Rabu, 06 Juni 2012

askep ANESTESI

ANESTESI

BAB I
PENDAHULUAN

Anestesi (pembiusan; berasal dari bahasa Yunani an-"tidak, tanpa" dan aesthētos, "persepsi, kemampuan untuk merasa"), secara umum berarti suatu tindakan menghilangkan rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh. Istilah anestesi digunakan pertama kali oleh Oliver Wendel Holmes Sr pada tahun 1846.
Obat untuk menghilangkan nyeri terbagi ke dalam 2 kelompok, yaitu analgetik dan anestesi. Analgetik adalah obat pereda nyeri tanpa disertai hilangnya perasaan secara total. seseorang yang mengkonsumsi analgetik tetap berada dalam keadaan sadar. Analgetik tidak selalu menghilangkan seluruh rasa nyeri, tetapi selalu meringankan rasa nyeri.
Beberapa jenis anestesi menyebabkan hilangnya kesadaran, sedangkan jenis yang lainnya hanya menghilangkan nyeri dari bagian tubuh tertentu dan pemakainya tetap sadar.
Beberapa tipe anestesi adalah:
• Pembiusan total — hilangnya kesadaran total
• Pembiusan lokal — hilangnya rasa pada daerah tertentu yang diinginkan (pada sebagian kecil daerah tubuh).
• Pembiusan regional — hilangnya rasa pada bagian yang lebih luas dari tubuh oleh blokade selektif pada jaringan spinal atau saraf yang berhubungan dengannya
Pembiusan lokal atau anestesi lokal adalah salah satu jenis anestesi yang hanya melumpuhkan sebagian tubuh manusia dan tanpa menyebabkan manusia kehilangan kesadaran. Obat bius jenis ini bila digunakan dalam operasi pembedahan, maka setelah selesai operasi tidak membuat lama waktu penyembuhan operasi.
Anestesi dilakukan oleh dokter spesialis anestesi atau anestesiologis. Dokter spesialis anestesiologi selama pembedahan berperan memantau tanda-tanda vital pasien karena sewaktu-waktu dapat terjadi perubahan yang memerlukan penanganan secepatnya.
Empat rangkaian kegiatan yang merupakan kegiatan sehari-hari dokter anestesi adalah:
• Mempertahankan jalan napas
• Memberi napas bantu
• Membantu kompresi jantung bila berhenti
• Membantu peredaran darah
• Mempertahankan kerja otak pasien.
BAB II
PEMBAHASAN

Ada beberapa jenis anastesi yang dilakukan di rumah sakit, salah satu di antaranya adalah anastesi (analgesi) bedah ringan. Sebelum membahas tentang prosedur dan penatalaksanaan anastesi bedah ringan atau yang biasa juga disebut sebagai bedah sehari, perlu diketahui jenis bedah ringan yang biasa dilakukan di rumah sakit.

Bedah Ringan (Bedah Sehari)
Prosedur bedah sehari paling tepat ditujukan bagi orang sehat yang berniat untuk menjalani prosedur operasi bedah ringan atau menengah. Akhir-akhir ini telah diamati banyak orang-orang dengan keluhan medis yang lebih kompleks menjalani bedah sehari. Terdapat kurang lebih 65% dari prosedur bedah yang dilakukan melalui bedah pada hari yang sama.
Ada beberapa prosedur pembedahan atau jenis prosedur bedah sehari yang dapat dilakukan dengan perawatan bedah sehari. Sebagian diantaranya adalah sebagai berikut:
• Sunat.
• Bedah kaki bunion.
• Operasi katarak.
• Bedah laser.
• Prosedur operasi kosmetik seperti pengencangan wajah.
• Bedah luka sayatan.
• Cabut gigi
• Pengangkatan kutil maupun mata ikan
Prosedur-prosedur yang disebutkan diatas merupakan beberapa contoh dari berbagai jenis prosedur bedah sehari.
Bedah ringan mendapatkan popularitasnya yang terus meningkat karena cara ini memiliki beberapa keuntungan. Bedah ini membantu mendukung proses pemulihan yang cepat, menghemat waktu, menghemat uang, mengurangi jumlah kehilangan darah dan mengurangi kemungkinan infeksi-infeksi nosokomial. Operasi bedah rawat jalan terbilang aman dan dapat menjadi suatu pilihan yang baik.

Anastesi Bedah Ringan
Anestesi atau pembiusan bedah ringan secara umum berarti suatu tindakan menghilangkan rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh tapi tidak pada pembedahan berat dan dalam. Pada ilmu anestesi dikenal tiga teknik pembiusan yakni pembiusan total, pembiusan lokal dan pembiusan regional, namun yang akan dibahas yakni anastesi yang termasuk bedah ringan.
Pembiusan Lokal
Pembiusan lokal biasa dimanfaatkan untuk banyak hal. Misalnya, sirkumsisi (sunatan), mencabut gigi, mengangkat kutil atau mata ikan, hingga merawat luka terbuka yang disertai tindakan penjahitan.
Pembiusan ini menggunakan obat bius yang cara kerjanya hanya menghilangkan rasa di area tubuh tertentu yang akan dilakukan tindakan. Hal ini dilakukan dengan menginjeksikan obat anestesi tertentu pada area yang akan dilakukan sayatan atau jahitan. Obat-obatan itu bekerja dengan memblokade saraf-saraf tepi yang ada di area sekitar injeksi sehingga tidak mengirimkan impuls nyeri ke otak.
Obat bius lokal/anestesi lokal atau yang sering disebut pemati rasa adalah obat yang menghambat hantaran saraf bila digunakan secara lokal pada jaringan saraf dengan kadar yang cukup. Obat bius lokal bekerja pada tiap bagian susunan saraf.
Obat bius lokal bekerja merintangi secara bolak-balik penerusan impuls-impuls saraf ke Susunan Saraf Pusat (SSP) dan dengan demikian menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri, gatal-gatal, rasa panas atau rasa dingin.
Obat bius lokal mencegah pembentukan dan konduksi impuls saraf. Tempat kerjanya terutama di selaput lendir. Disamping itu, anestesia lokal mengganggu fungsi semua organ dimana terjadi konduksi/transmisi dari beberapa impuls. Artinya, anestesi lokal mempunyai efek yang penting terhadap SSP, ganglia otonom, cabang-cabang neuromuskular dan semua jaringan otot.
Persyaratan obat yang boleh digunakan sebagai anestesi lokal:
1. Tidak mengiritasi dan tidak merusak jaringan saraf secara permanen
2. Batas keamanan harus lebar
3. Efektif dengan pemberian secara injeksi atau penggunaan setempat pada membran mukosa
4. Mulai kerjanya harus sesingkat mungkin dan bertahan untuk jangka waktu yang yang cukup lama
5. Dapat larut air dan menghasilkan larutan yang stabil, juga stabil terhadap pemanasan.
Secara kimia, anestesi lokal digolongkan sebagai berikut :
1. Senyawa ester
Adanya ikatan ester sangat menentukan sifat anestesi lokal sebab pada degradasi dan inaktivasi di dalam tubuh, gugus tersebut akan dihidrolisis. Karena itu golongan ester umumnya kurang stabil dan mudah mengalami metabolisme dibandingkan golongan amida. Contohnya: tetrakain, benzokain, kokain, prokain dengan prokain sebagai prototip.
2. Senyawa amida
Contohnya senyawa amida adalah dibukain, lidokain, mepivakain dan prilokain.
3. Lainnya
Contohnya fenol, benzilalkohol, etilklorida, cryofluoran.

Anestesi lokal sering kali digunakan secara parenteral (injeksi) pada pembedahan kecil dimana anestesi umum tidak perlu atau tidak diinginkan.
Jenis anestesi lokal dalam bentuk parenteral yang paling banyak digunakan adalah:
1. Anestesi permukaan.
Sebagai suntikan banyak digunakan sebagai penghilang rasa oleh dokter gigi untuk mencabut geraham atau oleh dokter keluarga untuk pembedahan kecil seperti menjahit luka di kulit. Sediaan ini aman dan pada kadar yang tepat tidak akan mengganggu proses penyembuhan luka.
2. Anestesi Infiltrasi.
Tujuannya untuk menimbulkan anestesi ujung saraf melalui injeksi pada atau sekitar jaringan yang akan dianestesi sehingga mengakibatkan hilangnya rasa di kulit dan jaringan yang terletak lebih dalam, misalnya daerah kecil di kulit atau gusi (pada pencabutan gigi).
3. Anestesi Blok
Cara ini dapat digunakan pada tindakan pembedahan maupun untuk tujuan diagnostik dan terapi.
Efek sampingnya adalah akibat dari efek depresi terhadap SSP dan efek kardiodepresifnya (menekan fungsi jantung) dengan gejala penghambatan penapasan dan sirkulasi darah. Anestesi lokal dapat pula mengakibatkan reaksi hipersensitasi.
Ada anggapan bahwa obat bius lokal dianalogikan dengan obat "doping" sehingga dilarang seperti kokain yang merupakan obat doping yang merangsang. Kokain adalah anestetik lokal yang pertama kali ditemukan. Saat ini, penggunaan kokain sangat dibatasi utuk pemakaian topikal khususnya untuk anestesi saluran napas atas.
Pembiusan ini sifatnya ringan dan biasanya digunakan untuk tindakan yang hanya perlu waktu singkat. Efek mati rasa yang didapat hanya mampu dipertahankan selama kurun waktu sekitar 30 menit seusai injeksi, bila lebih dari itu, maka akan diperlukan injeksi tambahan untuk melanjutkan tindakan tanpa rasa nyeri.


BAB III
KESIMPULAN

Anastesi secara umum berarti suatu tindakan menghilangkan rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh. Sedangkan anastesi bedah ringan adalah anastesi yang dilakukan pada pembedahan yang tidak membutuhkan prosedur khusus dan terencana serta pembedahan berat dan dalam.
Pembiusan lokal biasa dimanfaatkan untuk banyak hal. Misalnya, sirkumsisi (sunatan), mencabut gigi, mengangkat kutil atau mata ikan, hingga merawat luka terbuka yang disertai tindakan penjahitan. Pembiusan ini sifatnya ringan dan biasanya digunakan untuk tindakan yang hanya perlu waktu singkat. Efek mati rasa yang didapat hanya mampu dipertahankan selama kurun waktu sekitar 30 menit seusai injeksi, bila lebih dari itu, maka akan diperlukan injeksi tambahan untuk melanjutkan tindakan tanpa rasa nyeri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar