B. Pembatasan dan Rumusan Masalah
Meningkatkan kualitas pengetahuan kesehatan khususnya pemberian makanan tambahan..
Meningkatkan pengetahuan dan memberikan pengalaman nyata bagi peneliti dalam proses penelitian.
b) Interest (merasa tertarik) dimana orang mulai tertarik kepada stimulus atau obyek tersebut.
Pengetahuan yang mencakup didalam Domain Kognitif dibagi menjadi 6 tingkatan, yaitu:
c. Cara memperoleh Pengetahuan
a) Coba dan salah (trial and error)
c) Berdasarkan Pengalaman Pribadi
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
e. Pengukuran Tingkat Pengetahuan
Untuk menilai pengetahuan ibu tentang pemberian makanan tambahan adalah sebagai berikut :
n : Jumlah skor maksimal jika pertanyaan di jawab baik
Selanjutnya dimasukkan pada kriteria objektif sebagai berikut:
Tidak baik= <40% (Arikunto, 2006)
2. Konsep Dasar Makanan Tambahan
c. Tujuan Pemberian Makanan Tambahan
Menurut (Krisnatun, 2002) Tujuan pemberian makanan tambahan pada bayi yaitu :
1) Melengkapi zat gizi yang sudah ada.
3) Mengembangkan kemampuan bayi mengunyah dan menelan.
4) Mencoba adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi tinggi.
d. Keuntungan Memberikan Makanan Tambahan Setelah Usia 6 Bulan
4) Menunda pemberian makanan tambahan hingga 6 bulan melindungi bayi dari obesitas dikemudian hari.
e. Akibat Memberikan Makanan Tambahan Terlalu Cepat (Sebelum Usia 6 Bulan)
2) Bayi mendapat faktor pelindung dari ASI lebih sedikit sehingga resiko infeksi meningkat.
3) Resiko diare juga meningkat karena makanan tambahan tidak bersih.
f. Pola Pemberian ASI dan Makanan Tambahan Sesuai Umur
a) Beri ASI setiap kali anak menginginkan.
d) Berikan makanan tambahan 2 kali sehari
a) Beri ASI setiap kali anak menginginkan.
c) Tambahkan telur/ayam/ikan/tempe/tahu/daging sapi/wortel/ bayam/kacang hijau /santan/minyak.
d) Berikan 3 kali sehari dengan jumlah,
e) Beri makanan selingan 2 kali sehari.
f) Beri buah-buahan atau sari buah (Depkes RI, 2007:32).
g. Cara Pemberian Makanan Tambahan
2) Makanan diperkenalkan satu persatu sampai bayi benar-benar dapat menerimanya.
4) Pada pemberian makanan, jangan dipaksa sebaiknya diberikan pada waktu lapar.
3) Gigi anak sedang tumbuh berikan benda bersih dan keras untuk dikunyah, misalnya sendok.
Untuk mengatasi masalah ini maka :
1) Memulai mengatasi makanan pendamping ASI yang sesuai komposisinya dengan umur bayi.
3) Jangan pernah memberikan makanan pendamping ASI dalam susu botol.
i. Anjuran rangsangan perkembangan untuk bayi umur 6-12 bulan :
1) Bantu dan latih bayi duduk.
2) Ajak bayi bermain CI LUK BA.
3) Beri bayi biskuit dan ajari cara memegang biskuit.
5) Ajari bayi makan sendiri menggunakan piring dan sendok.
6) Ajari bayi bicara sesering mungkin.
7) Latih bayi menirukan kata-kata ma... ma.... pa.... pa....
9) Jika sudah bisa berdiri, bantu dan latih bayi mainan berpegangan.
10) Beri bayi mainan yang bersih dan aman untuk bermain dan dipukul.
1) Pada umur 9 bulan bayi bisa:
b) Mengucap ma...... ma...... pa...... pa......
c) Senang bermain sendiri dan bertepuk tangan.
2) Pada umur 12 bulan bayi bisa :
c) Meniru kata sederhana papa, dada.
d) Berdiri dan jalan berpegangan.
|
A. Jenis dan Rancang Bangun Penelitian
Sedangkan rancang bangun penelitian yang digunakan adalah Deskriptif kuantitatif.
| |||
2. Definisi Operasional Variabel
pengetahuan ibu tentang pemberian makanan tambahan pada bayi umur 6-12 bulan | 1. Pengertian pemberian makanan tambahan 2. Tujuan pemberian makanan tambahan 3. Keuntungan pemberian makanan tambahan 4. akibat pemberian makanan tambahan |
Tehnik pengambilan sample dalam penelitian ini menggunakan tehnik Total sampling.
E. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Wringinpitu Kecamatan Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi.
Penelitian dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2009
F. Tehnik dan Instrumen Pengumpulan Data
Langkah-langkah pengolahan datanya sebagai berikut:
Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis dan disajikan dalam bentuk prosentase menggunakan rumus.
Untuk menilai pengetahuan ibu tentang pemberian makanan tambahan adalah sebagai berikut :
n = Jumlah skor maksimal jika pertanyaan dijawab baik.
Selanjutnya dimasukkan pada kriteria objektif sebagai berikut :
1. Inform consent (lembar persetujuan)
3. Confidentially (kerahasian)
Kerahasiaan informasi yang telah diberikan oleh subjek dijamin oleh peneliti.
Beberapa keterbatasan peneliti dalam melakukan penelitian ini antara lain sebagai berikut:
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Gambaran lokasi tempat penelitian
|
a. Karaktersitik pendidikan responden
b. Karakteritik umur responden
c. Karakteristik pekerjaan responden
d. Karakteristik paritas/jumlah anak responden
a. Pengetahuan ibu tentang pengertian makanan tambahan
1. Pengetahuan ibu tentang pemberian makanan tambahan di Desa Wringinpitu Kecamatan Tegaldlimo.
2. Pengetahuan ibu tentang pengertian pemberian makanan tambahan
3. Pengetahuan ibu tentang tujuan pemberian makanan tambahan
4. Pengetahuan ibu tentang keuntungan pemberian makanan tambahan
5. Pengetahuan ibu tentang akibat pemberian makanan tambahan
6. Pengetahuan ibu tentang cara pemberian makanan tambahan
b. Diharapkan ibu untuk lebih memperhatikan asupan makanan pada bayi.
|
Almastier, Sunita (2004). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Arikunto. S (2006). Prosedur penelitian . Jakarta : Rineka Cipta
Tuti. (2000). ASI Eksklusif. (online) (http://pd.persi.co.id)
Depkes RI. (2006). Pedoman Umum Pemberian MP-ASI Lokal. Surabaya : Bakti Husada
Depkes RI dan JICA (2006). Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta : Sub Dinas Kesga & Gizi.
Moedjianto, Sarmini. (2009). Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah. Poltekkes Majapahit : Mojokerto.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta
Notoatmodjo, Soekidjo. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Nursalam @ Siti Pariani. (2001). Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta : CV Sagung Seto.
Paath, Erna Arcan, dkk. (2004). Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta : EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar