Selasa, 19 Februari 2013

ASUHAN KEBIDANAN PADA By. S UMUR 9 BULAN DENGAN IMUNISASI CAMPAK DI PUSKESMAS GEMOLONG


 


BAB I
PENDAHULUAN
       I.            Latar Belakang
Indonesia, dinyatakan bebas cacar sejak tahun 1974. Sedangkan polio diharapkan musnah dari bumi Indonesia pada tahun 2008. Berbagai wilayah lain di belahan dunia sudah dinyatakan bebas polio seperti Amerika, Asia Timur, kecuali beberapa negara di Afrika, Asia Selatan dan Asia Tenggara yang masih memiliki kasus polio. Sebenarnya Indonesia hampir saja mencapai taraf pemusnahan polio karena sejak tahun 1995 sudah tidak diketemukan lagi virus polion liar di Indonesia.
Vaksin adalah suatu bahan yang berasal dari kuman atau virus yang menjadi penyebab penyakit yang bersangkutan, yang telah dilemahkan atau dimatikan atau diambil sebagiuan atau tiruan dari kuman penyebab penyakit, yang sengaja dimasukkan ke dalam tubuh seseorang atau kelompok orang yang bertujuan untuk merangsang timbuklnya zat anti penyakit tertentu pada oarng – orang tersebut. Melalui studi yang mendalam vaksin dianggap menjadi alat yang paling cost efektif.
Penyakit campak secara klinnik dikenal dengan memiliki 3 stadium yaitu stadium kataral, stadium erupsi (keluar bercak – bercak) dan stadium konvalesensi. Penyebab penyakit campak adalah virus yang masuk ke dalam genus Morbillivirus dan keluarga Paramyxoviridae. Penyakit ini merupakan penyakit yang bersifat akut dan menular lewat udara melalui system pernafasan, terutama percikan ludah (cairan yang keluar ketika seseorang berson batuk atau berbicara) seorang penderita. Kini dunia sepakat untuk melakukan eradikasi campak. Pertemuan di cape Town, Afrika Selatan pada tahun 2008 mengkonfirmasikan hal tersebut.
Dari penjelasan di atas maka penulis tertarik untuk mengambil kasus dengan judul “ASUHAN KEBIDANAN PADA By. S UMUR 9 BULAN DENGAN IMUNISASI CAMPAK DI PUSKESMAS GEMOLONG.
                                                                                       
    II.            Tujuan
1)      Tujuan Umum
Mampu melaksanakan asuhan kebidanan balita pada An. S dengan imunisasi campak  dengan menggunakan tujuh langkah varney secara komprehensif.
2)     Tujuan Khusus
a.       Dapat melakukan pengkajian data baik data subyektif maupun obyektif pada By. S dengan imunisasi campak di Puskesmas Gemolong.
b.      Dapat membuat interpretasi data dengan tepat pada pada By. S dengan imunisasi campak di Puskesmas Gemolong
c.       Dapat menentukan diagnosa/masalah potensial dan antisipasi pada By. S dengan imunisasi campak di Puskesmas Gemolong.
d.      Dapat menentukan tindakan segera yang tepat untuk pada By. S dengan imunisasi campak di Puskesmas Gemolong
e.       Dapat membuat perencanaan tindakan yang tepat untuk pada By. S dengan imunisasi campak di Puskesmas Gemolong
f.       Dapat melaksanakan rencana tindakan yang telah dibuat dengan baik pada By. S dengan imunisasi campak di Puskesmas Gemolong
g.      Dapat melakuakn evaluasi dari tindakan yang telah dilakukan dari awal sampai akhir pada By. S dengan imunisasi campak di Puskesmas Gemolong

BAB II
TINJAUAN TEORI
A.    Pengertian
Imunisasi adalah suatu pemindahan atau transfer antibodi secara pasif, sedangkan istilah vaksinasi dimaksudkan sebagai pemberian vaksin (antigen) yang dapat merangsang pembentukan imunitas (antibodi) dari sistem imun di dalam imunitas.
Imunisasi campak adalah cara untuk meningkatkan kekebalan seorang secara aktif terhadap virus campak sehingga bila kelak ia terpajan pada antigen yang ssuai serupa tidak terjadi penyakit.
B.     Epidemiologi Penyaklit Campak
Sejak tahun 1970 penykit cammpak di Indonesia telah mendapatkan perhatian khusus, yaitu sejak terjadi wabah campak yang cukup seriuys di pulau Lombok dengan kematian 330 jiwa dari 12.017 kasus dan di pulau Bangka terdapat 65 kematian diantara 407 kasus. Kejadian luar biasa campak masih sering terjadi misalnya di daerah Cikeusal, kabupaten Serang. Pada tahun 1998 di Pelembang, Madura, Lampung dan Bengkulu, terbanyak pada kelompok usia 5-9 tahun. Penyulit pada penyakit Campak yang sering dijumpai adalah bronkopneumonia, gasttroenteritis, dan ensefalitis.
C.    Efek Samping
·         Demam ringan > 39, 50C, biasanyan setelah hari ke – 5 – 6 selama 2 hari.
·         Diare
·         Konjungtivitis
·         Ruam setelah 7 – 12 hari pasca imunisasi , dan berlangsung selama 2 – 4 hari.
·         Biasanya terjadi ensefalitis.
·         Kemerahan selama 3 hari.
D.    Diagnosis Penyakit Campak
Diagnosis kasus campak dibuat atas dasar kelompok gejala klinik yang sering berkaitan, yaitu conza dan mata radang disertai batuk dan demam yang tinggi beberapa hari diikuti ruam mukopopular pada kulit yang memiliki ciri khas. Ruam timbul diawali dari belakang telinga kemudian menyebar ke muka, dada, tubuh, lengan dan kaki bersamaan dengan meningkatkan suhu tubuh. Pada stadium prodromal dapat ditemukan enatem di mukosa pipi yang merupakan tanda patognomosis penyakit campak yaitu bercak koplik. Pada saat penyembuhan, ruam merah menghitam dan selanjutnya mengelupas.
E.     Jenis Vaksin
            Pada tahun 1963, telah dibuat dua jenis vaksin campak yaitu
·         vaksin dari virus campak yang hidup dan dilemahkan (tipe Edmonston B)
·         vaksin danvirus campak yang dimatikan (virus campak yang berada dalam larutan formalin yang dicampur dengan larutan garam Aluminium)
F.     Dosis dan Cara Pemberian
1.      dosis baku minimal untuk pemberian vaksin campak yang dilemahkan adalah 1000 TCID50 atau sebanyak 0.5 ml
2.      untuk vaksin hidup pemberian dengan 20 TCID50 saja mungkin sudah dapat memberikan hasil yang baik.
3.      pemberian yang dianjurkan secara subkutan, walaupun demikian juga dapat diberikan secara intramuskuler.
4.      daya proteksi vaksin campak diukur dengan berbagai macam cara.satu indikator pengaruh vaksin terhadap proteksi adalah penurunan angka kejadian kasus campak sesudah pelaksanaan program imunisasi.
5.      pada saat ini negara berkembang angka kejadian campak masih tinggi dan sering kali dijumpai penyulit, maka WHO menganjurkan pemberian imunisasi campak pada bayi diumur 9 bulan.
6.      untuk negara maju imunisasi campak (MMR) Ndianjurkan pada anak diantara umur 12 – 15 tahun.
                                         
G.    Reaksi KIPI
1.      reaksi KIPI imunisasi campak yang banyak dijumpai pada imunisasi ulang pada seseorang yang telah memiliki imunitas swebagai akibat dari imunisasi campak yang telah menuun dengan digunakannya vaksin campak yang dilemahkan.
2.      gejala KIPI berupa demam yang lebih dari 39,50 C yang terjadi pada 5 – 15 % kasus, demam mulai dijumpai pada hari ke 5 – 6 sesudah imunisasi dan berlangsung 2 hari.
3.      berbeda dengan infeksi alami demam tidak tinggi, walaupun demikian peningkatan suhu tubuh tersebut dapat merangsang terjadinya kejang
4.      ruam dapat dijumapi pada 5% resipien, timnul pada hari ke 7-10 sesudah imunisasi dan berlangsung pada 2-4 hari. Hal ini sukar dibedakan modified measles akibat imunisasi yang terjadi jika seseorang telah memperoleh imunisasi pada saat inkubasi penyakit alami.
5.      reaksi KIPI berat jika ditemukan gangguan fungsi sistem saraf pusaf seperti ensefalitis dan ensefalopati pada imunisasi. Landrigan dan Witte memperkiran resiko terjadinyta kedua efek samping tesebut selama 30 hari sesudah imunisasi sebanyak 1 diantara 1 milyar dosis vaksin.
                                                                                                       
H.    Imunisasi Ulangan
Penelitian di Jogja, Ambon, dan Palu oleh Badan Lingkas Depkes mengenai kadar IgG pada 200 anak sekolah per provinsi pada tahun 1998, menunjukkan status antibodi campak cukup tinggi yaitu 26 – 32,6 %, atas dasar penelitian tersebut ulangan imunisasi campak diberikan ulangan pada umur 6 – 7 tahun melalui program BIAS .
Imunisasi ulang dianjurkan bila dalam siatuasi tertentu.
a)      mereka yang memperoleh imunisasi sebelum umur 1 tahun dan terbukti potensi vaksin yang digunakan kurang baik (tampak peningkatan insiden kegagalan vaksinasinasi). Pada bulan tidak disarankan mengulang imunisasinya tetapi hal ini bukan merupakan kontra indikasi.
b)      apabila terdapat kejadian luar biasa peningkatan kasus campak maka anak SD, SMP, SMA dan diberikan imunisasi uang.
c)      Apabila terdapat kejadian luar biasa peningkatan kasus campak.
d)     Setiap orang yang pernah imunisasi vaksin campak yang virusnya sudah dimatikan (vaksin inaktif)
e)      setiap orang yang pernah memperoleh imunoglobulin
f)       setiap yang tidak dapat menunjukkan catatan imunisasi
                                                  
I.       Kontra Indikasi
Indikasi kotra imunisasi campak berlaku bagi mereka yang sedang menderita demam tinggi, sedang memperoleh pengobatan imunosuprosif, hamil, memiliki riwayat alergi, sedang memperoleh pengobatan imunoglolin atau bahan – bahan berasal dari darah, leukimia, penyakit Hodgkin, defisiensi imunologik, alergi protein telur, wanita hamil, hipersensitifitas dengan kanamisisn dan eritrimisin, tuberkulin tes di tangguhkan minimal 2 bulan setelah imunisasi campak, demam ringan, infeksi ringan pada saluran nafas, dan diare.
J.      Cara Pemberian
Vaksin campak dianjurkan didalam satu dosis 0,5 ml secara subkutan dalam, lebih baik pada lengan atas. Satu dosis vaksin campak cukup untuk membentuk kekebalan terhadap infeksi. Imunisasi campak dilakukan pada umur 9 bulan (270 hari), karena masih ada antibodi yang diperoleh oleh ibu.

BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BALITA By. S UMUR
9 BULAN DENGAN IMUNISASI CAMPAK
DI PUSKESMAS GEMOLONG
Tanggal/jam masuk     : 7 Desember 2011 / 09.00 WIB        
Tempat                        : PUSKESMAS GEMOLONG
I.       Pengkajian
Tanggal / Jam      :  7 Desember 2011 / 09.15 WIB
1.      Data Subyektif
A.    Identitas
Nama                         : By. S
TTL                           : Sragen, 5 Maret 2011
Umur                         : 9 Bln                                        
Penanggung Jawab
Nama orang tua         : Ny. T
Umur                         : 24 tahun       
Pekerjaan orang tua   : wiraswasta   
Alamat                      : Kwangen RT 12 Gemolong, Sragen
B.     Keluhan utama
Ibu mengatakan ingin mengimunisasikan bayinya
C.     Data Kesehatan
1.      Riwayat Penyakit Sekarang    : Ibu mengatakan anaknya tidak menderita penyakit menurun ( ashma, DM ), menular ( TBC ), menahun ( jantung ) seperti seperti dada berdebar – debar (jantung),sering makan,minum, dan kencing (DM), sesak nafas (Asma), Sakit Kuning (Hepatitis), Kejang sampai keluar busa (Epilepsi)  dan keputihan Gatal – Gatal (PMS).
2.      Riwayat penyakit dahulu                    : ibu mengatakan bayinya tidak pernah sakit sampai memerlukan penanganan yang serius.
3.      Riwayat penyakit keluarga                  : Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak menderita penyakit menurun ( ashma, DM ), menular ( TBC ), menahun ( jantung ) seperti seperti dada berdebar – debar (jantung),sering makan,minum, dan kencing (DM), sesak nafas (Asma),tekanan darah >140/90 mmHg (Hipertensi). Sakit Kuning (Hepatitis), Kejang sampai keluar busa (Epilepsi)  dan keputihan Gatal – Gatal (PMS).
D.    Data Imunisasi
BCG
Campak
DT
DPT
Polio
HB
I
I
1
2
3
1
2
3
4
1
2
3
Ö
Ö
E.     Kebutuhan dasar
Kebutuhan
Sehari - Hari
# Pola Makan
   Frekuensi
Porsi
Makanan yang disukai
   Makanan yang tidak disukai
   Jenis makanan
   Keluhan
   Pantangan
  
Bubur 3 – 4 x sehari
10 – 14 x sehari menetek ibu
1 mangkok kecil
ASI, bubur tim
Tidak ada
Bubur , sayur
Tidak
Tidak
# Istirahat
   Lama Tidur
   Keluhan
14 - 17 jam/hari
Tidak ada
# Personal Hygiene
   Mandi
   Keramas
   Sikat Gigi
   Ganti Pakaian
   Keluhan
2xsehari
3x seminggu
2x sehari
Tiap basah / kotor
Tidak ada
# aktifitas bermain
Ø  Merangkak
Ø  Melempar mainan
Ø  Menjatuhkan mainan
Ø  Membuat bunyi dengan memukul – mukul benda 
# Eliminasi
   Frekuensi BAK
   Warna
   Jumlah
   Keluhan
   Frekuensi BAB
   Warna
   Bau
   Konsistensi
   Keluhan
7-8x sehari
Kuning jernih
1 popok penuh
Tidak ada
1 - 2x sehari
Kuning kecoklatan
Khas
Lembek
Tidak ada

2.      Data Obyektif
1.      Pemeriksaan umum
a.       Keadaan umum         : Baik               kesadaran : composmentis
b.      Vital sign      
T                                : -
RR                             : 30 x/menit
HR                            : 100 x/menit
S                                : 36, 50C
c.       BB                             : 7400 gr          PB       : 67 cm
d.      LILA                         : -                     LK       : 40 cm
2.      Kepala dan wajah
a.       Rambut
Warna                        : hitam
Pertumbuhan             : rata / normal
Keadaan                    : bersih
Lesi                           : tidak ada
Oedema                     : tidak ada      
b.      Mata
Conjungtiva              : tidak anemis 
Sclera                        : tidak ikterik
Sekret                        : tidak ada
Bentuk                      : simetris
Tanda infeksi                        : tidak ada
Kelainan                    : tidak ada
c.       Hidung
Sekret                        : tidak ada
Keadaan                    : bersih
Lesi                           : tidak ada
d.      Mulut                       
Secret                        : tidak ada      
Lidah                         : bersih
Gigi                           : Jumlah 3 ( Atas 1, Bawah 2 ), bersih
Gusi                           : kemerahan, tidak bengkak, tidak berdarah, tidak ada stomatitis
e.       Leher
Bentuk                      : simetris
Massa                        : tidak ada
Kekakuan                  : tidak ada
Kel. Tiroid                 : tidak ada pembesaran
Kel. Parotis               : tidak ada pembengkakan
f.       Dada
Bentuk                      : simetris
Type pernafasan        : normal
Perkusi dada             : normal          
Auskultasi suara        : normal
Pernafasan                 : normal
KGB axila                 : tidak ada pembesaran
g.      Abdoment
Bentuk                      : simetris
Meteorismus              : tidak ada
Bekas luka op            : tidak ada      
Resistensi                  : tidak ada
Peristaltik usus          : normal
Tumor/masa               : tidak ada
Palpasi hepar             : normal / tidak ada pembesran
Palpasi lien                : normal / tidak ada pembesaran
Palpasi mc. burney    : normal / tidak ada nyeri tekan
h.      Genetalia                   :
Oedem                      : tidak ada
Secret                                    : tidak ada
Kelainan                    : tidak ada
i.        Ekstremitas
Oedema                     : tidak ada
Kelainan                    : tidak ada
Turgor Kulit              : Baik
3.      Pemeriksaan penunjang
Tidak dilakukan pemeriksaan
4.      Pengobatan yang telah didapat
Ibu mengatakan bayinya belum pernah mendapatkan pengobatan apapun
II.    Interprestasi Data
Tanggal / jam : 7 Desember 2011 / 09.25 WIB
1.      Diagnosa Kebidanan
By. S umur 9 bulan dengan imunisasi campak.
Dasar  : DS  :
·         Ibu mengatakan ingin mengimunisasi bayinya.
·         Ibu mengatakan bayinya berumur 9 bulan dan dalam keadaan sehat.
·         Ibu mengatakan bayinya tidak sedang sakit.
                           DO   : KU             : Baik      Kesadaran       : CM
                                        T               : -                        HR      : 100 x / menit
                                       RR             : 30 x / menit      S          : 36,50C
                                       BB             : 7, 4 kg              PB       : 67 cm
                                       LILA         : -                        LK       : 40 cm
                                       Bayi tampak sehat dan gerakannya aktif.
                                       Imunisasi yang telah didapatkan : HB, BCG, DPT, POLIO
2.      Masalah          : tidak ada
III. Diagnosa Potensial  dan Antisipasi
      Tidak ada       
IV. Tindakan Segera
Tidak ada
V.    Perencanaan
Tanggal / jam          : 7 Desember 2011 / 09.30 WIB
1.Beritahu kepada ibu tentang keadan anaknya
2.Jelaskan pada Ibu tentang pentingnya imunisasi campak
3.Siapkan alat vaksin campak.
4.Suntikkan vaksin campak pada bayi secara SC pada lengan kiri atas bayi.
5.Berikan antipiretik yang sesuai untuk  mengatasi demam pada bayi.
6.Anjurkan Ibu untuk tetap memberikan ASI pada bayinya dan makanan pendamping ASI yang bergizi seimbang.
7.Beritahu ibu bahwa imunisasi wajib anaknya sudah selesai.
8.Anjurkan ibu untuk tetap menjaga kesehatan dan gizi anak
9.          Anjurkan ibu untuk datang ke tenaga kesehatan apabila ada keluhan.
10.      Dokumentasi tindakan dalam buku KIA dan register imunisasi.
VI.   Implementasi
Tanggal / Jam  : 7 Desember 2011 / 09.35 WIB
1)    Memberitahu kepada ibu tentang keadan anaknya
2)    Menjelaskan pada Ibu tentang pentingnya imunisasi campak bahwa imunisasi campak itu penting bertujuan untuk mencegah penularan campak yang dapat mengakibatkan komplikasi radang paru, radang otak, dan kebutaan.
3)    Menyiapkan alat vaksin campak ;
·         Vaksin campak o,5 ml
·         Kapas
4)    Menyuntikkan vaksin campak pada bayi secara SC pada lengan kiri atas bayi.
5)    Memberikan antipiretik yang sesuai untuk  mengatasi demam pada bayi:
Parasetamol syrup 120 gram 3 x ½ sendok / hari
6)    Menganjurkan Ibu untuk tetap memberikan ASI pada bayinya dan makanan pendamping ASI yang bergizi seimbang.
7)    Memberitahu ibu bahwa imunisasi wajib anaknya sudah selesai.
8)    Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kesehatan dan gizi anak
9)    Menganjurkan ibu untuk datang ke tenaga kesehatan apabila ada keluhan.
10)Mendokumentasi tindakan dalam buku KIA dan register imunisasi.
VII. Evaluasi
Tanggal / jam : 7 Desember 2011/ 09.50 WIB
1)      KU : Baik                                       Kesadaran          : CM
        T   : -                                             HR         : 100 x / menit
RR : 30 x / menit                           S             : 36,50C
Ibu sudah mengerti bahwa bayinya dalam keadaan sehat.
2)      Ibu sudah mengerti tentang pentingnya imunisasi campak.
3)      Alat vaksin imunisasi campak sudah disiapkan.
4)      Suntikkan vaksin campak sudah diberikan pada bayi.
5)      Antipiretik sudah diberikan pada ibu untuk mengatasi demam pada bayi.
6)      Ibu bersedia untuk tetap memberikan ASI dan makanan pendamping ASI yang bergizi seimbang.
7)      Ibu sudah mengerti bahwa imunisasi wajib anaknya sudah selesai.
8)      Ibu bersedia untuk tetap menjaga kesehatan dan gizi anak
9)      Ibu bersedia untuk datang ke tenaga kesehatan apabila ada keluhan.
10)  Tindakan sudah didokumentasikan dalam buku KIA dan register imunisasi.

11)   
BAB IV
PENUTUP
4.1       Kesimpulan
           
Setelah melakukan pengkajian asuhan kebidanan pada By. S umur 9 bulan  denagn imunisasi campak di Puskesmas Gemolong. Penulis dapat mengambil kesimpulan :
4.1.1    Dengan menggunakan manajement varney dengan menggunakan soap dapat meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dan sikap yangan harus dilakukan bidab dalam memberikan asuhan secara tepat, cermat, menyeluruh
4.1.2    Dengan manajement varney dapat meningkatkan kemammpuan bidan dalam hal pengetahuan didapatkan hasil pengkajian pada By. S umur 9 bulan  denagn imunisasi campak: KU : Baik, Kesadaran: CM, VS:  T : -, HR : 100 x/menit, RR : 30 x/menit, S : 36,5oC, tidak ada riwayat penyakit yang membahayakan. Asuhan Kebidanan yang diberikan yaitu melakukan penyuntikkan vaksin campak pada lengan atas kiri bayi secara SC, memberikan informasi tentang diare, memberikan informasi tentang pentingnya imunisasi campak, anjurkan ibu untuk mengontrolkan anaknya apabila ada keluhan, tanggal imunisasi sudah dicatat dalam buku KIA dan bayi sudah diberikan terapi.
4.2.  Saran
4.2.1.  Bagi Ibu
Diharapkan bagi Ibu untuk memperhatikan jadwal imunisasi pada anaknya sehingga anak mendapatkan kekebalan yang cukup untuk mencegah berbagai penyakit
4.2.2.  Bagi Bidan
Diharapkan dalam melaksanakan asuhan kebidanan menggunakan manajemen 7 langkah varney serta selalu meningkatkan pengetahuan
DAFTAR PUSTAKA
·         Achmadi, Umar Farmi. 2006. Imunisasi Mengapa Perlu?. Jakarta : Penerbit Buku Kompas
·         Hidayat, Aziz Alimul. 2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta : Penerbit Salemba
·         Ibrahim, Christina, S. Dra. 1996. Perawatan Kebidanan Jilid 2. Jakarta : Bratara
·         Nelson. 2002. Ilmu Kesehatan Anak Jilid 2. Jakarta : EGC
·         Staf Pengajar IKA FKUI 1998. Ilmu Kesehatan Anak Jilid 1. Jakarta : FKUI
·         www.wordpress.com/imunisasi-campak/09/1 di unduh tanggal 1 April 2012 jam 11. 00 WIB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar