Selasa, 04 Maret 2014

ASKEP DEFEK SEPTUM VENTRIKEL



DEFEK SEPTUM VENTRIKEL
A.     PENGERTIAN
Defek Septum Ventrikel adalah terbukanya atau adanya defek antara dua ventrikel dari jantung. Lesi inoi mengakibatkan adanya shunt dari kiri ke kanan.
Defek Septum Ventrikel merupakan salah satu jenis penyakit jantung bawaan yang paling sering ditemukan. Penyakit jantung bawaan ini sering ditemukan sebagai defek tersendiri (20%) atau dapat merupakan bagian dari kompleks PJB (Penyakit jantung bawaan) ; seperti TF(Tetralogi Fallot) dan transposisi arteri besar. DSV merupakan lesi yang paling sering ditemukan padasindrom kelainan kromosom.
Terdapat empat macam lokasi anatomis, walaupun tidak dapat dibedakan secara klinis.  Aspek bedah lokasi ini sangat berbeda:
1.      VSD membranosa tepat dibelakang bawah krista supraventrikular pada septum membranosa.  Jumlahnya mencapai 75% seluruh VSD.
2.      Suprakrista atau konal, terletak di atas Krista supraventrikular dekat katup pulmoner,
3.      Intero-posterior, terletak dibawah septum membranosa dekat daun katup tricuspid,
4.      Muskuler, terletak kea rah apeks dan bagian otot septum interventrikular, jenis ini sering ditemukan ganda.
B.      ETIOLOGI
Kongenital
C.     PATOFISIOLOGI
DSV menyebabkan terbukanya batas antara dua ventrikel yang menyebabkan terjadinya percampuran antara  darah teroksigenasi dan yang tidak teroksigenasi. Karena tekanan yang tinggi dari sisi kiri jantung ( umumnya ventrikel kiri), darah teroksigenasi berpindah dari ventrikel kiri ke ventrikel kanan. Hal ini menyebabkan peningkatan kerja dari  ventrikel kanan untuk mengalirkan darah ke arteri pulmonalis menuju paru.
D.     TANDA DAN GEJALA
§  Tergantung besarnya defek
§  Pada bayi terkadang asimptomatis
§  Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan
§  Gagal tumbuh (Failure To Thrive(FTT))
§  Diaporesis
§  Nafsu makan sangat rendah
§  Takipnea
§  CHF
E.      PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.      EKG
a.       Hipertropi ventrikel kiri
b.      Hipertropi atrium kanan
c.       Hipertropi ventrikel kanan pada hipertensi pulmonal
2.      Foto toraks
a.       Hipertropi biventrikel
b.      Hipertropi atrium kiri
c.       Tonjolan arteri pulmonalis prominen
d.      Corakan pembuluh darah lebih tampak.
3.      Ekokardiografi
4.      Kateterisasi
F.      PENATALAKSANAAN
§  Medikamentosa
1.          DSV kecil tanpa gejala tidak perlu terapi
2.          Pada gagal jantung diberikan digoksin 0.01 mg/kgBB/hari dan diuretik selama 2-4 bulan. Makanan berkalori tinggi diberikan secara oral maupun parenteral. Perbaiki anemia dengan preparat besi
3.          Menjaga kebersihan mulut dan pemberian antibiotik profilaksis
4.          Penutupan DSV menggunakan umbrella device (amplatzerr septal occluder)
§  Pembedahan
1.          Pada bayi dengan DSV besar yang mengalami gagal jantung serta retardasi pertumbuhan dan kegagalan terapi medikamentosa dilakukan operaasi pada usia 6 bulan
2.          Setelah usia 1 tahun dengan QP/QS 2: 1
3.          Bayi dengan tanda hipertensi pulmonal tanpa gagal jantung atau gagal tumbuh harus dilakukan kateterisasi pada usia 6 – 12 bulan dan dilakukan segera setelah kateterisasi
4.          Bayi lebih besar dengan DSV dan tanda hipertensi harus segera di operasi
DAFTAR PUSTAKA
_________, 1985, Buku Kuliah 1, Ilmu Kesehatan Anak, Bagian Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jakarta.
Depkes RI, Pedoman Perkembangan Anak di Keluarga, Jakarta, 1995.
Nelson, 1992, Ilmu Kesehatan Anak, Bagian 2, EGC, Jakarta
Wong, 2003, Keperawatan Pediatrik, EGC, Jakarta
Suriadi&Yuliani, Asuhan Keperawatan Pada Anak, Edisi 1, 2001, CV. Sogung Seto, Jakarta
Zuidema, 1996, Kumpulan Kuliah: Penyakit-Penyakit Jantung, Nur Cahaya.
Noer. S., Waspadji.S., Rachman.M., Lesmana.L.A, Widodo.D., Isbagio.I., Alwi.I., Husodo.U.B., Buku Ajar  Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1, Balai Penerbit FKUI, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA
_________, 1985, Buku Kuliah 1, Ilmu Kesehatan Anak, Bagian Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jakarta.
Depkes RI, Pedoman Perkembangan Anak di Keluarga, Jakarta, 1995.
Nelson, 1992, Ilmu Kesehatan Anak, Bagian 2, EGC, Jakarta
Ralph & Rosenberg, 2003, Nursing Diagnoses: Definition & Classification 2005-2006, Philadelphia USA
Wong, 2003, Keperawatan Pediatrik, EGC, Jakarta
Carpenito, rencana Asuhan dan dokumentasi Keperawatan, Edisi 2, 1995, EGC, Jakarta
Suriadi&Yuliani, Asuhan Keperawatan Pada Anak, Edisi 1, 2001, CV. Sogung Seto, Jakarta
Noer. S., Waspadji.S., Rachman.M., Lesmana.L.A, Widodo.D., Isbagio.I., Alwi.I., Husodo.U.B., Buku Ajar  Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1, Balai Penerbit FKUI, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar