Selasa, 31 Januari 2012

ASKEP TUMOR MAKSILLA

LAPORAN PENDAHULUAN

I. KONSEP DASAR MEDIS

A. PENGERTIAN
Pengertian tumor secara umum : suatu pertumbuhan sel-sel abnormal yang cenderung menginvasi jaringan sekitarnya dan menyebar ke tempat-tempat jauh.
Pengertian tumor secara khusus : suatu pertumbuhan yang terjadi di maksillaris yang cenderung mengimvasi jaringan sekitarnya dan bermetastase ketempat-tempat jauh.

B. ETIOLOGI
 Cara dan mekanisme terjadinya tumor disebut karsinogenesis
 Penyebabnya belum diketahui secara pasti
 Perubahan dari sel normal menjadi sel tumor dipengaruhi oleh banyak faktor (multi faktor) dan bersifat individual atau tidak sama pada setiap orang.
 Bahan kimia
Berbagai bahan kimia dapat merangsang sel-sel untuk meningkatkan atau menurungkan tingkat reproduksi sel diantaranya : INTERLEUKIN yang dikeluarkan oleh sel sistem immun merangsang proliferasi sel. INTERMIN yang dihasilkan oleh sel-sel yang terinfeksi virus dan sel-sel sistem immun dan peradangan dapat mempengaruhi kecepatan reproduksi berbagai sel tubuh.

C. PATOFISIOLOGI
Tumor menyebar secara lokal sewaktu tonjolan-tonjolan mencederai dan mematikan sel-sel yang disekitarnya.tumor yang sedang tumbuh dapat mematikan sel-sel sekitarnya dengan menekan sel-sel tersebut atau dengan menghancurkan suplai darah dan mengeluarkan bahan kimia serta enzim yang menghancur kan integritas membran sel disekitarnya,sehingga sel tersebut mengalami lisis dan kematian,setelah sel-sel disekitarnya mati tumpor dapat dengan mudah tumbuh untuk menempati ruang yang ditinggalkan.

Pertumbuhan sel yang abnormal

Invasi Jaringan

Limpogen dan hematogen


Menghancurkan sel sel darah merah Menghancurkan integritas membran

Penurunan sel darah merah Lisis ( kematian sel - sel jaringan )

Daya tahan tubuh menurun Pertumbuhan jaringan yang abnormal

Risiko infeksi Penekanan pada saraf saraf perifer

Reseptor nyeri
Keterbatasan aktivitas
Korteks serebri
Gangguan dalam proses mastikasi Nyeri
Pemberian makanan cair

Asupan Nutrisi < dari kebutuhan


D. TANDA DAN GEJALA
 Peninggian atau peningkatan tekanan intrakranial
 Ataksia
 Perubahan tingkah laku
 Paralisis saraf kranial
 Adanya massa
 Nyeri bila ada metastasis
 Pertumbuhan polipoid

Gejala akibat pengobatan:
 Tindakan pembedahan : nyeri pasca bedah, ileus paralitik, gangguan nutrisi, mutilasi
 Kemoterapi : pansitopenia, imunosupresi, gangguan metabolik, alopesia, muntah, peningkatan berat badan, mukositis, konstipasi, pankreatitis, dan kardiotoksik
 Radioterapi : reaksi kulit dan mukositis, mual dan muntah, pertumbuhan yang terlambat, kerusakan otak, sindrom somnolen pascaradiasi, alopesia, kegagalan kelenjar eksokrin dan endokrin.

E. PENATALAKSANAAN
 Pembedahan
 Terapi radiasi
 Kemoterapi

F. KOMPLIKASI
 Infeksi
Sering terjadi pada stadium lanjut pada para pengidap tumor.
 Kematian
Hasil akhir dari tumor yang tumbuh akan menghancurkan sel-sel yang hidup.

G. PENCEGAHAN
 Menghindari merokok
 Makanan yang kaya buah dan rendah lemak
 Meghindari penyakit menular seksual
 Uji penapisan secara dini
 Deteksi dini yang sudah ada

II. KONSEP DASAR KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
Data dasar pengkajian pada pasien tumor yaitu:
 Aktifitas atau istirahat
Gejala : kelemahan atau keletihan
Perubahan pada pola istirahat dan jam kebiasan tidur pada malam hari, adanya faktor-faktor yang mempengaruhi : nyeri, ansietas dan berkeringat pada malam hari.
 Sirkulasi
Gejala : palpitasi, nyeri dada pada saat beraktifitas.
Kebiasaan : perubahan pada tekanan darah.
 Integritas ego
Gejala : faktor stress dan cara mengatasi stress
Masalah tentang perubahan dalam penampilan misalnya : alopesia, lesi cacat, pembedahan, penyangkal diagnosa, perasaan tidak berdaya.
Tanda : menyangkal, menarik diri dan marah.
 Makanan dan cairan
Gejala : perubahan pada pola defekasi misalnya : darah pada feses, nyerei pada defekasi, dan perubahan pada eliminasi urinarius.
Tanda : perubahan pada bising usus, distensi abdomen.
 Neurosensori
Gejala : pusing.
 Nyeri dan kenyamanan
Gejala : tidak ada nyeri atau derajat bervariasi misalnya ketidaknyamanan ringan sampai nyeri berat.
 Pernapasan
Gejala : Merokok, pemajanan abses.
 Keamanan
Gejala : Pemajanan pada kimia toksik, karsinogen.
Tanda : demam dan ruang kulit.
 Seksualitas
Gejala : masalah seksual misalnya:dampak pada hubungan, perubahan pada tingkat kepuasan dan herpes genital.
 Interaksi sosial
Gejala : ketidak adekuatan atau kelemahan sistem pengdukung, riwayat perkawinan, masalah tentang fungsi / tanggung jawab peran.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Nyeri berhubungan dengan adanya pertumbuhan jaringan yang abnormal.
 Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan anatomi wajah.
 Intoleran aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum
 Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia.
 Kecemasan berhubungan dengan proses penyakirnya.

C. PERENCANAAN
Sasaran utama untuk pasien mencangkup perbaikan pada kondisi membran mukosa oral, perbaikan pada masukan nutrisi, mendapatkan citra diri yang positif, mendapatkan kenyamanan, perubahan metode komunikasi, tidak adanya infeksi, pemahaman tentang penyakit dan pengobatannya.

D. IMPLEMENTASI
 Peningkatan perawatan mulut
Dimaksudkan untuk mengidentifikasi pasien yang berisiko mengalami komplikasi oral dan membantu pasien menurunkan komplikasi. Adanya gangguan membran mukosa oral dihubungkan dengan pengobatan diberikan pada perawatan primer.
 Menjamin masukan makanan dan cairan adekuat
Perawat menganjurkan perubahan dalam konsistensi makanan dan frekuensi makan, berdasarkan pada kondisi penyakit dan pilihan pasien.
 Mendukung citra diri positif
Perawat harus menentukan ansietas mayor pasien dengan memperhatikan hubungan interpersonal.
 Meminimalkan ketidaknyamanan dan nyeri.
Perawat menganjurkan untuk menghindari makanan yang merangsang.
 Meningkatkan komunikasi efektif
 Meningkatkan kontrol infeksi
 Pendidikan pasien dan pertimbangan perawatan dirumah.
E. EVALUASI
 Menunjukkan bukti membran mukosa oral utuh.
1. Bebas dari nyeri dan ketidaknyamanan rongga oral
2. Tidak terlihat perubahan pada integritas membran.
3. Mengidentifikasi dan menghindari makanan yang mengiritasi
4. Menyebutkan tindakan yang perlu untuk perawatan mulut prefentif
5. Mentaati program pengobatan.
6. Membatasi atau menghindari penggunaan alkohol dan tembakau.
 Mencapai dan mempertahankan berat badan yang diinginkan
 Mempunyai citra diri positif
1. Mengungkapkan ansietas.
2. Mampu menerima perubahan dan mengubah konsep diri dengan sesuai
 Mengungkapkan bahwa nyeri tidak ada atau dapat ditoleransi, menghindari makanan dan cairan yang menyebabkan ketidaknyamanan.
 Mengalami penurunan rasa takut yang berhubungan dengan nyeri, isolasi, dan ketidakmampuan mengatasi
1. Menerima bahwa nyeri akan teratasi bila tidak di hilangkan.
2. Mengekspresikan dengan bebas rasa takut dan masalahny.
 Bebas dari infeksi
1. Menunjukkan nilai-nilai laboratorium normal.
2. Tidak demam.
3. Melakukan hygiene oral setiap setelah makan dan pada saat tidur.
 Mendapatkan informasi tentang proses penyakit dan program pengobatan.




DAFTAR PUSTAKA

1. Brunner and suddart. 2000. Keperawatan medical bedah volume 2. Edisi 8. Jakarta: EGC.
2. Crowin Elizabet.J. 2000. Patofisiologi, Jakarta, EGC.
3. Swearingen. 2000. Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 2 Jakarta: EGC.
4. Marylyn E Doengoes, mary Friences 1992. Rencana Asuhan Keperawatan edisi, 3 EGC, jakarta
5. Brenda G. Bare , 2001. buku ajar KMB, Edisi 8 Vol I EGC Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar