PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas tulang dan atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa ( Mansjoer, 2000 ).
Dengan makin pesatnya kemajuan lalu lintas di indonesia baik dari segi jumlah pemakaian jalan, jumlah kendaraan, jumlah pemakai jasa angkutan dan bertambahnya jaringan jalan dan kecepatan kendaraan maka mayoritas fraktur adalah akibat kecelakaan lalu lintas, kecelakaan lalu lintas sering mengakibatkan trauma kecepatan tinggi dan kita harus waspada terhadap kemungkinan polytrauma yang dapat mengakibatkan trauma organ-organ lain seperti trauma capitis, trauma thoraks, trauma abdomen, trauma ginjal, dll (Reksoprojo, 2000. hal. 502).
Trauma-trauma lain adalah jatuh dari ketinggian, kecelakaan kerja, kecelakaan domestik, dan kecelakaan / cidera olah raga
Fraktur lebih sering terjadi pada orang laki laki daripada perempuan dengan umur dibawah 45 tahun dan sering berhubungan dengan olahraga, pekerjaan atau kecelakaan. Sedangkan pada Usila prevalensi cenderung lebih banyak terjadi pada wanita berhubungan dengan adanya osteoporosis yang terkait dengan perubahan hormone ( Wikipedia Bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)
RSUD Kraton Pekalongan di Ruang Wijaya Kusuma pada saat penulis praktik periode 8-12 November 2010 terdapat 12 pasien dan 5 diantaranya adalah pasien penderita fraktur. Apabila fraktur tidak di tangani dengan baik maka akan terjadi komplikasi lanjut. Berdasarkan dari latar belakang dan data diatas , maka penulis tertarik untuk menulis Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul Asuhan Keperawatan pada Tn. R Dengan Fraktur Cruris (Tibia Fibula) di Ruang Wijaya Kusuma RSUD Kabupaten Pekalongan.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Penulis dapat memahami dan menerapkan asuhan keperawatan pada Tn. R Dengan Fraktur Cruris (Tibia Fibula) di Ruang Wijaya Kusuma RSUD Kabupaten Pekalongan.
2. Tujuan khusus
Penulis dapat memahami proses asuhan keperawatan pada Tn.R dengan fraktur Cruris di ruang Wijaya Kusuma RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan,yang meliputi :
a. Pengkajian dan analisa data
b. Membuat diagnosa keperawatan
c. Menyusun rencana asuhan keperawatan
d. Melaksanakan implementasi keperawatan
e. Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilaksanakan
f. Mendokumentasikan asuhan keperawatan
\
C. Manfaat Penulisan
1. Institusi pendidikan
Dapat di gunakan sebagai informasi bagi institusi pendidikan dalam pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan di masa yang akan datang.
2. Pelayanan kesehatan
Dapat menjadi bahan masukan bagi perawat yang di rumah sakit untuk mengambil langkah-langkah kebijakan dalam rangka upaya peningkatan mutu pelayanan keperawatan klien dengan fraktur cruris.
3. Klien dan keluarga
Dapat meningkatkan pengetahuan dan pengalaman dalam merawat diri sendiri maupun orang lain yang sehubungan dengan fraktur cruris.
4. Penulis
Dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam memberikan asuhan keperawatan serta mengaplikasikan ilmu yang di peroleh selama pendidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar