BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Di Indonesia angka kematian bayi dan ibu melahirkan masih tergolong
tinggi yaitu mencapai 194/100.000 kelahiran hidup untuk angka kematian bayi
pada tahun 1997. penelitian telah menunjukkan bahwa lebih dari 50% kemtian bayi
terjadi dalam perode neonatal yaitu dalam bulan pertama kehidupan. Kurang
baiknya penanganan bayi baru lahir yang lahir sehat akan menyebabkan
kelainan-kelainan yang dapat mengakibatkan cacat seumur hidup, kematian.
Misalnya sebagai akibat hipotermi pada bayi baru lahir dapat terjadi cold
stress yang selanjutnya dapat terjadi hipoksemia atau hipoglikemia dan
mengakibatkan kerusakan otak. Akibat selanjutnya adalah perdarahan otak, syok,
beberapa bagian tubuh mengeras dan keterlambatan tumbuh kembang. Contoh lain
misalnya kurang baiknya pembersihan jalan nafas waktu lahir dapat menyebabkan
masuknya cairan lambung kedalam paru-paru yang mengakibatkan kesulitan
pernafasan, kekurangan zat asam, dan apabila hal ini berlangsung terlalu lama
dapat menimbulkan perdaraha otak, kerusakan otak dan kemudian keterlambatan
tumbuh kembang.
Ditinjau dari perkembangan dan
pertumbuhan bayi periode neonatal merupakan periode yang paling kritis.
Pencegahan asfiksia, menjaga suhu tubuh bayi, terutama pada bayi dengan berat
badan lahir rendah, pemberian air susu ibu (ASI) dalam rangka menurunkan angka
kematian oleh karena diare. Pencegahan terhadap infeksi, pemantauan kenaikan
berat badan dan stimulasi psikologis merupakan tugas pokok bagi pemantau
kesehatan bayi dan anak. Neonatus
pada minggu pertama oleh kondisi ibu waktu hamil dan melahirkan.
Berdasarkan hal yang tersebut
diatas penulis tertarik untuk mengambil kasus dengan judul ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA By. Ny. R DENGAN
BERAT BADAN LAHIR NORMAL DI BPS Ny. ARI GEMOLONG SRAGEN.
1.2
Tujuan
1.2.1 Tujuan
Umum
Dapat melakuakn asuhan kebidanan pada
bayi baru lahir normal menggunakan 7 langkah manajemen varney dan melakukan
pendokumentasian menggunakan SOAP secara komperhensif.
1.2.2 Tujuan
Khusus
a.
Dapat
melakukan pengkajian data baik data subyektif maupun obyektif pada By.Ny. R dengan BBLN di BPS Ny. ARI Gemolong Sragen.
b. Dapat membuat interpretasi data dengan
tepat pada By.Ny. R dengan BBLN di BPS Ny. ARI Gemolong Sragen
c. Dapat menentukan diagnosa/masalah
potensial dan antisipasi pada By.Ny. R dengan BBLN di BPS Ny. ARI Gemolong
Sragen
d. Dapat menentukan tindakan segera yang
tepat untuk By.Ny. R dengan BBLN di BPS Ny. ARI Gemolong Sragen
e. Dapat membuat perencanaan tindakan yang
tepat untuk By.Ny. R dengan BBLN di BPS Ny. ARI Gemolong Sragen
f. Dapat melaksanakan rencana tindakan yang
telah dibuat dengan baik pada By.Ny. R dengan BBLN di BPS Ny. ARI Gemolong
Sragen
g. Dapat melakuakn evaluasi dari tindakan
yang telah dilakukan dari awal sampai akhir pada By.Ny. R dengan BBLN di BPS
Ny. ARI Gemolong Sragen
BAB II
TINJAUAN TEORI
A.
Definisi
Bayi Baru Lahir Normal adalah Bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu
sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2500 gram sampai dengan 4000 gram dan
harus menyelesaikan diri dari kehidupan intra uteri ke kehidupan Ekstra Uteri (
Pusdinaskes, 1993 : 69).
B.
Ciri-ciri Bayi Normal
a)
Berat badan 2500-4000 gram.
b)
Panjang badan lahir 48-52 cm.
c)
Lingkar dada 30-35 cm.
d)
Lingkar kepala 33-35 cm.
e)
Bayi
jantung dalam menit-menit pertama kira-kira 180x/menit, kemudian menurun sampai
120-140 x/menit.
f)
Pernapasan
pada menit-menit pertama cepat kira-kira 80 x/menit, kemudian menurun setelah
tenang kira-kira 40 x/menit.
g)
Kulit
kemerah-merahan dan licin karena jaringan subeutan cukup terbentuk dan diliputi
Venii Caseosa.
h)
Rambut
lanugo telah tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna.
i)
Kuku
telah agak panjang dan lemas.
j)
Genetalia,
labia minora sudah menutupi labia mayona (perempuan), testis sudah turun ( pada
anak laki-laki)
k)
Reflek
isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik.
l)
Reflek
moro sudah baik, bayi bila dikagetkan akan memperlihatkan gerakan seperti
memeluk.
m) Gerak reflek sudah baik, apabila diletakan
suatu benda diatas telapak tangan , bayi akan mengenggam/ adanyanya gerakan
reflek.
n)
Eliminasi
Bayi, urin dan Mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama. Mekonium berwarna
hitam kecoklatan (Pusdiknas, 1993 : 69).
C.
Perubahan-perubahan yang terjadi pada Bayi Baru Lahir.
Menurut Syahlan
(1993) perubahan-perubahan yang terjadi pada BAyi BAru Lahir yaitu :
1.
Perubahan Metabolisme Karbohidrat.
Dalam waktu 2 jam setelah lahir akan
terjadi penurunan gula darah untuk menambah Energi pada jam-jam pertama setelah
diambil dari Metabolisme asam lemak.
2.
Perubahan Suhu Tubuh
Ketika bayi lahir berada pada suhu
lingkungan yang lebih rendah dari suhu yang berada didalam rahim ibu. Apabila
bila bayi dibiarkan dalam suhu kamar 25 oC, maka bayi akan
kehilangan panas melalui konveksi, radiasi, evaporasi sebanyak 200 kal/kg BB/menit.
3.
Perubahan
Selama dalam uterus, janin mendapatkan
O2 dari pertukaran gas melalui plasenta setelah Bayi Lahir
pertukaran gas harus melalui paru-paru Bayi.
Rangsangan untuk gerakan pertama adalah :
1. Tekanan Mekanis dari toraks sewaktu
melalui jalan lahir.
Penurunan PaO2 dan kenaikan CO2 merangsang kemareseptor
yang terletak di sinus kuratis.
2.
Rangsangan Dingin didaerah muka dapat merangsangkan
permukaan gerakan pernapasan.
3.
Reflek Deflasi Hering Breur
Pernapasan
pertama pada bayi baru lahir terjadi normal dalam waktu 30 detik setelah
persalinan.
4. Perubahan
Sirkulasi
Dengan perkembangan paru-paru mengakibatkan tekanan O2
meningkatkan dan tekanan CO2 menurun, hal ini mengakibatkan
menurunnya Refleksi pembuluh darah paru sehingga aliran darah kealat tersebut
meningkat. Hal ini menyebabkan darah
dari arteri pulmonalis mengalir keparu-paru dan Duktus arteriosus menutup.
5. Perubahan
Alat pencernaan, hati, ginjal, dan alat lainnya mulai berfungsi.
D.
Penanganan Bayi Baru Lahir
1.
Membersihkan
jalan nafas
Bila bayi
tidak langsung menangis, penolong segera membersihkan jalan nafas dengan cara
sebagai berikut :
·
Letakkan
bayi pada posisi terlentang di tempat yang keras dan hangat.
·
Gulung
sepotong kain dan letakkan di bawah bahu sehingga leher bayi lebih lurus dan
kepala tidak menekuk.
·
Bersihkan
hidung, rongga mulut dan tenggorokan bayi dengan jari tangan yang dibungkus
dengan kassa steril.
·
Tepuk
kedua kaki bayi sebanyak 2 – 3 kali atau gosok kulit bayi denga kain kering dan
kasar.
·
Memebersihkan
jalan nafas dengan cara :
a)
Alat
penghisap lendir mulut ( De Lee) atau alat penghisap lainnya yang steril,
tabung oksigen dengan selangnya harus telah siap di tempat.
b)
Segera
lakukan usaha menghisap mulut dan hidung
c)
Petugas
harus mencatat dan memantau usaha nafas yang pertama.
d)
Warna kulit,
adanya cairan atau mekonium dalam hidung atau mulut harus diperhatikan.
2.
Memotong dan merawat Tali Pusat
Sebelum
memotong tali pusat, pastikan tali pusat telah di klem dengan baik untuk
mencegah terjadinya perdarahan.
3.
Mempertahankan Suhu tubuh Bayi
Bayi
baru lahir harus dibungkus hangat, suhu tubuh bayi merupakan tolak ukur
kebutuhan akan tempat tidur yang hangat sampai suhu tubuhnya sudah stabil.
4.
Memberikan injeksi vitamin K
Untuk
mencegah terjadunya perdarahan tersebut, semua bayi baru lahir normal dan cukup
bulan perlu diberi vitamin K per oral 1 mg / hari selama 3 hari sedangkan bayi
resiko tinggi di beri vitamin K parenteral dengan dosis 0,5 – 1 mg secara IM.
5.
Memberi obat/salep mata, untuk mencegah infeksi
Yang
lazim dipakai adalah larutan perak nitrat atau neosporin dan langsung
diteteskan pada mata bayi segera stetelah lahir
6.
Identifikasi Bayi
Sebuah alat
pengenal yang efektif harus diberikan kepada setiap bayi lahir dan harus tetap
di tempatnya sampai waktu bayi dipulangkan.
Alat yan
digunakan hendaknya kebal air dengan tepi yan halus, tidak mudah melukai, tidak
mudah sobek.
Pada alat /
gelang identifikasi harus tercantum :
a.
Nama ( bayi,
Nyonya)
b.
Tanggal
lahir
c.
Nomor bayi
d.
Jenis
kelamin
e.
Nama lengkap
ibu
(saifudin.A.B.
2002)
Pembersihan jalan nafs, perawatan tali pusat, perawatan
mata, dan identifikasi adalah rutin segera dilakukan, kecuali bayi dalam
keadaan krisis, dan dokter memberi intruksi khusus.
(Depkes
RI, 1993: 72)
E.
Pengkajian Bayi Baru Lahir
Fisik
|
Nilai Apgar
|
||
0
|
1
|
2
|
|
Denyut jantung
|
Tidak ada
|
Kurang dari 100/menit
|
Lebih dari 100/menit
|
Upaya respirasi
|
Tidak ada
|
Nafas lambat dan tidak teratur
|
Baik menangis
|
Tonus otot
|
Lemah
|
Fleksi
|
Normal dengan gerakan
|
Respon terhadap stimulus
|
Tidak ada respon
|
Wajah menyeriangi
|
Respon baik dengan mengangis
|
Warna tubuh
|
Putih
|
Biru
|
Merah muda
|
(Varney, 2003: 891)
F.
Penatalaksanaan pada Bayi Baru Lahir
1. Bayi bernafas atau menangis, warna merah muda,
denyut jantung . 100/menit, serahkan bayi langsung ke abdomen ibu dan keringkan
dengan handuk kering. Tindakan ini meningkatkan bounding dan mempertahankan
suhu karena kontak langsung kulit dengan kulit.
2. Bayi apneu atau terengah-engah, warna
kulit biru dan denyut jantung . 100 stimulasi dengan menggosok punggung
menggunakan sebuah handuk atau tepuk-tepuk kaki dengan lembut. Buka dan
bersihakn jalan nafasdengan melakukan penghisapan pada mulut kemudian hidung
dengan lembut. Berikan oksigen fasial. Jika tidak ada respon pada usia satu
menit denyut jantung menurun atau tetap biru, maka ventilasi ambu bag dan
masker harus dimulai, jika tidak ada peningkatan dalam 2 menit denyut jantung
tidak meningkat pertimbangkan untuk mempertimbangkan intubasi pada bayi.
3. Bayi apnea atau biru pucat denyut jantung
, 100/ menit, ventilasi ambu bag dan masker harus segera dimulai. Jika tidak
ada respon dalam 2 menit maka intubasi bayi.
4. Bayi apnea warna kulit putih, denyut
jantun , 60 x/menit, resusitasi jantung paru penuh perlu dilakukan, l;akukan
intubasi segera dan mulai berikan ventilasi tekanan positif intermiten.(Varney,
2003: 891).
G.
Yang Perlu Dipantau Pada Bayi Baru Lahir
Suhu badan dan lingkungan, tanda-tanda
vital, berat bdan, mandi dan perawatan kulit, pakaian, perawatan tali pusat
(Varney, 2003: 892).
H.
Tanda-tanda
Bahaya Yang Harus Diwaspadai Pada Bayi Baru Lahir
1.
Pernapasan : sulit atau lebih dari 60 kali
permenit.
2.
Kehangatan : terlalu panas (> 38OC
/ terlalu dingin < 36OC)
3.
Warna – kuning (terutama pada 24 jam pertama),
biru atau pucat memar.
4.
Pemberian makan – hisapan lemah, mengantuk
berlebihan, banyak muntah.
5.
Tali pusat – merah, bengkak, keluar cairan
(nanah), bau busuk, pernapasan sulit.
6.
Tinja / kemih – tidak berkemih dalam 24 jam,
tinja lembek, sering hijau tua, ada
lender atau darah dalam tinja.
7.
Aktifitas – menggigil, atau tangis tidak biasa,
sangat mudah tersinggung, lemas, terlalu mengantuk, lunglai, kejang halus,
tidak bisa tenang, menangis terus-menerus. (Syaifuddin, 2002 : N-36).
I.
Perawatan Bayi Baru Lahir Sehari-hari
1.
Mata bayi harus selalu diperiksa untuk melihat
tanda-tanda infeksi.
2.
Mulut diperiksa untuk melihat kemungkinan infeksi
dengan Candida (Oral Thrush).
3.
Kulit, terutama pada lipatan-lipatan (paha, leher,
belakang telinga, ketiak) harus selalu bersih dan kering.
4.
Tali pusat, ada infeksi atau tidak dan puput apa belum.
5.
Kain popok harus segera diganti setiap kali basah
karena air kencing atau tinja.
6.
Sebelum tali pusat lepas, sebaiknya bayi diseka saja
dengan air steril atau air matang.
(Wiknjosastro,
1999 : 257).
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR
PADA BAYI Ny. R DENGAN BERAT BADAN LAHIR NORMAL
DI BPS Ny. ARI GEMOLONG SRAGEN
Tanggal / jam masuk : 5 Desember 2011 / 16.15
WIB
Tempat :
BPS Ny. ARI
I. PENGKAJIAN
Tanggal / jam : 5 Desember 2011 / 16.35 WIB
- Data Subyektif
A. Identitas
Nama : By. Ny. R
Tanggal/jam lahir : 5 Desember 2011 / 16.15 WIB
Alamat : Bolong 6 A Gemolong, Sragen
Penanggung Jawab
Nama :
Ny. R
Umur :
26 Tahun
Pekerjaan : Swasta
B. Riwayat Kehamilan Sekarang
G P A : G2 P1 A0
Umur kehamilan : 40 minggu
Kenaikan BB : 10 kg
ANC : 8 kali
TT :
2 kali (kehamilan yang ke 24 mgg dan
kehamilan yang ke 28 mgg)
C.
Riwayat Persalinan Sekarang
a.
Kala I :
12 menit
b. Kala II : 15 menit
§ DJJ :
142 x / menit
§ Warna air ketuban : Jernih
§ Caput :
Tidak ada
§ Cefal Hematuma : Tidak ada
§ Bayi lahir jam : 16.15 WIB
§ Jenis persalinan : Normal
APGAR SCORE
Skore
|
1 menit
|
5 menit
|
10 menit
|
A: Appearance colour
(warna kulit)
|
2
|
2
|
2
|
P: Pulse/ Head Rate
(frekuensi jantung)
|
2
|
2
|
2
|
G:
Grimace (reaksi terhadap rangsangan)
|
1
|
1
|
2
|
A: Activity (tonus otot)
|
2
|
2
|
2
|
R: Respiration (usaha nafas)
|
1
|
2
|
2
|
Jumlah
|
8
|
9
|
10
|
D.
Riwayat
Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu
Hamil ke-
|
Komplikasi
|
Tempat persalinan
|
UK
|
Jenis persalinan
|
Penolong
|
Nifas
|
Anak
|
Ket
|
||||
Lact
|
perdarahan
|
infeksi
|
JK
|
BB
|
PB
|
|||||||
1
|
-
|
BPS Ny. Ari
|
39mg
|
normal
|
Bidan ari
|
Lancar
|
-
|
-
|
L
|
3300 gram
|
49cm
|
-
|
2
|
-
|
BPS Ny. Ari
|
40
mg
|
normal
|
Bidan ari
|
Lancar
|
-
|
-
|
P
|
2800 gram
|
47 cm
|
-
|
E.
Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak
menderita penyakit menurun ( ashma, DM ), menular ( TBC ), menahun ( jantung )
seperti seperti dada berdebar – debar (jantung),sering makan,minum, dan kencing
(DM), sesak nafas (Asma),tekanan darah >140/90 mmHg (Hipertensi). Sakit
Kuning (Hepatitis), Kejang sampai keluar busa (Epilepsi) dan keputihan Gatal – Gatal (PMS).
F. Kebutuhan Dasar
1. Nutrisi :
Bayi belum diberi nutrisi.
2. Eliminasi :
BAK pertama kali tanggal
: 5 Desember 2011, Jam : 16. 35 WIB
Warna : Kuning Jernih
Jumlah : 15 cc
BAB pertama kali tanggal : 5
Desember 2011, Jam : 16. 25 WIB
Warna : Hitam Kehijauan ( Mekonium )
Konsistensi : Lembek
Jumlah : 50 cc
3. Istirahat :
belum dikaji
·
Tidur : belum dikaji
·
Keluhan : belum dikaji
- Data Obyektif
A.
Pemeriksaan Umum
1.
Keadaan Umum : Baik Kesadaran : CM
2.
Vital Sign : HR :
142 x / menit S : 36,70C
RR :
45 x / menit
3.
BB Lahir :
2800 gram BB
sekarang : 2800 gram
4.
PB Lahir : 47 cm PB
sekarang : 47 cm
5.
LD lahir :
34 cm LD sekarang : 34 cm
6.
LK Lahir : 32 cm LK
sekarang : 32 cm
7.
Warna kulit : Kemerahan Warna
kuku : Kemerahan
8.
Tangis bayi : Kuat
9.
Tonus otot : Baik
B.
Pemeriksaan kepala
1. Keadaan Ubun-ubun :
mendatar Sutura :
Menutup
2. Penonjolan / pencekungan : tidak ada
3. Ukuran kepala : DMO : 13 cm
DFO : 12 cm
C.
Mata
1.
Kedimetrisan :
simetris
2.
Tanda –tanda infeksi :
tidak ada
3.
Konjungtiva :
tidak anemis
4.
Sclera :
tidak ikterik
5.
Kelaianan pada mata :
tidak ada
6.
Secret :
tidak ada
7.
Reflek
penglihatan : ada, mata
bayi melihat benda bergerak
D.
Hidung dan Mulut
1.
Kelainan bawaan :
tidak ada
2.
Refleksi menghisap :
ada, areola putting susu ibu
tertekan gusi bayi, lidah dan langit – langit mulut bayi
3.
Kesimetrisan :
simetris
E.
Telinga
1.
Letaknya/kesimetrisan :
simetris
2.
Kelainan :
tidak ada
3.
Reflek
pendengaran : ada, respon
memeluk saat bayi dikagetkan
F.
Leher
1.
Pembengkakan :
tidak ada
2.
Benjolan :
tidak ada
G.
Dada
1.
Bentuk :
simetris
2.
Putting Susu : menonjol
3.
Bunyi napas :
normal
4.
Bunyi Jantung
: dalam batas normal
5.
Retraksi : tidak ada retraksi
H.
Bahu, lengan, dan tangan
1.
Gerakan :
normal
2.
Kelainan :
tidak ada
3.
Bentuk :
simetris
4. Kesimetrisan : simetris kanan dan kiri
5.
Jumlah jari :
lengkap
I.
Sistem saraf
1. Reflek Moro : baik, ada respon memeluk saat bayi dikagetkan.
2. Reflek Rooting : baik, ada respon membuka
mulut saat jari kita menyentuh mulut bayi.
3. Reflek Grasping : baik, saat tangan bayi diberi telunjuk
maka tangan bayi akan menggenggam.
4. Reflek Walking : baik, saat telapak kaki bayi disentuh
dengan jari maka akan bergerak-gerak.
5.
Reflek Sucking : baik, bayi menghisap dengan kuat dan areola putting susu ibu tertekan gusi
bayi, lidah dan langit – langit.
6. Reflek Tonic Neck : ada, bayi dapat menggerak-gerakkan kepalanya dan dapat memiringkan kepalanya saat di
tengkurapkan.
J.
Abdomen
1.
Bentuk : simetris
2.
Penonjolan lilitan tali pusat pada saat bayi menangis : tidak ada
3.
Perdarahan tali pusat :
tidak ada
4.
Keadaan tali
pusat : baik
K.
Kelamin
·
Laki-laki
:
Testis : sudah turun dalam skrotum
Lubang penis : terdapat lubang dibagian tengah penis
Letak ujung muara : ada
Kelainan : tidak ada
L.
Tungkai dan Kaki
1.
Bentuk :
simetris
2.
Gerakan :
normal
3.
Kelainan :
tidak ada
4.
Jumlah jari : Lengkap
M.
Punggung
1.
Pembengkakan/Pencekungan : tidak ada
2.
Spina Bifida :
tidak ada
N.
Anus
·
Berlubang :
ya
O.
Kulit
1.
Vernik :
ada
2.
Warna :
kemerahan
3.
Tanda lahir :
tidak ada
4.
Pembengkakan
: tidak ada
P.
Pemeriksaan laboratorium : Tidak dilakukan
·
Golongan
darah : Tidak
dilakukan
·
Hb : Tidak dilakukan
·
Bilirubin : Tidak dilakukan
·
Leukosit : Tidak dilakukan
·
Lain-lain :
Tidak dilakukan
Q. Pengobatan yang telah didapat : tidak ada
II.
INTERPRETASI DATA
Tanggal : 5 Desember 2011 / 16. 45 WIB
a.
Diagnosa Kebidanan
By.Ny. R lahir spontan, cukup bulan, sesuai masa kehamilan
dengan berat badan lahir normal umur 30 menit.
Dasar :
S : ibu
mengatakan telah melahirkan
anak keduanya di BPS Ny. Ari Gemolong tanggal 5 Desember 2011 jam 16.15 WIB
O :
·
Bayi lahir tanggal 5 Desember 2011 jam 16.15 WIB
·
Keadaan
Umum : Baik Kesadaran : CM
HR : 142 x / menit S : 36,70C
RR : 45 x / menit
·
Apgar
Score : 1 menit : 8
5 menit :
9
10 menit :
10
·
Jenis
kelamin : Laki – laki
BB : 2800 gram PB : 47 cm
LK : 32 cm LD : 34 cm
·
Warna
Kulit : Kemerahan Tonus otot : Aktif
·
Tangis
bayi : Kuat Anus :
berlubang
·
Kelainan
Kongenital : tidak ada
·
Reflek
rooting, sucking, moro, grasping, tonic neck :
Baik
b.
Masalah :
tidak ada
III. DIAGNOSA
POTENSIAL dan ANTISIPASI
Tidak ada
IV. TINDAKAN
SEGERA
Tidak ada
V.
PERENCANAAN
Tanggal : 5 Desember 2011
Jam 17.00 WIB
- Observasi KU dan VS
- Jaga kehangatan bayi dengan mengganti pakaian bayi bila basah atau kotor.
- Beri nutrisi ASI sesering mungkin pada bayi minimal tiap 2 jam atau sesuai kebutuhan.
- Observasi BAB dan BAK.
- Memandikan bayi setelah 6 jam post partum selanjutnya 2 x sehari.
- Berikan injeksi vitamin K dan tetes mata segera setelah bayi lahir.
- Rawat tali pusat dengan prinsip antiseptik.
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal / jam : 5
Desember 2011 jam 17.10 WIB
1)
Mengobservasi
KU dan VS
2)
Menjaga
kehangatan bayi dengan mengganti pakaian bayi bila basah atau kotor.
3)
Memberi
nutrisi ASI sesering mungkin pada bayi minimal tiap 2 jam atau sesuai
kebutuhan.
4)
Mengobservasi
BAB dan BAK.
5)
Memandikan
bayi setelah 6 jam post partum selanjutnya 2 x sehari.
6)
Memberikan
injeksi vitamin K 1 mg secara IM pada paha kiri 1/3 bagian luar atas dan tetes
mata eritromycin 0,5 % sebanyal 1 tetes pada mata kanan dan mata kiri segera setelah bayi lahir.
7)
Merawat tali
pusat dengan prinsip antiseptik dengan cara membungkus tali pusat bayi dengan
kassa steril.
VII.
EVALUASI
Tanggal /
jam : 5 Desember 2011 jam 19.45 WIB
1. Keadaan umum : baik Kesadaran : composmentis
Vital Sign : HR : 145 x/menit S : 36,8OC
RR : 48 x/menit
2. Kehangatan bayi sudah terjaga dengan
mengganti pakaian bayi bila basah atau kotor
3. Bayi sudah diberi ASI sesuai kebutuhan
4. Bayi sudah BAB 1 kali, warna kehitaman,
konsisitensi lembek, dan BAK 4 – 5 kali, warna kuning jernih.
5. Injeksi vitamin K dan tetes mata sudah
diberikan.
6. Tali pusat sudah dirawat dan dibungkus
dengan kassa steril dan tidak ada perdarahan maupun tanda – tanda infeksi.
DATA PERKEMBANGAN I
Tanggal
/ jam : 6 Desember 2011/ jam 07.00 WIB
I.
DATA
SUBYEKTIF
·
Ibu
mengatakan bayinya sudah menetek dengan kuat.
·
Ibu
mengatakan ASI nya sudah lancar.
·
Ibu
mengatakan bayinya sudah tidur nyenyak.
·
Ibu
mengatakan bayinya BAB 1 kali sehari dan BAK 4 – 5 kali sehari.
II.
DATA
OBYEKTIF
·
Keadaan
Umum : Baik Kesadaran : CM
HR : 145 x / menit S : 36,80C
RR : 48 x / menit
·
Apgar
Score : 1 menit : 8
5 menit :
9
10 menit :
10
·
Jenis
kelamin : Laki – laki
BB : 2800 gram PB : 47 cm
LK : 32 cm LD : 34 cm
·
Warna
Kulit : Kemerahan Tonus otot : Aktif
·
Tangis
bayi : Kuat Anus :
berlubang
·
Kelainan
Kongenital : tidak ada
·
Reflek
rooting, sucking, moro, grasping, tonic neck :
Baik
·
Tali
pusat : masih basah dan tidak ada
tanda – tanda infeksi
·
Minum
PASI : 200 c / jam atau bila bayi
menangis.
III.
ASSESMENT
By. Ny. R lahir
spontan, cukup bulan, sesuai dengan masa kehamilan dengan berat badan lahir normal
umur 2 hari.
IV.
PENATALAKSANAAN
Tanggal / jam :
6 Desember 2011/ jam 07.00 WIB
1. Observasi KU dan VS.
Mengobsevasi KU dan VS.
Keadaan Umum : Baik Kesadaran : CM
HR : 145 x / menit S : 36,80C
RR : 48 x / menit
2. Anjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesuai
kebutuhan bayi.
Menganjurkan
ibu untuk menyusui bayinya sesuai kebutuhan bayi.
Ibu bersedia untuk menyusui bayinya
sesuai kebutuhan bayi.
3. Mandikan bayi dengan air hangat 2 x
sehari.
Memandikan bayi dengan air
hangat 2 x sehari.
Bayi sudah dimandikan dengan air hangat 2 x
sehari.
4. Cegah infeksi dan rawat tali pusat.
Mencegah infeksi dan merawat
tali pusat bayi dengan cara membungkus tali pusat bayi dengan kassa steril.
Tali pusat bayi sudah terawat dengan
baik sehingga tidak terjadi infeksi.
5. Anjurkan ibu untuk menjaga kehangatan
bayi.
Menganjurkan ibu untuk menjaga
kehangatan bayi denga mengganti pakaian bayi tiap basah atau kotor.
Ibu bersedia untuk menjaga kehangatan bayi.
BAB IV
PENUTUP
4.1.
Kesimpulan
Dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan berat badan lahir normal dengan tujuh
langkah varney, penulis mengambil kesimpulan :
4.1.1.
Penulis telah
mendapatkan pengalaman nyata dalam melakukan Asuhan kebidanan pada bayi Ny. R bayi baru lahir dengan berat badan lahir normal di BPS Ny. ARI Gemolong Sragen
dengan menggunakan tujuh langkah varney.
4.1.2.
Hasil pengkajian yang
penulis dapatkan yaitu diagnosa
bayi Ny. R baru lahir dengan berat badan lahir normal , menangis spontan dan kuat. Bayi Ny. R dilahirkan pada tanggal 5 Desember 2011, jam 16.15 WIB dengan BB: 2800 gram, PB: 47 cm, LK: 32 cm,LD : 34 cm, DMO: 13 cm, DFO: 12 cm, memiliki APGAR Score: 8-9-10 dan dengan tanda-tanda vital yaitu HR: 142 x/menit, RR: 45 x/menit, S: 36,70C.Pada bayi
Ny. R tidak ditentukan diagnosa potensial karena bayi
Ny. R adalah bayi baru lahir normal, antisipasi yang
dilakukan pun tidak ada.
Asuhan yang diberikan pada By.Ny.R , yaitu memandikan dan
mengganti pembalut tali pusat bayi,, mengajarkan pada ibu
tentang cara perawatan bayi setiap hari, pastikan bayi dalam
kondisi yang aman dan nyaman, observasi nutrisi bayi, dan memberikan injeksi Vit. K 1 mg secara IM serta tetes mata.
4.1.3.
Dalam pelaksanaan
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal pada By. Ny. R tidak ada
kesenjangan antara teori dengan praktek di lahan praktek
4.2 Saran
4.2.1
Bagi
Bidan
Bidan hendaknya selalu meningkatkan ketrampilan
dan pengetahuan sesuai dengan perkembangan IPTEK agar mampu mebersihkan asuhan
kebidanan dengan baik.
4.2.2
Bagi
Tenaga Kesehatan
Hendaknya saling bekerjasama dengan tenaga kesehatan lainya
agar terciptanya pelayanan kesehatan yang bermutu.
4.2.3
Bagi
Pasien
Hendaknya selalu merawat bayinya dengan penuh kasih sayang
dan memperhatikan kesehatan bayinya agar kelak tumbuh menjadi anak yang sehat
dan dapat dibanggakan.
4.2.4
Bagi
Mahasiswa
Mampu menerapkan ilmu yang didapat dengan baik kepada pasien.
DAFTAR PUSTAKA
|
Syaifudin, Abdul. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Nelson. 1998.
Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: EGC
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obsetri. Jakarta : EGC
Straight, barbara. 2004. Keperawatan Bayi Baru Lahir. Jakarta : EGC
Ladewig, W. Patricia. 2005. Asuhan Keperawatan Ibu – Bayi Baru Lahir.
Jakarta : EGC
Syahlan , J. H. 1993. Ilmu Kesehatan Anak dalam Konteks Keluarga. Jakarta :
Pusdiknakes Departemen Kesehatan RI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar