BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Beberapa tahun belakangan ini, dunia digemparkan oleh penemuan spesies penyakit baru yang dinamakan virus zika. Tentunya, nama spesies virus ini masih asing ditelinga. Hal ini dikarenakan spesies ini mulai menyebar dengan cukup besar baru-baru ini. Meskipun demikian, menurut sejarahnya, Pertama kali ditemukan tahun 1947 dari monyet di Hutan Zika Uganda, kemungkinan Nama Virus Zika sendiri diambil dari nama hutan tempat dimana virus ini berhasil diisolasi. Lantas, virus tersebut menginfeksi manusia pada tahun 1950 didaerah Afrika dan Asia yang merpakan kawasan khatulistiwa. Kemudian pada tahun 2014 virus Zika mulai menyebar ke beberapa negara Afrika, Asia khususnya Asia tenggara, Mikronesia, Amerika Latin, Karibia melaporkan penemuan virus Zika ini hingga mencapai tingkat pandemi (penyebaran yang meluas) pada tahun 2015 di negara Brasil. Virus ini memiliki kesamaan dengan virus dengue, berasal dari kelompok arbovirus. (Putri, N, 2016)
Virus zika dapat dikatakan cukup berbahaya. Meskipun belum ada kasus yang menunjukan bahwa virus ini dapat berujung kepada kematian, tatapi banyak kasus serius yang dialami oleh orang yang terinfeksi virus. Adapun yang paling parah dan menakutkan adalah kasus yang menimpa ibu hamil. Sebab, ibu hamil dapat melahirkna anak dengan cacat bawaan lahir. (Putri, N, 2016)
Terbukti, di tempat penyebaran terbesar virus zika, yakni Brazil, sejak pertengahan tahun 2105 lalu, telah tercatat 500.000 anak lahir dengan cacat bawaan yang diduga kuat disebabkan oleh virus ini. Kemenkes mengakui, virus zika telah ditemukan di Indonesia pada 2015, yakni pada seorang pasien di Jambi. Penderitanya sempat tak terdeteksi terkena virus zika, karena dia dianggap kena DBD. Gejala penyakit akibat virus zika memang sangat mirip dengan gejala terserang DBD. (Putri, N, 2016)
Tidak hanya berbahaya bagi ibu hamil, virus ini juga berbahaya bagi orang dewasa lainnya dan anak-anak. Ada banyak penyakit yang dapat diderita oleh orang yang terinfeksi virus ini. Salah satunya adalah penyakit zika. Oleh karena itu pada makalah ini kami akan membahas tentang penyakit zika dan bagaimana penanganan dan pencegahannya serta asuhan keperawatan dari penyakit Zika.
B. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui lebih lanjut penyakit Zika mencakup pengertian, etiologi, tanda dan gejala, cara penularan, pencegahan, komplikasi, pemeriksaan penunjang, standar penanganan/pengobatan, serta Asuhan Keperawatannya.
C. Manfaat Penulisan
Makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran untuk memahami lebih lanjut diagnosis, pencegahan, penatalaksanaan medis dan Asuhan Keperawatan penyakit Zika.
D. Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan metode kepustakaan di mana penyusun mempelajari buku-buku yang dapat dijadikan referensi serta menggunakan internet untuk lebih memperlengkap data-data atau bahan-bahan yang sudah ada.
BAB II
KONSEP MEDIS
A. Pengertian
Penyakit Zika adalah penyakit dengan vector pembawa nyamuk yang disebabkan oleh virus Zika. Virus Zika merupakan Flavivirus kelompok Arbovirus bagian dari virus RNA. Pertama kali ditemukan tahun 1947 dari monyet di Hutan Zika Uganda, Nama Virus Zika sendiri diambil dari nama hutan tempat dimana virus ini berhasil diisolasi. Lantas, virus tersebut menginfeksi manusia pada tahun 1950 didaerah Afrika dan Asia yang merpakan kawasan khatulistiwa. Kemudian pada tahun 2014 virus Zika mulai menyebar ke beberapa negara Afrika, Asia khususnya Asia tenggara, Mikronesia, Amerika Latin, Karibia melaporkan penemuan virus Zika ini hingga mencapai tingkat pandemi (penyebaran yang meluas) pada tahun 2015 di negara Brasil. Virus ini memiliki kesamaan dengan virus dengue, berasal dari kelompok arbovirus. (Putri, N, 2016)
B. Etiologi
Penyebab dari zika adalah viruz zika yang merupakan salah satu virus dari jenis Flavivirus. Virus ini memiliki kesamaan dengan virus dengue, berasal dari kelompok arbovirus. (Putri, N, 2016)
C. Cara penularan
(Rabe, I. et.al. 2016)
Virus Zika terutama ditularkan pada manusia melalui gigitan nyamuk. Nyamuk yang menjadi vektor penyakit Zika adalah nyamuk Aedes yang terinfeksi viru
s zika, dapat dalam jenis Aedes aegypti untuk daerah tropis, Aedes africanus di Afrika, dan juga Aedes albopictus pada beberapa daerah lain. Nyamuk Aedes merupakan jenis nyamuk yang aktif di siang hari, dan daoat hidup di dalam maupun luar ruangan. Virus zika juga bisa ditularkan oleh ibu hamil kepada janinnya selama masa kehamilan.
s zika, dapat dalam jenis Aedes aegypti untuk daerah tropis, Aedes africanus di Afrika, dan juga Aedes albopictus pada beberapa daerah lain. Nyamuk Aedes merupakan jenis nyamuk yang aktif di siang hari, dan daoat hidup di dalam maupun luar ruangan. Virus zika juga bisa ditularkan oleh ibu hamil kepada janinnya selama masa kehamilan.
Virus Zika berpotensi dapat ditularkan melalui transfusi darah. Virus Zika juga telah ditemukan dalam air mani manusia dan penularan melalui kontak seksual, Organ atau tissue transplantation, Breast milk dan Maternal-fetal.
D. Tanda dan Gejala Klinis
(Rabe, I. et.al. 2016)
Masa inkubasi (dari pertama terjangkit hingga munculnya tanda-tanda penyakit) dari virus zika masih belum diketahui pasti namun dugaan sementara masa inkubasinya adalah beberapa hari (kurang dari satu minggu) yaitu gejala biasanya mulai nampak 2-7 hari setelah gigitan nyamuk yang terinfeksi. Infeksi virus Zika cenderung tidak memiliki gejala. Gejala infeksi virus Zika yang paling umum adalah demam dan ruam pada kulit, biasanya disertai dengan peradangan selaput mata, sakit pada otot atau sendi dan rasa tidak enak badan umumnya. Gejala pada infeksi ini biasanya ringan dan berlangsung selama beberapa hari.
Permasalahan besar saat ini adalah kemungkinan keterkaitan dengan hasil kehamilan merugikan (mikrosefali) dan komplikasi saraf otak dan penyakit autoimun seperti Sindrom Guillain-Barré.
Gejala dari Zika sebagai berikut :
· Gejala yang paling umum dari Zika adalah demam, ruam, nyeri sendi, atau konjungtivitis (mata merah). Gejala umum lainnya termasuk sakit otot dan sakit kepala. Masa inkubasi (waktu dari saat tertular sampai tanda-tanda gejala penyakit muncul) untuk penyakit virus Zika tidak diketahui, tetapi kemungkinan beberapa hari sampai seminggu.
· Penyakit ini biasanya ringan dengan gejala yang berlangsung selama beberapa hari sampai satu minggu.
· Virus Zika biasanya berada di dalam darah orang yang terinfeksi selama beberapa hari tetapi ditemukan juga kasus dimana virus tersebut berada di dalam darah orang yang terinfeksi lebih lama pada beberapa orang.
· Rawat inap yang diakibatkan oleh virus ini jarang terjadi.
· Kematian jarang terjadi.
(Putri, N, 2016)
E. Pemeriksaan
· Virus zika dapat didiagnosis menggunakan pemeriksaan Reverse transcriptase-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) dan isolasi virus dari sampel darah penderita. Diagnosis viruz zika bisa sulit dilakukan karena virus ini dapat bereaksi silang terhadap flavivirus lainnya seperti demam berdarah.
· Pemeriksaaan Darah : Leukosit (Penurunan kadar sel darah putih seperti) dan tes molekular dan serologis (Zika IgM dan flaviviruses IgG). Tidak menunjukkan penurunan trombosit.
· Gejala Zika adalah mirip dengan demam berdarah dan chikungunya, penyakit menyebar melalui nyamuk yang sama yang menularkan Zika.
· Temui dokter Anda jika Anda merasakan gejala yang dijelaskan di atas dan telah mengunjungi daerah di mana Zika ditemukan.
· Jika Anda baru saja melakukan perjalanan, beritahu dokter Anda kapan dan ke mana Anda bepergian.
· Dokter Anda mungkin meminta tes darah untuk mencari Zika atau virus serupa lainnya seperti demam berdarah dan chikungunya.
F. Komplikasi
Pada beberapa kasus suspek Zika dilaporkan juga mengalami sindrom Guillane Bare. Namun hubungan ilmiahnya masih dalam tahap penelitian. Bahaya virus zika jika menginfeksi ibu hamil yaitu dapat menyebabkan mikrosefalus pada bayi, mengakibatkan cacat bawaan pada anak seperti mata juling, pada orang umum dapat menyebabkan gangguan saraf langka yang disebut sindrom paralisis atau Guillain-Barre Syndrome (GBS). GBS merupakan peradangan neutris demielinasi progresif dan akut yang mengenai sistem saraf perifer ( Egram, B, 1998 dalam Putri, N, 2016)
G. Pengobatan
Sampai saat ini, infeksi virus zika belum ada obatnya. Para ahli masih berupaya menemukan vaksin khusus yang mengobati orang-orang yang terinfeksi virus zika. Satu-satunya vaksin sementara yang digunakan untuk mengobati penyakit ini hanyalah vaksin rubella. Vaksin ini pun hanya berfungsi untuk mencegah saja agar janin dalam kandungan tidak sampai mengalami cacat lahir atau kelaianan kondisi tubuh. Penggunaan vaksin antivirus zika sangat dianjurkan untuk anak-anak, begitupun halnya dengan orang dewasa, terutama kaum wanita.
Selain vaksin rubella tersebut, virus zika juga dapat ditanggulangi dengan lima cara berikut:
ü Beristirahatlah yang banyak.
ü Minum cairan untuk mencegah dehidrasi.
ü Mengkonsumsi vitamin
ü Mengobati rasa sakit serta demam dengan obat-obatan umum (seperti asetaminofen untuk mengurangi demam dan rasa sakit). Jangan minum aspirin dan non-steroid anti-inflammatory (NSAIDs), seperti ibuprofen dan naproxen. Aspirin dan NSAID harus dihindari sampai demam pulih untuk mengurangi risiko perdarahan (perdarahan). Jika Anda minum obat untuk kondisi medis lain, berbicara dengan dokter Anda sebelum mengambil obat tambahan.
ü Segera berkonsultasi dengan dokter ahli atau cari pengobatan ke pelayanan kesehatan terdekat.
(Putri, N, 2016)
H. Pencegahan
Menurut Putri N (2016) pencegahan penularan virus ini dapat dilakukan dengan:
1. Menghindari kontak dengan nyamuk
2. Melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M Plus (menguras dan menutup tempat penampungan air, serta memanfaatkan atau melakukan daur ulang barang bekas, ditambah dengan melakukan kegiatan pencegahan lain seperti menabur bubuk larvasida, menggunakan kelambu saat tidur, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, dan lain-lain)
3. Melakukan pengawasan jentik dengan melibatkan peran aktif masyarakat melalui Gerakan Satu Rumah Satu Juru Pemantau Jentik (Jumantik)
4. Meningkatkan daya tahan tubuh melalui perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti diet seimbang, melakukan aktifitas fisik secara rutin, dan lain-lain.
5. Pada wanita hamil atau berencana hamil harus melakukan perlindungan ekstra terhadap gigitan nyamuk untuk mencegah infeksi virus Zika selama kehamilan, misalnya dengan memakai baju yang menutup sebagian besar permukaan kulit, berwarna cerah, menghindari pemakaian wewangian yang dapat menarik perhatian nyamuk seperti parfum dan deodoran.
Adapun bentuk pencegahan lain seperti :
1. Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan
2. Menggunakan obat nyamuk
3. Menggunakan kelambu pada saat tidur
4. Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
5. Menanam tanaman pengusir nyamuk
6. Mengatur cahaya dan ventilasi rumah
7. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah.
Program yang selalu digalakkan pemerintah adalah dengan melakukan PSN atau Pemberantasan Sarang Nyamuk secara rutin setiap minggu di rumah kita dan lingkungan sekitar rumah kita. PSN perlu ditingkatkan terutama pada musim penghujan dan pancaroba, karena meningkatnya curah hujan dapat meningkatkan tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk aedes.
Algoritma Diagnosis Infeksi Virus Zika Menurut CDC Januai 2016
BAB III
KONSEP KEPERAWATAN
A. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian adalah pengumpulan, pengaturan, validasi, dan dokumentasi data (informasi) yang sistematis dan berkesinambungan. Proses pengkajian mencakup empat aktivitas yang berhubungan erat ; pengumpulan data, pengaturan data, validasi data dan pendokumentasian data. (Kozier, et all, 2011 hal 355)
Tujuan dilaksanakannya pengkajian adalah untuk memperoleh informasi dan kesehatan klien, sehingga perawat dapat menentukan diagnosa keperawatan, membuat rencana tindakan keperawatan dan melaksanakan intervensi keperawatan secara tepat.
1. Identitas klien
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, alamat, pekerjaan klien, pendidikan.
2. Keluhan Utama
Alasan/keluhan yang menonjol pada pasien waktu datang ke Rumah Sakit. Pasien biasanya mengeluh panas, sakit kepala, lemah, nyeri ulu hati, mual dan nafsu makan menurun.
3. Riwayat kesehatan sekarang
Riwayat kesehatan sekarang yang menggambarkan keadaan klien saat ini. Apakah klien dirawat? Sejak kapan tanda dan gejala muncul? Pengobatan apa saja yang sudah diberikan?
Riwayat kesehatan menunjukkan adanya sakit kepala, nyeri otot, pegal seluruh tubuh, sakit pada waktu menelan, lemah, panas, mual, dan nafsu makan menurun.
4. Riwayat kesehatan masa lalu
Riwayat kesehatan masa lalu dapat diperoleh dari yang didapat selama perawat mengadakan kontak dengan klien : apakah klien mempunyai riwayat sakit yang sama, penyakit yang mengakibatkan klien dirawat di rumah sakit. Tidak ada penyakit yang diderita secara specific.
5. Riwayat kesehatan keluarga
Riwayat adanya penyakit zika pada anggota keluarga yang lain sangat menentukan, karena penyakit zika adalah penyakit yang bisa ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes (Aedes aegypti untuk daerah tropis, Aedes africanus di Afrika, dan juga Aedes albopictus pada beberapa daerah lain).
6. Riwayat spiritual
Apakah agama yang dianut, nilai-nilai spiritual dalam keluarga dan bagaimana dalam menjalankannya.
7. Riwayat Lingkungan
Apakah keadaan lingkungan rumah mempengaruhi klien sehingga terserang zika terutama klien yang sebelumnya atau memiliki riwayat melakukan traveling ke negara-negara yang memiliki tingkat transmisi penularan zika yang tinggi seperti di afrika, brazil dll.
8. Pengkajian Persistem
a. Sistem Integumen
Terjadi peningkatan suhu tubuh, kulit kering, terdapat ruam pada kulit.
b. Sistem Pencernaan
Selaput mukosa kering, kesulitan menelan, penurunan nafsu makan, mual dan muntah melena.
c. Sistem muskuloskeletal
Adanya nyeri pada sendi dan otot.
9. Pemeriksaan Tes Diagnostik
Pemeriksaan diagnostik yang dapat dilakukan pada penderita zika, antara lain:
a. Darah :
· Leukosit (Penurunan kadar sel darah putih seperti)
· tes molekular dan serologis (Zika IgM dan flaviviruses IgG)
b. Pemeriksaan Reverse transcriptase-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR)
B. Diagnosa Keperawatan
1. Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi virus
2. Defisit volume cairan berhubungan dengan peningkatan permeabilitas kapiler, muntah, dan demam.
3. Nyeri Akut b/d Agen injuri fisik, viremia, nyeri otot dan sendi.
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah, tidak ada nafsu makan.
C. Intervensi Keperawatan
1. Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi virus.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, hipertermi teratasi dengan:
Ø NOC : Thermoregulasi
Ø Kriteria Hasil :
· Suhu tubuh dalam rentang normal
· Nadi dan RR dalam rentang normal
· Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing
Ø NIC :
· Fever Treatment
- Monitor suhu sesering mungkin
- Monitor WBC, Hb
- Monitor intake dan output
- Berikan antipireutik
- Selimuti pasien
- Kolaborasi pemberian cairan intravena
- Kompres pasien pada lipat paha dan aksila
· Temperatur regulation
- Monitor suhu tiap 2 jam
- Monitor TD,nadi dan RR
- Monitor warna dan suhu kulit
- Monitor tanda hipotermi dan hipertermi
- Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
· Vital sign Monitoring
- Monitor tekanan darah,nadi , suhu dan respirasi
- Monitor suhu, warna dan kelembaban kulit
- Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign
2. Defisit volume cairan berhubungan dengan peningkatan permeabilitas kapiler, muntah, dan demam.
Ø NOC :
· Fluid balance
· Hydration
· Nutritional Status : Food and fluid Intake
Ø Kriteria Hasil :
· Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB,BJ urine normal,HT normal
· Tekanan darah,nadi dan suhu tubuh dalam batas normal
· Tidak ada tanda dehidrasi,Elastisitas turgor kulit baik, membrane mukosa lembab,tidak ada rasa haus berlebihan.
Ø NIC :
· Fluid management
- Timbang popok/pembalut jika diperlukan
- Monitor status hidrasi (kelembaban membrane mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik) ; jika diperlukan
- Monitor hasil lab yang sesuai dengan retensi cairan (BUN, Hmt, osmolalitas urine)
- Monitor masukan makanan atau cairan dan hitung intake kalori harian.
- Kolaborasi pemberian cairan IV
- Berikan Diuretik sesuai interuksi
- Dorong masukan oral (jus buah , buah segar )
- Kolaborasikan dokter jika tanda cairan berlebih muncul memburuk
3. Nyeri Akut b/d Agen injuri fisik, viremia, nyeri otot dan sendi.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, nyeri teratasi dengan:
Ø NOC :
· Pain level
· Pain control
· Comfort level
Ø Kriteria Hasil :
· Mampu mengontrol nyeri ( tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan )
· Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri .
· Mampu mengenali nyeri ( skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri )
· Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
· Tanda vital dalam rentang normal
Ø NIC :
· Pain Management
- Lakukan pengkajian nyeri secara komperehensif termasuk lokasi, karakteristik ,durasi,frekuensi,kualitas termasuk lokasi, karakteristik dan faktor presipitasi
- Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
- Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien.
- Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
- Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
- Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, nonfarmakologi dan interpersonal )
- Ajarkan tentang tehnik nonfarmakologi
- Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
- Evaluasi keefektifan control nyeri
- Tingkatkan istirahat
- Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil
- Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri
· Analgetic Administration
- Kolaborasikan tindakan dengan dokter untuk pemberian analgetik
4. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual,muntah, tidak ada nafsu makan.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, Ketidakseimbangan nutrisi teratasi dengan:
Ø NOC :
· Nutrisional status : Food and Fluid Intake
· Nutrisional status : nutrient intake
· Weight control
Ø Kriteria Hasil :
· Adanya peningkatan berat badan sesuai tujuan
· Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan
· Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
· Tidak ada tanda tanda malnutrisi
· Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan
· Idak terjadi penurunan berat badan yang berarti
Ø NIC :
· Nutrition management
- Kaji adanya alergi makanan
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien
- Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.
- Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
- Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
· Nutrition Monitoring
- Monitoring adanya penurunan berat badan
- Monitoring tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan
- Monitor mual dan muntah
- Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva
- Monitor kalori dan intake nutrisi.
- Catat adanya edema,hiperemik,hipertonik,papilla lidah dan cavitas oral
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
· Infeksi virus Zika adalah penyakit bawaan nyamuk yang disebabkan oleh virus Zika.
· Gejala infeksi virus Zika yang paling umum adalah demam dan ruam pada kulit, biasanya disertai dengan peradangan selaput mata, sakit pada otot atau sendi dan rasa tidak enak badan umumnya. Gejala pada infeksi ini biasanya ringan dan berlangsung selama beberapa hari.
· Virus zika dapat ditanggulangi dengan lima cara berikut: beristirahatlah yang banyak, minum cairan untuk mencegah dehidrasi, mengkonsumsi vitamin, mengobati rasa sakit serta demam dengan obat-obatan umum (seperti asetaminofen untuk mengurangi demam dan rasa sakit) dan segera berkonsultasi dengan dokter ahli atau cari pengobatan ke pelayanan kesehatan terdekat.
· Pencegahan penularan virus ini dapat dilakukan dengan: menghindari kontak dengan nyamuk, melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M Plus (menguras dan menutup tempat penampungan air, serta memanfaatkan atau melakukan daur ulang barang bekas, ditambah dengan melakukan kegiatan pencegahan lain seperti menabur bubuk larvasida, menggunakan kelambu saat tidur, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, dan lain-lain), melakukan pengawasan jentik dengan melibatkan peran aktif masyarakat melalui Gerakan Satu Rumah Satu Juru Pemantau Jentik (Jumantik), meningkatkan daya tahan tubuh melalui perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti diet seimbang, melakukan aktifitas fisik secara rutin, dan lain-lain, Pada wanita hamil atau berencana hamil harus melakukan perlindungan ekstra terhadap gigitan nyamuk untuk mencegah infeksi virus Zika selama kehamilan, misalnya dengan memakai baju yang menutup sebagian besar permukaan kulit, berwarna cerah, menghindari pemakaian wewangian yang dapat menarik perhatian nyamuk seperti parfum dan deodoran dan menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah.
B. Saran
Harapan kami, makalah ini bisa menjadi sumber belajar bagi mahasiswa keperawatan maupun perawat di lahan klinis dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan zika.
DAFTAR PUSTAKA
Bulechek, G. M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M., Wagner, C. M. (2013). Nursing Intervention Classification. Ed 6th. Elsevier.
Centers for Disease Control and Prevention. 2016. http://www.cdc.gov/zika/about/index.html. diakses pada tanggal 17 Mei 2016.
Kozier, et all. (2011). Buku Ajar Fundamental Keperawatan konsep, proses dan praktik Edisi 7 volume 1. Jakarta : EGC.
Herdman, T. H., Kamitsuru, S. (2014) Nursing Diagnoses : Definitions and Classification 2015-2017. Ed 10th. Wiley Blacwell.
Moorhead, S., Johnson, M., Mass, M. L., Swanson, E. (2013). Nursing Outcome Classification. Ed 5th. Elsevier.
Putri, N, 2016. Buku Pintar : Virus Zika : Seluk-Beluk Lengkap Virus Zika, Bahaya-Bahayanya Bagi Kesehatan, Pengobatan, dan Pencegahannya. Yogyakarta : FlashBooks.
Rabe, I. et.al. 2016. Zika Virus : The latest emerging arbovirus in the Americas. Atlanta, Georgia : Centers for Disease Control and Prevention.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar