Senin, 05 Maret 2012

Penanganan Bayi Baru Lahir



Tujuan utama perawatan bayi segera sesudah lahir :
- Membersihkan jalan nafas.
- Memotong dan merawat tali pusat
- Mempertahankan suhu tubuh bayi
- Identifikasi
- Pencegahan infeksi

Pembersihan jalan nafas, perawatan tali pusat, perawatan mata dan identifikasi rutin segera dilakukan, kecuali bayi dalam keadaan kritis dan dokter memberikan instruksi khusus.

1. Membersihkan Jalan Nafas :
Bayi normal akan menangis spontan segera setelah lahir, apabila bayi tidak langsung menangis penolong segera membersihkan jalan nafas dengan cara sebagai berikut :
a. Letakkan bayi pada posisi terlentang di tempat yang keras dan hangat.
b. Gulung sepotong kain dan letakkan di bawah bahu sehingga leher bayi lebih lurus dan kepala tidak menekuk.
c. Bersihkan hidung, rongga mulut dan tenggorokan dengan tangan yang dibungkus kasa steril.
d. Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2 – 2 kali atau gosok kaki bayi dengan kain.

2. Memotong dan Merawat Tali Pusat :
Tali pusat dipotong sebelum atau sesudah plasenta lahir tidak begitu menentukan dan tidak akan mempengaruhi bayi, kecuali pada bayi kurang bulan, apabila bayi baru lahir tidak menangis, maka tali pusat segera dipotong untuk memudahkan melakukan tindakan resusitasi pada bayi , tali pusat diptong 5 cm dari dinding perut bayi dengan gunting steril dan ikat dengan pengikat steril.

3. Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi
Pada waktu baru lahir, bayi belum mampu mengatur tetap suhu badannya dan membutuhkan pengaturan dari luar untuk membuatnya tetap hangat. Bayi baru lahir harus dibungkus hangat, suhu tubuh bayi merupakan tolok ukur kebutuhan akan tempat tidur yang hangat sampai suhu tubuhnya sudah stabil bayi harus dicatat.

4. Memberi Vitamin K
Kejadian perdarahan karena defisiensi vitamin K pada bayi baru lahir dilaporkan cukup tinggi, berkisar 0,25 – 0,5 % untuk mencegah terjadinya perdarahan tersebut, semua bayi baru lahir normal dan cukup bulan perlu diberi vitamin K peroral 1 mg / hari selama 3 hari, sedangkan bayi resiko tinggi diberi vitamin K parenteral dengan dosis 0,5 mg – 1 mg / hari.

5. Memberi Obat Tetes/ Salep Mata
Di daerah dimana prevalensi gonerea tinggi, setiap bayi baru lahir perlu diberi salep mata sesduah 5 jam bayi baru lahir, pemberian obat mata eritromisin 0,5% atau tetrasikin 1% dianjurkan untuk pencegahan penyakit mata karena kiamidia (penyakit menular seksual).

6. Identifikasi bayi
Apabila bayi dilahirkan di tempat bersalin yang persalinannya mungkin lebih dari satu persalinan, maka sebuah lat pengenal yang fektif harus diberikan kepada setiap bayi baru lahir dan harus tetap di tempatnya sampai waktu bayi dipulangkan.

7. Pemantauan Bayi Baru Lahir
Tujuan pemantauan bayi baru lahir adalah untuk mengetahui aktifitas bayi normal atau tidak dan identifikasi masalah kesehatan bayi baru lahir yang memerlukan perhatian keluarga dan penolong persalinan serta tindak lanjut petugas kesehatan.

a. Dua jam pertama sesudah lahir
Hal – hal yang dinilai waktu pemantauan bayi pada jam pertama sesudah lahir, meliputi :
1). Kemampuan menghisap kuat dan lemah
2). Bayi tampak aktif lunglai
3). Bayi kemerahan atau biru

b. Sebelum penolong persalinan meninggalkan ibu dan bayinya :
Penolong persalinan melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap ada tidaknya masalah kesehatan yang memerlukan tindak lanjut seperti:
1). Bayi kecil untuk masa kehamilan atau bayi kurang bulan
2). Gangguan pernafasan
3). Hipotermi
4). Infeksi
5). Cacat bawaan atau trauma lahir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar