Selasa, 04 Maret 2014

ASKEP KISTA OVARIUM


Laporan Pendahuluan
Kista Ovarium
I. Pengertian :
            Kista ovarium adalah pertumbuhan sel yang berlebihan / abnormal pada ovarium yang membentuk seperti kantong
II. Pembagian tumor ovarium :
a.       Tumor Nonneoplastik.
1)      Tumor akibat radang
2)      Tumor lain :
q  Kista folikel
q  Kista korpus luteum
q  Kista lutein
q  Kista inklusi germinal
q  Kista endometrium
q  Kista stein – Leventhal.
b.      Tumor neoplastik
1)      Tumor Jinak
a) Tumor Kistik
q  Kistoma ovari simpleks
q  Kistadenoma ovari serosum
q  Kistadenoma ovari musinosum
q  Kista endimetroid
q  Kista dermoid.
b) Tumor Solit
q  Fibroma, leiomioma, fibroadenoma, papiloma, angioma, linfangioma.
q  Tumor brenner
q  Tumor sisa adrenal
2)      Tumor ganas Ovarium.

III. Patofisiologi Kista ovarium.
 

Penekanan Daerah sekitar
1.Gangguan miksi ( BAK )     1. Hiperminorea (sel granulosa)          1. Perdarahan lokal
2.Gangguan konstipasi(BAB) 2. Aminorea (Arhenoblastoma)           2.Putaran tangkai(nyeri)
3.Udema pada tungkai                                                                        3. Infeksi pd tumor
4. Robek dinding kista
PELAKSANAAN PROGRAM TERAPI


 

1. OPERASI           2. MEDIKAMENTASA      3. RADIUM
(masalah yg mungkin muncul : Nyeri, Cemas, resiko infeksi,resiko gagalnya terapi, resiko bahaya radiasi)
 

Mekanisme koping baik                                Mekanisme koping jelek
                    Kooperatif                                                        Kecemasan
IV. Kemungkinan Diagnosa Yang muncul.
1.         Gangguan rasa nyaman ( Nyeri ) berhubungan dengan putaran tangkai tumor/ infeksi pada tumor.
2.         Gangguan rasa nyaman ( cemas ) berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit dan penatalaksanaannya.
3.         Resiko infeksi daerah operasi berhubungan dengan perawatan luka operasi yg kurang adequat.
4.         Resiko gangguan BAB / BAK berhubungan dengan penekanan daerah sekitar tumor.
V. Intervensi Keperawatan.
1.         Gangguan rasa nyaman ( Nyeri ) berhubungan dengan putaran tangkai tumor/ infeksi pada tumor
(Tujuan: Setelah diberi tindakan kepw,nyeri berkurang sampai hilang sama sekali)
a.         Kaji tingkat dan intensitas nyeri.
(R/ mengidentifikasi lingkup masalah)
b.         Atur posisi senyaman mungkin.
(R/ Menurunkan tingkat ketegangan pada daerah nyeri)
c.         Kolabarasi untuk pemberian terapi analgesik.
(R/menghilangkan rasa nyeri)
d.        Ajarkan dan lakukan tehnik relaksasi.
(Merelaksasi otot – otot tubuh).
2.         Gangguan rasa nyaman ( cemas ) berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit dan penatalaksanaannya.
(Tujuan : Setelah 1 X 24 Jam diberi tindakan, gangguan rasa nyaman (cemas) berkurang.
a.         Kaji  dan pantau terus tingkat kecemasan klien.
(R/ mengidentifikasi lingkup masalah secara dini, sebagai pedoman tindakan selanjutnya )
b.         Berikan penjelasan tentang semua permasalahan yang berkaitan dengan penyakitnya.
(R/ Informasi yang tepat menambah wawasan klien sehingga klien tahu tentang keadaan dirinya )
c.         Bina hubungan yang terapeutik dengan klien.
(R/ Hubungan yang terapeutuk dapat menurunkan tingkat kecemasan klien.
3.         Resiko infeksi daerah operasi berhubungan dengan perawatan luka operasi yg kurang adequat.
(Tujuan : Selama dalam perawatan, infeksi luka operasi tidak terjadi)
a.         Pantau dan observasi terus tentang keadaan luka operasinya.
(R/ Deteksi dini tentang terjadinya infeksi yang lebih berat )
b.         Lakukan perawatan luka operasi secara aseptik dan antiseptik.
(R. menekan sekecil mungkin sumber penularan eksterna )
c.         Kolaborasi dalam pemberian antibiotika.
(Membunuh mikro organisme secara rasional )

Daftar pustaka
Sylvia Anderson. (2000). Patofisiologo penyakit, edisi 4, penerbit EGC buku kedokteran, Jakarta.
Marylynn. E.Doengus. (2000). Rencana Asuhan keperawatan, edisi 3, penerbit buku kedokteran, Jakarta.
Sarwono P. ( 1999). Ilmu Kandungan, Yayasan bina pustaka, edisi 2, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar