ASUHAN KEBIDANAN
PADA Ny. “L” GI P00000
UK 42 MINGGU KALA 1FASE AKTIF DENGAN SEROTINUS LEBIH DARI 2HARI
DI BPS Ny. “SUHARTINI SUWONO,Amd.Keb
BANDUNG KENCUR
JOMBANG
Disusun Oleh:
NIM : 7209010
PRODI D III KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL’ULUM
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL’ULUM
JOMBANG
2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah
kehadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas
praktek kebidanan ini yang berjudul “ASUHAN
KEBIDANAN PADA Ny. “L” GI P00000 UK 42 MINGGU KALA 1FASE
AKTIF DENGAN SEROTINUS LEBIH DARI 2HARI DI BPS Ny. “SUHARTINI SUWONO,Amd.Keb
BANDUNG KENCUR JOMBANG
Dalam
penyusunan Asuhan kebidanan ini kami menyampaikan terima kasih kepada :
1.
Ibu Sabrina Dwi Prihartini SKM selaku Kaprodi D III
Kebidanan.
2.
Ibu Suhartini
suwonoAmd.Keb selaku pembimbing
praktek di BPS Plosokerep.
3.
Ibu Listriana M.Kes selaku pembimbing akademik DIII
Kebidanan.
4.
Orang tua serta keluarga yang telah memberikan dukugan
kepada kami baik secara langsung maupun tidak.
5.
Teman-taman dan semua pihak yang senantiasa membantu dan
memberikan dukungan kepada kami.
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala
amal yang telah diberikan dan semoga makalah ini berguna bagi penulis maupun
pihak lain yang membaca.
Jombang,
Mei 2011
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi
dalam usia yang telah cukup bulang kandungan melalui jalan lahir atau melalui
jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan / kekuatan sendiri.
Persalinan merupakan kejadian fisiologis, akan tetapi
kejadian fisiologis ini dapat menimbulkan komplikasi. Oleh karena itu perlu
dilakukan persiapan dan pengawasan yang ketat selama proses persalinan dengan
menggunakan partograf sehingga sehingga dapat diketahui secara dini, bila
terjadi keadaan yang fisiologis serta dapat mengambil tindakan yang tepat
sesuai dengan ibu.
Hal-hal diatas mendasari penulis untuk menyusun asuhan
kebidanan di Puskesmas Tembelang, dengan harapan agar seorang ibu yang telah
melahirkan secara normal dapat menekan angka kasakitan dan kematian ibu dan
bayi.
2.
Tujuan
- Tujuan Umum
Diharapkan
mahasiswa mampu memberikan Asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan
pendekatan.
- Tujuan Khusus
Mahasiswa
mampu:
1.
Memahami teori
tentang persalinan.
2.
Mengkaji data yang
menunjang asuhan kebidanan pada ibu bersalin.
3.
Menginterpretasikan
data dasar.
4.
Mendiagnosa
masalah.
5.
Mengidentifikasi
kebutuhan dan tindakan segera.
6.
Mengembangkan
intervensi.
7.
Melakukan
implementasi.
8.
Mengevaluasi
tindakan yang dilakukan.
9.
Mendokumentasikan
asuhan kebidanan yang telah dilakukan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A.
Konsep Dasar Teori Persalinan
I.
Definisi
Ø Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi
(janin + uri) yang dapat hidup dari dalam rahim melalui jalan lahir atau dengan
jalan lain. (Sinopsis Obstetri Jilid I).
Ø Persalinan adalah proses pembukaan dan menipisnya
serviks, dan jalan turun kedalam jalan lahir, kelahrian adalah proses dimana
janin dan ketuban didorong keluar melalui jalan lahir. (Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal).
Ø Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran
janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan
dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa
komplikasi baik pada ibu maupun pada janin. (Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal).
II.
Sebab-Sebab Yang
Menimbulkan Pesalinan
Apa yang menyebabkan terjadinya persalinan belum
diketahui, yang ada hanyalah merupakan teori-teori yang kompleks antara lain
ditemukan gfaktor-faktor hormonal, struktur rahim, sirkulasi rahim, pengaruh
tekanan pada saraf dan nutrisi.
1.
Teori penurun
hormon (progesteron)
1-2 minggu
sebelum partus mulai terjadi penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron.
Progesteron berperan sebagai penenang otot-otot polos rahim dan akan
menyebabkan pembuluh darah sehingga timbul His bila kadar progesteron menurun.
2.
Teori plasenta
menjadi tua
Menyebabkan
turunnya kadar estrogen dan progesteron akan menimbulkan kontraksi rahim.
3.
Teori Distensi
rahim
Rahim yang
menjadi besar dan merenggang menyebabkan iskemia otot-otot rahim sehingga mengganggu
sirkulasi utero plasenta.
4.
Teori iritasi
mekanik
Di belakang
servik terdapat ganglion servikale (fleksus frankenhauser). Bila
ganglion ini di geser atau di tekan, misalnya oleh kepala janin, akan timbul
kontraksi usus.
5.
Induksi partus
(induction of labour)
Partus dapat
ditimbulkan dengan jalan:
-
Gagang laminaria : Beberapa
laminaria dimasukkan kedalam kanalis servik alis dengan tujuan merangsang
pleksus frankenhauser.
-
Amniotomi : Pemecahan
ketuban.
-
Oksitosin drip : Pemberian
oksitosin menurut tetesan per infus.
III.
Tanda-Tanda
Permulaan Persalinan
Sebelum terjadi persalinan sebenarnya beberapa minggu
sebelumnya wanita memasuki ”bulannya”, ”minggunya” atau ”harinya” yang disebut
kala pendahuluan (Preparatory Stage Of Labour) pada kala ini memberikan
tanda-tanda sebagai berikut :
1.
Lightening atau setting atau dropping yaitu turun
kepala memasuki pintu atas panggul pada primigravida. Pada multigravita tidak
begitu terlihat.
2.
Perut kelihatan
lebih melebar, fundus uteri menurun.
3.
Perasaan sering
atau susah kencing (Polakisuna) karena kandung kemih tertekan oleh
bagian bawah janin.
4.
Perasaan sakit
diperut dan di pinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi lemah dari uterus,
kadang-kadang disebut ”False Labour Pains”.
IV.
Tanda-Tanda Inpartu
a.
Rasa sakit oleh
adanya His yang datang lebih kuat, sering dan teratur.
b.
Keluar lendir
bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekan-robekan kecil
pada serviks.
c.
Kadang-kadang pecah
dengan sendirinya.
d.
Pada pemeriksaan
dalam, serviks mendatar dan pembukaan telah ada.
Seperti telah dikemukakan terdahulu, faktor-faktor yang
berperan dalam persalinan adalah:
1.
Kekuatan yang
mendorong janin keluar (power).
– His (kontraksi uterus).
– Kontraksi otot-otot dinding perut.
– Kontraksi diafragma.
– Ligamentus terutama ligamentum rotundum.
2.
Faktor janin (passanger).
3.
Faktor jalan lahir
(passage).
Pada waktu partus akan terjadi perubahan-perubahan pada
uterus, serviks, vagina dan dasar panggul.
V.
Kala Persalinan
Dalam proses persalinan terdiri dari 4 kala yaitu:
Kala I : Waktu untuk membuka serviks sampai menjadi
pembukaan lengkap 10 cm.
Kala II : Kala pengeluaran janin, waktu uterus dengan
kekuatan harus ditambah mendorong janin keluar hingga lahir.
Kala III : Waktu untuk pelepasan dan pengeluaran uri.
Kala IV : Mulai dari lahirnya uri sampai 1-2 jam.
a.
Kala I (Pembukaan)
Partus mulai (inpartu) di tandai dengan keluarnya
lendir bercampur darah (bloody show) karena serviks mulai membuka (dilatasi)
dan mendatar (effacement).
Darah berasal dari pecahnya pembuluh darah kapiler
sekitar kanalis servikalis karena pergeseran ketika serviks mendatar dan
terbuka.
Kala pembukaan dibagi menjadi 2 fase yaitu :
1.
Fase Laten : Dimana
pembukaan serviks berlangsung lambat, sampai pembukaan 3 cm berlangsung dalam
7-8 cm.
2.
Fase Aktif : Berlangsung
6 jam dan dibagi atas 3 subfase:
·
Periode akselerasi : Berlangsung
2 jam pembukaan menjadi 4 cm.
·
Periode dilatasi
maksimal (steady) : Selama 2 jam pembukaan berlangsung cepat menjadi 9
cm.
·
Periode deselerasi : Berlangsung
lambat dalam waktu 2 jam pembukaan jadi 10 cm atau lengkap.
b.
Kala II (Kala
pengeluaran janin)
Pada kala pengeluaran janin ini, His terkoordinir, kuat,
cepat dan lebih lama kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala janin telah turun masuk
ruang panggul sehingga terjadilah tekanan pada otot-otot dasar panggul yang
secara reflektoris menimbulkan rasa mengejan. Karena tekanan pada rektum, ibu
seperti mau buang air besar dengan tanda anus terbuka. Pada waktu his, kepala
janin mulai kelihatan, vulva membuka dan puerineum meregang. Dengan His
mengedan yang terpimpin akan lahirlah kepala, diikuti oleh seluruh badan janin.
Kala II pada primi : 1½-2 jam sedang pada multi ½ –1 jam.
c.
Kala III (Kala
pengeluaran uri)
Setelah bayi lahir, kontraksi rahim istirahat sebentar.
Uterus teraba keras denga fundus uteri setinggi pusat, dan berisi plasenta yang
menjadi tebal 2 x sebelumnya. Beberapa saat kemudian timbul his pelepasan dan
pengeluaran uri. Dalam waktu 5-1 menit seluruh plasenta lepas terdorong ke
dalam vagina dan akan lahir spontan atau dengan sedikit dorongan dari atas
simpisis atau fundus uteri. Seluruh proses biasanya berlangsung 5-30 menit
setelah bayi lahir. Pengeluaran plasenta dengan pengeluaran darah kira-kira
100-200cc.
d.
Kala IV
Yaitu kala pengawasan selama 1 jam setelah bayi dan uri
lahir untuk mengamati keadaan ibu terutama terhadap pendarahan post partum.
Lamanya persalinan pada primi dan multi adalah :
Primi Multi
Kala I 13
jam 7 jam
Kala II 1
jam ½ jam
Kala III ½
jam ¼ jam
KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN
I.
Pengkajian
data
A.
Data Subyektif
adalah data dari hasil wawancara dengan pasien dan keluarganya.
1.
Biodata
Ditanyakan nama, umur, digunakan untuk menggolongkan
termasuk kehamilan beresiko atau tidak, pendidikan, pekerjaan, dan alamat untuk
mengetahui latar belakang pendidikan dan pengetahuan ibu, sehingga dapat
merencanakan asuhan kebidanan yang sesuai dengan kondisi ibu.
2.
Alasan datang
Untuk mengetahui alasan ibu datang ke puskesmas yaitu ibu
merasa akan melahirkan.
3.
Keluhan utama
Untuk mengetahui keluhan ibu akibat pembukaan serviks,
ada kontraksi/keluar darah dari vagina atau tidak, ketuban pecah/tidak.
4.
Riwayat kesehatan
yang lalu
Untuk mengetahui ada/tidaknya penyakit menular, panyakit
kronis, penyakit keturunan dan juga apakah ibu pernah operasi
5.
Riwayat kesehatan
sekarang
Untuk mengetahui ada/tidaknya penyakit yang diderita ibu
saat ini.
6.
Riwayat kesehatan
keluarga
Untuk mengetahui ada/tidaknya penyakit apa yang diderita
keluarga, penyakit menular, kronis, dan penyakit menurun.
7.
Riwayat haid
Perlu dikaji tentang amenorhea, menarchea, siklus haid,
lamanya, banyaknya, keluhan saat haid, untuk mengetahui HPHT untuk mengetahui
perkiraan usia kehamilan dan taksiran persalinan.
8.
Riwayat perkawinan
Untuk mengetahui berapa kali menikah, berapa lamanya,
serta pertama kali menikah.
9.
Riwayat kehamilan,
persalinan dan nifas yang lalu dan KB
Dapat memberikan petunjuk perawatan kehamilan saat ini
dan persalinan nifas selanjutnya (berapa kali hamil, anak lahir hidup/mati,
persalinan tepat/tidak, dengan tndakan atau tidak BB/PB). Keadaan nifas yang
lalu (menyusui tidak) serta KB yang diikuti ibu setelah melahirkan.
10. Riwayat kehamilan sekarang dan rencana KB yang akan
datang.
Untuk mengetahui apa saja yang pernah ibu peroleh selama
ANC, keluhan saat hamil sekarang dan kapan merasakan gerakan anak, serta untuk
mengetahui rencana KB yang diikuti lalu setelah kelahiran anaknya.
11. Pola kebiasaan sehari-hari
Meliputi : pola nutrisi, eliminasi, istirahat aktifitas
dan olahraga, kebersihan diri, pola kebiasaan selama hamil yang mungkin
merugikan kesehatan.
12. Keadaan Psikososial, Spiritual dan Budaya
a.
Psikososial : Untuk
mengetahui penerimaan ibu dan keluarga terhadap kehamilan ini.
b.
Spiritual : Untuk
mengetahui agama yang dianut dan apakah ibu taat beribadah.
c.
Budaya : Untuk
mengetahui kebiasaan ibu dan keluarga bila sakit berobat ke tenaga kesehatan
atau tidak, pantang makan tertentu/tidak.
B.
Data Obyektif :
adalah data dari hasil pemeriksaan tenaga kesehatan
1.
Pemeriksaan
a.
Keadaan Umum
b.
Kesadaran
c.
Tanda-tanda vital : · Tekanan darah : 110/60-130/90
mmHg
·
Nadi : 80-100 x/menit
·
Suhu : 36-37,5 0C
·
Pernafasan : 16-24
x/menit
d.
Tinggi badan : >
145 cm
e.
BB sebelum hamil : kg
f.
BB selama hamil : kg
g.
Lila 23,5 : kg
h.
Tafsiran
persalinan: cm
2.
Pemeriksaan Fisik
a.
Inspeksi
·
Rambut : Bersih/tidak,
rontok/tidak, kulit kepala bersih/tidak, mudah dicabut atau tidak.
·
Muka : Pucat/tidak,
oedem/tidak, terdapat chloasma gravidarum/tidak.
·
Mata : Simetris
atau tidak, bersih/tidak, sklera kuning/tidak, conjungtiva pucat/tidak.
·
Telinga : Simetris/tidak,
bersih/tidak, fungsi pendengaran baik/tidak.
·
Leher : Ada
pembesaran kelenjar tyroid/tidak ada bendungan jugularis/tidak.
·
Dada : Retraksi
intercosta/tidak, payudara simetris/tidak, puting susu menonjol atau tidak,
hiperprgmentasi areola mammae/tidak, bersih/tidak, pembesaran areola mamae
normal/tidak.
·
Perut : Ada
bekas operasi/tidak, ada striae /tidak
·
Genetalia : bersih/tidak,
varises/tidak, odema/tidak, ada bekas jahitan/tidak
·
Ekstremi : Oedem/tidak,
Varieses/tidak.
b.
Palpasi
·
Leher : Adakah
pembesaran kelenjar tyroid, bendungan vena jugularis.
·
Payudara : Adakah
benjolan abnormal, colostrum keluar/belum.
·
Perut : Leopold I : TFU bagian yang ada di fundus
Leopold II : Punggung kanan/kiri, bagian kecil bayi
Leopold III : Bagaikan apa yang terletak paling bawah, sudah
masuk PAP/belum
Leopold IV : Seberapa masuknya kepala ke PAP
c.
Auskultasi
·
Dada : Ronchi
(+/-), reles (+/-), whezing (+/-)
·
Perut : Peristaltik
(+/-) DJJ terdengar di sebelah kanan/kiri, frekuensi DJJ 120-60 x/menit
d.
Perkusi
·
Reflek patella (+/+
atau -/-)
3.
Pemeriksaan
penunjang
a.
Laboratorium (HCG,
DL, UL, Gol darah)
Untuk mengetahui adanya penyakit yang menyertai misalnya
: kencing manis.
b.
USG, Rontgen
4.
Pemeriksaan dalam
(vagina tusal)
a.
Vulva/vagina : varises/tidak, oedema/tidak
b.
Pengeluaran
pervaginam : darah lendir sedikit/banyak
c.
Pembukaan : ......cm
d.
Ketuban : (+/-)
e.
Bagian terdahulu : Kepala/bokong
f.
Bagian terendah : UUK/bokong
II.
Interpretasi
Data Dasar
Diagnosa : G.......P.......UK......minggu, inpartu,
kala....fase...
DS : Ibu
mengatakan kencing mulai jam .... tanggal.... 2008, sudah/belum mengeluarkan
air ketuban.
DO : - Tanggal
pemeriksaan : ...... jam .......
-
BB/TB : .......kg/cm
-
LILA : ......cm
-
Taksiran persalinan : tgl
......
-
Keadaan Umum : baik,
lemah
-
Tanda-tanda vital : Tensi : 100/60-130/90
mmHg
Nadi : 80-100 x/menit
Suhu : 36-37,5 0C
RR : 16-24 x/menit
-
TFU jari bawah Px,
punggung kanan/kiri, letak kepala/ bokong/lintang, sudah masuk PAP/belum,
seberapa bagian.
-
DJJ didengar di
sebelah mana, frekuensi 120-160 x/menit
III.
Identifikasi
Masalah dan Diagnosa Potensial
Untuk mengetahui keadaan dan komplikasi yang terjadi pada
saat persalinan
IV.
Kolaborasi dan
Tindakan Segera
Untuk mengetahui kebutuhan segera dan tindakan apa yang
tepat dilakukan
V.
Intervensi
Pda langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh
ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan menejemen
terhadap diagnosa/masalah yang telah didefinisikan atau diantisipasi, pada
langkah ini informasi atau data dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi.
VI.
Implementasi
Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang
telah diuraikan pda langkah lima dilaksanakan secara rutn dan aman.
VII.
Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dan usaha
yang sudah, meliputi keutuhan akan bantuan apakah benar-benar terpenuhi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar