BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Perawat
sebagai petugas kesehatan dituntut kemampuannya untuk ikut bertanggungjawab
dalam melaksanakan upaya peningkatan dan penggunaan air susu Ibu (ASI). Sejalan
dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan ibu dan
anak melalui program pemasyarakatan ASI, maka perawat juga dituntut memiliki
pengetahuan dan keterampilan dalam manajemen laktasi. Hal ini berarti perawat
harus mampu berperan sebagai pendukung dan inovator yang akan membentuk
perilaku masyarakat dalam mengembangkan kesehatan pada umumnya dan penggunaan ASI
pada khususnya.
Mengingat banyak terjadi perubahan
perilaku dalam masyarakat khususnya ibu – ibu yang cenderung menolak menyusui
bayinya sendiri terutama pada ibu – ibu yang bekerja dengan alasan air susunya
hanya sedikit atau tidak keluar sama sekali, keadaan ini memberikan dampak
negatif terhadap status kesehatan, gizi, serta tingkat kecerdasan anak. Oleh
karena itu untuk menanggulangi permasalahan diatas perlu dilakukan upaya
preventif dan promotif dalam meningkatkan penggunaan ASI dengan memberikan pendidikan
kesehatan tentang teknik menyusui yang baik dan benar agar bayi mendapatkan ASI
yang maksimal.
Ny.
I (P1 A0), 22 tahun mengatakan belum tahu cara menyusui yang benar. Ny S (P2
A1) 31 tahun mengatakan belum tahu cara menyusui yang benar. Ny N (P1 A0) 22
tahun mengatakan belum tahu cara menyusui yang benar.
B.
TUJUAN
I. Tujuan Instruksional Umum
Ibu dapat mendemontrasikan cara menyusui yang baik dan benar
II. Tujuan Instruksional Khusus
Ibu mengetahui tentang :
a.
Posisi ibu menyusui
b.
Bagaimana memasukkan putting
susu
c.
Bagaimana melepaskan hisapan
bayi
d.
Bagaimana menyendawakan bayi
e.
Tanda-tanda teknik menyusui
telah baik dan benar
C.
SASARAN
Ny I, Ny S dan Ny N
yang mempunyai putra yang dirawat diruang PBRT.
BAB II
DESKRIPSI KASUS
A.
KARAKTERISTIK SASARAN
Ibu yang mempunyai anak yang dirawat
di PBRT yang belum mampu menyusui secara benar.
B.
ANALISA KASUS
Berdasarkan observasi yang dilakukan
tanggal 10 Agustus 2005, didapatkan Ny I belum dapat menyusui anaknya yang
dirawat diruang PBRT secara baik dan benar sehingga anak rewel. Ketika dilakukan pengkajian, Ny I mengatakan
hanya mengetahui cara menyusui seperti yang dilakukan sekarang.
Ny N mengatakan belum tahu cara
menyusui yang benar karena putranya merupakan anak pertama.
C.
PRINSIP BELAJAR MENURUT TEORI
Untuk memahami suatu konsep kemudian
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga diharapkan akan terjadi
perubahan tingkah laku yang mengarah pada suatu keadaan yang lebih baik.
Penyuluhan ini dilakukan pada orang
dewasa, sehingga pembelajaran pada orang dewasa dapat dilakukan dengan metode
ceramah.
D.
KARAKTERISTIK MEDIA BELAJAR
Media belajar sebaiknya :
1. Sesuai dengan materi pendidikan kesehatan
yang diberikan
2.
Mudah dipahami oleh audience
atau sasaran
3. Sesuai dengan karakteristik sasaran
(tingkat pendidikan, budaya)
4.
Menarik
5. Menggunakan bahasa yang singkat, padat dan
jelas
BAB III
METODOLOGI PENDIDIKAN
KESEHATAN
A.
DESKRIPSI MEDIA BELAJAR
Media belajar
adalah alat yang digunakan dalam proses pelaksanaan pendidikan kesehatan, untuk
membantu memperjelas materi yang disampaikan. Pada pendidikan kesehatan ini,
perawat menggunakan leaflet dan alat peraga (boneka) sebagai media belajar,
dimana leaflet tersebut berisi tentang informasi yang sesuai dengan tujuan
pendidikan kesehatan yang akan dicapai. Informasi tersebut meliputi teknik
menyusui, posisi ibu menyusui, cara memasukkan putting, cara melepaskan, cara
menyendawakan, tanda cara menyusui yang benar.
B.
TUJUAN BELAJAR
ibu mampu mendemontrasikan cara
menyusui, memasukkan putting susu, cara melepaskan putting susu dan
menyendawakan yang benar, menjelaskan tanda munyusui yang benar.
C.
KETRAMPILAN YANG DIPERLUKAN
Keterampilan yang diperlukan dalam
pendidikan kesehatan adalah keterampilan dalam komunikasi terutama mendemontrasikan
cara menyusui, memasukkan, melepaskan dan menyendawakan bayi secara benar.
D.
JENIS MEDIA
Leaflet dan alat peraga
(boneka)
E.
ALAT YANG DIGUNAKAN
kursi.
F.
PROSES PENDIDIKAN KESEHATAN
NO
|
TAHAP
|
KEGIATAN
|
MEDIA
|
1.
|
Pembukaan
( 5 menit )
|
§
Perkenalan
§
Menjelaskan tujuan
§
Apersepsi dengan cara
menggali pengetahuan yang dimiliki ibu menyusui tentang teknik menyusui yang
baik dan benar
|
Leaflet
|
2.
|
Pelaksanaan
( 15 menit )
|
§
Menjelaskan
materi dan demonstrasi tentang teknik menyusui yang baik dan benar
è
ibu memperhatikan penjelasan tentang
teknik menyusui yang baik dan benar
è
ibu menanyakan tentang hal-hal yang belum jelas
|
Alat peraga
Leaflet
|
3.
|
Penutup
(10 menit)
|
|
|
G.
WAKTU PELAKSANAAN
Hari Kamis tanggal 11 Agustus 2005 pk 09.00 – 09.30 di
ruang PBRT.
H.
HAL-HAL YANG PERLU DIWASPADAI
Peserta
menolak/tidak bersedia diberikan pendidikan kesehatan. Selain itu mungkin
peserta mengalami kebosanan dalam pemberian pendidikan kesehatan. Hal lain yang
perlu diwaspadai adalah munculnya pertanyaan yang meluas.
I.
ANTISIPASI UNTUK MEMINIMALKAN
HAMBATAN
Perawat perlu membuat kontrak dengan
peserta serta menjelaskan maksud dan tujuan pemberian pendidikan kesehatan.
Dalam pemberian materi pendidikan kesehatan tidak memakan waktu terlalu lama,
memperhatikan kebutuhan sasaran serta karakteristik sasaran, perawat harus
menguasai materi dan teknik penyampaian yang bervariasi/menarik sehingga
peserta tidak bosan. Selain itu perawat harus dapat melakukan focusing jika
terjadi pertanyaan yang meluas.
J.
PENGORGANISASIAN
a.
Penyampai
materi : - Lina Yunarti
- Nurul Aktifah
b. Audien : Ny I, Ny S DAN Ny N.
K.
SISTEM EVALUASI
Dengan meminta
ibu untuk mendemontrasikan cara menyusui, cara melepaskan putting susu dan cara
menyendawakan bayi.
FORMAT EVALUASI
CARA MENYUSUI SECARA BAIK
DAN BENAR
Nama :
Kompetensi
|
Dilakukan
|
|
Ya
|
Tidak
|
|
Posisi ibu menyusui :
· Duduk dengan nyaman.
· Menggunakan bantal untuk mengganjal
bayi.
Cara memasukkan puting
susu :
· Meletakkan kepala bayi pada siku bagian
lengan.
· Menghadapkan badan bayi ke badan ibu.
· Meletakkan tangan kiri bayi di seputar
pinggang ibu.
· Tangan kanan memegang Pantat/paha kanan
bayi.
· Menyangga payudara bawah dengan
menggunakan keempat jari tangan kiri.
· Meletakkan ibu jari pada payudara atas
ibu.
· Menyentuhkan puting susu ke mulut bayi.
· Menunggu sampai bayi membuka mulut.
· Memasukkan putting susu sampai ke daerah yang berwarna hitam.
Cara melepas hisapan
bayi :
Cara 1 :
Memasukkan
jari kelingking ke sudut mulut bayi.
Cara 2 :
Menutup lubang
hidung bayi.
Cara 3 :
Menekan dagu bayi ke bawah.
Cara menyendawakan
bayi :
Cara 1 :
· Menyandarkan bayi dipundak
· Menepuk punggung bayi dengan pelan.
Cara 2 :
· Bayi ditelungkukan dipangkuan ibu.
· Menggosok punggung bayi
|
|
|
TEKNIK MENYUSUI
YANG
BAIK
DAN BENAR
Teknik menyusui
Teknik
menyusui perlu diperhatikan, karena sangat menentukan keberhasilan dalam
mempertahahankan menyusui dan memperbanyak produksi ASI
Posisi
ibu menyusui
§ Duduklah dengan posisi
enak dan santai kalau perlu pakailah kursi yang ada sandaran punggung dan
lengan
§ Gunakan bantal untuk
mengganjal bayi, agar jarak bayi tidak terlalu jauh dari payudara
Memasukkan putting susu
§ Bila menyusukan mulai dengan payudara kanan, letakkanlah kepala bayi
pada siku bagian dalam lengan kanan, badan bayi mengahadap ke badan ibu
§ Lengan kiri bayi di letakkan di seputar pinggang ibu, tangan kanan
ibu memegang pantat / paha kanan bayi
§ Sanggahlah payudara kanan ibu dengan keempat jari tangan kiri
dibawahnya, dan ibu jari diatasnya, tetapi tidak diatas bagian yang berwarna
hitam ( aerola mamae )
§ Sentuhlah mulut bayi dengan putting susu
§ Tunggu sampai bayi membuka mulut lebar-lebar
§ Masukkan putting susu secepatnya kedalam mulut sampai daerah
berwarna hitam
Melepaskan hisapan bayi
Setelah selesai menyusukan bayi selama 10 menit, lepaskanlah isapan
bayi dengan cara :
§ Masukkan jari kelingking ibu yang bersih ke sudut mulut bayi atau
§ Dengan menekan dagu bayi kebawah
§ Dengan menutup lubang hidung bayi
§ Jangan menarik putting susu untuk melepaskannya
Menyendawakan bayi
Setelah hisapan bayi dilepaskan . sendawakan bayi sebelum menyusukan
dengan payudara yang lain, dengan cara :
§ Sandarkan bayi dipundak ibu tepuklah punggungnya dengan pelan sampai
keluar sendawa
§ Bayi ditelungkupkan dipangkuan ibu, sambil digosok punggungnya.
Tanda-tanda menyusui yang benar
§ Bayi cukup tenang
§ Mulut bayi terbuka lebar
§ Bayi menempel betul pada ibu
§ Mulut dan dagu bayi menempel betul pada
payudara ibu
§ Seluruh areola tertutup mulut bayi
§ Bayi nampak pelan-pelan menghisap dengan
kuat
§ Putting susu ibu tidak terasa nyeri
§ Kuping dengan lengan bayi berada pada satu garis
§ Posisi ibu menyusui duduk, berbaring, berdiri dan digendong
Hal-hal yang perlu diingat
§
Susukanlah bayi dengan kedua
payudara secara bergantian
§
Sebelum menyusui minumlah 1
gelas air putih / teh
§
Selama menyusui berikanlah
perhatian yang penuh pada bayi
Pustaka
1.
P. Hadi, dkk, pelatihan
paramedis tingkat nasional dalam peningkatan pemanfaatan ASI dan rawat gabung
di rumah sakit, jakarta,
perinasia, 1988.
2.
S. Ruli, dkk, Bunga rampe menyusui dan rawat gabung, jakarta, perinasia, 1992.
3. S. Ruli, dkk, Melindungi meningkatan dan
mendukung menyusui, jakarta, perinasia, 1994.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar