I.
IDENTIFIASI
MASALAH
Pre
menoupouse merupakan hal yang akan dilaui oleh seorang wanita sampai menuju
masa menoupouse. Dalam masa ini diharapkan wanita dapat mengenal dan mendetaksi
dini terhadap perubahan pada dirinya sendiri sehingga dalam mnjalani masa ini
sesuai dengan mestinya sehingga masa tua dapat dilalui dengan sehat dan bugar.
Mengingat usia ibu yang sudah 44 tahun mungkin saja ibu
sudah memasuki usia menjelang menopouse atau disebut dengan pre menopouse.
Periode ini dapat berlangsung hingga 3 sampai 4 tahun sebelum menopouse
terjadi. Perlu ibu ketahui bahwa menopouse itu artinya menstruasi yang
terakhir.Di masa ini biasanya kaum perempuan mengalami gangguan-gangguan karena
penurunan hormone kelamin dan usia
Pengetahuan keluarga Ibu W yang kurag akan pentingnya sehat dan
bugar pada masa pre menoupouse berpengaruh terhadap kesehatan Ibu W sehingga
diperlukan penyuluhan tentang gejala dan cara mengatasi masalah di usia pre
menoupouse.
II.
PENGANTAR
Bidang
Studi : Kebidanan komunitas
Topik : Pre Menoupose
Sub
Topik : Sehat dan Bugar
di usia pre menoupose
Sasaran : Ibu W
Hari/Tanggal : 27 Juni 2008
Jam : 14.30-15.00
Waktu : 30 menit
Tempat :Rumah Ibu W
III.
TUJUAN
INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan
selama 30 menit, diharapkan ibu-ibu dapat mengerti tentang tanda gejala dan
pencegahannya di usia pre menoupouse.
IV.
TUJUAN
INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah
mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan warga akan dapat
menjelaskan tentang :
1. Pengertian
pre menoupouse
2. Penyebab
pre menoupouse
3. Permasalahan
akibat pre menoupose
4. Upaya pencegahan dan pengobatan pre menopause
V.
MATERI
Terlampir
VI.
MEDIA
1. Materi
SAP
2. Leaflet
VII.
METODE
1.
Penyuluhan
2.
Tanya jawab
VIII.
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
NO
|
WAKTU
|
KEGIATAN
PENYULUHAN
|
KEGIATAN
PESERTA
|
1.
|
3
menit
|
Pembukaan
:
1. Memberi
salam
2. Menjelaskan
tujuan penyuluhan
3. Menyebukan
materi/pokok bahasan yang akan disampaikan
|
Menjawab salam
mendengarkan dan memperhatikan
|
2.
|
15
menit
|
Pelaksanaan
:
Menjelaskan
materi penyuluhan Secara berurutan dan teratur.
Materi
:
1.
Pengertian pre
menoupouse
2.
Penyebab pre menoupouse
3.
Permasalahan akibat
pre menoupose
4.
Upaya pencegahan dan pengobatan
pre menopause
|
Menyimak dan
memperhatikan
|
3.
|
5
menit
|
Evaluasi
ü Menyimpulkan
inti penyuluhan
ü Menyampaikan
secara singkat materi penyuluhan
ü Memberikan kesempatan kepada responden untuk
bertanya
ü Memberi
kesempatan kepada responden untuk menjawabpertanyaan yang dilontarkan
|
Menyimak
dan mendengarkan
|
4.
|
5
menit
|
Penutup
ü Menyimpulkan
materi yang telah disampaikan
ü Menyampaikan
terima kasih atas perhatian dan waktu yang telah diberikan kepada peserta
ü Mengucapkan
salam
|
Menjawab
salam
|
IX.
PENGESAHAN
Yogyakarta, 27
Juni 2008
Sasaran Pemberi
Materi Penyuluhan
(Ibu
W) (Rena
Yunita)
Mengetahui
Pembimbing
PKL
( Drs. Sugiyanto, M.Kes )
X.
EVALUASI
Metode
Evaluasi : Diskusi dan ceramah
Jenis
Pertanyaan : Lisan
Jumlah
soal : 2 soal
XI.
LAMPIRAN
MATERI
A. Pengertian
pre menoupouse
Sebelum
menopouse terjadi (pre menopouse) biasanya didahului oleh berbagai gejala
seperti haid tidak teratur,gangguan vasomotor seperti sulit tidur, mudah
tersinggung, sakit kepala, berdebar dan lain-lain. Keadaan ini akan semakin
dirasakan pada saat menopouse telah terjadi hingga beberapa tahun setelah
menopause (post menopouse).
B. Penyebab
pre menoupouse
Pre menopause terjadi bila wanita mengalaminya
kurang dari usia 47 tahun atau bahkan kurang dari 40 tahun. Petras (1999)
menyebutkan beberapa penyebab biologis dari pre menopause antara lain:
1. kemoterapi (perawatan kanker)
2. operasi ovarium (hysterectomy)
3. konsumsi tamoxifen (bagian dari pengobatan kanker
payudara)
4. ketidakteraturan kromosom
5. Penyebab lainnya adalah gaya hidup seperti konsumsi
alkohol, rokok, faktor stres dan faktor
C. Permasalahan
akibat pre menoupose
1. Masalah Fisik
Secara fisik
biologis, keluhan yang sering diutarakan wanita menopause adalah :
a. semburan panas,
b. sakit kepala,
c. cepat lelah,
d. rematik,
e. sakit pinggang,
f. sesak napas,
g. susah tidur dan
h. osteoporosis.
Keluhan lainnya (Tina NK, 1999) adalah :
a. berkurangnya cairan vagina sehingga timbul iritasi
dan rasa nyeri saat berhubungan intim.
b. Dengan bertambahnya usia, tubuh membutuhkan lebih
sedikit lemak dari sebelumnya.
Hal ini karena kemampuan tubuh untuk mengolah lemak
berkurang dan memerlukan waktu lebih lama untuk masuk dalam darah. Akibatnya,
wanita menopause berisiko kelebihan berat badan yang bisa berujung pada
penyakit jantung koroner dan penyempitan pembuluh darah. Namun, diet bebas
lemak bukan langkah yang tepat karena tubuh masih memerlukan lemak jenis tertentu
untuk membangun sel-sel baru, mengembangbiakkan bakteri positif di pencernaan
dan bahan pembentuk estrogen secara alami. Resiko penyakit lainnya adalah
kanker dengan berbagai jenis yaitu :
a. endometrial,
b. cervix,
c. uterine dan
d. payudara.
Faktor yang memicu kanker endometrial yaitu:
tekanan darah tinggi, kegemukan, diabetes dan nullparity atau tidak pernah
melahirkan (Reitz 1979, 217).
Satu hal yang penting adalah sejarah pemakaian alat
KB oleh wanita menopause. Beberapa wanita menghubungkan cepatnya mengalami
menopause dan resiko perdarahan yang panjang dengan pemakaian IUD. Sebagian
wanita yang menggunakan alat KB suntik dan pil mengalami masa haid yang tidak
teratur. Akibatnya mereka ragu-ragu untuk menggunakan kontrasepsi dan mereka
menghadapi resiko kehamilan tidak diinginkan.
2. MasalahPsikis
Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa tekanan psikis yang timbul dari nilai sosial mengenai wanita menopause memberikan kontribusi terhadap gejala fisik selama periode pre dan pasca menopause. Gejala fisik yang dirasakan dapat memicu munculnya masalah psikis. Perasaan yang biasa muncul pada fase ini antara lain:
Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa tekanan psikis yang timbul dari nilai sosial mengenai wanita menopause memberikan kontribusi terhadap gejala fisik selama periode pre dan pasca menopause. Gejala fisik yang dirasakan dapat memicu munculnya masalah psikis. Perasaan yang biasa muncul pada fase ini antara lain:
a. rapuh,
b. sedih
c. tertekan
d. depresi
e. tidak konsentrasi bekerja dan
f. mudah
tersinggung.
Namun, dalam
masyarakat Bugis fase menopause dinilai sebagai sesuatu yang positif karena
wanita menopause merasa tubuhnya lebih bersih dan dapat menjalankan ibadah
dengan penuh.
D. Upaya pencegahan dan pengobatan pre menoupouse
Petras (1999) dalam bukunya menyatakan bahwa Hormon
Replacement Therapy (HRT) dalam jangka pendek memberi lebih banyak manfaat bagi
mereka yang mengalami menopause prematur. Pengobatan HRT tersedia dalam
berbagai bentuk, beberapa yang sudah ada yaitu secara oral (pil, kapsul,
tablet), koyo dan cream. Namun, Petras mengingatkan bahwa pemakaian HRT harus
didasarkan atas konsultasi dokter dan memperhatikan sejarah kesehatan pasien.
Ada beberapa orang yang tidak boleh melakukan HRT antara lain:
a. yang memiliki penyakit diabetes,
b. lupus,
c. tekanan darah tinggi,
d. penyakit hati,
e. kanker
payudara dan
f. endometriosis.
Studi paling
mutakhir dari JAMA (Journal of the American Medical Association) dan WHI (Women
Health Initiatives) menjelaskan bahwa HRT meningkatkan risiko inkontensia,
stroke, kanker payudara, penyakit hati dan dementia. Keuntungan dari HRT yaitu
mengurangi kemungkinan kanker colon dan patah tulang (Napoli, 2005).Pencegahan
yang dianggap ampuh justru berasal dari nasehat turun temurun dan sangat murah
dan mudah untuk dilakukan. Beberapa di antaranya:
a. Selalu berdiri, duduk dan berjalan dengan tegak.
b. Mengurangi pemakaian garam untuk menghindari
penumpukan air oleh jaringan.
c. Berolahraga, mulai dari berjalan jauh atau senam
jantung.
Mengkonsumsi beberapa jenis vitamin (A, B, C, E complex, D, Bioflavonoid) dan kalsium atau jenis makanan yang mengandung keduanya.
Mengkonsumsi beberapa jenis vitamin (A, B, C, E complex, D, Bioflavonoid) dan kalsium atau jenis makanan yang mengandung keduanya.
d. Jangan merokok, minum alkohol dan minum banyak air
putih.
Memeriksakan kesehatan secara berkala (Petras, 1999).
Memeriksakan kesehatan secara berkala (Petras, 1999).
e. Rasa tidak nyaman atau nyeri pada saat berhubungan
intim karena kurangnya cairan vagina bisa diatasi dengan pemberian jelly atau
lubricant yang banyak dijual di apotek.
Hal lain yang perlu dipahami adalah pemahaman
mengenai sistem metabolisme tubuh manusia. Reitz (1979) menerangkan bahwa
dengan berhentinya menstruasi tidak berarti produksi estrogen juga berhenti.
Tubuh manusia adalah satu kesatuan, bila yang satu tidak dapat melakukan
fungsinya ada kemungkinan organ lain mengambil alih tugas itu, walau dengan
jumlah yang berbeda.
E.
PelayananKesehatanbagiWanitaMenopause
Hal ini dilakukan sebagai cara termudah dan teraman
yang dapat mereka usahakan Dalam menghadapi menopause, wanita perlu
memeriksakan tubuhnya. Untuk memeriksa penyakit arteriosklerosis dan
osteoporosis datanglah ke dokter penyakit dalam. Sementara untuk
mengidentifikasi kelainan pada alat reproduksi dan payudara bisa datang ke
dokter kandungan. Seorang psikolog juga dapat membantu mempersiapkan mental
dalam menghadapi perubahan kondisi tubuh. Tetapi memang tidak semua wanita
menopause mau mengkonsultasikan gangguan yang dialami kepada dokter kandungan
atau penyakit dalam. Alasannya bisa karena rasa malu, tidak menganggap penting
masalah kesehatan, diremehkan oleh dokter dan tidak mempunyai biaya.
Samil (1988) mengatakan bahwa dalam masa menopause
hendaknya wanita memeriksakan dirinya secara berkala paling sedikit 6 bulan sekali.
Sementara Reitz menekankan bahwa lebih dari 90% kanker ditemukan oleh wanita
sendiri daripada oleh dokter. Dapat disimpulkan bahwa deteksi kelainan secara
dini menentukan kualitas kesehatan dan pengobatan efektif bagi wanita
menopause. Wanita menopause di Indonesia biasa menggunakan ramuan tradisional
dan obat yang dijual bebas (obat warung) sebagai bagian dari pemeliharaan
kesehatan mereka. Tindakan bagi tubuh mereka sendiri.
XII.
DAFTAR
PUSTAKA
Wiknjosastro,
Hanifa. 1997. Ilmu Kandungan.Jakarta
: YBP-SP.
Bagian
Obstetri dan Ginekologi. 1981. Ginekologi.
Bandung : Elstar Offset.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar