PENGARUH TINGKAT EKONOMI KELUARGA TERHADAP PEMILIHAN PERTOLONGAN SAAT PERSALINAN PADA IBU HAMIL DI DESA WATES KULON
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil
konsepsi yang dapat hidup dari dalam rahim melalui vagina ke dunia luar (Mansjoer Arif, 1999).
Dalam menghadapi persalinan seorang ibu
dapat mempercayakan dirinya pada bidan, dokter umum, dokter spesialis obstetri
dan ginekologi bahkan seorang dukun untuk pemeriksaan secara teratur melakukan
pengawasan hamil sampai pada persalinan (Ida Bagus gde, 1999). Sedangkan yang
diperbolehkan menolong persalinan adalah dokter umum, bidan, perawat yang telah
mengikuti pelatihan dan petugas obtetri yang mendapat ketranpilan dari orang
tuanya secara tradisional (Dukun beranak) serta ahli kebidanan dan kandungan.
Tetapi di negara maju masih banyak persalinan yang ditolong oleh dukun bersalin
baik yang terlatih maupun tidak. Hal tersebut bisa dipengaruhi oleh faktor
ekonomi, agama, sosial budaya kadang-kadang juga mempengaruhi pemilihan tenaga
penolong saat persalinan (Judi januadi Endjun, 2002). Sehingga Angka Kematian
Ibu (AKI) tinggi, menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 1994
angka kematian ibu 390 per 100.000 kelahiran.
Saat ini angka kematian ibu maternal dan
bayi seperti halnya negara berkembang khususnya di Indonesia jauh berada di
atas angka kematian ibu di negara-negara ASEAN. Sebagai gambaran kematian
maternal diperkirakan 500.000 per tahun. Di Indonesia kurang lebih 20.300
kejadian kematian maternal di Indonesia
kurang lebih 70 kali lebih tinggai dari negara maju seperti USA. Tiga faktor
penyebab utama tingginya angka kematian ibu di Indonesia yaitu perdarahan
setelah persalinan, ionfeksi, eklamsia (Departemen Kesehatan RI, 1996).
Penyebab kematian ibu terbesar (58,1%)
adalah perdarahan dan eklamsia. Kedua sebab itu sebenarnya bisa dicegah dengan
pemeriksaan kehamilan (Ante Natal Care : ANC) yang memadai. Tetapi karena
pemeriksaan tersebut memakai biaya, para ibu hamil merasa enggan untuk
mengeluarkan biaya untuk melakukan pemeriksaan ANC. Khususnya wanita yang
tinggal di desa, apalagi ibu dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah. Walaupun
proporsi wanita usia 1-49 tahun yang melakukan ANC minimal 1x telah mencapai
lebih dari 80%. Tetapi menurut SDKI 1997 masih sangat rendah, dimana sebesar
54% persalinan masih ditolong oleh dukun bayi (GOL dan UNICEF, 2000) (www.detik.com)
Tingkat ekonomi adalah salah satu faktor
yang berperan dalam kesehatan dimana dengan alasan tidak mempunyai biaya
(penghasilan rendah) masyarakat yang lebih memilih pengobatan tradisional
dengan biaya relatif murah. Bagi masyarakat yang mempunyai penghasilan tinggi
biaya kesehatan berapapun besarnya sering kali tidak menjadi persoalan, tetapi
tidak demikian halnya bagi masyarakat yang tidak mampu (http ://
www.balipost.co.id ). Status ekonomi masyarakat dipengaruhi oleh beberapa hal
diantara pekerjaan penghasilan dan pendidikan (H. Abu Ahmadi, 1997)
Dari survei dilakukan di desa wates kulon
dengan jumlah penduduk 4000 orang yang terdiri dari 600 kepala keluarga
didapatkan data 120 KK (20%) termasuk dalam tingkat ekonomi tinggi 210 KK (35%)
termasuk dalam tingkat ekonomi sedang, 270 KK (45%) termasuk dalam tingkat
ekonomi rendah
Begitu juga yang selama ini terjadi di
masyarakat Wates Kulon. Mereka cenderung
memilih pertolongan ke dukun saat persalinan daripada ketenaga kesehatan
yang disebabkan oleh rendahnya tingkat ekonomi masyarakat. Semua itu dapat
dilihat dari masyarakat yang tidak pernah memeriksakan diri ke Puskesmas saat
hamil.
Dan berdasarkan studi pendahuluan yang
telah dilakukan pada 10 orang ibu melahirkan di desa Wates Kulon didapatkan 6
orang melahirkan ke dukun karena biayanya lebih murah dan 4 orang melahirkan ke
bidan dengan alasan keselamatan lebih terjamin.
Berdasarkan fenomena diatas, peneliti
tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui lebih lanjut sejauh mana tingkat
ekonomi keluarga mempengaruhi pemilihan pertolongan saat persalinan di desa
Wates Kulon Kecamatan Ranuyoso Tahun 2005.
1.2
Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan
yakni, “Adakah pengaruh tingkat ekonomi keluarga ibu hamil terhadap pemilihan
pertolongan saat persalinan pada ibu hamil di desa Wates Kulon tahun 2005”.
1.3
Tujuan Penelitian
1.3.1
Tujuan Umum
Untuk mempelajari pengaruh tingkat ekonomi
keluarga ibu hamil terhadap pemilihan pertolongan saat persalinan.
1.3.2
Tujuan Khusus
1.3.2.1 Mengidentifikasi tingkat ekonomi keluarga
ibu hamil di desa Wates Kulon.
1.3.2.2 Mengidentifikasi pemilihan pertolongan
saat persalinan pada ibu hamil di desa Wates Kulon.
1.3.2.3 Mengidentifikasi pengaruh tingkat ekonomi
keluarga ibu hamil terhadap pemilihan pertolongan saat persalinan di desa Wates
Kulon.
1.4
Manfaat Peneliti
1.4.1
Bagi Peneliti
Sebagai masukan bagi peneliti untuk
menambah pengetahuan dan pengalaman tentang pengaruh tingkat ekonomi keluarga
terhadap pemilihan pertolongan saat persalinan.
1.4.2
Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat digunakan
sebagai data dasar untuk melaksanakan penelitian lebih lanjut yang berkaitan
dengan tingkat ekonomi dan pemilihan pertolongan saat persalinan.
1.4.3
Bagi Perawat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
masukan bagi perawat tentang pentingnya pelaksanaan asuhan keperawatan dalam
pencapaian standart pelayanan.
1.4.4
Bagi Institusi
Dapat digunakan
sebagai bahan rekomendasi atau bahan masukan tentang upaya-upaya yang digunakan untuk meningkatkan pelaksanaan
asuhan keperawatan dalam hal pelayanan kesehatan.
BAB 2
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA
KONSEP
Bab ini akan disajikan beberapa konsep
dasar yang mendasari penelitian yang meliputi : konsep ekonomi, konsep
keluarga, konsep pemilihan pertolongan persalinan, faktor yang mempengaruhi
pemilihan pertolongan saat persalinan, kemudian pada bab ini juga disajikan
kerangka konsep dan hipotesa.
2.1
Tinjauan Pustaka
2.1.1
Konsp Ekonomi
2.1.1.1
Pengertian Ekonomi
Ekonomi adalah :
1) Ilmu mengenai asas-asas produksi,
distribusi, dan pemakaian barang-barang serta kekayaan (seperti hal keuangan,
perindustrian dan perdagangan).
2) Pemanfaatan uang, tenaga, waktu yang
berharga.
3)
Urusan keuangan rumah tangga
(Kamus Besar Bahasa Indonesia,
2002)
2.1.1.2
Tingkat ekonomi keluarga
Tingkat ekonomi keluarga berdasarkan
tingkat pendapatannya dibedakan menjadi 3 (tiga) tingkatan, antara lain sebagai
berikut :
1)
Uper Class (Tingkat Atas)
Mereka
yang berada pada lapisan ini umumnya tingkat pendapatannya tinggi,
mereka juga memiliki benda-benda berharga seperti uang, tanah luas, mobil dan
sebagainya. Pekerjaan mereka berupa wiraswasta, manager, bankir, dan
sebagainya.
Berdasarkan hasil penetapan upah minimum
propinsi jawa timur tahun 2006 sebesar Rp 390.000 tiap bulannya sehingga
besarnya pendapatan lapisan ekonomi kelas atas 3x diatas upah minimum propinsi
yaitu lebih besar dari Rp 1.170.000 tiap
bulannya.
2)
Midle Clss (Menengah)
Keluarga pada lapisan ini tingkat pendapatannya cukup ntuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari. Tetapi pemilikan barang-barang berharga terbatas sebagai tabungan.
Pekerjaan berupa pedagang, pegawai negeri dan sebagainya.
Berdasarkan hasil penetapan upah minimum
propinsi jawa timur tahun 2006 sebesar Rp 390.000 tiap bulannya sehingga
besarnya pendapatan lapisan ekonomi kelas atas 2x diatas upah minimum propinsi
yaitu Rp 780.000 sampai Rp 1.170.000 tiap
bulannya.
3)
Lower Class (Tingkat Bawah
Keluarga pada
lapisan ini tingkat pendapatannya rendah dan tidak tetap karena pekerjaan
mereka juga tidak tetap. Biasanya mereka sebagai buruh, pedagang kecil dan
sebagainya (Departemen Kesehatan RI, 1996).
Berdasarkan hasil penetapan upah minimum
propinsi jawa timur tahun 2006 sebesar Rp 390.000 tiap bulannya sehingga
besarnya pendapatan lapisan ekonomi kelas atas 3x diatas upah minimum propinsi
yaitu < Rp 390.000 – Rp
780.000 tiap bulannya.(http : //www.nakertrans.go.id/pusdatinnaker/ upah/index
: upah.php)
2.1.2
Konsep Keluarga
2.1.2.1
Pengertian Keluarga
Menurut Salvision keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu
yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan
mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam
peranannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan (Nasrul
Effendi, 1998).
2.1.2.2
Fungsi Keluarga
Menurut William J. Goode, secara umum fungsi keluarga meliputi
pengaturan seksual, reproduksi, sosialisasi, pemeliharaan, penempatan anak
dalam masyarakat, pemuas kebutuhan perorangan dan kontrol sosial (M. Munandar
Soelaiman, 2001). Ada
beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga sebagai berikut :
1)
Fungsi Biologis
(1)
Untuk meneruskan keturunan
(2)
Memelihara dan membesarkan anak
(3)
Memenuhi kebutuhan gizi
keluarga
2)
Fungsi Psikologis
(1) Memberikan kasih sayang dan rasa aman
(2)
Memberikan perhatian diantara
anggota keluarga
(3)
Membina pendewasaan kepribadian
anggota keluarga
3)
Fungsi Sosialisasi
(1)
Membina sosialisasi pada anak
(2) Membentuk norma-norma tngkah laku sesuai
dengan tingkat perkembangan anak.
(3) Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.
4)
Fungsi Ekonomi
(1)
Mencari sumber-sumber
penghasilan untuk pemenuhan kebutuhan keluarga
(2)
Pengaturan penguasaan
penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga
(3)
Menabung untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan keluarga di masa yang akan datang, misalnya pendidikan
anak-anak, jaminan hari tua dan lainnya.
5)
Fungsi Pendidikan
(1) Menyekolahkan anak untuk memberikan
pengetahuan, keterampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan
minat yang dimilikinya.
(2) Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa
yang akan datang dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.
(Nasrul Effendi, 1998).
2.1.3
Konsep Pemilihan Pertolongan
Persalinan
Pemilihan adalah proses, cara, perbuatan memilih.
Pertolongan adalah perbuatan atau sesuatu
yang dipakai untuk menolong (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002).
Persalinan adalah serangkaian kejadian
yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan,
disusul dengan pengeluaran placenta dan selaput janin dari tubuh ibu (Obstetri Fisiologi Universitas Pajajaran
Bandung).
2.2 Faktor yang mempengaruhi ibu hamil dalam
memilih pertolongan saat persalinan
2.2.1
Faktor Internal
1)
Motivasi
2)
Keinginan..
3)
Pengetahuan (Aleikh
Mustikawati, 2001)
2.2.2
Faktor Eksternal
1)
Kebudayaan
Menurut Koetjaraningrat, kebudayaan adalah seluruh gagasan dan karya
manusia yang harus dibiasakan dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil
budi karyanya. Hal itu akan berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Perilaku
seseorang dalam kebudayaan terbentuk akan berbeda dengan orang yang hidup pada
kebudayaan lainnya (Depkes RI, 1990). Seorang ahli psikologi yang terkenal Burrhus Frederic Skiner sangat
menekankan pengaruh lingkungan (termasuk kebudayaan) dalam membentuk pribadi
seseorang.
Kepribadian katanya tidak lain daripada
pola perilaku yang konsisten yang menggambarkan sejarah reinfacement yang kita
alami (Hergenn, 1982). Kita memiliki pola sikap dan perilaku tertentu
dikarenakan kita mendapat reinfacement (penguatan, pengajaran) dari masyarakat
untuk sikap dan perilaku yang lain. Salah satu kebudayaan di Indonesia yang
masih ada adalah persalinan dan kelahiran dengan bantuan dukun bayi, kini masih
disukai masyarakat pedesaan. Hal ini sulit dihilangkan karena merupakan tradisi
yang sudah berjalan lama dan turun temurun. Sementara bidan desa meski sudah
profesional belum mampu menciptakan pamor seperti dukun bayi (www.suaramerdeka.com)
2)
Ekonomi
Ekonomi dapat diartikan sebagai usaha
untuk memproduksi dan distribusi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan hidup.
Lingkungan sosial ekonomi sangat berpengaruh terhadap tingkah laku seseorang.
Keadaan ekonomi keluarga yang relatif mencukupi akan mampu menyediakan berbagai
fasilitas yang diperlukan (Sosiologi dan Antropologi 1984). Bagi keluarga yang
tidak mampu lebih terjangkau bila melahirkan dengan bantuan dukun beranak (www.situskesepru.info)
3)
Transportasi
Dapat diartikan sebagai suatu alat yang
digunakan untuk mengantarkan dari suatu tempat ke tempat lain. Transportasi ada
3 yaitu : darat, laut udara..
Jenis transportasi menurut pemiliknya :
(1) Milik pribadi : yang digunakan sendiri / individu
(2) Milik umum :
yang digunakan untuk umum
Masalah ibu hamil yang hendak melahirkan
dan berada di daerah terpencil lebih pada soal pengadaan transportasi guna
mencapai rumah sakit / bidan terdekat (www.situskesepro.info)
2.2.3
Yang biasanya menolong
persalinan
Adalah petugas obstetri dimana petugas obstetri itu seindiri ada 2
yaitu :
a. Petugas obtetri yang mendapat pendididkan
formal seperti spesialis kebidanan dan kandungan, dokter umum bidan , perawat
yang telah mengikuti pelatihan
b. Petugas obstetri yang mendapat ketrampilan
dari orang tuanya secara tradisional seperti dukun beranak ( Dr. H. Djamhoer
Martaadisoebrata MSPH)
2.3
Kerangka Konseptual
|
|
Keterangan :
= Diteliti
= Tidak diteliti
2.4
Hipotesa
Ha : Ada hubungan antara tingkat ekonomi keluarga
dengan pemilihan pertolongan saat persalinan pada ibu hamil di Desa Wates Kulon
Ho : Tidak
ada hubungan antara tingkat ekonomi keluarga dengan pemilihan pertolongan saat
persalinan pada ibu hamil di Desa Wates Kulon
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1.
Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan suatu strategi untuk mencapai tujuan
penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntut
peneliti pada seluruh proses penelitian (Nursalam, 2003, 81).
Penelitian ini menggunakan desain
korelasional, untuk mencari, menjelaskan suatu hubungan, memperkirakan dan
menguji berdasarkan teori yang ada. Dan pola pendekatannya Cross Sectional
yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran / observasi data
variabel independent dan dependent hanya
satu kali, pada satu saat (Nursalam, 2003, 84-85).
3.2.
Identifikasi Variabel
Variabel adalah perilaku atau
karakteristik yang memberikan nilai beda terhadap sesuatu (benda, manusia dan
lain-lain).
(Soeparto,
Taat Putra dan Haryanto, 2000, 54)
3.2.1.
Variabel Independen (Bebas)
Variabel Independen adalah variabel yang nilainya menentukan
variabel l;ain (Nursalam, 2003, 102) dalam penelitian ini variabel
independentnya adalah tingkat ekonomi keluarga di desa Wates Kulon.
3.2.2.
Variabel Dependen (Terikat)
Variabel Dependen adalah variabel yang
nilainya ditentukan oleh variabel lain (Nursalam, 2003, 102). Dalam penelitian
ini variabel dependentnya adalah pemilihan pertolongan saat persalinan di desa
Wates Kulon.
3.3.
Definisi Operasional
Definisi operasional adalah mendefiniskan variabel
secara operasional dan berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan
peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu
obyek atau fenomena (Alimul H. 2003,
38).
No
|
Variabel
|
Definisi
|
Parameter
|
Alat ukur
|
Skala data
|
Skor
|
|
|
|
|
|
|
|
1.
|
Independent : Tingkat ekonomi keluarga
|
Gambaran keadaan keuangan
berdasarkan pekerjaan dan penghasilan.
|
1.
Berdasarkan Pekerjaan
·
Tingkat ekonomi atas manager,
wiraswasta
·
Tingkat ekonomi menengah
pedagang negeri
·
Tingkat ekonomi bawah buruh,
tani
2.
Berdasarkan penghasilan
·
Tingkat ekonomi atas > Rp
1.170.000
· Tingkat ekonomi menengah
Rp.780.000-Rp.1.170.000
· Tingkat ekonomi bawah <
Rp.390.000-Rp.780.000
|
Quesioner
|
Ordinal
|
Jumlah
soal 2
Jika
responden menjawab :
a. Skor
1
b. Skor
2
c. Skor
3
Total
skor 6
Berdasarkan
skor yang diperoleh responden dapat dikategorikan :
5 – 6 : Tingkat ekonomi atas
3 – 4 : Tingkat ekonomi menengah
2 :
Tingkat ekonomi bawah
|
2.
|
Dependent :
Pemilihan pertolongan saat
persalinan
|
Pertolongan yang dipilih
oleh ibu hamil saat persalinan
|
Memilih
pertolongan persalinan ke perawat, dukun, bidan dan dokter
|
Quesioner
|
Ordinal
|
Jumlah
soal 3
Jika
responden menjawab
a. Skor
1
b. Skor
2
c. Skor
3
Total
skor 9
Berdasarkan
skor yang diperoleh responden dapat dikategorikan
7– 9 : Memilih
pertolongan dengan baik
5– 6 : Pemilihan pertolongan cukup
3 – 4 : Pemilihan pertolongan kurang
|
3.4.
Populasi, Sampel dan
Sampling
3.4.1.
Populasi
Populasi adalah subyek yang memenuhi
kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2003 : 93). Populasi dalam penelitian
ini adalah ibu yang hamil di desa Wates Kulon sebanyak 40 orang.
3.4.2.
Sampel
Sampel adalah sebagian populasi terjangkau yang dapat digunakan
sebagai subyek penelitian dan dianggap mewakili seluruh populasi yang dipilih
melalui sampling (Nursalam, 2003 : 950).
Pada penelitian ini besar sample 36 orang,
penentuan jumlah sample ini berdasarkan tabel Isaac dan Michael serta memenuhi
kriteria inklusi :
1)
Ibu hamil dengan usia17-35
tahun di desa Wates Kulon.
2)
Bersedia menjadi responden
3)
Bersedia menandatangani surat persetujuan
penelitian
4)
Kooperatif, mau mengisi
kuisioner
3.4.3.
Sampling
Sampling adalah proses dalam menyeleksi
sample yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada dengan
menggunakan teknik sampling (Alimul H, 2003 : 35).
Teknik sampling yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sample random sampling yaitu pengambilan sample dengan
cara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota populasi (Alimul H,
2003 : 36).
3.5.
Pengumpulan Data dan
Analisa Data
3.5.1.
Instrumen Alat Ukur
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk
mengukur konsep peminatan (Dorothy Young dan Marce T, 1999 : 69). Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner atau angket yang
berisi beberapa pertanyaan dengan pilihan jawaban tertutup serta menggunakan
multiple choice.
3.5.2.
Tempat dan Waktu Penelitian
Peneliian ini dilaksanakan di desa Wates
Kulon pada bulan Mei 2005 sampai dengan Mei 2006.
3.6.
Teknik Analisa Data
Untuk mengetahui adakah hubungan antara tingkat ekonomi keluarga
dengna pemilihan pertolongan saat persalinan di desa Wates Kulon tahun 2005,
maka ditampilkan dengan tabel frekuensi distribusi, kemudian data dihitung
dengan menggunakan metode chi-square dengan rumus :
x2 =
Keterangan :
x2 : Digunakan untuk menguji signifikasi perbedaan
frekuensi yang diobservasi Fo dengan frekuensi yang diharapkan Fh
Fo : Frekuensi yang diperoleh berdasarkan data
Fh : Frekuensi yang diharapkan
Secara statistik
nilai korelasi yang diperoleh dengan penghitungan harus dibandingkan dengan
harga kritik dalam tabel korelasi nilai x. Bila harga x2 sama atau
melebihi harga kritik x2 maka H0 ditolak, H1
diterima. Apabila hasil x2 kurang dari kritik x2 naka
maka H0, H1 ditolak.
3.7.
Etika Penelitian
Dalam penelitian ini, penelitiai meminta
izin pada responden terlebih dahulu. Setelah mendapat persetujuan barulah
penelitian ditekankan pada etika yang
meliputi :
3.7.1.
Lembar Persetujuan Penelitian
(Informed Consent)
Lembar persetujuan diberikan kepada
responden dan peneliti menjelaskan maksud dan tujuan dari pendlitian yang
dilakukan. Jika responden menerima maka responden harus menandatangani lembar
persetujuan (informed consent). Tetapi bila responden tidak menyetujui, maka
penulis tidak boleh memaksa responden.
3.7.2.
Anonimity (Tanpa Nama)
Untuk menjaga kerahasiaan responden,
peneliti tidak akan mencantumkan nama responden, tetapi menggantinya dengan
kode.
3.7.3.
Confedentrality (Kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh responden dijamin oleh peneliti
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan disajikan
tentang data umum dan data khusus. Data umum meliputi lokasi penelitian dan
karateristik responden berdasarkan umur, tingkat pendidikan dan agama yang
dianut. Data khusus meliputi gambaran tingkat ekonomi keluarga dan pemilihan
pertolongan saat persalinan serta analisa data.
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1
Data Umum
4.1.1.1
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitiannya yaitu di Desa Wates Kulon Kecamatan
Ranuyoso Kabupaten Lumajang yang terdiri dari 6 dusun. Dengan jumlah responden 36 orang. Dimana responden
tersebar diseluruh dusun yaitu dusun jarimun 7 orang, Blok gudang 6 orang, Blok
gunung 5 orang, blok Blok gudang 6 orang, krajan 7 orang, kopangan 5 orang.
4.1.1.2
Data Karateristik Responden
1)
Karateristik responden
berdasarkan umur
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi responden di Desa Wates Kulon Kecamatan
Ranuyoso Kabupaten Lumajang berdasarkan umur.
Usia
|
Jumlah
|
Prosentase
|
17
– 22 tahun
|
21
orang
|
58,3
%
|
23
– 28 tahun
|
9
orang
|
25
%
|
29
- 35 tahun
|
6
orang
|
16,7
%
|
Total
|
36
orang
|
100
%
|
Sumber : Kuesioner Juni 2006
Berdasarkan tabel 4.1 diatas
menunjukkan bahwa dari 36 responden didapatkan kelompok trebesar dari responden
berusia 17 – 22 tahun sejumlah 21 orang (58,3 %).
2)
Karateristik responden
berdasarkan tingkat pendidikan
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi responden di Desa Wates
Kulon Kecamatan Ranuyoso Kabupaten Lumajang berdasarkan tingkat pendidikan.
Pendidikan
|
Jumlah
|
Prosentase
|
SD
/Sederajat
|
8
orang
|
22,22
%
|
SLTP
/ Sederajat
|
23
orang
|
63,9
%
|
SLTA
/ Sederajat
|
5
orang
|
13,9
|
Total
|
36
orang
|
100
%
|
Sumber : Kuesioner Juni 2006
Berdasarkan tabel 4.2 diatas
menunjukkan bahwa dari 36 responden kelompok terbesar dari responden berpendidikan
SLTP sejumlah 23 orang (63,9 %).
3)
Karateristik responden
berdasarkan agama
Tabel 4.3 Distribusi frekuensi responden di Desa Wates Kulon Kecamatan
Ranuyoso Kabupaten Lumajang berdasarkan agama yang dianut.
Agama
|
Jumlah
|
Prosentase
|
Islam
|
36
orang
|
100
%
|
Kristen
|
-
|
-
|
Hindu
|
-
|
-
|
Budha
|
-
|
-
|
Katolik
|
-
|
-
|
Total
|
36
orang
|
100
%
|
Sumber : Kuesioner Juni 2006
Berdasarkan tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa dari 36
responden semuanya beragama islam (100 %).
4) Karateristik responden berdasarkan
pekerjaan kepala keluarga
Tabel 4.4 Distribusi frekuensi responden di Desa Wates
Kulon Kecamatan Ranuyoso Kabupaten Lumajang berdasarkan pekerjaan kepala
keluarga.
Jenis
pekerjaan
|
Jumlah
|
Prosentase
|
Tani
|
14
|
38,9
%
|
Pedagang
|
16
|
44,4
%
|
Wiraswasta
|
3
|
16,66
%
|
Total
|
36
|
100
%
|
Sumber : Kuesioner Juni 2006
Berdasarkan tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa dari 36
responden didapatkan kelompok terbesar kepala keluarga responden mempunyai
pekerjaan pedangang sebanyak 16 orang (44,4 %)
4.1.2
Data Khusus
4.1.2.1
Tingkat ekonomi keluarga
Tabel 4.5 Distribusi frekuensi responden di Desa Wates Kulon Kecamatan
Ranuyoso Kabupaten Lumajang berdasarkan tingkat ekonomi keluarga.
Tingkat
ekonomi keluarga
|
Jumlah
|
Prosentase
|
Tingkat
ekonomi atas
|
6
|
16,7 %
|
Tingkat ekonomi menengah
|
15
|
41,7 %
|
Tingkat ekonomi bawah
|
15
|
41,7 %
|
Total
|
36
|
100 %
|
Sumber : Kuesioner Juni 2006
Berdasarkan data tabel 4.5 diatas
menunjukkan bahwa dari 36 responden didapatkan tingkat ekonomi bawah dan
menengah sama besar yaitu sebanyak 15 orang (14,7%).
4.1.2.2
Pemilihan pertolongan saat
persalinan
Tabel 4.6 Distribusi frekuensi di Desa Wates Kulon Kecamatan Ranuyoso
Kabupaten Lumajang berdasarkan pemilihan pertolongan saat persalinan
Pemilihan
pertolongan saat persalinan
|
Jumlah
|
Prosentase
|
Pemilihan
pertolongan baik
|
2
orang
|
5,6
%
|
Pemilihan
pertolongan cukup
|
22
orang
|
61,1
%
|
Pemilihan
pertolongan kurang
|
12
orang
|
33,3
%
|
Total
|
36
|
100
%
|
Sumber : Kuesioner Juni 2006
Berdasarkan tabel 4.6 diatas
menunjukkan bahwa dari 36 responden didapatkan mayoritas responden memilih
pertolongan saat persalinan cukup sebanyak 22 orang (61,1 %)
Tabel 4.7 Tabulasi silang tingkat ekonomi keluarga dan
pemilihan pertolongan saat persalinan di Desa Wates Kulon Kecamatan Ranuyoso
Kabupaten Lumajang
No.
|
Tingkat ekonomi keluarga
|
Pemilihan pertolongan saat persalinan
|
Total
|
Persen
|
|||||
Baik
|
%
|
Cukup
|
%
|
Kurang
|
%
|
||||
1.
|
Tingkat ekonomi atas
|
-
|
-
|
6
|
16,7%
|
-
|
-
|
6
|
16,9%
|
2.
|
Tingkat ekonomi menengah
|
2
|
5,6%
|
8
|
22,22%
|
5
|
13,88%
|
15
|
41,7%
|
3.
|
Tingkat ekonomi atas
|
-
|
-
|
8
|
22,22%
|
7
|
19,44%
|
15
|
41,7%
|
Total
|
2
|
5,6%
|
22
|
61,1%
|
12
|
33,3%
|
36
|
100%
|
Sumber
: Kuesioner April 2006
Distribusi crosstabulasi diatas didapatkan data yang
menunjukkan bahwa kelompok ibu hamil yang mempunyai tingkat ekonomi menengah
dan bawah yaitu 30 orang (83,4%) masing-masing 15 orang (41,47%) dan memilih
pertolongan persalinan dengan cukup
sebanyak 16 orang.
Berdasarkan uji statistic chi square dengan bantuan SPSS
for Windows didapatkan chi square yaitu 7,382 dengan probabilitas 0,117 ( ρ
> 0,05) artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara tingkat ekonomi
keluarga ibu hamil dengan pemilihan pertolongan saat persalinan.
4.2 Pembahasan
4.2.1
Tingkat ekonomi keluarga
Penelitian yang dilakukan di Desa Wates Kulon Kecamatan
Ranuyoso Kabupaten Lumajang menunjukkan bahwa dari 36 responden didapatkan
tingkat ekonomi menengah dan bawah sebanyak 30 orang (83,4%) masing-masing 15
orang (41,7%) sebagaimana ditunjukkan dalam tabel 4.5. Berdasarkan hasil
tersebut didapatkan bahwa tingkat
ekonomi keluarga di Desa Wates Kulon Kecamatan Ranuyoso Kabupaten Lumajang
berdasarkan pekerjaan dan penghasilan kepala keluarga berada dalam kategori
tingkat ekonomi bawah menengah.
Tinggi rendahnya tingkat
ekonomi seseorang tergantung beberapa faktor. Menurut H. Abu Ahmadi (1997) ada
dua faktor yang mempengaruhi tingkat ekonomi keluarga yaitu pekerjaan dan
penghasilan kepala keluarga.
Berdasarkan penelitian diatas
bahwa pekerjaan dan pengahasilan kepala keluarga sangat berperan dalam penetuan
tingkat ekonomi keluarga. Dimana pekerjaan menduduki peran utama setelah itu
penghasilan.
Menurut peneliti kondisi ini
wajar karena pekerjaan sangatlah mempengaruhi penghasilan seseorang dan dari
pekerjaan serta penghasilan tersebut dapat diketahui tinggi rendahnya suatu
tingkat ekonomi keluarga seseorang sebagaimana dijelaskan oleh H. Abu Ahmadi.
Menurut penelitian yang telah dilakukan di Desa Wates Kulon Kecamatan Ranuyoso
Kabupaten Lumajang didapatkan responden yang kepala keluarganya mempunyai
pekerjaan tani 14 orang (38,9%), pedangang 16 orang (44,4%), dan wiraswasta 6
orang (16,66%) sebagaimana pada tabel 4.4
4.2.2
Pemilihan pertolongan saat
persalinan
Pemilihan pertolongan saat
persalinan dapat dikategorikan dalam tiga kategori yaitu baik, cukup, kurang. Penelitian yang
telah dilakukan didesa wates kulon menunjukkan bahwa sebagian besar (61%)
pemilihan pertolongan saat persalinan termasuk dalam kategori cukup sebagaimana
telah ditunjukkan dalam tabel 4.6.
Jadi secara umum dapat
disimpulkan bahwa pemilihan pertolongan saat persalinan berada pada kategori
cukup.
Pemilihan pertolongan saat
persalinan adalah pemilihan pertolongan yang dipilih oleh ibu hamil saat
persalinan ( Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2003 ). Menurut Aleik M (2001) faktor
yang mempengaruhi ibu hamil dalam memilih pertolongan saat persalinan ada dua faktor
yaitu faktor internal ( Motivasi, keinginan, pengetahuan ) dan faktor exrternal
( kebudayaan, ekonomi dan transportasi).
Menurut peneliti faktor internal
dan eksternal tersebut sangat mempengaruhi pemilihan pertolongan saat
persalinan, dimana faktor internal itu berasal dari dalam diri seseorang yang
mempengaruhi secara langsung tingkah
laku seseorang misalnya saja pendidikan, sebagaimana ditunjukkan dalam tabel
4.2 dimana responden mayoritas berpendidikan SLTP sebanyak 23 orang (63,9%).
Sedangkan faktor eksternal itu berasal dari luar diri seseorang yang mana juga
mempengaruhi pemilihan pertolongan saat persalinan namun tidak secara langsung
misalnya saja agama responden sebagaimana ditunjukkan dalam tabel 4.3 yang
didapatkan semua responden beragama islam serta pekerjaan kepala keluarga pada
tabel 4.4 yang didapatkan frekuensi tertinggi mempunyai pekerjaan pedangang
sebanyak 16 orang (44,4%). Faktor internal dan ekstertnal disini sangat
berpengaruh pada pemilihan pertolongan saat persalinan sebagaimana dijelaskan
oleh.Aleik .M.
4.2.3
Pengaruh
tingkat ekonomi keluarga ibu hamil terhadap pemilihan pertolongan saat
persalinan
Berdasarkan hasil uji
statistic chi square test menunjukkan nilai pearson chi square sebesar 7,382
dengan probabilitas 0,117 (0,117 < 0,05) probabilitas > 0,05 dapat
disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara tingkat ekonomi
keluarga ibu hamil trehadap pemilihan pertolongan saat persalinan di Desa Wates
Kulon Kecamatan Ranuyoso Kabupaten Lumajang tahun 2005.
Tingkat ekonomi keluarga
merupakan gambaran keuangan berdasarkan pekerjaan dan penghasilan. Tingkat
ekonomi disini dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu tingkat ekonomi atas,
tingkat ekonomi menengah dan bawah. Selain itu dari variabel dependent berupa
pemilihan pertolongan saat persalinan dikatakan pada teori bahwasanya pemilihan
pertolongan saat persalinan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
Namun dalam hal ini ekonomi yang termasuk dalam faktor eksternal juga
berpengaruh terhadap usaha untuk meningkatkan kesejahteraan hidup dan bagi keluarga
yang tidak mampu lebih terjangkau bila melahirkan dengan bantuan dukun beranak
(www.situskesepro.info). Dari
penelitian yang dilakukan kebanyakan pemilihan pertolongan saat persalinan di di
Desa Wates Kulon Kecamatan Ranuyoso Kabupaten Lumajang berada dalam kategori
cukup, Dari sini peneliti mempunyai pendapat bahwa sebagian besar pemilihan
pertolongan saat persalinan dipercayakan kepada bidan (perawat karena
masyarakat percaya bahwa perawat / bidan mempunyai ketrampilan yang lebih
tentang kesehatan).
Dari penelitian yang dilakukan
didapatkan hasil bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara tingkat
ekonomi keluarga ibu hamil terhadap pemilihan pertolongan saat persalinan. Hal
ini disebabkan oleh karena banyaknya faktor lain yang mempengaruhi pemilihan
pertolongan saat persalinan antara lain : motivasi, keinginan, kebudayaan transpostasi,
pengetahuan. Pengetahuan disini termasuk didalamnya pendidikan. Dimana
seseorang yang mempunyai tingkat pendidikan tinggi akan berbeda sikap dan
tingkah lakunya dengan orang yang tingkat pendidikannya rendah
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan disajikan kesimpulan dari hasil analisa
data dan pembahasan serta saran bagi pihak yang berkepentingan.
5.1 Kesimpulan
Berdasarakan hasil penelitian yang telah dilakukan Desa
Wates Kulon Kecamatan Ranuyoso Kabupaten Lumajang dapat disimpulkan hal-hal
sebagai berikut :
1) Didapatkan tingkat ekonomi keluarga ibu
hamil dalam kategori tingkat ekonomi bawah dan menengah.
2) Didapatkan pemilihan pertolongan saat
persalinan dalam kategori cukup.
3) Didapatkan bahwa tidak ada pengaruh yang
signifikan antara tingkat ekonomi keluarga pada ibu hamil terhadap pemilihan
pertolongan.
5.2 Saran
5.2.1
Bagi institusi
Diharapkan para tenaga
kesehatan bisa memperhatikan, memberikan informasi dan meningkatkan kinerjanya
dalam memberikan penyuluhan pertolongan saat persalinan yang benar pada tenaga
kesehatan.
5.2.2
Bagi responden / ibu hamil
Diharapkan ibu hamil sadar
akan pentingnya pemeriksaan antenatal care dan pemilihan pertolongan saat
persalinan yang benar.
5.2.3
Bagi puskesmas
Diharapkan puskesmas bisa lebih
meningkatkan kinerjanya dalam memberikan penyuluhan tentang taa cara pemilihan
pertolongan saat persalinan.
5.2.4
Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan peneliti
selanjutnya dapat lebih mengembangkan penelitian tentang tingkat ekonomi dan
pemilihan pertolongan saat persalinan.
DAFTAR PUSTAKA
Almul, Azis.
(2003). Riset Keperawatan dan teknik
penulisan Ilmiah. Jakarta : EGC.
Arif, Nasrul. (2001). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius.
Departemen Kesehatan RI. (2001). Ilmu
Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Balai Pustaka.
Effendy.,
Nasrul. (2003). Dasar-dasar Keperawatan
Kesehatan Masyarakat. Jakarta EGC
Manuaba, Ida
Bagus gde. (2002). Memahami Kesehatan
reproduksi Wanita. Jakarta : Arcan.
Nursalam.
(2003). Konsep dan Penerapan Metodologi
Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Soekidjo Noto
Atmodjo. (2003). Pendidikan dan Perilaku
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar