Jumat, 14 Oktober 2011

PERUBAHAN FISIOLOGIS IBU HAMIL

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Kehamilan mempengaruhi tubuh ibu secara keseluruhan dengan menimbulkan perubahan fisiologis yang pada hakekatnya terjadi pada seluruh system organ. Tubuh ibu harus : melindungi embrio/janin yang sedang berkembang, memberikan semua yang diperlukan embrio/janin, beradaptasi untuk menyediakan tempat bagi pertumbuhan emrio/janin, mempersiapkan pemberian makanan ketika janin lahir. Sebagian besar pertumbuhan pada tubuh ibu bersifat temporer dan kebanyakan disebabkan oleh kerja hormonal.

A. KERJA HORMONAL

Selama minggu-minggu pertama, korpus luteum dalam ovarium menghasilkan estrogen dan progesterone. Fungsi utamanya pada stadium ini adalah untuk mempertahankan pertumbuhan desidua dan mencegah pelepasan dan pelepasan desidua tersebut. Sel-sel trofoblast menghasilkan hormone korionik gonadotrofin yang akan mempertahankan korpus luteum sampai plasenta berkembangpenuh dan mengambil alih produksi estrogen serta progesterone darrri korpus luteum.

Setelah plasenta mengambil alih, sekresi estrogen dan progesterone mengalami peningkatan yang nyata. Kadar kedua hormone ini tetap tinggi sampai sesaat sebelum aterm, ketika fungsi plasenta dengan rentang usia terbatas mulai mengalami penurunan. Ketika hal ini terjadi, kadar hormone plasenta mulai menurun.

(1) Estrogen

Estrogen merupakan factor yang mempengaruhi:

(a) Pertumbuhan uterus

(b) Pertumbuhan payudara

(c) Retensi air dan natrium

(d) Pelepasan hormone hipofisis

Estriol, hormone estrogenic utama pada kehamilan, merupakan produk yang terjadi akibat interaksi antara plasenta dan hormone-hormon adrenal janin. Kadar estriol dapat diukur dalam urin serta darah, dan merupakan indicator penting untuk menunjukkan fungsi plasenta seta kesehatan janin, khususnya pada kehamilan lanjut.

(2) Progesterone

Progesterone mempengaruhi tubuh ibu melalui:

a) Relaksasi otot polos (dengan efek yang menyebar luas)

b) Relaksasi jaringan ikat

c)Kenaikan suhu

d) Pengembangan duktus laktiferus dan alveoli

e)Perubahan sekretonik dalam payudara

(3) Hormone-hormon plasenta lainnya

Disamping korionik gonadotropin, estrogen dan progesterone, plasenta menghasilkan dua hormon spesifik lainnya, hormone laktogenik plasenta dan relaksin.

Hormon laktogenik plasenta meningkatkan prtumbuhan , menstimulasi perkembangan payudara dan mempunyai peranan yang sangat penting dalam metabolism lemak maternal.kadar hormone laktogenik plasenta dapat diukur untuk menilai fungsijanin dan placenta. Sebagaimana namanya, relaksin memberikan efek relaksan, khususnya pada jaringan ikat.

(4) Perubahan endokrin lainnya

Sekresi kelenjar hipofise umumnya menurun dan penirunan ini selanjutnya akan meningkatkan sekresi semua kelenjar endokrin (khususnya kelanjar tiroid, paratiroid dan adrenal). Kadar hormone hipofise, prolaktin, meningkat secara berangsur-angsur menjelang akhir kehamilan, namun fungsi prolaktin dalam memicu laktasi disupresi sampai sesudah plasenta dilahirkan dan kadar estrogen menurun.

B. PENAMBAHAN BERAT BADAN

Peningkatan berat badan ibu normalnya sama dengan 25% dari sebelum hamil. Peningkatan yang utama terjadi pada paruhkehamilan. Pada wanita dengan ukuran tubuh rata-rata, rincian penam bahan berat badannya sampai kehamilan aterm adalah:

a) Isi uterus

i. Janin : 3.5 kg

ii. Cairan (ketuban) : 1.0 kg

iii. Plasenta : 0.5 kg

b) Pertumbuhan

i. Uterus :1.0 kg

ii. Payudara : 0.5-1.0 kg

c) Simpanan lemak dan protein maternal : 3.0 kg

d) Peningkatan volume darah maternal dan cairan intertisial : 2.0 kg

Penambahan total rata-rata selama kehamilan normal berkisar antara 11-12 kilogram.

C. PERUBAHAN DALAM UTERUS

Ukuran: ( tidak hamil : 8x5x3 cm, hamil aterm: 30x22x20 cm), berat: (tidah hamil: 50 gram, hamil aterm: 1 kg). serabut otot bertambah banyak, tumbuh membesar dan meregang yang disebabkan oleh stimulasi estrogen serta progesterone, dan terjadi akibat tekkanan mekanis dari dalam yaitu janin, plasenta serta cairan ketuban akan memerlukan lebih banyak ruangan. Dinding uterus menipis dan melunak ketika uterus membesar. Pada hamil aterm, tebal dinding tersebut adalah kurang dari 0.5 cm. pembuluh-pembuluh darah uterus mengalami dilatasi hebat untuk memasok peningkatan volume darah yang sangat besar pada plasenta.

Serviks, terutama terdiri atas jaringan fibrosa, dalam persiapan persalinan, estrogen dan hormone plasenta prolastin membuat servik lebih lunak. Sumbat mucus yang disebut overkulum, terbentuk dari sekresi kelenjar serviks pada kehamilan minggu ke-8. Sumbat mucus tetap berada diserviks sampai persalina dimulai, dan pada saat itu dilatasi serviks membuat sumbat serviks terlepas. Terlihatnya mucus serviks merupakan salah satu tanda dini persalinan. Overkulum tersebut berfungsi sebagai sawar fisik dengan menyegel uterus dari mikroorganisme yang menyebar naik.

Segmen bawah uterus, uterus akan membentuk dua buah segment selama kehamilan. Segment bawah uterus berkembang dari bagian atas kanalis servifis setinggi osteum interna bersama-sama ithmus uteri.

Kontraksi Braxton-Hiks merupakan kontraksi tak teratur rahim dan terjadi tanpa rasa nyeri disepanjang kehamilan, kontraksi inibarang kali membntu sirkulasi darah dalam plasenta. Kontraksi Braxton-Hiks akan dirasakan oelh ibu selama beberapa minggu terakhir kehamilannya.

D. PERUBAHAN DALAM VAGINA

Pada awal kehamilan vagina dan serviks memiliki warna yang hampir biru normalnya untuk wanita yang tidah hamil adalah berwarna merah muda. Warna dilatasi vena sentral yang terjadi akibat kerja hormone progesterone. Sekresi vagina yang normalnya asam meningkat secara bermakna.

Thrust atau vaginitis candida sering ditemukan pada kehamilan. Infeksi ini pertumbuhan jamur candida albicans secara berlebihan. Meskipun candida albicans merupakan flora normal bagi usus tapi bukan bagi vagina. Namun jamur ini bisa terdapat dalam vagina tanpa menimbulkan permasalahan kecuali jika terjadi kondisi yang mendorong pertumbuhan.

Kehamilan dengan kadar estrogen dan progesterone tinggi dalam sirkulasi darah merupakan kondisi yang mendukung pertumbuhan candida albicans ssehingga menimbulkan iritasi local, produksi sedikit secret yang berwarna putih seperti keju, timbulnya bercak merah yang kadang-kadang terlihat pada dinding vagina serta keluhan pruritus hebat.

E. PERUBAHAN PADA PAYUDARA

Perubahan pada payudara yang membawa pada fungsi laktasi disebabkan oleh peningkatan kadar progesterone , estrogen, laktogen plasental, dan prolaktin. Stimulasihormon ini menimbulkan proliferasi jaringan, dilatasi pembuluh darah, dan perubahan sekretonik pada payudara. Sedikit pembesaran payudara, peningkatan sensitivitas dan rasa geli mungkin dialami, khususnya oleh primigravida, pada kehamilqn minggu ke-4. Cairan yang jenih ditemukan pada payudara pada usia kehamilan 4 minggu dan kolostrum dapat diperah keluar pada usia kehamilan 16 minggu.

Payudara terus tumbuh disepanjang kehamilan dan ukuran serta beratnya meningkat hingga mencapai 500 gram untuk masing-masing payudara. Vena permukaan akan terlihat pada kehamilan sekitar 8 minggu. Putting tampak lebih besar, lebih tegak dan lebih gelap warnanya. Areola menjadi lebih gelap dan dikeliilingi oleh kelenjar-kelenjar sebasea yang menonjol (tuberkel mont-gomery), kelenjar ini terlihat pada kehamilan sekitar 12 minggu.

F. PERUBAHAN PADA TRAKTUS URINARIUS

Perubahan pada traktus urinarius disebabkan oleh factor hormonal dan mekanis, perubahan inimenimbulkan permasalahn urinarius. Meskipun aliran darah keginjal meningkat, urin tambah tidak diproduksi karena terjadinya peningkatan retensi natrium dan air.

Infeksi traktus urinarius, progesterone dan efek relaksanpada serabut-serabut otot polos menyebabkan terjadinya dilatasi, pemanjangan dan penekukan ureter. Penumpukan urin terjadi dalam ureter bagian bawah dan penggunaan tonus kandung kemih dapat menimbulkan pengosongan kandung kemih yang tidak tuntas. Kedua factor ini membuat wanita tersebut mudah terkena infeksi traktus urinarius atau eksaserbasi infeksi sebelumnya. Pielonefritis dapat terjadi karena alas an ini, kateterisasi selama kehamilan harus dihindari kecuali jika benar-benar penting.

Frekuensi mikturisi, dengan pembesaran yang terjadi pada bulan pertama kehamilan uterus akan banyak menyita tempat dalam panggul, sehinga tempat bagi kantong kemih berkurang dan tekanan pada kandung kemih akan terus dirasakan. Setelah usia kehamilan 3 bulan, uterus akan turun dalam rongga panggul sehingga fungsi kandung kemih kembali normal.keinginan buang air kecil yangs erring kembali pada kehamilan menjelang aterm ketingga presenting part bayi masuk dalam rongga panggul.

Stress inkontinensia, ketidakmampuan untuk mengendalikan aliran urin, khususnya akibat desakan (stres) yang ditimbulkan oleh peningkatan tekanan intraabdoment yang mendadak(seperti ketika tertawa/bersin) dapat terjadi menjelang akhir kehamilan.

G. PERUBAHAN PADA TRAKTUS ALIMENTARIUS

Morning sickness, nausea (mual) atau vomitus (muntah) yang terjadi dalam bulan-bulan awal kehamilan (biasanya ketika baru bangun dari tidur)sering dijumpai dan biasanya ringan. Penyebabnya yang pasti belum diketahuitetapi kemungkinan besar keasaan ini merupakan reaksi terhadap peningkatan kadar hormone yang mendadak. Jika berlangsung lebih dari 14 minggu atau bila berat (hiperemesis), maka morning sicknes ini dianggap sebagai keadaan yang abnormal dan memerlukan tinddakan aktif.

Refluks asam lambung (heartburn), disebabkan oleh regurgitasi isi lambung kedalam esophagus bagian bawah. Progesterone menyebabkan relaksasi sfingter cardiac pada lambung dan mengurangi motilitas lambung sehingga sehingga memperlambat pengosongan lambung. Demikian pula, tekanan mekanis yang timbul dari bawah akibat uterus yang membesar akan menggeser lambung keatas. Keartburn biasanya terjadi pada satu-dua bulan terakhir kehamilan. Keadaan ini bisa menjadi keluhan yang paling tidak menyenangkan bagi pasien.

Konstivasi, sering terjadi dan disebabkan oleh penurunan motilitas usus sehiingga memerlukan waktu lebih lama untuk menyerap cairan, demikian juga usus dapat saling berdesakan akibat tekanan dari uterus yang membesar.

H. PERUBAHAN PADA KULIT

Pigmentasi, kelenjar hipofisis anterior yang dirangsang oleh kadar estrogen yang tinggi akan meningkatkan sekresi hormone MSH (melanophore stimulating hormon). Akibat yang ditimbulkan oleh peningkatan MSH bervariasi menurut warna kulit alami wanita tersebut, pigmentasi yang lebih gelap terjadi pada:

· Putting dan areola mamae

· Wajah (kloasma

· Garis tengah abdomen, (linea nigra)

Pigmentasi bisa berkurang setelah melahirkan tetapi putting wanita multipara akan berwarna tetap coklat.

Bekas-bekas regangan (stiae gravidarum) pada bekas kehamilan dapat terlihat di perut, payudara dan pantat. Kulit didaerah tersebut akan sangat teregang sehingga erabut-serabut kolagennya mengalami rupture. Bekas-bekas tersebut pada mulanya berwarna merah kemudian berubah menjadi warna perak setelah melahirkan. Bekas ini berhubungan dengan peningkatan sekresi korteks adrenal.

Spider naevi merupakan lesi kulit berwarna merah terang yang dibagian tengahnya terdapat arterioale dengan cabang-cabang halus yang memancar. Lesi ini berhubungan dengan perubahan pada hati sering ditemukan pada serosis hepatis.

I. PERUBAHAN PADA SKELETON DAN PERSENDIAN

Berat uterus menyebabkan perubahan pada titik pusat gaya tarik bumi dan garis bentuk tubuh. Lengkung tulang belakang akan berubah untuk mengimbangi perbesaran abdomen dan menjelang akhir kehamilan, banyak wanita yang memperlihatkan postur tubuh yang khas yang disebut lodrosis. Terlihat ketika berdiri dan berjalan dengan bagian punggung melengkung dan bahu tertarik kebelakang.

J. PERUBAHAN PADA SISTEM KARDIVASKULER

Hemodilusi, volume darah selama kehamilan akan meningkat sebanyak kurang lebih 40-50% untuk memenuhi kebutuhan bagi sirkulasi placenta.volume plasma akan meningkat lebih banyak daripada volume sel darah merah. Karena itu terjadi hemodilusi dengan penurunan kadar hemoglobin hingga mencapai 80% dari nilai normalnya. Keadaan ini disebut anemia fisiologis kehamilan dan mungkin menyebabkan keluhan mudah lelah serta perasaan akan pingsan seperti yang dirasakan oleh wanita hamil.

Tekanan darah, peningkatan curah jantung terjadi akibat peningkatan volume darah , jantung harus memompa dengan kekuatan yang lebih besar, khususnya pada saat menjelang aterm, sehingga terjadi sedikit dilatasi. Progesterone akan menimbulkan relaksasi otot polos dan menyebabkan dilatasi dinding pembuluh darah yang akan mengimbangi peningkatan kekuatan dari jantung, dengan demikian tekanan darah harus tetap atau mendekati nilai pada keadaan tidak hamil. Seorang wanita hamil cenderung mengalami hipotensi supinasio kalau berbaring terlentang, karena vena kava inferior akan tertekan oleh isi uterus yang berat.

K. PENGHITUNGAN TANGGAL KEHAMILAN

i. Penghitungan berdasarkan tanggal

Lama rata-rrata kehamilan adalah 266 hari setelah terjadi fertilasi ovum atau pada siklus haid 28 hari, 280 hari atau 40 minggu atau 9 bulan, 7 hari, sejak hari pertama masa haid normal yang terakhir.

Contoh hari pertama haid normal terakhir: 2 februari (2 buulan)tambahkan angka 7 pada hari dan angka 9 pada bulan. Diperkirakan tanggal persalinan ; 9 november (bulan 11) pada tahun yang sama.

ii. Quickening (goyang anak)

Kadang-kadang riwayat haid tidak pasti, terutama kalau wanita hamil itu tidak ingat tanggalnya, baru saja menghentikan pemasangan kontrasepsi oral atau kalau kehamilan terjadi sebelum haidnya kembali setelah kehamilan sebelumnya. Jka kita memperoleh kasus iini, kita harus menanyakan saat ia merasakan quicnkening (gerakan anak yang terasa pertama kali)dan kemudianmencatat tanggalnya . tanggal saat quickening kemudian ditambah 5 bulan kalender agar agar kita memperoleh tanggal perkiraan persalinan.

iii. Tinggi fundus

TFU dengan dibandingkan terhadap berbagai titik patokan. Pengukuran TFU merupakan pedoman yang baik untuk menentukan usia kehamilan, kehamilan kembar atau cairan amnion yang berlebihan merupakan indikasi untuk penyelidikan lebih lanjut.

iv. Pemeriksaan radiologi

Pemeriksaan sinar X akan memperlihatkan osifikasi berbagai bagian skeleton janin dari sejak usia kehamilan 16 minggu, namun demikian pemeriksaan ini hampir tidak pernah dilakukan untuk menilai usia kehamilan mengingat bahaya yang dapat ditimbulkannya.

v. Pemeriksaan USG

Kantong janin dapat dilihat pada usia kehamilan6-7 minggu dan kepala janin dapat diukur pada usia 13 minggu dengan menggunakan USG. Pemantauan gelombang suara frekuensi tinggi dengan panjag gelombang yang pendek . USG merupakan cara pemeriksaan noninvasive.

DAFTAR PUSTAKA

Farrer Helen. 2001. Perawatan Maternitas. EGC: Jakarta.

Mochtar Rustam. Synopsis Obtetri. EGC: Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar