Selasa, 31 Oktober 2023

SPO Perekaman EKG

 

PROSEDUR PEREKAMAN 
ELEKTROKARDIOGRAFI (EKG)

A.    PENGERTIAN
Elektrokardiografi adalah ilmu yang mempelajari aktivitas listrik jantung yaitu perubahan-perubahan potensial atau perubahan poltage yang terdapat dalam jantung.
Elektrokardiogram (EKG) adalah grafik yang merekam perubahan potensial listrik jantung yang dihubungkan dengan waktu. Kegiatan listrik jantungdalam tubuh dapat dicatat dan direkam melalui elektroda-elektroda yang dipasang pada permukaan tubuh. Kelainan tata listrik jantung akan menimbulkan kelainan pada gambaran EKG

B.     TUJUAN EKG
EKG sangat berguna dalam menentukan kelainan seperti berikut:
1.      Kelainan-kelainan irama jantung (Disritmia)
2.      Gangguan otot jantung berupa Iskemia dan infark miokard
3.      Memperkirakan adanya pembesaran jantung (Hypertropfi atrium dan ventrikel)
4.      Efek obat-obatan terutama digitalis dan anti-aritmia
5.      Peradangan pada dinding jantung seperti miokarditis
6.      Gangguan keseimbangan elektrolit khususnya kalium
7.      Menilai fungsi pacu jantung
8.      Dan lain-lain

C.     IRAMA JANTUNG
Irama jantung normal disebut IRAMA SINUS (SINUS RITM), yaitu irama yang berasal dari Nodus Sinus Atrial (SA Node) yang merupakan pusat pacu jantung. Irama sinus harus memenuhi hal-hal sebagai berikut:
1.      Bentuk dan lebar gelombang P selalu sama
2.      PR interval normal: 0,12” – 0,20”
3.      Gelombang P selalu diikuti kompleks QRS
4.       Gelombang P selalu positif pada lead 2 dan negative pada lead AVR
5.      Bentuk dan ukuran lebar complex QRS < 0,10”
6.      Frekuensi denyut jantung 60 – 100 x/menit
7.      Irama teratur

D.    RASIONALISASI PENEMPATAN ELEKTRODA
Sebelum pemasangan elektroda, bersihkan kulit pasien di sekitar pemasangan manset ekstremitas dan elektroda dada, beri jelly dan hubungkan kabel elektroda dengan pasien, akan menghasilkan 2 jenis sandapan (lead) pada EKG yaitu:
1.      Sandapan Bipolar
Dinamakan sandapan bipolar karena sandapan ini hanya merekam perbedaan potensial dari 2 elektroda yang terpasang pada extremitas, sandapan ini ditandai dengan angka romawi I, II, III.
Sandapan I: Hubungan antara RA dengan LA dan tangan kiri bermuatan positif (+)
Sandapan II: Hubungan antara RA dengan LF dan kaki kiri bermuatan positif (+)
Sandapan III: Hubungan antara LA dengan LF dan kaki kiri bermuatan positif (+)
2.      Sandapan Unipolar
Sandapan unipolar ini terbagi 2 yaitu:
a.       Sandapan unipolar extremitas.
Merekam besar potensial listrik pada satu extremitas. Terdapat tiga sandapan extremitas yang diperbesar yaitu:
1)        Sandapan aVR: Merekam potensial listrik pada lengan kanan (RA positif)
2)        Sandapan aVL: Merekam potensial listrik pada lengan kiri (LA positif)
3)        Sandapan aVF: Merekam potensial listrik pada kaki kiri (LF positif)
b.      Sandapan unipolar prekordial (hantaran dada)
Merekam potensial listrik jantung dengan bantuan elektroda pada bagian dinding dada atau prekordium. Sandapan prekordial ini dapat merekam dari penempatan dimana saja permukaan tubuh, akan tetapi letak sandapan di bawah ini sesuai dengan kesepakatan dunia yaitu:
V1 : Sela iga ke 4 garis sterna kanan
V2 : Sela iga ke 4 garis sterna kiri
V3 : Terletak di antara V2 dan V4
V4 : Sela iga ke 5 pada garis tengah klavikula kiri
V5 : Garis aksila depan sejajar denganV4
V6 : Garis aksila tengah sejajar dengan V4
Sandapan tambahan bila diperlukan;
V7 : Garis aksila belakang sejajar dengan V4
V8 : Garis scapula belakang sejajar dengan V4
V9 : Batas kiri dari kolumna vertebra sejajar dengan V4
V3R – V9R posisinya sama dengan V3 – V9, tetapi di sebelah kanan.

E.     PROSEDUR PEREKAMAN EKG
1.      Persiapan mesin EKG
a.       Kabel untuk sumber listrik (Power)
b.      Kabel untuk bumi (Ground)
c.       Kabel untuk pasien terdiri dari 10 cabang elektroda yang diberi tanda dan warna:
-          4 cabang elektroda extremitas dengan plat/karet pengikat
-          6 cabang elektroda dada dengan balon penghisap
d.      Jelly/kapas alcohol (untuk menghubungkan antara elktroda dan pasien)
e.       Kertas EKG (telah siap pada mesin EKG)
f.       Spidol (untuk perekaman EKG serial)
g.      Kertas tissue
2.      Persiapan pasien
a.       Penjelasan tentang tujuan pemeriksaan
b.      Dinding dada harus dibuka
c.       Dibaringkan terlentang dalam keadaan tenang selama perekaman
d.      Kabel yang berwarna/bertanda khusus dihubungkan dengan pasien:
o   Merah (RA/R) lengan kanan
o   Kuning (LA/L) lengan kiri
o   Hijau (LF/F) kaki kiri
o   Hitam (RF/N) kaki kanan (sebagai ground)
3.      Teknik manual perekaman EKG
a.       Hidupkan mesin EKG dan tunggu sebentar untuk pemanasan
b.      Periksa kembali standarisasi EKG antara lain:
-          Kalibrasi 1 mv (10 mm)
-          Kecepatan 25 mm/detik
Setelah itu lakukan kalibrasi dengan menekan tombol run/star dan setelah kertas bergerak, tombol kalibrasi ditekan 2 – 3 kali berturut-turut dan periksa apakah 10 mm
c.       Dengan memindahkan lead selector kemudian dibuat pencatatan EKG secara berturut-turut yaitu: sandapan (lead) I, II, III, aVR, aVL, aVF, V1, V2, V3, V4, V5, V6. Setelah pencatatan, tutup kembali dengan kalibrasi seperti semula sebanyak 2 – 3 kali, setelah itu matikan mesin EKG
d.      Rapikan alat-alat dan pasien
e.       Catat di pinggir kiri atas kertas EKG:
-          Nama pasien
-          Umur
-          Tanggal dan jam perekaman
-          Dokter yang merawat
Dan yang mebuat perekaman pada kiri bawah kertas EKG

F.      PERHATIAN
1.      Sebelum bekerja periksa dahulu tegangan alat EKG
2.      Alat selalu dalam posisi stop apabila tidak digunakan
3.      Perekaman setiap sandapan (lead) dilakukan masing-masing 2 – 4 kompleks
4.      Kalibrasi dapat dipakai ½ mv bila gambar terlalu besar, atau 2 mv bila gambar terlalu kecil
5.      Setiap irama yang tidak teratur/irregular (ARITMIA), sebaiknya rekam lead II panjang
6.      Hindari gangguan listrik dan mekanik seperti jam tangan, tremor, bergerak, batuk dan lain-lain
7.      Dalam perekaman EKG, perawat sebaiknya menghadap ke pasien.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar