9
6 10,7 10,7 19,6
22 39,3 39,3 58,9
23 41,1 41,1 100,0
56 100,0 100,0
Tidak Pernah
Jarang
Kadang-kadang
Sering
Selalu
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
membuat catatan/rekam medik pertolongan persalinan yang dilakukan
2 3,6 3,6 3,6
4 7,1 7,1 10,7
17 30,4 30,4 41,1
33 58,9 58,9 100,0
56 100,0 100,0
Jarang
Kadang-kadang
Sering
Selalu
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
telah mengetahui sejak awal melakukan pertolongan, persiapan rujukan apa yang
akan diberikan bila terjadi hal - hal yang membahayakan nyawa ibu
2 3,6 3,6 3,6
4 7,1 7,1 10,7
23 41,1 41,1 51,8
27 48,2 48,2 100,0
56 100,0 100,0
Jarang
Kadang-kadang
Sering
Selalu
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
menolong persalinan dan kelahiran baik dengan baik secara cepat dan tepat
3 5,4 5,4 5,4
5 8,9 8,9 14,3
23 41,1 41,1 55,4
25 44,6 44,6 100,0
56 100,0 100,0
Tidak Pernah
Kadang-kadang
Sering
Selalu
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Keterampilan Bidan
50 89,3 89,3 89,3
6 10,7 10,7 100,0
56 100,0 100,0
Baik (>73)
Sedang (47-73)
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
Perilaku
berpegang teguh pada filosofi kebidanan sebagai landasan hidup dan penuntun
dalam memberi pelayanan kebidanan
4 7,1 7,1 7,1
15 26,8 26,8 33,9
37 66,1 66,1 100,0
56 100,0 100,0
Tidak Pernah
Kadang-kadang
Selalu
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
tindakan persalinan yang dilakukan sesuai dengan keputusan klinik yang dibuat
5 8,9 8,9 8,9
12 21,4 21,4 30,4
39 69,6 69,6 100,0
56 100,0 100,0
Tidak Pernah
Kadang-kadang
Selalu
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
mendahulukan kepentingan klien sesuai dengan kebutuhannya
22 39,3 39,3 39,3
34 60,7 60,7 100,0
56 100,0 100,0
Kadang-kadang
Selalu
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
melaksanakan prinsip - prinsip pencegahan infeksi dalam pertolongan persalinan
4 7,1 7,1 7,1
14 25,0 25,0 32,1
38 67,9 67,9 100,0
56 100,0 100,0
Tidak Pernah
Kadang-kadang
Selalu
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
membuat perencanaan program kerja dengan matang dan secara nyata
dicantumkan dalam rencana kerja atau program kerja
28 50,0 50,0 50,0
28 50,0 50,0 100,0
56 100,0 100,0
Kadang-kadang
Selalu
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
bertempat tinggal didesa tempat ditugaskan
11 19,6 19,6 19,6
26 46,4 46,4 66,1
19 33,9 33,9 100,0
56 100,0 100,0
Tidak Pernah
Kadang-kadang
Selalu
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
berada ditempat saat masyarakat membutuhkan pertolongan
41 73,2 73,2 73,2
15 26,8 26,8 100,0
56 100,0 100,0
Kadang-kadang
Selalu
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
berantusias untuk mengikuti jika diadakan pelatihan kebidanan
3 5,4 5,4 5,4
24 42,9 42,9 48,2
29 51,8 51,8 100,0
56 100,0 100,0
Tidak Pernah
Kadang-kadang
Selalu
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
bertanggung jawab terhadap keputusan klinis yang dibuat
6 10,7 10,7 10,7
18 32,1 32,1 42,9
32 57,1 57,1 100,0
56 100,0 100,0
Tidak Pernah
Kadang-kadang
Selalu
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
menyesuaikan budaya persalinan setempat dengan ilmu kebidanan yang miliki
6 10,7 10,7 10,7
30 53,6 53,6 64,3
20 35,7 35,7 100,0
56 100,0 100,0
Tidak Pernah
Kadang-kadang
Selalu
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
melaksanakan tradisi persalinan setempat walaupun bertentangan dengan ilmu
kebidanan
16 28,6 28,6 28,6
27 48,2 48,2 76,8
13 23,2 23,2 100,0
56 100,0 100,0
Tidak Pernah
Kadang-kadang
Selalu
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
aktif membina kader posyandu atau ibu didesa
5 8,9 8,9 8,9
27 48,2 48,2 57,1
24 42,9 42,9 100,0
56 100,0 100,0
Tidak Pernah
Kadang-kadang
Selalu
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
aktif membina dan memberikan informasi pada ibu - ibu di desa tentang
kesehatan reproduksi mereka
5 8,9 8,9 8,9
26 46,4 46,4 55,4
25 44,6 44,6 100,0
56 100,0 100,0
Tidak Pernah
Kadang-kadang
Selalu
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
memberikan penjelasan terlebih dahulu kepada ibu dan keluarganya
7 12,5 12,5 12,5
19 33,9 33,9 46,4
30 53,6 53,6 100,0
56 100,0 100,0
Tidak Pernah
Kadang-kadang
Selalu
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
bekerjasama dengan petugas lain dalam memberikan pelayanan kebidanan
18 32,1 32,1 32,1
38 67,9 67,9 100,0
56 100,0 100,0
Kadang-kadang
Selalu
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
menjaga sepenuhnya kerahasiaan keterangan/rekam medis pasien
3 5,4 5,4 5,4
12 21,4 21,4 26,8
41 73,2 73,2 100,0
56 100,0 100,0
Tidak Pernah
Kadang-kadang
Selalu
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Tingkat Perilaku
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Cukup 29 51.8 51.8 51.8
Baik 27 48.2 48.2 100.0
Valid
Total 56 100.0 100.0
Pelaksanaan pelayanan persalinan normal
tujuh langkah yang harus anda laksanakan dalam penolong persalinan
7 12,5 12,5 12,5
49 87,5 87,5 100,0
56 100,0 100,0
salah
benar
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
selalu melakukan pengumpulan data awal pasien yang akan
menggunakan jasa untuk menolong persalinan
9 16,1 16,1 16,1
47 83,9 83,9 100,0
56 100,0 100,0
salah
benar
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
data subyektif yang dikumpulkan
24 42,9 42,9 42,9
32 57,1 57,1 100,0
56 100,0 100,0
salah
benar
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
diagnosa kerja yang ditegakkan untuk persalinan terkait/berdasarkan
data yang dikumpulkan
9 16,1 16,1 16,1
47 83,9 83,9 100,0
56 100,0 100,0
salah
benar
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
menyarankan dan memberi penjelasan manfaatnya, agar suami
dan/atau orang tua atau orang terdekat ibu bersalin untuk mendampingi
ibu bersalin dalam proses persalinan nya
13 23,2 23,2 23,2
43 76,8 76,8 100,0
56 100,0 100,0
salah
benar
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
posisi yang tidak diperbolehkan karena dapat mengganggu proses
kemajuan persalinan
19 33,9 33,9 33,9
37 66,1 66,1 100,0
56 100,0 100,0
salah
benar
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
dukungan emotional yang dapat dilakukan
37 66,1 66,1 66,1
19 33,9 33,9 100,0
56 100,0 100,0
salah
benar
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
yang dilakukan jika ibu mengeluh sakit pada saat penjahitan
44 78,6 78,6 78,6
12 21,4 21,4 100,0
56 100,0 100,0
salah
benar
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
menganggap setiap orang (ibu, bayi baru lahir, anda pribadi) dapat
menularkan penyakit karena infeksi dapat bersifat asimptomatik (tanpa
gejala
3 5,4 5,4 5,4
53 94,6 94,6 100,0
56 100,0 100,0
salah
benar
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
maksimal proses ulang sarung tangan digunakan ulang
7 12,5 12,5 12,5
49 87,5 87,5 100,0
56 100,0 100,0
salah
benar
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
bola karet penghisap lendir bayi dapat digunakan untuk berapa bayi
atau berapa kali pemakaian
13 23,2 23,2 23,2
43 76,8 76,8 100,0
56 100,0 100,0
salah
benar
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
beberapa bahan kimia yang dapat anda gunakan untuk disinfeksi
tingkat tinggi
48 85,7 85,7 85,7
8 14,3 14,3 100,0
56 100,0 100,0
salah
benar
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
menggunakan partograf dalam setiap pertolongan persalinan ibu
14 25,0 25,0 25,0
42 75,0 75,0 100,0
56 100,0 100,0
salah
benar
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
artograf harus digunakan
6 10,7 10,7 10,7
50 89,3 89,3 100,0
56 100,0 100,0
salah
benar
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
jika pembukaan serviks telah melampaui dan berada di sebelah kanan
garis bertindak maka hal yang harus dilakukan
16 28,6 28,6 28,6
40 71,4 71,4 100,0
56 100,0 100,0
salah
benar
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
tidak merupakan cara membimbing meneren yang benar
37 66,1 66,1 66,1
19 33,9 33,9 100,0
56 100,0 100,0
salah
benar
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
cara melakukan rujukan
25 44,6 44,6 44,6
31 55,4 55,4 100,0
56 100,0 100,0
salah
benar
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
tidak merupkan tindakan yang benar saat anamnesis atau pemeriksaan
ditemukan perdarahan per vaginam selain lendir bercampur darah
('show')
25 44,6 44,6 44,6
31 55,4 55,4 100,0
56 100,0 100,0
salah
benar
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
yang harus dilakukan pada temuan - temuan dan anamnese dan/atau
pemeriksaan didapat tinggi fundus 40cm/ lebih ; makrosomia,
polihidramnion, dan kehamilan ganda
52 92,9 92,9 92,9
4 7,1 7,1 100,0
56 100,0 100,0
salah
benar
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
setelah persalinan selesai, berapa lama kemudiankah anda
meninggalkan ibu
16 28,6 28,6 28,6
40 71,4 71,4 100,0
56 100,0 100,0
salah
benar
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Pelaksanaan Persalinan Normal
42 75,0 75,0 75,0
14 25,0 25,0 100,0
56 100,0 100,0
Kompeten >= 10
Tidak Kompeten < 10
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
HASIL ANALISIS BIVARIAT (MENGGUNAKAN UJI CHISQUARE)
Crosstabs
Case Processing Summary
56 100,0% 0 ,0% 56 100,0%
56 100,0% 0 ,0% 56 100,0%
56 100,0% 0 ,0% 56 100,0%
Tingkat Pengetahuan
* Pelaksanaan APN
Tingkat Keterampilan
* Pelaksanaan APN
Tingkat Perilaku *
Pelaksanaan APN
N Percent N Percent N Percent
Valid Missing Total
Cases
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
Tingkat Pengetahuan * Pelaksanaan APN
Crosstab
11 15 26
6,5 19,5 26,0
42,3% 57,7% 100,0%
78,6% 35,7% 46,4%
19,6% 26,8% 46,4%
3 27 30
7,5 22,5 30,0
10,0% 90,0% 100,0%
21,4% 64,3% 53,6%
5,4% 48,2% 53,6%
14 42 56
14,0 42,0 56,0
25,0% 75,0% 100,0%
100,0% 100,0% 100,0%
25,0% 75,0% 100,0%
Count
Expected Count
% within Tingkat
Pengetahuan
% within
Pelaksanaan APN
% of Total
Count
Expected Count
% within Tingkat
Pengetahuan
% within
Pelaksanaan APN
% of Total
Count
Expected Count
% within Tingkat
Pengetahuan
% within
Pelaksanaan APN
% of Total
Sedang
Baik
Tingkat Pengetahuan
Total
Tidak
Kompeten Kompeten
Pelaksanaan APN
Total
Chi-Square Tests
7,754b 1 ,005 ,012 ,006
6,126 1 ,013
8,051 1 ,005 ,012 ,006
,012 ,006
7,615
c
1 ,006 ,012 ,006 ,005
56
Pearson Chi-Square
Continuity Correctioan
Likelihood Ratio
Fisher's Exact Test
Linear-by-Linear
Association
N of Valid Cases
Value df
Asymp. Sig.
(2-sided)
Exact Sig.
(2-sided)
Exact Sig.
(1-sided)
Point
Probability
a. Computed only for a 2x2 table
b. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6,50.
c. The standardized statistic is 2,760.
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
Tingkat Keterampilan * Pelaksanaan APN
Crosstab
5 1 6
1,5 4,5 6,0
83,3% 16,7% 100,0%
35,7% 2,4% 10,7%
8,9% 1,8% 10,7%
9 41 50
12,5 37,5 50,0
18,0% 82,0% 100,0%
64,3% 97,6% 89,3%
16,1% 73,2% 89,3%
14 42 56
14,0 42,0 56,0
25,0% 75,0% 100,0%
100,0% 100,0% 100,0%
25,0% 75,0% 100,0%
Count
Expected Count
% within Tingkat
Keterampilan
% within
Pelaksanaan APN
% of Total
Count
Expected Count
% within Tingkat
Keterampilan
% within
Pelaksanaan APN
% of Total
Count
Expected Count
% within Tingkat
Keterampilan
% within
Pelaksanaan APN
% of Total
Sedang
Baik
Tingkat Keterampilan
Total
Tidak
Kompeten Kompeten
Pelaksanaan APN
Total
Chi-Square Tests
12,196b 1 ,000 ,003 ,003
8,960 1 ,003
10,435 1 ,001 ,003 ,003
,003 ,003
11,978
c
1 ,001 ,003 ,003 ,003
56
Pearson Chi-Square
Continuity Correctioan
Likelihood Ratio
Fisher's Exact Test
Linear-by-Linear
Association
N of Valid Cases
Value df
Asymp. Sig.
(2-sided)
Exact Sig.
(2-sided)
Exact Sig.
(1-sided)
Point
Probability
a. Computed only for a 2x2 table
b. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,50.
c. The standardized statistic is 3,461.
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
Tingkat Perilaku * Pelaksanaan APN
Crosstab
3 26 29
7,3 21,8 29,0
10,3% 89,7% 100,0%
21,4% 61,9% 51,8%
5,4% 46,4% 51,8%
11 16 27
6,8 20,3 27,0
40,7% 59,3% 100,0%
78,6% 38,1% 48,2%
19,6% 28,6% 48,2%
14 42 56
14,0 42,0 56,0
25,0% 75,0% 100,0%
100,0% 100,0% 100,0%
25,0% 75,0% 100,0%
Count
Expected Count
% within Tingkat Perilaku
% within Pelaksanaan
APN
% of Total
Count
Expected Count
% within Tingkat Perilaku
% within Pelaksanaan
APN
% of Total
Count
Expected Count
% within Tingkat Perilaku
% within Pelaksanaan
APN
% of Total
Cukup
Baik
Tingkat Perilaku
Total
Tidak
Kompeten Kompeten
Pelaksanaan APN
Total
Chi-Square Tests
6,890b 1 ,009 ,013 ,010
5,364 1 ,021
7,192 1 ,007 ,013 ,010
,013 ,010
6,767
c
1 ,009 ,013 ,010 ,008
56
Pearson Chi-Square
Continuity Correctioan
Likelihood Ratio
Fisher's Exact Test
Linear-by-Linear
Association
N of Valid Cases
Value df
Asymp. Sig.
(2-sided)
Exact Sig.
(2-sided)
Exact Sig.
(1-sided)
Point
Probability
a. Computed only for a 2x2 table
b. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6,75.
c. The standardized statistic is -2,601.
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
HASIL ANALISIS MULTIVARIAT (MENGGUNAKAN UJI
REGRESI LOGISTIK)
Regression
Variables Entered/Removedb
Tingkat
Perilaku,
Tingkat
Keterampil
an, Tingkat
Pengetahu
an
a
. Enter
Model
1
Variables
Entered
Variables
Removed Method
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Pelaksanaan APN
Model Summary
,664a ,441 ,408 ,336
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Predictors: (Constant), Tingkat Perilaku, Tingkat
Keterampilan, Tingkat Pengetahuan
a.
ANOVAb
4,628 3 1,543 13,661 ,000a
5,872 52 ,113
10,500 55
Regression
Residual
Total
Model
1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Tingkat Perilaku, Tingkat Keterampilan, Tingkat
Pengetahuan
a.
b. Dependent Variable: Pelaksanaan APN
Coefficients(a)
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 174,644 52,429 3,331 ,003
Tingkat Pengetahuan ,314 ,101 ,362 3,109 ,003
Tingkat Keterampilan ,457 ,158 ,327 2,903 ,005
Tingkat Perilaku -,380 ,094 -,438 -4,060 ,000
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
Logistic Regression
Case Processing Summary
56 100,0
0 ,0
56 100,0
0 ,0
56 100,0
Unweighted Casesa
Included in Analysis
Missing Cases
Total
Selected Cases
Unselected Cases
Total
N Percent
If weight is in effect, see classification table for the total
number of cases.
a.
Dependent Variable Encoding
0
1
Original Value
Tidak Kompeten
Kompeten
Internal Value
Block 0: Beginning Block
Classification Tablea,b
0 14 ,0
0 42 100,0
75,0
Observed
Tidak Kompeten
Kompeten
Pelaksanaan APN
Overall Percentage
Step 0
Tidak
Kompeten Kompeten
Pelaksanaan APN
Percentage
Correct
Predicted
a. Constant is included in the model.
b. The cut value is ,500
Variables in the Equation
Step 0 Constant 1,099 ,309 12,673 1 ,000 3,000
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
Variables not in the Equation
7,754 1 ,005
12,196 1 ,000
6,890 1 ,009
24,682 3 ,000
Tkt_Pth
Tkt_Ktr
Tkt_Per
Variables
Overall Statistics
Step
0
Score df Sig.
Block 1: Method = Enter
Omnibus Tests of Model Coefficients
30,219 3 ,000
30,219 3 ,000
30,219 3 ,000
Step
Block
Model
Step 1
Chi-square df Sig.
Model Summary
32,762a ,417 ,618
Step
1
-2 Log
likelihood
Cox & Snell
R Square
Nagelkerke
R Square
Estimation terminated at iteration number 6 because
parameter estimates changed by less than ,001.
a.
Classification Tablea
10 4 71,4
2 40 95,2
89,3
Observed
Tidak Kompeten
Kompeten
Pelaksanaan APN
Overall Percentage
Step 1
Tidak
Kompeten Kompeten
Pelaksanaan APN
Percentage
Correct
Predicted
a. The cut value is ,500
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
Variables in the Equation
3,295 1,246 6,999 1 ,008 26,990 2,349 310,128
3,345 1,578 4,496 1 ,034 28,364 1,288 624,547
-4,295 1,458 8,675 1 ,003 ,014 ,001 ,238
-5,413 3,855 1,972 1 ,160 ,004
Tkt_Pth
Tkt_Ktr
Tkt_Per
Constant
Step
1
a
B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Lower Upper
95,0% C.I.for EXP(B)
a. Variable(s) entered on step 1: Tkt_Pth, Tkt_Ktr, Tkt_Per.
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
Reliability
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items N of Items
.843 .818 25
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item
Deleted
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
pembukaan serviks yang harus dibuat
partograf 16.96 19.271 .801
bukan tanda dan gejala inpartu 17.09 18.919 .800
pemantauan denyut jantung bayi pada
persalinan gawat janin 17.16 17.119 .775
pemeriksaan dalam untuk ibu bersalin 16.98 19.763 .807
larangan posisi terlentang 16.93 19.086 .797
tidak termasuk tanda dan gejala kala 2 16.93 19.340 .800
indikasi pemecahan ketuban pada
persalinan 17.16 16.828 .771
tindakan rujukan primi gravida 17.18 16.586 .767
tujuan tarikan ringan kedua sisi kepala bayi
ke arah atas 16.91 18.119 .783
indikasi dilakukannya episiotomi 17.43 19.013 .801
yang harus terjadi pada kala 3 16.93 18.758 .793
penyebab placenta terlepas dari uterus 16.96 17.817 .781
tidak termasuk langkah manajemen aktif
kala 3 17.11 17.479 .780
tidak termasuk gejala atonic uteri 16.89 18.170 .783
posisi awal jahitan pada laserasi derajat 2 16.80 19.033 .791
tindakan yang menyebabkan bayi hipotermi 16.91 19.137 .797
langkah awal pada bayi baru lahir yang
merintih 16.98 17.581 .778
menguapnya cairan ketuban pada
permukaan tubuh setelah bayi lahir 16.91 18.483 .788
lanjutan pembersihan jalan nafas bayi
asfiksia ringan 17.20 16.524 .766
pemberian tetes mata/salep mata pada bayi
baru lahir 17.18 18.913 .801
larutan desinfeksi yang masih diterima 17.27 16.309 .763
penggantian larutan klorin 17.05 16.779 .768
tindakan pada alat logam setelah di
dekontaminasi 17.14 19.979 .813
efektifitas Disinfeksi Tingkat Tinggi 17.02 17.763 .782
disinfeksi tingkat tinggi kateter 17.34 16.156 .760
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
Reliability
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
.914 .919 20
Item-Total Statistics
Scale
Mean if
Item
Deleted
Scale
Variance if
Item
Deleted
Cronbach's
Alpha if
Item
Deleted
mampu melakukan pelayanan persalinan normal dengan baik 81.95 90.924 .911
waktu yang digunakan efisien sesuai dengan standar/
ketentuan dalam prosedur persalinan normal 81.86 91.106 .913
pelayanan persalinan normal yang diberikan berpedoman
pada tugas dan fungsi sebagai bidan dalam pelayanan
persalinan
81.70 88.215 .906
mengembangkan bakat dan prakarsa dalam pelayanan
persalinan normal 81.75 90.445 .909
jika menemukan masalah/kesulitan dalam melaksanakan
pelayanan persalinan berusaha untuk memecahkannya 81.86 90.306 .913
mejelaskan pada ibu dan keluarga tentang pelayanan yang
akan diberikan pada ibu sebelum memulai asuhan persalinan 81.52 90.545 .910
dalam membuat keputusan klinik telah sesuai dengan
pedoman pada Asuhan Persalinan Normal 81.52 92.218 .911
memperhatikan masalah dan tanggung jawab terhadap
keputusan klinik yang dibuat dalam pelayanan persalinan 81.55 87.524 .907
mendapatkan petunjuk teknis terhadap permasalahan
persalinan yang terjadi dimasyarakat 81.71 88.171 .907
mampu mengetahui sejak dini tanda - tanda
permasalahan/penyulit dalam persalinan yang akan dilakukan 81.70 91.343 .913
telah mempersiapkan bidan kit&peralatan penunjang lainnya
sehingga dapat mudah digunakan saat dibutuhkan 81.30 89.961 .907
mampu berkomunikasi dengan baik terhadap ibu dan
keluarga pada saat memberi pelayanan persalinan 81.37 92.893 .910
menganjurkan suami/anggota keluarga terdekat
mendampingi ibu pada saat pelaksanaan persalinan normal
ibu
81.20 94.197 .913
setiap orang harus dianggap beresiko terkena infeksi 81.43 89.631 .909
melaksanakan prinsip - prinsip pencegahan infeksi dalam
pertolongan persalinan yang dilakukan 81.30 93.015 .911
mencuci tangan sebelum melakukan pelayanan persalinan 81.23 93.709 .911
menggunakan disinfektan dari senyawa fenol untuk disinfeksi
peralatan/bahan yang akan dipakaikan pada bayi baru lahir 81.75 89.209 .913
membuat catatan/rekam medik pertolongan persalinan yang
dilakukan 81.41 88.756 .907
telah mengetahui sejak awal melakukan pertolongan,
persiapan rujukan apa yang akan diberikan bila terjadi hal -
hal yang membahayakan nyawa ibu
81.52 89.600 .908
menolong persalinan dan kelahiran baik dengan baik secara 81.66 88.374 .911
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
cepat dan tepat
Reliability
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
.815 .820 16
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
berpegang teguh pada filosofi kebidanan sebagai
landasan hidup dan penuntun dalam memberi
pelayanan kebidanan
36.55 21.270 .806
tindakan persalinan yang dilakukan sesuai dengan
keputusan klinik yang dibuat 36.54 21.308 .808
mendahulukan kepentingan klien sesuai dengan
kebutuhannya 36.54 21.199 .797
melaksanakan prinsip - prinsip pencegahan infeksi
dalam pertolongan persalinan 36.54 21.126 .804
membuat perencanaan program kerja dengan matang
dan secara nyata dicantumkan dalam rencana kerja
atau program kerja
36.64 21.361 .800
bertempat tinggal didesa tempat ditugaskan 36.93 21.740 .813
berada ditempat saat masyarakat membutuhkan
pertolongan 36.88 21.675 .801
berantusias untuk mengikuti jika diadakan pelatihan
kebidanan 36.68 21.568 .808
bertanggung jawab terhadap keputusan klinis yang
dibuat 36.68 20.149 .795
menyesuaikan budaya persalinan setempat dengan
ilmu kebidanan yang miliki 36.89 20.825 .801
melaksanakan tradisi persalinan setempat walaupun
bertentangan dengan ilmu kebidanan 37.02 22.054 .812
aktif membina kader posyandu atau ibu didesa 36.71 22.026 .812
aktif membina dan memberikan informasi pada ibu -
ibu di desa tentang kesehatan reproduksi mereka 36.79 20.499 .797
memberikan penjelasan terlebih dahulu kepada ibu
dan keluarganya 36.73 21.181 .810
bekerjasama dengan petugas lain dalam memberikan
pelayanan kebidanan 36.46 22.181 .809
menjaga sepenuhnya kerahasiaan keterangan/rekam
medis pasien 36.46 21.781 .809
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
Reliability
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.784 .762 20
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
tujuh langkah yang harus anda laksanakan dalam
penolong persalinan 11.91 10.410 .682
selalu melakukan pengumpulan data awal pasien
yang akan menggunakan jasa untuk menolong
persalinan
11.95 10.961 .703
data subyektif yang dikumpulkan 12.21 9.590 .665
diagnosa kerja yang ditegakkan untuk persalinan
terkait/berdasarkan data yang dikumpulkan 11.95 10.633 .693
menyarankan dan memberi penjelasan manfaatnya,
agar suami dan/atau orang tua atau orang terdekat
ibu bersalin untuk mendampingi ibu bersalin dalam
proses persalinan nya
12.02 9.872 .669
posisi yang tidak diperbolehkan karena dapat
mengganggu proses kemajuan persalinan 12.13 9.675 .667
dukungan emotional yang dapat dilakukan 12.52 11.163 .716
yang dilakukan jika ibu mengeluh sakit pada saat
penjahitan 12.41 10.756 .707
menganggap setiap orang (ibu, bayi baru lahir, anda
pribadi) dapat menularkan penyakit karena infeksi
dapat bersifat asimptomatik (tanpa gejala
11.84 11.046 .698
maksimal proses ulang sarung tangan digunakan
ulang 12.20 12.124 .747
bola karet penghisap lendir bayi dapat digunakan
untuk berapa bayi atau berapa kali pemakaian 12.18 11.386 .726
beberapa bahan kimia yang dapat anda gunakan
untuk disinfeksi tingkat tinggi 12.64 11.325 .714
menggunakan partograf dalam setiap pertolongan
persalinan ibu 12.04 10.253 .685
artograf harus digunakan 12.00 11.382 .720
jika pembukaan serviks telah melampaui dan berada
di sebelah kanan garis bertindak maka hal yang
harus dilakukan
12.07 9.922 .674
tidak merupakan cara membimbing meneren yang
benar 12.00 10.182 .680
cara melakukan rujukan 12.11 11.225 .720
tidak merupkan tindakan yang benar saat anamnesis
atau pemeriksaan ditemukan perdarahan per
vaginam selain lendir bercampur darah ('show')
12.23 9.709 .670
yang harus dilakukan pada temuan - temuan dan
anamnese dan/atau pemeriksaan didapat tinggi
fundus 40cm/ lebih ; makrosomia, polihidramnion, dan
kehamilan ganda
12.46 11.744 .734
setelah persalinan selesai, berapa lama kemudiankah
anda meninggalkan ibu 12.07 10.358 .690
This document has been
edited with Infix PDF Editor
- free for non-commercial use.
To remove this notice, visit:
www.iceni.com/unlock.htm
Di sini kami mempunyai angan2 untuk membantu teman2 se profesi agar bisa mempermudah dalam mencari bahan dlm tugas kuliah. Berbagai judul ASKEB/ASKEP insyaallah dapat membantu,, Ide tersebut pertama muncul karena seorang istri yang menjadi mahasiswi keperawatan di suatu Sekolah Tinggi Swasta yang ada di Kab Jombang, yang setiap waktu mengerjakan tugas untuk membuat ASKEP Semoga Bermanfaat kawan semoga sukses jazakumulloh khairon khatsiron wassalam wr wb.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
komentar anda kami butuhkan demi kemajuan BLOGGER kami
BalasHapusmaaf ya Mba, saya susah bacanya...
BalasHapusapa yang membuat anda susah juga sulit????padahal ni kan uda lengkap!!!!!
BalasHapus