Selasa, 14 Juni 2011

RESIKO KEHAMILAN

Resiko kehamilan adalah setiap faktor yang berhubungan dengan meningkatnya kesakitan dan kematian maternal.
Resiko dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu :
1. Resiko rendah sama dengan keadaan normal
2. Resiko sedang
Adanya faktor resiko pada ibu hamil yang tidak langsung menimbulkan kematian ibu. Kriteria sedang termasuk :
o TB < 145 cm o Pendidikan ibu / keluarga rendah o Tingkat sosial ekonomi rendah o Hb rendah < 8 gr % o Hypertensi (tekanan darah >130/90 mmhg
o Jarak antara kehamilan / kelahiran < 2 tahun
o Partus lebih dari 5 kali
o Primigravida pada usia kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun
3. Resiko tinggi
Kehamilan dengan faktor yang meningkatkan kemungkinan terjadinya keguguran, kematian janin, persalinan prematur, kelahiran dengan berat badan rendah, penyakit janin atau bayi neonatus, atau keadaan lain yang meninmbulkan rintangan dan hambatan serta erat kaitannya dengan kematian ibu atau bayi dinamakan kehamilan resiko tinggi.
a. Faktor genetik
Terjadinya abnormalitas kromosom, kelainan metabolisme bawaan, retardasi mental, atau setiap penyakit familial pada anggota keluarga, meningkatkan resiko yang sama pada bayi
b. Faktor ibu
Angka kematian neonatal yang paling rendah terjadi pada bayi yang dilahirkan oleh ibu yang berusia antara 20 – 30 tahun. Baik kehamilan remaja, maupun kehamilan yang dialami oleh wanita berusia lebih dari 35 tahun, terutama primipara, mempunyai resiko yang meningkat akan terjadinya retardasi pertumbuhan dalam kandungan , gawat janin dan intra uteri. Penyakit yang diderita ibu, kehamilan kembar, terutama kembar monokrionik dan obat – obatan tertentu meningkatkan resiko pada janin.
c. Faktor obstetrik
Faktor obstetrik diantaranya yaitu :
1. Ukuran uterus besar atau kecil sekali
2. Ruptura selaput janin kurang dari 24 jam sebelum kelahiran
3. Proses persalinan yang berlangsung lama dan sulit
4. Berat janin yang diperkirakan lebih dari 4 kg
5. Bayi yang dilahirkan melalui sectio caesaria
Bayi yangb dilahirkan melalui sectio caesaria mempunyai masalah yang mungkin berhubungan dengan keadaan kebidanan yang tidak menguntungkan yang memaksa dilakukan tindakan pembedahan atau tindakan anestesi yang berkepanjangan terhadap ibu. Namun, masih terdapat pertentangan tentang cara persalinan yang paling aman bagi janin imatur, terutama pada janin letak sungsang, sectio caesaria mungkin mempunyai resiko yang lebih sedikit, jika dibandingkan dengan strees persalinan yang timbul akibat kontraksi uterus selama persalinan melaului vagina. Beberapa bayi yang dilahirkan melalui sectio caeasaria memperlihatkan gangguan pernapasan selama 1 / 2 hari.

KELUHAN – KELUHAN RINGAN PADA KEHAMILAN DAN CARA MENGATASINYA

TRIMESTER I
1. Mual dan muntah
Morning sicness
Gejala timbul mulai 4 atau 6 minggu dan berakhir 12 minggu. Mual terjadi 50 % kehamilan 1 dari 3 muntah biasanya hanya terjadi pagi hari atau juga sepanjang hari.
Penyebab :
o Penaikan estrogen
o Emosional
o Cemas
Cara mengatasinya :
o Makan roti kering / cruckers sebelum bangun dari tempat tidur ± ½ jam
o Hindari makanan yang berbumbu banyak
o Makan sedikit – sedikit tapi sering
o Cegah bau yang merangsang
o Minum sedikit – sedikit air soda
o Bangun tidur pelan –pelan, hindari gerakan tiba – tiba
o Lambung tidak kosong (makanan ringan )
o Hindari makanan yang digoreng
o Makanan tinggi protein, buah- buahan (hindari hipoglikemia)

2. Sering buang air kecil
Efek tekanan dari pembesaran uterus pada 2 sampai 3 bulan kehamilan pada vesika urinaria
Cara mengatasinya :
o Kurangi minum pada malam hari
o Perbanyak minum pada siang hari
o Kurangi minum teh dan kopi
o Jangan menahan buang air kecil

3. Mammae terasa tegang
Efek dari penaikan estrogen dan progesteron
Cara mengatasinya :
o Memakai BH yang dapat menyangga mammae
o Elastis

4. Penaikan pengeluaran cairan vagina
Efek dari hyperplasia mukosa vagina sehingga menaikan produksi sekret dari kelenjar endoservikal dan mengakibatkan estrogen
Cara mengatasi :
o Vulva hygiene
o Gunakan pakaian dalam dari katun
o Supaya tetap kering beri talk

5. Ptyalismus
Seringnya meludah dan efek spesifik dari ptyalimus belum jelas, tapi diperkirakan akibat dari hypersalivasi
Cara mengatasi :
o Cuci mulut dengan bahan pengering
o Mengisap permen

6. Hidung tersumbat
Akibat dari penaikan estrogen dan udara dingin
Cara mengtasi :
o Menghirup uap panas
o Personal hygiene terutama bagian hidung
o Tetesi hidung dengan aifr garam (pengenceran ¼ sdt + 1 gelas air)

TRIMESTER II DAN III
1. Perih daerah epigastrium
Bisa terjadi selama kehamilan akibat dari menaiknya motilias gaster dari keadaan normal (penaikan progestron). Penaikan relaksasi mempengaruhi cardiac spingter mengakibatkan kemunduran gelombang peristaltik menyebabkan isi lambung masuk ke esophagus dan akhirnya mukosa esophagus lecet dan terasa perih, lokasi dirasakan dibelakang bawah sternum. Posisi lambung berpindah akibat bersendawa dan mual. Gangguan emosional yang dapat memperberat seperti cemas, lelah, diet yang tidak benar.minum kopi dan merokok dapat memperburuk keadaan karena dapat mengakibatkan perih akibat dari rangsangan produksi asam lambung sehingga dapat mengiritasi mukosa lambung
Pencegahan :
o Hindari makanan yang berminyak,pedas, dll
o Makan makanan ringan
o Hindari kopi dan rokok
o Pakaian longgar
o Jangan tiduran stelah makan
Cara mengatasi :
o Minum air sedikit – sedikit
o Minum air soda sedikit- sedikit
o Duduk tegak
o Relaks dan bernapas dalam untuk beberapa menit
o Kolaborasi obat antasida, yang baik adalah jenis aluminium hydroside
o Latihan teratur

2. Konstipasi
Efek dari penaikan progesteron, tekanan uterus akibat intestin, ironsuplement, diet yang jelek seperti kurang sayur dan buah serta kurang olah raga
Pencegahan dan mengatasi :
o Minum cukup
o Makan tinggi serat
o Exercise / latihan (olahraga)
o BAB teratur

3. Haemorhoid
Efek dari konstipasi dan penekanan meningkat pada vena haemorhoidalis
Pencegahan :
o Cegah konstipasi dan mengedan kuat saat BAB
o BAB teratur setiap hari
o Jangan duduk terlalu lama terutama pada toilet
Cara mengatasi :
o Rendam air hangat 15 – 20 menit 3 sampai 4 kali sehari
o Makan tinggi selulosa, seperti pepaya
o Kompres es
o Reposisi bila memungkinkan
4. Cramps kaki
Rasa sakit dan adanya kontraksi dari otot kaki biasa terdapat pada hamil tua karena pembesaran uterus sehingga menekan persyarafan ekstremitas bawah. Efek lainnya seperti lelah, tegang dan penurunan kalsium.
Pencegahan :
o Diet cukup kalsium (susu,sayuran , ikan )
o Senam / latihan teratur
o Kaki / betis selalu hangat
o Air hangat bila mandi malam
Cara mengatasi :
o Duduk pijat otot yang kram
o Rendam kaki yang kram dengan air hangat
o Berjalan bila memungkinkan

5. Dyspnea
Susah bernapas dan napas pendek akibat dari tekanan dari diafragma dan uterus yang membesar, tidur pada posisi tertentu dan perasaan tersebut akan hilang bila janin masuk PAP dan kepala janin turun.
Mengatasi :
o Tidur dengan bantal yang tinggi
o Postur yang baik yaitu duduk

6. Edema
Bengkak pada ekstremitas bawah, kadang- kadang sangat tidak enak. Bisa dikurangi atau dihilangkan dengan cara mensupport pada abdominal dengan cara istirahat dan posisi kaki di tinggikan.
Pencegahan / mengatasi :
o Kurangi makan makanan yang mengandung garam
o Makan makanan tinggi protein
o Pakaian tidak ketat
o Beri support pada dinding vena dengan cara stocking elastis
o Jangan berdiri terlalu lama
o Bila duduk lebih baik kaki di tinggikan
Waspada bila terdapat udem pada pergelangan kaki terutama pada akhir kehamilan apalagi disertai dengan peningkatan berat badan ± 2 kg/minggu, udem muka, merupakan tanda- tanda preeklamsi, segera dikirim kepasilitas yang memadai.
7. Varises
Pencegahan :
o Senam/ latihan teratur
o Hindari ikatan pinggang / pakaian ketat
o Bila pergi lama pakai stocking
o Jangan berdiri / duduk terlalu lama
o Pakai sepatu / hak rendah
Mengatasi :
o Tiduran dengan kaki diangkat beberapa kali / hari
o Memakai support (stocking varises)
o Cegah duduk dengan kaki ditopang / disilangkan

8. Nyeri pinggang
Efek dari penaikan lekukan vertebral lumbo sakaralis akibat dari pembesaran uterus dan dipengaruhi oleh sikap tubuh yang buruk
Pencegahan :
o Postur yang baik
o Memakai sepatu hak tidak tinggi
o Senam teratur
o Pemeliharaan berat badan
o Tidak mengangkat benda atau barang yang berat
Mengatasi ;
o Istirahat cukup
o Pijatan
o Memakai panas pada lokasi belakang bagian bawah
o Senam hamil

9. Sulit tidur
Pencegahan / mengatasi :
o Mandi air hangat sebelum tidur
o Minum susu hangat sebelum tidur
o Relaksasi
o Hindari kopi
o Pelihara kenyamanan, kurangi keributan dan cahaya terang, suhu kamar yang sejuk dan letakan bantal dibawah lutut.




ASUHAN KEPERAWATAN PADA KEHAMILAN
DENGAN PENYAKIT JANTUNG

1.KONSEP DASAR
A. Pengertian
Keperluan janin yang sedang bertumbuh akan oksigen dan zat – zat makanan bertambah dalam berlangsungnya kehamilan yang harus dipenuhi melalui darah ibu. Untuk itu banyaknya darah yang beredar bertambah, sehingga jantung harus bekerja lebih berat karena itu dalam kehamilan selalu terjadi perubahan – perubahan dalam sistem kardiovaskuler yang biasanya masih dalam batas – batas fisisologi. Perubahan itu disebabkan oleh :
o Hidremia ( hipovolemia), dimulai sejak kehamilan 10 minggu dan puncaknya 32 – 36 minggu
o Uterus gravidarus yang semakin besar, mendorong diafragma keatas, kiri, dan kedepan, sehingga pembuluh- pembuluh darah besar dekat jantung mengalami tekukan dan putaran

B. Etiologi
o Demam rematik
o Stenosis mitral, isufiensi mitral, dan gabungan keduanya
o Stenosis aorta, isufisiensi aorta dan gabungan keduanya
o Penyakit katup pulmonal dan trikuspidalis

C. Factor predisposisi
o Peningkatan usia pasien dengan penyakit jantung dan hypertensi
o Superimposed preeklamsia / eklamsia
o Aritmi jantung atau hypertropi ventrikel
o Riwayat dekompensasi cordis
o Anemia

D. Patopisiologi
Terjadi hidremia (hypervolemia) dalam kehamilan yang sudah dimulai sejak umur kehamilan 10 minggu dan mencapai puncak pada usia 32 – 36 minggu. Uterus yang semakin besar mendorong diagfragma keatas, kekiri, dan kedepan sehingga pembuluh – pembuluh darah besar dekat jantung mengalami lekukan dan putaran, kemudian 12 – 24 jam pasca persalinan terjadi peningkatan volume plasma akibat imbibisi cairan dari ektra vaskuler kedalam pembuluh darah, kemudian diikuti periode diuresis pasca persalinan yang menyebabkan hemokonsentrasi, jadi penyakit jantung akan menjadi berat pada pasien yang hamil dan melahirkan bahkan dapat terjadi gagal jantung

E. Menifestasi kliniks
o Mudah lelah, napas terengah – engah
o Ortopnea dan kongesti paru
o Peningkatan BB, edema tungkai bawah
o Hepatomegali dan peningkatan vena jugularis

F. Pemeriksaan penunjang
o EKG
o Ekokardiografi
o Pemeriksaan laboratorium rutin

G. Pengaruh penyakit jantung terhadap kehamilan
o Prematuritas
o Dismaturitas
o Lahir dengan APGAR rendah atau lahir mati
o Dapat terjadi abortus
o Kematian janian dalam rahim

H. Klasifikasi penyakit jantung
 Kelas I
o Tanpa pembatasan kegiatan fisik
o Tanpa gejala pada kegiatan biasa
 Kelas II
o Sedikit dibatasi kegiatan fisiknya
o Waktu istirahat tidak keluhan
o Kegiatan fisik biasa menimbulkan gejala insufisiensi jantung
o Gejalanya : lelah, palpitasi, sesak napas, dan nyeri dada
 Kelas III
o Kegiatan fisik dapat dibatasi
o Waktu istirahat tidak ada keluhan
o Sedikit kegiatan fisik menimbulkan keluhan insufiensi jantung
 Kelas IV
o Waktu istirahat dapat timbul kelauhan insufiensi jantung apalagi kerja fisik enteng
I. Penatalaksanaan
Dilakukan berdasarkan klasifikasinya
 Kelas I : tidak memerlukan pengobatan tambahan
 Kelas II : Umumnya tidak perlu pengobatan tambahan, hanya harus
Menghindari aktifitas yang berlebihan, terutama pada kehamilan
28 – 32 minggu pasien dirawat bila terdapat perburukan
o Kelas III : dirawat di RS selama hamil terutama pada usia kehamilan 28
Minggu dapat diberikan diuretik
o Kelas IV : harus dirwat di RS, istirahat total dan diet rendah
Pada kelas III dan IV tidak boleh hamil kerena resiko terlalu berat

2. PROSES KEPERAWATAN
A. Pengkajian kehamilan
1. Identitas pasien
Nama :
Umur :
Pariatas :
Lama kawin :
Siklus menstruasi :
o Menarche
o Tanggal haid terakhir
Menstruasi : teratur, lamanya, jumlah, dismenorea, leukorea
Anamnesa persalinan :
o Jumlah kehamilan
o Persalinan spontan , B.aterm, hidup
o Jumlah abortus
o Umur anak terkecil

2. Keluhan utama
Pasien datang dengan keluhan lelah, dispnea, palpitasi kordis, nadi tidak teratur, edema dan sianosis

3. Pemerikasasn fisik
a. Besar putih (leukorea)
Sejak kapan
Hubungan dengan menstruasi
Apakah disertai gatal
Apakah bercampur darah
Apakah disertai bau, encer atau bergumpal
Apakah disertai badan panas
b. Perdarahan
Sejak kapan terjadinya
Hubungan dengan menstruasi
Jumlahnya, lamanya
c. Pemeriksaan abdomen
Inspeksi
o Pembesaran perut
o Linea alba / nigra
o Striae albican / livide
o Kelainan – kelainan
Palpasi
o Leopold I :
 Tinggi FUT
 Bagian yang teraba pada FUT
o Leopold II :
 Sebelah kiri teraba apa?
 Sebelah kanan teraba apa?
o Leopold : bagian bawah terisis apa?
o Leopold IV : tangan konvergen / sejajar / divergen
o Cekungan pada perut :
o Nyeri tekan :
o Ukuran panggul luar :
Auskultasi
o Lokasi DJJ
o Frekuensi DJJ
o Keteraturan

B. Pengkajian jantung

1. Riwayat penyakit
a) Riwayat penyakit sekarang
Sejak kapan pasien merasakan keluhan yang ada pada keluhan utama dan pengobatan apa yang dilakukan pasien untuk mengatasi keluhannya
b) Riwayat penyakit dahulu
Pernahkah pasien sakit jantung dan berobat, dan tanyakan riwayat keluarga terhadap penyakit jantung
2. Pemeriksaan fisik
o Nyeri
 Awitan
 Durasi, lokasi, penyebaran, deskripsi
o Tidak dapat makan
o Lemah
o Lelah, pingsan, pusing, dan sakit kepala
o Sesak napas dengan atau aktifitas atau terbangun pada malam hari
o Berdebar – debar
o Edema pada ekstremitas
o Warna bibir, jari – jari biru
o Mual
o Sakit kepala

3. Data objektif
o Usia
o Penampilan umum
o Tanda –tanda vital
o Prekordium
 Titik impuls maksimul
 Daya angkat, tonjolan
 Pulsasi, getaran
 Batas – batas jantung
o Bunyi jantung
 Intensitas
 Nada, durasi, timbre
 Murmur
o Bunyi napas
o Kulit : warna, suhu, turgor, diaforesis, kering
o Ekstremitas
 Penampilan, warna, suhu, edema
 Waktu pengisian kapiler
o Sistem syaraf pusat ( tingkat kesadaran, respon terhadap nyeri )

4. Pemeriksaan laboratorium
o EKG
 Gelombang P, interval PR, kompleks GRS, interval QT, sigmen ST, gelombang T, gelombang U
o Ekokardiografi
 Mode.M, dua dimensi, ultrasonografi dopplen
o Pemeriksaan darah lengkap


DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko cedera ibu berhubungan dengan peningkatan kerja jantung selama kehamilan
Tujuan : meminimalkan cedera ibu, tunjukan kelahiran yang aman
Intervensi :
o Monitor kerja jantung dengan mengatur oksigen
o Monitor dekompensasi jantung
o Bantu dengan pengobatan / perawatan untuk dekompensasi jantung, yaitu :
 Posisi fowler dan pengaturan oksigen
 Pemberiaan obat (kolaborasi)

2. Resiko cedera bayi / janin berhubungan dengan kekurangan uteruplasenta
Tujuan :
o Mendeteksi dini distress janin
o Mempromosikan kelahiran bayi preterminal yang aman
Intervensi :
o Dimulai dari tengah kehamilan, instruksikan menghitung jumlah pergerakan bayi dan melaporkan setiap kecelakaan atau penghentian setiap gerakan
o Mulai dari minggu ke 32 kehamilan, nonstress test (nst) pada tiap kali kunjungan
o Kaji status bayi dengan setiap kali mengkaji ibu

3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kardiovaskuler sttress pada kehamilan
Tujuan :
Berpartisipasi pada aktifitas yang mampu dilakukan, memenuhi kebutuhan perawatan diri sendiri
Intervensi :
o Kaji tanda vital sebelum dan sesudah beraktifitas
o Kaji penyebab kelemahan
o Evaluasi peningkatan intoleran aktifitas
o Berikan bantuan dalam beraktifitas, perawatan diri sesuai indikasi

4. Penurunan kemampuan berhubungan dengan masalah peran ibu dan keterbatasan kesehatan
Tujuan : ibu dapat melaukan perannya disertai keterbatasannya
Intervensi :
o Kaji peran ibu sebelum dan sesudah hamil dalam keluarga
o Diskusikan dengan pasien mengenai aktifitas / peran yang dilakukan
o Ajarkan pasien dengan peran yang sesuai


DAFTAR PUSTAKA


Airlangga, fakultas kedokteran.1979. perawatan ibu di pusat kesehatan masyarakat, pedoman bagi para petugas kesehatan.surabaya.

Cunningham,et.al.1995. Obstetri Wiliams edisi 18. Jakarta : EGC

James K, david. Atlas bantu obstetri, jakarta : 1991.

Menajemen kebidanan , DEPKES RI.Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Jakarta: 1995.

Mochtar, R.1990. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC

Nelson. 1988. Ilmu Kesehatan Anak, Jakarta : EGC

1 komentar: