Jumat, 14 Oktober 2011

askeb perdarahan post partum

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN POST PARTUM PATOLOGIS
PADA NY “M” DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM
DI PUSKESMAS PLUS BARA BARAYA
TGL 18-01- 2011

No. Register :59-01-11

Tgl Partus : 18-01- 2011 Jam :09.15 WITA
Tgl Pengkajian : 18-01-2011 Jam :11.00 WITA
Pengkaji : Tasliyah Noor Ningtiyas
LANGKAH I : IDENTIFIKASI DATA DASAR
A. IDENTITAS ISTRI / SUAMI
Nama : Ny “M” / Tn “M”
Umur : 27 tahun / 29 tahun
Nikah/ lamanya : 1 kali/ ± 6 tahun
Suku : Makassar / Makassar
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SMP / SMP
Pekerjaan : IRT / Buruh harian.
Alamat : Jl.Kesatuan 4/19.
B. DATA BIOLOGIS
1. Keluhan utama : ibu mengatakan merasa mual disertai pengeluaran darah yang banyak dari jalan lahir.
2. Riwayat keluhan utama:
a. Pengeluaran darah yang banyak mulai dirasakan segera setelah melahirkan tanggal 18-01-2011 jam : 09.15.
b. Sifat keluhanterus menerus.
c. Ibu merasa demam dan lemah.
3. Riwayat kesehatan dahulu dan sekarang
a. Tidak ada riwayat alergi.
b. Tidak ada riwayat penyakit DM, tumor, hipertensi, PMS, dan TBC.
c. Tidak ada riwayat penyakit yang menyertai kehamilan seperti nyeri perut hebat, sakit kepala hebat, dan kejang.
d. Tidak ada riwayat ketergantungan obat, alkohol, dan merokok.
e. Ibu memiliki penyakit sindrom nefrotik.
4. Riwayat Reproduksi.
a. Riwayat haid :
 Menarche : 15 tahun
 Siklus haid : 28-30 hari
 Lamanya : 5– 7 hari
 Perlangsungan : Normal.
 Dismenore : tidak ada
b. Riwayat obstetric
 Ibu mengatakan ini adalah kehamilannya yang ke dua dan tidak pernah keguguran sebelumnya.
 ANC > 4 x di puskesmas plus Bara Baraya.
 HPHT : 8-04-2010 HTP : 15 -01-2011.
 Selama hamil, ibu tidak pernah merasa sakit perut hebat dan nyeri kepala.
c. Riwayat gynekologi
 Ibu tidak pernah menderita penyakit kandungan.
d. Riwayat KB
 Ibu pernah menjadi akseptor KB jenis suntikan 3 bulan.
e. Riwayat Persalinan
 Kala I pembukaan :
• Ibu masuk dengan pembukaan 3 cm jam 06.00 WITA (18-01-2011).
 Kala II
• Pembukaan lengkap 10 cm pu.kul 09.00 WITA.
• Bayi lahir tanggal 18-01-2011 Jam:09.15 WITA.
• Bayi lahir dengan PBK dan segera menangis.
• Jenis kelamin perempuan, BBL :3.400 gram , PB :50 cm. A/s ;8/10.

 Kala III

• Penyuntikan oksitoksin dilakukan 2 kali karena setelah 15 menit plasenta belum lahir..
• Plasenta lahir lengkap
 Kala IV
• Terjadi perdarahan postpartum karena atonia uteri.
5. Riwayat pemenuhan Kebutuhan Dasar
a. Pola nutrisi.
Kebiasaan
 Makan :2 x sehari dengan porsi 1 piring.Menu :nasi ,sayur,lauk pauk, kadang buah .
 Minum : minum air putih 7-8 gelas perhari
Perubahan setelah partus,
 Tidak ada.
b. Pola eliminasi.
Kebiasaaan :
 BAB : 1 x sehari, dengan konsistensi padat, warna kuning kecoklatan.
 BAK : 3-4 x sehari, warna kuning, bau amoniak.
Perubahan setelah partus:
 BAB dan BAK belum pernah selama melahirkan.
c. Personal hygine
Kebiasaan :
 Mandi : 2 x sehari.Pakai sabun mandi.
 Gosok gigi : tiap setelah mandi dan sebelum tidur, pakai pasta gigi.
 Keramas :2x seminggu ,pakai shampoo.
 Pakaian diganti tiap kali sudah mandi.
Perubahan setelah partus:
 Ibu belum mandi, gosok gigi, dan keramas
.
d. Istirahat :
Kebiasaan :
 Tidur siang : ± 1 – 2 jam sehari.
 Tidur malam : ± 7-8 jam sehari.
Perubahan setelah partus
 Ibu belum pernah tidur.
6. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum ibu tidak baik.
b. Kesadaram apatis.
c. TTV
Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Nadi : 86 x / menit.
Pernapasan : 36 x/ menit
Suhu badan : 36 O C.
d.
 Kepala
Inspeksi :Rambut hitam lurus,tidak berketombe, tidak rontok.
Palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan
 Wajah
Inspeksi : Ekspresi wajah tampak meringis
Palpasi : tidak ada oedema pada wajah.
 Mata
Inspeksi : Simetris ki/ka, sklera tampak putih dan konjungtiva merah muda.
 Hidung
Inspeksi : Simetris ki/ ka, tidak terdapat polip dan peradangan
 Gigi dan mulut
Inspeksi : Tampak bersih, tidak ada caries dan gigi berlubang,bibir tidak pecah pecah.
e. Leher
Inspeksi : Tidak ada pembesaran pada kelenjar tyroid, limfe dan vena jugularis
f. Payudara
Inspeksi : Simetris ki / ka, putting menonjol,ASI masih sedikit,tonus otot payudara longgar, putting susu tidak lecet.
Palpasi : tidak ada massa dan nyeri tekan.
g. Abdomen
Inspeksi :Tidak ada luka bekas oprasi, Tampak strie albicans bersama linea nigra,
Palpasi : kontraksi uterus baik, teraba keras dan bundar, TFU 2 jari di bawah pusat.
h. Genitalia
 Inspeksi :Nampak lokia rubra, varises tidak ada..
i. Tungkai bawah
 Inspeksi :simetris ki/ka, tidak ada kelainan pada jari kaki dan tanga
 Palpasi : Tidak ada varises dan oedema.
 Perkusi : refleks patella (+).
C. DATA PSIKOLOGIS.
1. Ibu dan keluarga sangat senang dengan kelahiran bayinya
2. Ibu tampak tersiksa dengan kondisi yang dialaminya.
3. Anggota keluarga tampak menenangkan anak pertama ibu yang cemas melihat kondisi ibunya.
4. Keluarga memberikan dukungan moril kepada ibu untuk tenang dan tidak cemas.
D. DATA EKONOMI
1. Pengambil keputusan dalam keluarga adalah suami.
2. Dalam kehidupan sehari hari, ibu dan keluarga hidup sederhana.
E. DATA SPIRITUAL
1. Ibu selalu berdoa agar keadaan ibu, suami, bayinya, dan keluarga senantiasa sehat.
2. Ibu menganggap bahwa bayinya merupakan anugerah Tuhan.
LANGKAH II : IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL
Diagnosa: Post Partum hari I, ibu dengan perdarahan post partum karena atonia uteri dan kecemasan.
1. Post partum hari pertama.
DS :
 Ibu mengatakan tanggal 18-01- 2011, Jam 09.15 WITA.
 Ibu mengatakan ada pengeluaran darah dari jalan lahir.
DO :
 Pengkajian tanggal 18-01-2011 Pukul :11.00 WITA.
 Keadaan umum ibu jelek.
 TFU 2 jari bawah pusat
 Kontraksi uterus jelek (teraba lembek)
 Pengeluaran lochia rubra
Analisa dan interpretasi data:
 Ibu mengatakan melahirkan tanggal 18-01- 2011, Jam 09.15 WITA dan pengkajian dilakukan tanggal 18-01-2011 Pukul :11.00 WITA.Jadi post partum telah berlangsung 1 hari.
 Lochia adalah cairan secret yang bersal dari cavum uteri dan vagina, pada hari 1 dan 2 pasca persalinan berisi darah segar bercampur sisa sisa selaput ketuban, sel sel desidua, sisa sisa verniks kaseosa,lanugo, dan mekonium yang disebut Lochia Rubra
(St. Saleha.Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas, hal 55 dan 56).
 Setelah janin lahir, TFU ± 1jrbpst,segera setelah plasenta lahir TFU ± 2 jr bpst.
(Sarwono .Ilmu kebidanan .Edisi III,hal 236-237)
 Pada proses involusi yang baik, uterus akan mengecil 1 cm/ hari selama masa nifas sampai uterus kembali ke keadaan semula sebelum hamil.
(St. Saleha.Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas, hal 127).
2. Ibu dengan perdarahan postpartum karena atonia uteri..
Ds :
 Ibu mengatakan ada pengeluaran darah dari jalan lahir.
 Ibu merasa lemah dan demam.
Do :
 Keadaan ibu lemah.
 Wajah pucat, konjungtiva pucat.
 TTV
TD : 110 / 60 mmHg
Nadi : 86 x / menit.
Pernapasan : 20 x / menit.
Suhu : 36 °C.
 Ekstremitas dingin
 Kontraksi uterus tidak baik.
 Perdarahan 500 ml.
Analisa dan interpretasi data:
 Haemoragic Post Partum (HPP) adalah hilangnya darah lebih dari 500 ml dalam 24 jam pertama setelah lahirnya bayi.(Williams, 1998)
 Gejala klinis perdarahan post partum berdasarkan penyebab atonia uteri yang selalu ada : uterus tidak berkontraksi dan lembek , perdarahan segera setelah anak lahir.(post partum primer)
 Gejala yang kadang kadang timbul : syok (tekanan darah rendah, denyut nadi cepat dan kecil, ekstremitas dingin, mual dan lain lain.(www.askep-askeb.com).
3. Kecemasan :
DS : ibu tampak cemas dan pucat.
DO :-

