http://aangcoy13.blogspot.com/
PENGERTIAN
Suatu
tindakan memasukkan cairan kedalam rectum dan kolon melalui anus.
TUJUAN
1.
Mengurangi
rasa tidak nyaman akibat distensi abdomen.
2.
Merangsang
peristaltik usus untuk kembali normal.
3.
Mengembalikan
pola eliminasi yang normal.
4.
Membersihkan
dan mengosongkan isi kolon untuk pemeriksaan diagnostik atau untuk persiapan
prosedur pembedahan.
|
|
||||
NO
|
TINDAKAN
|
BOBOT
|
NILAI
|
BOBOT
X
NILAI
|
KETERANGAN
|
I
|
PENGKAJIAN
|
2
|
|
|
|
1. Mengkaji kembali program/instruksi medic dan
tujuan dilakukannya huknah/enema.
2. Mengkaji ststus kesehatan klien.
3. Mengkaji daerah anus, bokong, dan kulit sekitarnya
(luka, lecet, hemorrhoid atau adanya fistula).
4. Mengkaji kemampuan klien untuk mengontrol
sphincter ani eksternal.
5. Mengkaji adanya indicator konstipasi (nyeri, rasa
keras pada abdomen bagian bawah, lubang anus yang menyempit).
6. Mengkaji pola defekasi dan terakhir kali klien
defekasi.
7. Mengakji tanda-tanda vital klien sebelum dilakukan
prosedur.
8. Mengkaji adanya kontraindikasi atau kemungkinan
adanya komplikasi pemberian huknah/enema, seperti : pada klien dengan
gangguan jantung.
9. Mengkaji tingkat pengetahuan klien dan keluarga
tentang prosedur dan tujuan tindakan huknah / enema.
|
|||||
II
|
INTERVENSI
|
3
|
|
|
|
A. Persiapan
Alat :
1.
Set
alat huknah / enema.
2.
Handuk
mandi.
3.
Handscoen
bersih.
4.
Pot.
5.
Alas
/ perlak.
6.
Vaseline
/ jelly.
7.
Kom,
air hangat, sabun, dan washlap
8.
Tissue.
9.
Nierbeken
/ bengkok.
10.
Skort.
11.
Plastik
sampah.
B. Persiapan
Klien :
1.
Menjelaskan
kepada klien dan keluarga tentang prosedur dan tujuan tindakan pemberian
huknah / enema.
2.
Menjamin
lingkungan yang memenuhi privacy klien dengan menutup lingkungan sekitar
tempat tidur dengan sampiran atau pintu kamar klien.
3.
Mengatur
posisi tidur klien sesuai dengan tujuan pemberian huknah / enama.
4.
Mengatur
ketinggian tempat tidur klien sejajar dengan posisi kerja perawat.
|
|||||
III
|
IMPLEMENTASI
|
3
|
|
|
|
1. Mencuci tangan.
2. Memakai skort.
3. Memakai handscoen bersih.
4. Mempersiapkan cairan huknah / enema :
a. Suhu (37° C untuk anak-anak dan
40,5 – 43 ° C untuk dewasa).
b. Jumlah cairan (150 – 250 ml untuk usia infant, 250 –
350 ml untuk anak usia toddler, 300 – 500 ml untuk anak usia sekolah, 500 –
750 ml untuk anak usia adolescent, dan 750 – 1000 untuk usia dewasa).
5. Memasang perlak / alas dibawah bokong klien.
6. Menyiapkan pot pada posisi yang mudah dijangkau oleh
perawat.
7. Mengatur posisi tidur klien yang tepat :
a. Huknah Rendah : Posisi tidur miring ke kiri.
b. Huknah Tinggi : Posisi miring ke kriri, terlentang,
kemudian miring ke kanan (bila memungkinkan).
8. Menyambungkan kanul rektal dengan selang irigator
(selang masih terklem).
9. Mengolesi ujung kanul dengan vaseline / jelly sepanjang
3 – 4 inchi atau 7,5 – 10 cm.
10. Mengeluarkan udara yang terdapat dalam selang irigator
dengan cara mengeluarkan cairan sampai selang irigator bebas udara kemudian
selang irigator di klem kembali.
11. Membuka bokong klien sampai lubang anus terlihat jelas,
sambil menganjurkan klien untuk rileks dengan menarik nafas dalam.
12. Memasukkan kanul ke dalam rektum melalui anus mengarah
ke umbilikus secara hati-hati sepanjang : infant = 2,5 – 4 cm, anak-anak = 5
– 6,5 cm, dewasa = 7,5 – 10 cm.
13. Mengatur ketinggian irigator :
a. Huknah Rendah : 30 cm dari anus.
b. Huknah Tinggi : 30 – 45 cm dari anus.
14. Membuka klem dan mengalirkan cairan huknah / enema
kedalam kolon dengan kecepatan 75 – 100 ml/menit, smabil menganjurkan klien
untuk menahan hingga keseluruhan cairan masuk.
15. Apabila klien mengeluh kram abdomen atau cairan keluar
dari anus, rendahkan ketinggian irigator.
16. Mengklem selang irigator setelah semua cairan masuk
kedalam kolon.
17. Meletakkan kertas tissue pada kanul kemudian cabut
secara perlahan-lahan dan masukkan kedalam plastik sampah.
18. Menganjurkan klien untuk menahan cairan tetap didalam
kolon selama 5 – 10 menit dengan posisi tetap berbaring di tempat tidur.
19. Menjelaskan kepada klien bahwa perasaan tidak nyaman
adalh hal yang normal.
20. Bila klien merasa ada keinginan untuk defekasi,
menganjurkan klien untuk buang air besar di kamar mandi, bila tidak
memungkinkan bantu klien buang air besar di tempat tidur dengan menggunakan
pot.
21. Mengobservasi karakteristik cairan yang keluar (jumlah,
warna dan konsistensi feses).
22. Membersihkan daerah anus, bokong dan kulit disekitarnya
dengan menggunakan tissue dan washlap dan sabun, kemudian mengeringkannya
dengan handuk.
23. Mengebakan kembali pakaian dan merpihkan klien.
24. Memberikan posisi yang yang nyaman menurut klien.
25. Membereskan alat-alat.
26. Mencuci tangan.
|
|||||
IV
|
EVALUASI
|
1
|
|
|
|
1.
Mengevaluasi
respon klien sebelum, selama, dan sesudah pelaksanaan prosedur huknah /
enema.
2. Mengevaluasi karakteristik cairan yang keluar (jumlah, warna dan
konsistensi feses).
3.
Menjamin
smapi cairan yang keluar menjadi bening, jika tujuan pemberian huknah/enema
adalah untuk pemeriksaan diagnostik atau persiapan pembedahan.
|
|||||
V
|
DOKUMENTASI
|
1
|
|
|
|
1. Mencatat tanggal dan waktu pemberian huknah /
enema.
2. Mencatat jenis dan jumlah cairan yang diberikan.
3. Mencatat karakteristik, jumlah, warna cairan dan
feses yang keluar.
4. Mencatat bila ada komplikasi yang terjadi selama
dan sesudah pemeberian huknah / enema.
5. Mencatat tingkat toleransi klien terhada prosedur
yang dilakukan.
|
|||||
VI
|
SIKAP
|
|
|
|
|
1.
Sistematis.
2.
Hati-hati.
3.
Berkomunikasi.
4.
Mandiri.
5.
Teliti.
6.
Tanggap terhadap respon
klien.
7.
Rapih.
8.
Menjaga privacy.
9.
Sopan.
|
|||||
TOTAL
|
10
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar