Selasa, 01 November 2011

aseb bayi asfiksia

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
Pada saat ini angka kematian perinatal di Indonesia masih tinggi, menurut survey demografi dan kesehatan dan kesehatan di Indonesia tahun 1997 angka kematian perinatal 25/100.000 kelahiran.
Trias klasik yang menyebabkan kematian perinatal adalah asfiksia,infeksi dan hipotermi. Angka kejadian asfiksia yang di alami BBLR tidak bisa di sepelekan begitu saja bahaya yang akan datang mengancam jiwa BBL
Penyebab dari asfiksia terdiri dari beberapa factor antara lain factor ibu (Hipoksia,Usia ibu,Multigravida,gizi buruk,gangguan His,penyakit menahun) factor janin (premature,IUGR,gemelli,tali pusat menumbung,pendarahan intra cranial,kelainan bentuk) factor persalinan (partus lama dan partus dengan tindakan)
Maka dari itu penanganan yang tepat dan cepat sewaktu melahirkan dan sesudah melahirkan adalahpenting. Tidak kalah pentingnya memperhatikan kondisi ibu dan janin selama kehamilan hal ini dapat di cegah atau di kurangi dengan melakukan pemeliharaan antenatal yang sempurna sehingga memperbaiki sedini mungkin dapat di usahakan.

1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa dapat menerapkan pola piker ilmiah kedalam proses asuhan kebidanan yang komprehensif menurut hellen varney
1.2.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penulis laporan ini dapat di tujukan setelah melakukan asuhan kebidanan sehingga dapat
1. Melakukan pengkajian pada bayi asfiksia
2. Mengindetifikasi masalah atau diagnose pada bayi dengan asfiksia
3. Mengindetisifikasi masalah pontesial
4. Mengindetifikasi kebutuhan segera pada bayi dengan asfiksia
5. Merencanakan tindakan yang akan di lakukan pada bayi
6. Melaksanakan tindakan yang dari rencana yang tealh dibuat
7. Mengevaluasi pelaksanaan


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 TEORI ASFIKSIA
2.1.1 Definisi
Asfiksia neonatorum adalah keadaan dimana bayi tidak dapat bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir, hal ini di sebabkan karena hipoksia janin dalan uterus dan hipoksia janin dalam uterus dan hipoksia ini berhubungan dengan factor-faktor yang timbul dalam kehamilan persalianan atau segera setelah bayi lahir (prawiharjo sarwono,1999:703)
2.1.2 Etiologi
A. Factor Ibu
• Hipoksia ibu
• Usia ibu (35 tahun)
• Multigrafida
• Gizi buruk ibu
• Gangguan his misalnya hypertensi/tetanus
• Penyakit seperti anemia,hypertensi,jantung dll
B. Factor janin
• Premature
• IUGR
• Gemelli
• Tali pusat menumbung
• Pendarahan intracranial
• Kelainan kogenital, seperti hernia,diagfragmatika,atresia esophagus,hipoksia, paru-paru,dll
C. Factor placenta
• Solusio placenta
• Placenta previa
• Kelainan bentuk placenta (placenta membranosa, placenta sukseturiata,plasenta eforia, placenta bilabus ari lobus dll)
D. Factor persalinan
• Partus lama
• Partus denagn tindakan (V.E,forcep)
2.1.3 Tanda dan Gejala
1. Pernafasan cuping hidung
2. Pernafasan cepat >60x/menit
3. Nadi cepat
4. Sianosis
5. AS 160x/menitatau 120x/menit atau <120x/menit
- Terdapatmekonium dalam air krtuban
- Amnioscopi pemeriksaan PH janin
- Ultra sonografi
b. Extra uterus
- Bayi pucat dan kebiruan
- Tidak bernafas
- Bila ada pendarahan otak, timbul gejala neurologi seperti kejang hispokmus atau tidak menangis
2.1.7 Prognosis
Tergantung pada kurangnya O2, luasnya pendarahan intracranial secara garis besar,perubahan yang terjadi pada asfiksia adalah
- Menurunnya tekanan O2 sreterial
- Meningkatnya O2
- Turun PH darah yaitu <7,2
- Dipakainya simpanan glikogen tubuh untuk metabolism anaerobic
- Terjadinya perubahan funsi system kardiovaskular yang di sebabkan oleh :
• Kerja jantung terganggu akibat dipakainya simpanan glikogen dalam jaringn jantung
• Asidosis metabolism yang mengganngu fungsi sel-sel jantung
• Gangguan peredaran darah ke paru kerena tetap tinggalnya palmory vaskuler resistensi
- Bila bayi dapat pulih kemungkinan menderita cacat mental seperti epilepsy

2.1.8 Penatalaksanaan
a. Hindari forcep,versi dan ekstraksi pada panggul sempit dan pemberian pituitarin dosis tinggi
b. Perbaiki keadaan umum ibu dan anamis
c. Hindari pemberian obat bius dan jangan menunggu lama pada saat kala II
2.1.9 Profilaksis
1. Membersihkan jalan nafas dengan penghisapan lendir dan pengusapan muka menggunakan kasa steril
2. Potong tali pusat dengan teknik septic aseptic
3. Bila bayi tidak menangis
a. Lakukan rangsangan taktil
b. Bila tidak berhasil lakukan VTP (ventilasi tekanan positive)
4. Pertahakan suhu tubuh normal
5. Agar apgar skor pada menit ke-5 sudah baik (7-10)lakukan perawatan selanjutnya
- Pertahankan suhu tubuh bayi
- Perawatan tali pusat
- Pemberian asi sedini mungkin
- Melaksanakan antropometri dan pengkajian kesehatan
- Merangsang pakaian bayi
- Memasang tanda pengenal dan gelang kaki
6. Mengajarkan pada orang tua bayi untuk:
- Membersihkan jalan nafas
- Meneteki dengan baik
- Perawatan tali pusat
- Memandikan bayi
- Mengopservasi keadaan pernafasan bayi
7. Menjelaskan akan pentingnya
- Pemberian asi sedini mungkin dan sesering mungkin sampai umur 6 bulan
- Makanan bergizi pada ibu
- Makanan tambahan bayi di atas 4 bulan
- Mengikuti A-S pada menit ke-5 jika belum mencapai normal (7-10) rujuk ke RS
penilaian 0 1 2
Warna kulit Biru pucat Tubuh kemerahan Seluruh tubuh kemerahan
Denyut nadi Tidak ada 100x/menit
Retraksi terhadap rangsangan Tidak ada Menyeringai Bersih/batuh
Tonus otot Tidak ada Eks.sedikit fleksi Gerakan aktif
pernafasan Tidak ada Lemas/tidak teratur Menangis kuat
Klasifikasi klinik asfiksia
a. Nilai apgar 7-10 →bayi normal
b. Nilai apgar 4-6→asfiksia sedang
c. Nilai 0-3 →asfiksia berat
katagori penilaian
- Pernafasan
Asfiksia sedang→60x/menit
Asfiksia berat→0 (opnu)-<40x/menit
- Biru/sianosis
asfiksia sedang →biru di sekitar
asfiksia berat→biru sentral (lidah biru)

KONSEP DASAR KEBIDANAN

I.PENKAJIAN
A. data subyektif
a. Biodata
Nama, umur, no reg, nama orang tua, pekerjaan, pendidikan,agama,alamat
b. Keluhan utama
Keadaan bayi saat pengkajian (BB<2500 gr)hipotermi,lemah,sesak
c. Riwayat penyakit sekarang
Dilahirkan usia kehamilan<37 minggu, kehamilan tunggal, atau kembar, penyakit yang berhubungan langsung dengan kehamilan misalnya DM,PEB,pendarahan, PP,neftitis akut.
d. Riwayat penyakit keluarga
Penyakit menahun atau menular seperti TBC, DM,Hypertensi
e. Riwayat neonatal
Prenatal : keadaan bayi ketika dalam kandungan, keadaan ibu saat hamil, keluhan selama hamil, pemeriksaan yang di lakukan
Natal : riwayat persalinan, umur kehamilan,keadaan saat lahir, yang menolong,berapa apgar scornya
Post natal : keadaan bayi setelah lahir, bagaimana perkembangannnya
f. Riwayat imunisasi
Apakah byi sudah di imunisasi, jika sudah , jenisnya apa saja
Bayi dalam belum boleh di imunisasi sampai BBnya mencapai 2500 grdan kondisi bayi stabil
g. Pola kebiasaan sehari-hari
Bagaimana kebutuhan nutrisiny→(asi dan pasi)
- Pola istirahat→lebih banyak tidur
- Pola eliminasi→BAB bagaimana, BAK bagaimana

B. Data Obyektif
A. Keadaan umum : lemah,baik,cukup
B. Kesadaran :composmentis, apatis, samnolen, koma
C. Tanda-tanda vital : nadi, suhu, pernafasan,
D. Pemeriksaan fisik : dilakukan dari ujung kepala sampai ujung kaki , hasil pemeriksaan di catat, data yang menunjuang adalah letak sub cutan,lanugo yang banyak terutama pada dahi dan pelipis.
E. Pertumbuhan dan perkembangan
Bagaimana reflek bagi dan indra bayi (reflek masih lemah atau tidak)
- Fisik : kecil dan lemah
- Motorik : pergerakan kurang aktif
- Vokalisasi : menangis lemah
2.2.2 INDETIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH
Pada langkah ini dilakukan indetifikasa yang benar terhadap diagnose/ masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interprestasi yang benar atas data yang telah di kumpulkan.
- Gangguan keseimbangan suhu tubuh
- Resiko terjadinnya infeksi
2.2.3 ANTISIPASI MASALAH PONTESIAL
Potensial terjadi infeksi neonates yang di tandai dengan ketuban mekonial
2.2.4 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
- Kolaborasi dengan team medis dalam pemberian terapi
- Perawatan tali pusat
2.2.5 INTERVENSI
Dx : adalah diagnosa dari penyakit
Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1×30 detik selama bisa berkurang
Intervensi
1. Lakukan pendekatan pada keluarga pasien
R/ dengan pendekatan dengan keluarga akan terjalin kerjasama yang baik antara keluarga dan petugas kesehatan
2. Posisikan pasien tetap ekstensi
R/ untuk memperlancar jalan nafas
3. Bersihkan jalan nafas
R/ untuk memperlancar jalan nafas
4. Berikan lampu pemanas
R/ mencegah terjadinya hipotermi
5. Lanjutkan kolaborasi dengan team medis dalam pemberian terapi O2
R/pemberian terapi dapat mempercepat penyembuhan
6. Observasi pernafasan 4 jam sekali
R/untuk mengetahui perkembangan bayi
2.2.6 IMPLEMENTASI
Implementasi yang komprehensif merupakan pengeluaran dan perujudan dari perencanaan dari rencana yang telah di susun pada tahap-tahap perencanaan dapat terealisasi dengan baik apabila berdasarkan hakikat masalah. Jenis tindakan pelaksanaan bisa dikerjakan oleh bidan itu sendiri, kolaborasi sesame team/ kesehatan lain dan rujukan dari profesi
2.2.7 EVALUASI
Evaluasi adalah tindakan yang berhubungan dengan pelaksanaan serta berdasarkan atas dasar tujuan dan criteria guna mengevaluasi untuk menyusun langkah baru asuhan kebidanan dalam hal ini menggunakan soap yaitu:
S : data memperoleh dari hasil wawancara
O : data yang diperoleh dari observasi dan pemeriksaan kita
A : diagnose dari hasil data S+O
P :perencanaan yang akan di lakukan

BAB III
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI “S” UMUR 5 HARI
DENGAN ASFIKSIA SEDANG DI PAVILIYUN ANGGREK
RSUD CINTAKU JOMBANG

3.1 PENGKAJIAN
Mrs :8 juni 2011
Tanggal pengkajian :8 juni 2011
Jam :10.00
Biodata :
Nama : Ny “F”
Umur : 1 hari
Alamat : Kedong rejo-megaluh jombang.

Nama orang tua : NY “F”
Pekerjaan :24 tahun
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Alamat : Kedong rejo-megaluh jombang.

3.1.1 DATA SUBYEKTIF
 Keluhan utama
Sesak dengan RR 58x/menit, tangis lemah,hypersalifasi.
 Riwayat kesehatan sekarang
Bayi lahir secara seksio sesarea dengan riwayat gemelli dank ala 2 memanjang AS: 6
 Riwayatkehamilan
G1P00000, ANC 8X,umur ibu waktu hamil (24 tahun,usia kehamilan 39 minggu/9 bulan)

 Riwayat persalinan
P10001, hamil (39 minggu, lahir secara VE dengan kala II memanjang,pada tanggal 7-6-2011 jenis kelamin perempuan).
 Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan dalam kelurganya tidak ada yang memiliki penyakit menular seperti TBC dan Hepatitis, tidak memiliki penyakit menahun seperti jantung dan asma, tidak juga memiliki penyakit menurun seperti darah tinggi dan kencing manis
 Riwayat post natal
 Prenatal : ini merupakan kehamilan pertama dengan usia kehamilan 39 minggu/9 bulan. ANC 8x di bidan mendapat vitamin penambah darah, VIT C,dan kalk
 Natal : bayi perempuan, lahir secara VE, kala II memanjang ditolong dokter,sisa ketuban mekonium,sesak(+),lemah,BB :3100 gr,PB :48 cm,LD :33cm,FO : 32cm
 Post natal : bayi lahir VE,langsung nafas,sisa ketuban mekonial, sesak⁺, AS : 6, BB lahir :3100 gr, PB : 48 LK :32cm
 Riwayat imunisasi
Bayi belum mendapatkan imunisasi,hanya mendapatkan vit K
 Pola kebiasaan sehari hari
 Pola nutrisi
Bayi minum susu formula dan Asi
 Pola aktifitas
Bayi bergerak kurang aktif, graps reflek masih lemah
 Pola istirahat
Bayi tidur ±20 jam/hari
 Pola eliminasi
Sejak lahir sampai hari ini bayi sudah BAB 5x warna hitam kehijauan konsistensi lembek,BAK 8x warna kuning jerni.
3.1.2 DATA OBYEKTIF
A. K/u : lemah
Kesadaran : komposmentis
B. TTV
N :148x/menit
RR :62x/menit
PB : 48 cm
S : 36,4 °c
C. pemeriksaan fisik
Kepala : simetris, tidak ada kelainan cepal hematom, rambut berwarna hitam, bersih, rambut lurus, tidak ada benjolan, tidak ada caput sucsedenum
Muka : simetris, tidak ada lesi, tidak ada oedem, tidak ada icterus
Hidung : simetris, tidak ada secret,tidak ada pernafasan cuping hidung, terpasang O2
Mata : simetris, konjungtiva merah muda, sclera putih
Telinga : simetris, bersih, tidak ada , daun telinga sejajar dengan mata
Mulut : simetris, mukosa bibir kering, tidak ada kelainan labiopalatoskisis, terpasang OGT
Leher : semetris,tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan pembendungan venajugularis, pernafasan belum teratur,retraksi dada normal
Abdomen : tali pusat belum kering, tidak ada luka
Punggung : semetris, tidak ada kelainan tulang vertebrata
Genetalia : bersih testis turun ke skrotum
Eks. Atas : semetris, gerak masih lemah, tidak oedem, tidak ada kelainan polidaktili,atau Amelia, menggenggam⁺ walau masih lemah
Eks bawah : simetris, gerak masih lemah,tidak ada oedem,tidak ada kelainan jari seperti polodakti, sindaktili, Amelia
Integritas kulit: kulit merah, tidah ada lanugo
Anus : berlubang, tidak ada kelainan atresia ani

D. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
a) Pertumbuhan
BB : 3100 gr
PB : 48 cm
LD :33 cm
MO : 35 cm
FO : 32 cm
SOB : 31 cm
b) Perkembangan
 indra pengelihatan
mata berkedip saat ada rangsangan
 indra pendengaran
bayi menoleh saat ada suara
 indra peraba
saat kulit bayi di sentuh bayi beraksi
 reflek bayi
babinsky ⁺
rooting⁺ lemah
sucking⁺lemah
swallowing⁺lemah
leherr⁺
3.2 IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH
DX : By. Ny “F” umur 1 hari asfiksia sedang
DS : -
DO : bayi sesak
TTV :
o S : 36,7°C
o N : 146x/ menit
o RR : 56x/ menit
 Reflek moro⁺
 Reflek menggenggam⁺
 Reflek rooting⁺
 Reflek menelan⁺
 Reflek menghisap⁺
3.3 ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
 Hipotermi
 Resiko infeksi
 RDS
 Nutrisi
3.4 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
 Perawatan bayi
 Pembebasab jalan nafas
 Pemberian O2
 Menjaga bayi agar tetap hangat
 Kolaborasi team medis
3.5 INTERVENSI
Diagnose : bayi Ny “F” umur 1 hari dengan asfiksia sedang
Tujuan : setelah di lakukan asuhan kebidanan selama 1x 30 detik,sesak bisa berkurang dengan kriteri hasil
Kriteria hasil :
- K/u : baik
- BB : 2500-4000 gr
- PB : 48-53 cm
- RR : 40-60x /menit
- LK : MO : 35cm, FO :34 cm, SOB : 32 cm
- Cyanosis (-)
- Hypersalifasi(-)
Intervensi
1. Lakukan pendekatan pada keluarga pasien
R/ dengan pendekatan dengan keluarga akan terjalin kerjasama yang baik antara keluarga dan petugas kesehatan
2. Posisikan pasien tetap ekstensi
R/ untuk memperlancar jalan nafas
3. Bersihkan jalan nafas
R/ untuk memperlancar jalan nafas
4. Berikan lampu pemanas
R/ mencegah terjadinya hipotermi
5. Lanjutkan kolaborasi dengan team medis dalam pemberian terapi O2
R/pemberian terapi dapat mempercepat penyembuhan
6. Observasi pernafasan 4 jam sekali
R/untuk mengetahui perkembangan bayi
7. Berikan Nutrisi ade kuat
R/ nutrisi yang ade kuat badan bayi bisa mencapai bert badan normal, sehingga tidak menimbulkn lainnya
3.6 IMPLEMENTASI
Tanggal :8 juni 2011
Jam : 18.00
Dx : asfiksia sedang
Tanggal/jam Tindakan
21 juni 11
18.15
18.20
18.25
18.30 1. Melakukan pendekatan dengan kelurga secara terapiutik
2. Memposisikan bayi dalam posisi ekstensi dengan memberikan bantal
3. Membersihkan jalan nafas yang terdepat lendir, dengan isap lendir
4. Meletakkan ingkubator
5. Observasi
RR: 56x/menit
N :146x/menit
S :36°C
Frek.nafas :58

3.7 EVALUASI
Tanggal : 21 juni 2011
Jam : 20.00 wib
S : -
O :
 k/u : Baik
 sesak (-)
 cyanosis (-)
 tangis lemah
 RR : 56x/menit
 N : 142x/ menit
 S : 36°C
A : Masalah sudah bisa teratasi
P :
- Longgarkan baju
- Posisikan bayi tetap ekstensi
- Observasi TTV setiap 4 jam sekali
- Posisikan bayi tetap hangat
- Perawatan bayi
- Perawatan tali pusat
- Lanjutkan intervensi
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal 9 juni 2011
S : -
O: K/U : Baik
- Sesak (-)
- Cyanosis (-)
- Tangis (+)
- Retensi (+) 4,5 cc kecoklatan
- Tumpah (-) kembung (-)
A : masalah sudah teratasi.
P: Rencana dilanjutkan
- Perawatan bayi dan tali pusat
- Beri lampu agar bayi tetap hangat
- Belajar minum asi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar