( RENI SAPTIANA 04.08.1967 )
RENI SAPTIANA
04.08.1967
Meningitis
A.Definisi
Meningitis adalah radang pada meningen (membran yang mengelilingi otak dan medula spinalis) dan disebabkan oleh virus, bakteri atau organ-organ jamur (Smeltzer, 2001).
Askep Meningitis
Meningitis adalah peradangan pada selaput meningen, cairan serebrospinal dan spinal column yang menyebabkan proses infeksi pada sistem saraf pusat (Suriadi & Rita, 2001).
Meningitis merupakan infeksi akut dari meninges, biasanya ditimbulkan oleh salah satu dari mikroorganisme pneumokok, Meningokok, Stafilokok, Streptokok, Hemophilus influenza dan bahan aseptis (virus) (Long, 1996).
Meningitis adalah infeksi cairan otak disertai radang yang mengenai piamater,araknoid dan dalam derajat yang lebih ringan mengenai jaringan otak dan medulla spinalis yang superficial.(neorologi kapita selekta,1996).
B.Etiologi
1.Bakteri; Mycobacterium tuberculosa, Diplococcus pneumoniae (pneumokok), Neisseria
meningitis (meningokok), Streptococus haemolyticuss, Staphylococcus aureus,
Haemophilus influenzae, Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, Peudomonas
aeruginosa
2.Penyebab lainnya, Virus, Toxoplasma gondhii dan Ricketsia
3.Faktor predisposisi : jenis kelamin laki-laki lebih sering dibandingkan dengan
wanita
4.Faktor maternal : ruptur membran fetal, infeksi maternal pada minggu terakhir
kehamilan
5.Faktor imunologi : defisiensi mekanisme imun, defisiensi imunoglobulin.
6.Kelainan sistem saraf pusat, pembedahan atau injuri yang berhubungan dengan
sistem persarafan
C. Klasifikasi
Meningitis dibagi menjadi 2 golongan berdasarkan perubahan yang terjadi pada cairan otak, yaitu :
a)Meningitis serosa
Adalah radang selaput otak araknoid dan piameter yang disertai cairan otak yang
jernih. Penyebab terseringnya adalah Mycobacterium tuberculosa. Penyebab lainnya
Virus, Toxoplasma gondhii dan Ricketsia.
b)Meningitis purulenta
Adalah radang bernanah arakhnoid dan piameter yang meliputi otak dan medula
spinalis. Penyebabnya antara lain : Diplococcus pneumoniae (pneumokok), Neisseria
meningitis (meningokok), Streptococus haemolyticuss, Staphylococcus aureus,
Haemophilus influenzae, Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, Peudomonas
aeruginosa.
D.Patofisiologi
Meningitis bakteri dimulai sebagai infeksi dari orofaring dan diikuti dengan septikemia, yang menyebar ke meningen otak dan medula spinalis bagian atas.
Faktor predisposisi mencakup infeksi jalan nafas bagian atas, otitis media, mastoiditis, anemia sel sabit dan hemoglobinopatis lain, prosedur bedah saraf baru, trauma kepala dan pengaruh imunologis. Saluran vena yang melalui nasofaring posterior, telinga bagian tengah dan saluran mastoid menuju otak dan dekat saluran vena-vena meningen; semuanya ini penghubung yang menyokong perkembangan bakteri.
Organisme masuk ke dalam aliran darah dan menyebabkan reaksi radang di dalam meningen dan di bawah korteks, yang dapat menyebabkan trombus dan penurunan aliran darah serebral. Jaringan serebral mengalami gangguan metabolisme akibat eksudat meningen, vaskulitis dan hipoperfusi. Eksudat purulen dapat menyebar sampai dasar otak dan medula spinalis. Radang juga menyebar ke dinding membran ventrikel serebral. Meningitis bakteri dihubungkan dengan perubahan fisiologis intrakranial, yang terdiri dari peningkatan permeabilitas pada darah, daerah pertahanan otak (barier oak), edema serebral dan peningkatan TIK.
Pada infeksi akut pasien meninggal akibat toksin bakteri sebelum terjadi meningitis. Infeksi terbanyak dari pasien ini dengan kerusakan adrenal, kolaps sirkulasi dan dihubungkan dengan meluasnya hemoragi (pada sindromWaterhouse-Friderichssen) sebagai akibat terjadinya kerusakan endotel dan nekrosis pembuluh darah yang disebabkan oleh meningokokus.
E.Manifestasi klinis
Gejala meningitis diakibatkan dari infeksi dan peningkatan TIK :
1.Sakit kepala dan demam (gejala awal yang sering)
2.Perubahan pada tingkat kesadaran dapat terjadi letargik, tidak responsif, dan
koma.
3.Iritasi meningen mengakibatkan sejumlah tanda sbb:
a)Rigiditas nukal ( kaku leher ). Upaya untuk fleksi kepala mengalami kesukaran
karena adanya spasme otot-otot leher.
b)Tanda kernik positip: ketika pasien dibaringkan dengan paha dalam keadan fleks
kearah abdomen, kaki tidak dapat di ekstensikan sempurna.
c)Tanda brudzinki : bila leher pasien di fleksikan maka dihasilkan fleksi lutut
dan pinggul. Bila dilakukan fleksi pasif pada ekstremitas bawah pada salah
satu sisi maka gerakan yang sama terlihat peda sisi ektremita yang berlawanan.
4.Mengalami foto fobia, atau sensitif yang berlebihan pada cahaya.
5.Kejang akibat area fokal kortikal yang peka dan peningkatan TIK akibat eksudat
purulen dan edema serebral dengan tanda-tanda perubahan karakteristik
tanda-tanda vital(melebarnya tekanan pulsa dan bradikardi), pernafasan tidak
teratur, sakit kepala muntah dan penurunan tingkat kesadaran.
6.Adanya ruam merupakan ciri menyolok pada meningitis meningokokal.
7.Infeksi fulminating dengan tanda-tanda septikimia : demam tinggi tiba-tiba
muncul,purpura yang menyebar, syok dan tanda koagulopati intravaskuler diseminata
F.Pemeriksaan Diagnostik
1.Analisis CSS dari fungsi lumbal :
a)Meningitis bakterial : tekanan meningkat, cairan keruh/berkabut, jumlah sel darah
putih dan protein meningkat glukosa meningkat, kultur positip terhadap beberapa
jenis bakteri.
b)Meningitis virus : tekanan bervariasi, cairan CSS biasanya jernih, sel darah
putih meningkat, glukosa dan protein biasanya normal, kultur biasanya negatif,
kultur virus biasanya dengan prosedur khusus.
2.Glukosa serum : meningkat ( meningitis )
3.LDH serum : meningkat ( meningitis bakteri )
4.Sel darah putih : sedikit meningkat dengan peningkatan neutrofil (infeksi bakteri)
5.Elektrolit darah : abnormal .
6.ESR/LED : meningkat pada meningitis
7.Kultur darah/ hidung/ tenggorokan/ urine : dapat mengindikasikan daerah pusat
infeksi atau mengindikasikan tipe penyebab infeksi
8.MRI/ skan CT : dapat membantu dalam melokalisasi lesi, melihat ukuran/letak
ventrikel; hematom daerah serebral, hemoragik atau tumor
9.Ronsen dada/kepala/ sinus ; mungkin ada indikasi sumber infeksi intra
kranial.
G.Komplikasi 1.Hidrosefalus obstruktif
2.MeningococcL Septicemia ( mengingocemia )
3.Sindrome water-friderichen (septik syok, DIC,perdarahan adrenal bilateral)
4.SIADH ( Syndrome Inappropriate Antidiuretic hormone )
5.Efusi subdural
6.Kejang
7.Edema dan herniasi serebral
8.Cerebral palsy
9.Gangguan mental
10.Gangguan belajar
11.Attention deficit disorder
Asuhan Keperawatan Meningitis
1. Pengkajian Klien Meningitis
a)Biodata klien
b)Riwayat kesehatan yang lalu
(1)Apakah pernah menderita penyait ISPA dan TBC ?
(2)Apakah pernah jatuh atau trauma kepala ?
(3)Pernahkah operasi daerah kepala ?
c)Riwayat kesehatan sekarang
(1)Aktivitas
Gejala : Perasaan tidak enak (malaise). Tanda : ataksia, kelumpuhan,gerakan
involunter.
(2)Sirkulasi
Gejala : Adanya riwayat kardiopatologi : endokarditis dan PJK. Tanda:tekanan
darah meningkat, nadi menurun, dan tekanan nadi berat, takikardi, disritmia.
(3)Eliminasi
Tanda : Inkontinensi dan atau retensi.
(4)Makanan/cairan
Gejala : Kehilangan nafsu makan, sulit menelan. Tanda : anoreksia, muntah,
turgor kulit jelek dan membran mukosa kering.
(5)Higiene
Tanda : Ketergantungan terhadap semua kebutuhan perawatan diri.
(6)Neurosensori
Gejala : Sakit kepala, parestesia, terasa kaku pada persarafan yang
terkena,kehilangan sensasi, hiperalgesia, kejang, diplopia, fotofobia,
ketulian dan halusinasi penciuman. Tanda : letargi sampai kebingungan berat
hingga koma, delusi dan halusinasi, kehilangan memori, afasia,anisokor,
rigiditas nukal, babinski positif,reflek abdominal menurun dan reflek
kremastetik hilang pada laki-laki.
Tes Kernig dalam pengkajian meningitis
(7)Nyeri/keamanan
Gejala : sakit kepala(berdenyut hebat, frontal). Tanda : gelisah, menangis.
(8)Pernafasan
Gejala : riwayat infeksi sinus atau paru.Tanda : peningkatan kerja pernafasan.
2. Diagnosa keperawatan Meningitis
a)Resiko tinggi terhadap penyebaran infeksi sehubungan dengan diseminata hematogen
dari pathogen
b)Risiko tinggi terhadap perubahan serebral dan perfusi jaringan sehubungan dengan
edema serebral, hipovolemia.
c)Risisko tinggi terhadap trauma sehubungan dengan kejang umum/fokal, kelemahan
umum, vertigo.
d)Nyeri (akut) sehubungan dengan proses inflamasi, toksin dalam sirkulasi.
e)Kerusakan mobilitas fisik sehubungan dengan kerusakan neuromuskular, penurunan
kekuatan
f)Anxietas berhubungan dengan krisis situasi, ancaman kematian.
3. Intervensi Keperawatan Meningitis
a)Resiko tinggi terhadap penyebaran infeksi sehubungan dengan diseminata hematogen
dari patogen.
Mandiri
•Beri tindakan isolasi sebagai pencegahan
•Pertahan kan teknik aseptik dan teknik cuci tangan yang tepat.
•Pantau suhu secara teratur
•Kaji keluhan nyeri dada, nadi yang tidak teratur demam yang terus menerus
•Auskultasi suara nafas ubah posisi pasien secara teratur, dianjurkan nfas dalam
•Cacat karakteristik urine (warna, kejernihan dan bau )
Kolaborasi
•Berikan terapi antibiotik iv: penisilin G, ampisilin, klorampenikol, gentamisin.
b)Resiko tinggi terhadap perubahan cerebral dan perfusi jaringan sehubungan dengan
edema serebral, hipovolemia.
Mandiri
•Tirah baring dengan posisi kepala datar.
.Pantau status neurologis.
•Kaji regiditas nukal, peka rangsang dan kejang
•Pantau tanda vital dan frekuensi jantung, penafasan, suhu, masukan dan haluaran.
.Bantu berkemih, membatasi batuk, muntah mengejan.
Kolaborasi
•Tinggikan kepala tempat tidur 15-45 derajat.
•Berikan cairan iv (larutan hipertonik, elektrolit ).
•Pantau BGA.
•Berikan obat : steoid, clorpomasin, asetaminofen.
c)Resiko tinggi terhadap trauma sehubungan dengan kejang umum/vokal,kelemahan umum vertigo.
Mandiri
•Pantau adanya kejang.
•Pertahankan penghalang tempat tidur tetap terpasang dan pasang jalan nafas
buatan.
•Tirah baring selama fase akut kolaborasi berikan obat : venitoin, diaepam,
venobarbital.
d)Nyeri (akut ) sehubungan dengan proses infeksi, toksin dalam sirkulasi.
Mandiri
•Letakkan kantung es pada kepala, pakaian dingin di atas mata, berikan posisi
yang nyaman kepala agak tinggi sedikit, latihan rentang gerak aktif atau pasif
dan masage otot leher.
•Dukung untuk menemukan posisi yang nyaman(kepala agak tingi).
•Berikan latihan rentang gerak aktif/pasif.
•Gunakan pelembab hangat pada nyeri leher atau pinggul.
Kolaborasi
•Berikan anal getik, asetaminofen, codein
e)Kerusakan mobilitas fisik sehubungan dengan kerusakan neuromuskuler.
•Kaji derajat imobilisasi pasien.
•Bantu latihan rentang gerak.
•Berikan perawatan kulit, masase dengan pelembab.
•Periksa daerah yang mengalami nyeri tekan, berikan matras udara atau air
perhatikan kesejajaran tubuh secara fungsional.
•Berikan program latihan dan penggunaan alat mobilisasi.
f)Perubahan persepsi sensori sehubungan dengan defisit neurologis
•Pantau perubahan orientasi, kemamapuan berbicara,alam perasaaan, sensorik dan
proses pikir.
•Kaji kesadara sensorik : sentuhan, panas, dingin.
•Observasi respons perilaku.
•Hilangkan suara bising yang berlebihan.
•Validasi persepsi pasien dan berikan umpan balik.
•Beri kessempatan untuk berkomunikasi dan beraktivitas.
•Kolaborasi ahli fisioterapi, terapi okupasi,wicara dan kognitif.
g)Ansietas sehubungan dengan krisis situasi, ancaman kematian.
•Kaji status mental dan tingkat ansietasnya.
•Berikan penjelasan tentang penyakitnya dan sebelum tindakan prosedur.
•Beri kesempatan untuk mengungkapkan perasaan.
•Libatkan keluarga/pasien dalam perawatan dan beri dukungan serta petunjuk sumber
penyokong.
Evaluasi
Hasil yang diharapkan
1.Mencapai masa penyembuhan tepat waktu, tanpa bukti penyebaran infeksi endogen
atau keterlibatan orang lain.
2.Mempertahankan tingkat kesadaran biasanya/membaik dan fungsi motorik/sensorik,
mendemonstrasikan tanda-tanda vital stabil.
3.Tidak mengalami kejang/penyerta atau cedera lain.
4.Melaporkan nyeri hilang/terkontrol dan menunjukkan postur rileks dan mampu
tidur/istirahat dengan tepat.
5.Mencapai kembali atau mempertahankan posisi fungsional optimal dan kekuatan.
6.Meningkatkan tingkat kesadaran biasanya dan fungsi persepsi.
7.Tampak rileks dan melaporkan ansietas berkurang dan mengungkapkan keakuratan
pengetahuan tentang situasi.
Daftar Pustaka
1.Doenges, Marilyn E, dkk.(1999).Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Alih Bahasa, I Made Kariasa, N
Made Sumarwati. Editor edisi bahasa Indonesia, Monica Ester, Yasmin asih. Ed.3.
Jakarta : EGC.
2.Harsono.(1996).Buku Ajar Neurologi Klinis.Ed.I.Yogyakarta : Gajah Mada University
Press.
3.Smeltzer, Suzanne C & Bare,Brenda G.(2001).Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Suddarth.Alih bahasa, Agung Waluyo,dkk.Editor edisi bahasa Indonesia,
Monica Ester.Ed.8.Jakarta : EGC.
4.Tucker, Susan Martin et al. Patient care Standards : Nursing Process, diagnosis,
And Outcome. Alih bahasa Yasmin asih. Ed. 5. Jakarta : EGC; 1998.
5.Price, Sylvia Anderson. Pathophysiology : Clinical Concepts Of Disease Processes.
Alih Bahasa Peter Anugrah. Ed. 4. Jakarta : EGC; 1994.
6.Long, Barbara C. perawatan Medikal Bedah : Suatu Pendekatan Proses Keperawatan.
Bandung : yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan; 1996.
I was diagnosed of Herpes 2 years ago and I have tried all possible means to get the cure but all to no avail, until I saw a post in a health forum about a Herbal Doctor(Dr Akhigbe) who prepares herbal medicine to cure all kind of diseases including Herpes, at first i doubted, if it was real but decided to give him a trial, when I contacted Dr Akhigbe through his Email: drrealakhigbe@gmail.com he guided me and prepared a herbal medicine and sent it to me via courier Delivery service,when I received the package (herbal medicine) He gave me instructions on how to consume it,I started using it as instructed and I stopped getting outbreaks and the sores started vanishing, could you believe I was cured of this deadly virus within two to three weeks and notices changes in my body. Days of using this REMEDY,couldn't believe the healing at first until I see it as my HERPES get cleared like magic Dr Akhigbe also use his herbal medicine to cure diseases like, HIV, HERPES, CANCER, ALS, CHRONIC DISEASE, HEART DISEASE, LUPUS, ASTHMA, DIABETES HEPATITIS A AND B.ECZEMA, BACK PAIN, EXTERNAL INFECTION ,ASTHMA, MENINGITIS, EPILEPSY,STROKE,KIDNEY DISEASE,ACME. etc Contact this great herbal Doctor today the father of herbal root cure. via Email: drrealakhigbe@gmail.com or whatsapp him +2348142454860 and get cured permanently He is real..website: https:drrealakhigbe.weebly.com
BalasHapus