Analisa dan interpretasi data dasar :

Perdarahan yang terjadi pada ibu menyebabkan ibu lemah dan tampak pucat sehingga menyebabkan ibu cemas dan bingung dengan kondisinya.
LANGKAH III : IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL
Masalah potensial : potensial terjadi syok hemoragik / syok hipovolemik.
DS :
 Ibu mengatakan ada pengeluaran darah dari jalan lahir.
 Ibu merasa lemah dan demam.
DO :
 Keadaan ibu lemah.
 Wajah pucat, konjungtiva pucat.
 TTV
TD : 110 / 60 mmHg
Nadi : 86 x / menit.
Pernapasan : 20 x / menit.
Suhu : 36 °C.
 Ekstremitas dingin
 Kontraksi uterus tidak baik.
 Perdarahan 500 ml.
Analisa dan interpretsai data:
 Syok adalah kondisi akut yang mengancam kehidupan pasien yang membutuhkan penanganan segera dan intensif untuk menyelamatkan jiwa pasien. Dalam kondisi syok sirkulasi darah relative berkurangsecara akut sehingga terjadi penurunan perfusi jaringan. Kondisi ini disebabkan karena kehilangan darah akibat perdarahan atau akibat dilatasi pembuluh darah.
(Pelayanan kesehatan maternal dan Neonatal :2007, hal 63)
 Tanda tanda syok yaitu : pasien tampak ketakutan, gelisah bingung, atau kesadaran menurun sampai tidak sadar, berkeringat, pucat, nafas cepat (frekuensi > 30 x / menit), nadi cepat dan lemah, ( frekuensi > 110 x / menit) dan tekanan darah rendah.
(Pelayanan kesehatan maternal dan Neonatal :2007, hal 64)
 Perdarahan merupakan sebab utam dari syok yang terjadi dalam praktek kebidanan .Peristiwa peristiwa dalam praktik kebidanan yang dapat menimbulkan perdarahan sehingga menimbulkan syok adalah abortus, kehamilan ektopik terganggu, mola hidatidosa, pelepasan plasenta, atonia uteri potpartum, plasenta previa, rupture dari rahim, dan sebagainya.
( Ilmu kebidanan Edisi III : 2005, hal 681-682)
LANGKAH IV : EVALUASI TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI
Pemberian cairan intravena untuk menghindari hipovolemia.
LANGKAH V : RENCANA TINDAKAN
Diagnosa: Post Partum Hari I, ibu dengan perdarahan post partum karena atonia uteri.
Masalah actual : Kecemasan
Diagnosa potensial : Antisipasi terjadinya syok hipovolemi
Tujuan : PPH I berlangsung normal
Kriteria :
 KU ibu baik
o TTV ibu dalam batas normal :
TD = 110/80-140/90 mmHg.
N = 60-100 x /menit.
S = 36-37º C
P = 20-24 x /menit.
 Lokhia dalam keadaan normal (lokhia rubra)
 Involusi uterus berjalan normal (TFU 2 jb pst).
 kontraksi uterus baik (teraba bundar dan keras).
 Ibu dapat beradaptasi dengan kondisinya.
 Syok tidak terjadi
Intervensi tanggal 18-01-2011
1. Pemasangan infuse
Rasional : Sebagai pertolongan pertama pada pasien perdarahan postpartum.
2. Jelaskan pada ibu keadaanya
Rasional : Ibu dapat mengetahui dan memahami keadaanya sehingga dapat merasa tenang.
3. Observasi TTV, TFU , kontraksi dan pengeluaran lochia setiap hari.
Rasional: Dengan memantau TFU, kontraksi dan lochia dapat menggambarkan keadaan involusio dan dapat menentukan tindakan selanjutnya.
4. Anjarkan ibu cara massase fundus uteri yang baik dan stimulasi putting susu.
Rasional :Untuk merangsang kontraksi uterus sehingga masalah atonia uteri dapat teratasi.
5. Anjurkan ibu untuk mobilisasi dini .
Rasional : membantu mengeluarkan lokhia serta mencegah terjadinya thrombosis dan tromboemboli.
6. Anjurkan ibu untuk menyusui bayinya sendiri sedini mungkin.
Rasional : Dengan menyusui bayi sendiri dapat mempercepat proses involusi uteri.
7. Ajarkan ibu HE tentang :
o Makanan bergizi : yang mengandung 4 sehat 5 sempurna.
o Istirahat cukup : 7-8 jam sehari.
o Personal hygine : ganti pembalut setiap hampir penuh.
Rasional : makanan bergizi dan istirahat yang cukup dapat membantu pemulihan ibu dan meningkatkan produksi ASI , personal hygine dapat mencegah infeksi.
8. Ajarkan ibu cara perawatan payudara.
Rasional : Dengan melakukan perawatan payudara akan membantu dalam pengeluaran ASI.
9. Observasi perdarahan
Rasional : untuk mengetahui apakah perdarahan postpartum masih berlangsung atau telah teratasi.
10. Observasi tanda tanda infeksi
Rasional : Mendeteksi dini adanya infeksi dapat membantu dalam menentukan tindakan selanjutnya.
11. Bekerja secara aseptic dan antiseptic.
Rasional : Aseptik mencegah terjadinya kontaminasi jaringan, bahan dan alat steril oleh mikroorganisme.Sedangkan antiseptic mencegah terjadinya infeksi dengan menghambat tumbuhnya mikroorganisme pathogen dalam luka.
12. Anjurkan untuk ganti duk setiap kali selesai BAB atau BAK.
Rasional : Duk yang kotor dan basah merupakan tempat yang baik untuk berkembang biaknya pathogen penyebab infeksi.

LANGKAH VI ; IMPLEMENTASI

Tanggal 18-01-2011 Jam 11.10 WITA.
1. Memasang infuse
Hasil : Infus telah terpasang.
2. Menjelaskan pada ibu keadaanya
Hasil : ibu mengerti dan merasa tenang.
3. Mengobservasi TTV, TFU , kontraksi dan pengeluaran lochia setiap hari.
Hasil :
o Ibu telah diperiksa TTVnya.
TD : 100/ 70 mmHg
Nadi : 86 x / menit
Pernapasan : 20 x /menit
Suhu : 36 °c
o TFU : 2 jrb pst
o Kontraksi jelek (teraba lembek)
o Lokhia rubra (normal).

4. Mengajarkan ibu cara massase fundus uteri yang baik dan stimulasi putting susu.

Hasil : Ibu mengerti dan melakukan apa yang di ajarkan.
5. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini .
Hasil : ibu belum dapat melakukan mobilisasi dini karena kondisinya yang lemah.
6. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya sendiri sedini mungkin.
Hasil : ibu tidak mampu menyusui anaknya karena masih terbaring lemah.
7. Observasi perdarahan
Hasil : perdarahan total ± 500 ml.
8. Observasi tanda tanda infeksi.
Hasil : Tidak ada tanda tanda infeksi saat ini.
9. Bekerja secara aseptic dan antiseptic.
Hasil : Semua pekerjaan telah dilakukan dengan memperhatikan teknik aseptic dan antiseptic.
LANGKAH VII : EVALUASI
Tanggal 18-01-2011 jam 11.30 WITA.
1. Perdarahan post partum belum teratasi
2. Infus telah terpasang.
3. KU ibu lemah
4. TTV
Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Nadi : 86 x / menit.
Pernapasan : 20 x/ menit
Suhu badan : 36 O C.
5. Kontraksi uterus mulai membaik.( teraba bundar dan keras)
6. Ibu dirujuk ke RS labuang Baji untuk penanganan lebih lanjut.







PENDOKUMENTASIAN MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN POST PARTUM PATOLOGISnPADA NY “M” DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM

DI PUSKESMAS PLUS BARA BARAYA
TGL 18-01- 2011

No. Register :59-01-11

Tgl Partus : 18-01- 2011 Jam :09.15 WITA
Tgl Pengkajian : 18-01-2011 Jam :11.00 WITA
Pengkaji : Tasliyah Noor Ningtiyas

Data Subjektif (S)

Nama : Ny “M” / Tn “M”
Umur : 27 tahun / 29 tahun
Nikah/ lamanya : 1 kali/ ± 6 tahun
Suku : Makassar / Makassar
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SMP / SMP
Pekerjaan : IRT / Buruh harian.
Alamat : Jl.Kesatuan 4/19.

1. Ibu mengatakan merasa mual disertai pengeluaran darah yang banyak dari jalan lahir.

2. Pengeluaran darah yang banyak mulai dirasakan segera setelah melahirkan tanggal 18-01-2011 jam : 09.15.
3. Sifat keluhanterus menerus.
4. Ibu merasa demam dan lemah.
DATA OBJEKTIF (O)
j. Keadaan umum ibu tidak baik.
k. Kesadaram apatis.
l. TTV
Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Nadi : 86 x / menit.
Pernapasan : 36 x/ menit
Suhu badan : 36 O C.
m.
 Kepala
Inspeksi :Rambut hitam lurus,tidak berketombe, tidak rontok.
Palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan
 Wajah
Inspeksi : Ekspresi wajah tampak meringis
Palpasi : tidak ada oedema pada wajah.
 Mata
Inspeksi : Simetris ki/ka, sklera tampak putih dan konjungtiva merah muda.
 Hidung
Inspeksi : Simetris ki/ ka, tidak terdapat polip dan peradangan
 Gigi dan mulut
Inspeksi : Tampak bersih, tidak ada caries dan gigi berlubang,bibir tidak pecah pecah.
n. Leher
Inspeksi : Tidak ada pembesaran pada kelenjar tyroid, limfe dan vena jugularis
o. Payudara
Inspeksi : Simetris ki / ka, putting menonjol,ASI masih sedikit,tonus otot payudara longgar, putting susu tidak lecet.
Palpasi : tidak ada massa dan nyeri tekan.
p. Abdomen
Inspeksi :Tidak ada luka bekas oprasi, Tampak strie albicans bersama linea nigra,
Palpasi : kontraksi uterus baik, teraba keras dan bundar, TFU 2 jari di bawah pusat.
q. Genitalia
 Inspeksi :Nampak lokia rubra, varises tidak ada..
r. Tungkai bawah
 Inspeksi :simetris ki/ka, tidak ada kelainan pada jari kaki dan tanga
 Palpasi : Tidak ada varises dan oedema.
Perkusi : refleks patella (+)

ASSESMENT (A)

Diagnosa: Post Partum Hari I, ibu dengan perdarahan post partum karena atonia uteri.
Masalah actual : Kecemasan
Diagnosa potensial : Antisipasi terjadinya syok hipovolemi

PLANNING (P)

Tanggal 18-01-2011 Jam 11.10 WITA.
1. Memasang infuse
Hasil : Infus telah terpasang.
2. Menjelaskan pada ibu keadaanya
Hasil : ibu mengerti dan merasa tenang.
3. Mengobservasi TTV, TFU , kontraksi dan pengeluaran lochia setiap hari.
Hasil :
o Ibu telah diperiksa TTVnya.
TD : 100/ 70 mmHg
Nadi : 86 x / menit
Pernapasan : 20 x /menit
Suhu : 36 °c
o TFU : 2 jrb pst
o Kontraksi jelek (teraba lembek)
o Lokhia rubra (normal).

4. Mengajarkan ibu cara massase fundus uteri yang baik dan stimulasi putting susu.

Hasil : Ibu mengerti dan melakukan apa yang di ajarkan.
5. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini .
Hasil : ibu belum dapat melakukan mobilisasi dini karena kondisinya yang lemah.
6. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya sendiri sedini mungkin.
Hasil : ibu tidak mampu menyusui anaknya karena masih terbaring lemah.
7. Observasi perdarahan
Hasil : perdarahan total ± 500 ml.
8. Observasi tanda tanda infeksi.
Hasil : Tidak ada tanda tanda infeksi saat ini.
9. Bekerja secara aseptic dan antiseptic.
Hasil : Semua pekerjaan telah dilakukan dengan memperhatikan teknik aseptic dan antiseptic.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar