BAB I
PENDAHULUAN
I.
Latar Belakang
Leukorea
bukan penyakit tetapi merupakan gejala penyakit, sehingga sebab yang pasti
perlu ditetapkan. Oleh karena itu untuk menentukan penyakit dilakukan berbagai
pemeriksaan cairan yang keluar tersebut. Lakukan sebagai gejala penyakit dapat
ditentukan melalui berbagai pertanyaan yang mencakup kapan dimulai, berapa
jumlahnya, apa gejala penyertanya (gumpalan atau encer, ada luka disekitar alat
kelamin, pernah disertai darah, ada bau busuk, menggunakan AKDR), adakah deman,
rasa nyeri di daerah kemaluan. Dan untuk memastikan perlu dilakukan pemeriksaan
fisik umum dan khusus, pemeriksaan laboratorium rutin dan pemeriksaan terhadap
leukorea. Pemeriksaan terhadap leukorea
mencakup pewarnaan gram (untuk infeksi bakteri), prepanat basah (infeksi
trikomonas), preparat KOH (Infeksi bakteri), preparanat basah (infeksi
trikomonas), preparat KOH (infeksi jamur) dan pap smear atau untuk menentukan
adanya sel ganas (Manuaba, 1999).
Pada wanita
disarankan untuk tidak menganggap remeh atau biasa dengan adanya pengeluaran
cairan “leukorea” sehingga dianjurkan pemeriksaan khusus atau rutin sehingga
dapat menetapkan secara dini penyebab leukorea.
Dari uraian
diatas penulis tertarik mengambil kasus dengan judul “Asuhan Kebidanan Gangguan
Reproduksi pada Nn. T Umur 18 Tahun dengan Leukorhea di BPS Ny. ARI Gemolong
Sragen”.
II.
Tujuan
1.
Tujuan Umum
Setelah pembelajaran klinik
kebidanan, mahasiswa mendapatkan pengalaman nyata dalam melaksanakan Asuhan
kebidanan pada gangguan reproduksi pada Nn. T dengan leukorea dengan
menggunakan 7 langkah Varney.
2.
Tujuan Khusus
a)
Dapat melakukan
pengkajian data pada Nn.
T dengan Leukorhea di BPS Ny. ARI Gemolong Sragen
b)
Dapat melakukan
interpretasi data pada Nn.
T dengan Leukorhea di BPS Ny. ARI Gemolong Sragen
c)
Dapat merumuskan
diagnosa potensial dan antisipasi pada Ny. T dengan Leukorhea di BPS Nn. ARI Gemolong
Sragen
d)
Dapat melaksanakan
tindakan segera pada Nn.
T dengan Leukorhea di BPS Ny. ARI Gemolong Sragen
e)
Dapat membuat rencana
tindakan pada Nn.
T dengan Leukorhea di BPS Ny. ARI Gemolong Sragen
f)
Dapat membuat
implementasi data pada Nn.
T dengan Leukorhea di BPS Ny. ARI Gemolong Sragen.
g)
Dapat membuat
evaluasi pada Nn. T dengan Leukorhea di BPS Ny.
ARI Gemolong Sragen
BAB
II
TINJAUAN
TEORI
A.
Pengertian
Leukorea atau
flouralbus atau keputihan adalah cairan yang keluar dari vagina yang bersifat
berlendir dan bukan merupakan darah.
Secara alamiah wanita
mengeluarkan cairan dari alat kelaminnya yang berasal dari :
1.
Transudat
dinding vagina
2.
Lendir
servik
3.
Lendir
kelenjar kartholini dan skene (Manuaba, 1999 : 98).
B.
Jenis-jenis Leukorea
1.
Leukorea
Fisiologis (normal)
Dapat terjadi pada masa
menjelang dan sesudah menstruasi, pada sekitara fase sekresi antara hari ke
10-16 menstruasi. Juga terjadi pada pasangan sexual
2.
Leukorea
Abnormal
Dapat terjadi pada semua
infeksi alat kelamin (infeksi labia, liang senggama, mulut rahim, rahin dan
jaringan penyangganya serta pada infeksi penyakit hubungan kelamin) (Manuaba,
1999 : 99).
C.
Etiologi
1.
Konstitusional
Pada keadaan ocheni, anemia,
nepritis dan pada bendungan umum (Decompensatio, cordis, cerosis, hepatitis)
2.
Kelainan
endokrin
Seperti pada fungsional
bleeding (kadar estrogen tinggi). Pada kehamilan (karena hidraemia dan pengaruh
endokrin)
3.
Infeksi
a)
Vulvitis-vulva
vaginitis
b)
Vaginitis
(kolpitis)
c)
Cervivitis
d)
Endometritis
e)
Salpingitis
4.
Sebab-sebab
lain seperti
a)
Corpus
allienum : Possarium, Rambut kemaluan,
Rambut Wol, Kain atau kapas
b)
Alat-alat
atau obat-obat kontrasepsi
c)
Fitula
(Fistula vesicovaginalis, Fistula Fectovaginalis)
(Sulaiman, 1981 : 117)
D.
Asal Flour Albus
1.
Vulva
a)
Secret
dalam vulva dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar bartholini dan skene. Secret ini
bertambah pada perangsangan, misalnya sewaktu coitus
b)
Jika
kelenjar-kelenjar tersebut meradang misal karena infeksi maka secret berubah
jadi flour
2.
Vagina
a)
Vagina
tidak mempunyai kelenjar dan dibasahi oleh cairan transudat dan oleh lendir
dari servik
b)
PH
dalam vagina + 5 disebabkan karena kegiatan hasil diderlein yang
mengubah glukogen yang terdapat dalam epitel vagina menjadi acidum lacticium
3.
Cervik
Uteri
a)
Secret
servik yang normal bersifat jernih, liat dan alkalis. Secret ini dipengaruhi
hormon-hormon ovarium baik kwalitas atau kualitasnya
b)
Secret
bertambah pada Infeksi (cervicitis) yang dipermudah kejaidannya oleh robekan
servix dan tumor servik
4.
Corpus
uteri
a)
Hanya
menghasilkan secret pada fase post ovulator
b)
Secret
bertambah pada endometritis akut, jika ada sisa placenta polip mioma submucosa
dan carcinoma
5.
Tuba
Walaupun jarang mengeluarkan
fluor albus, kadang-kadang terjadi pada hydrosalpinx profluens
E.
Diagnosis
Diagnosa sebab flour albus dapat dicari
dengan memperoleh :
1.
Anomnesa
apakah ada partner dengan gonarhoe
2.
Keadaan
umum
3.
Pemeriksaan
dalam
4.
Pemeriksaan
mikrobiologis dan bakteriologis
a)
Cairan
seperti susu biasanya berasal dari vagina
b)
Cairan
yang liat muco purulent berasal dari servix
c)
Cairan
yang purulent biasanya disebabkan gonococcus
d)
Cairan
yang membuil oleh trichomonas
e)
Zat
seperti keju oleh monilia biasanya gatal
f)
Cairan
yang jernih terdapat pada astheni
g)
Flour
bercampur darah terdapat pada endometritis senilis
Cairan tersebut daitas luar biasa jika :
a.
Menimbulkan
bercak-bercak pada celana (berwarna kuning atau hijau)
b.
Berbau
c.
Menyebabkan
keluhan-keluhan seperti perasaan gatal dan panas pada vagina
F.
Komplikasi
Komplikasi fluor Albus adalah
puritis, eksema, Candylomata acuminata sekitar vulva,
G.
Terapi
Tergantung dari etiologi
(Manuaba, 1999 : 101)
H. Tips Membersihkan Keputihan
1. Bersihkan organ intim dengan pembersih
yang tidak mengganggu kestabilan pH di sekitar vagina.
2. Hindari pemakaian bedak pada organ intim
kewanitaan dengan tujuan agar vagina dalam jangka panjang sepanjang hari.
3. Selalu keringkan bagian vagina dengan
handuk sebelum berpakaian.
4. Gunakan celana dalam yang kering.
5. Gunakan celana dala yang bahannya menyerap
keringat seperti katun.
6. Pakaian luar juga perlu diperhatikan
celana jeans tidak dianjurkan karena pori – porinya sangat rapat.
7. Ketika haid, sering – seringlah ganti
pembalut.
8. Gunakan pantyliner di saat perlu saja.
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN SISTEM
REPRODUKSI
PADA Nn. T UMUR 18 TAHUN DENGAN LEUKHOREA
DI BPS Ny. ARI GEMOLONG SRAGEN.
Tanggal/ jam : 15 Desember 2011/17.20 WIB
Tempat :
BPS Ny. ARI Gemolong Sragen
Bidan :
S. Aryanti
I.
PENGKAJIAN
Tanggal/
jam : 15 Desember 2011/17.20 WIB
A.
Data
Subyektif
1.
Identitas
Pasien
Nama : Nn.T
Umur : 18 tahun
Suku/ bangsa : Jawa/ Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Ngembat Padas RT 4 RW 5 Kragilan
2.
Alasan
Masuk
Nn. T mengatakan mengalami
keputihan gatal serta berbau dan kulit vagina kemerahan selama 1 minggu.
Kunjungan saat ini
|
Kunjungan
ulang
3.
Riwayat
Menstruasi
-
Menarche : + 13 tahun
-
Siklus
Haid : 28 hari
-
Lamanya
: 5 hari
-
Sifat
Darah : Encer
-
Keluhan
: tidak ada
-
Keputihan : ada, gatal dan berbau
4.
Riwayat
Perkawinan
Nn. T mengatakan belum
menikah.
5.
Riwayat
Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu
Nn.T mengatakan belum pernah melahirkan.
6.
Riwayat
KB
Nn.T mengatakan belum pernah
ber –KB.
7.
Riwayat
Kesehatan
a.
Riwayat
kesehatan sekarang
-
Keluhan
Utama :
Nn.T mengatakan mengalami
keputihan, gatal serta berbau seperti putih susu dan kulit vagina kemerahan selama
1 minggu.
-
Riwayat
penyakit yang diderita :
Nn.
T mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit menular, menurun dan menahun
seperti dada berdebar – debar (jantung),sering makan,minum, dan kencing (DM),
sesak nafas (Asma),tekanan darah >140/90 mmHg (Hipertensi). Sakit Kuning
(Hepatitis), Kejang sampai keluar busa (Epilepsi) dan keputihan Gatal – Gatal (PMS).
-
Pengobatan
yang pernah didapat
Nn. T mengatakan tidak pernah
mendapatkan pengobatan secara medis .
-
Alergi
terhadap obat :
Nn. T mengatakan tidak alergi
terhadap obat apapun.
b.
Riwayat
kesehatan yang lalu
Nn.
T mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit menular, menurun dan menahun
seperti dada berdebar – debar (jantung),sering makan,minum, dan kencing (DM),
sesak nafas (Asma),tekanan darah >140/90 mmHg (Hipertensi). Sakit Kuning
(Hepatitis), Kejang sampai keluar busa (Epilepsi) dan keputihan Gatal – Gatal (PMS).
-
Operasi yang pernah
dialami : Nn. T tidak pernah
mengalami operasi apapun.
c.
Riwayat
penyakit dalam keluarga
Nn.
T mengatakan dalam keluarganya tidak
mempunyai riwayat penyakit menular, menurun dan menahun seperti dada berdebar –
debar (jantung),sering makan,minum, dan kencing (DM), sesak nafas
(Asma),tekanan darah >140/90 mmHg (Hipertensi). Sakit Kuning (Hepatitis),
Kejang sampai keluar busa (Epilepsi) dan
keputihan Gatal – Gatal (PMS).
-
Keturunan Kembar : Nn. T mengatakan bahwa dalam
keluarganya tidak ada keturunan kembar.
8.
Pola
Pemenuhan Kebutuhan Sehari – Hari
Kebutuhan
|
Sebelum Sakit
|
Saat Sakit
|
# Pola Makan
Frekuensi
Porsi
Jenis
makanan
Makanan
pantang
Keluhan
Merokok
Minuman
keras
Minum
jamu
|
3x sehari
1 piring
Nasi, lauk,sayur
Tidak ada
Tidak ada
Tidak
Tidak
Tidak
|
3x sehari
1 piring
Nasi, lauk,sayur
Tidak ada
Tidak ada
Tidak
Tidak
Tidak
|
# Istirahat
Lama
Tidur
Keluhan
|
7-8 jam/hari
Tidak ada
|
5-6 jam/hari
Tidak ada
|
# Personal Hygiene
Mandi
Keramas
Sikat
Gigi
Ganti
Pakaian
Keluhan
|
2xsehari
3x seminggu
2x sehari
2x sehari
Tidak ada
|
2xsehari
3x seminggu
2x sehari
2x sehari
Tidak ada
|
# Kehidupan seksual
|
Tidak melakukan
|
Tidak melakukan
|
# Eliminasi
Frekuensi BAK
Warna
Bau
Keluhan
Frekuensi BAB
Warna
Bau
Konsistensi
Keluhan
|
4-5x sehari
Kuning jernih
Khas
Tidak ada
1x sehari
Kuning kecoklatan
Khas
Lembek
Tidak ada
|
4-5x sehari
Kuning jernih
Khas
Tidak ada
1x sehari
Kuning kecoklatan
Khas
Lembek
Tidak ada
|
# Kebiasaan
|
Menggunakan cairan pembersih
|
Tidak menggunakan cairan pembersih
|
9. Data
Psikologis
·
Perasaan Klien :
Nn. T mengatakan bahwa dia ingin keputihannya
segera berhenti.
·
Pengetahuan klien
tentang gangguan yang di derita saat ini :
Nn. T mengatakan keputihan itu ada dua,
diantaranya keputihan yang normal dan yang tidak normal. Sedangkan dirinya
sedang mengalami gangguan keputihan yang tidak normal seperti keputihan yang
gatal, berbau, dan berwarna putih susu.
·
Pengetahuan klien
tentang Kesehatan Reproduksi:
Nn. T mengatakan kebersihan alat
kelaminnya perlu dijaga.
·
Dukungan suami/keluarga :
Nn. T mengatakan keluarganya sangat
mendukung atas kesembuhannya.
B.
Data
Obyektif
1.
Pemeriksaan
Fisik
a.
Keadaan
Umum : Baik Kesadaran : Composmentis
b.
Vital
Sign :
TD : 120/70 mmHg N : 80 x/ menit
S : 36,50C R : 22x/
menit
BB : 42 kg TB : 158 cm
c.
Inspeksi
-
Rambut
: warna
hitam, bersih, pertumbuhan baik, kulit kepala : tidak ada lesi
-
Wajah
: tidak ada oedem, simetris
-
Mata : konjungtiva
tidak anemis, sklera tidak ikterik, tidak ada sekret
-
Hidung : bersih,
tidak ada polip, simetris
-
Mulut : bersih,
gigi tidak ada caries, tidak ada karang gigi
-
Telinga : bersih,tidak
ada serumen
-
Leher : pembuluh
lymfe : tidak ada pembengkakan, kelenjar tyroid : tidak ada pembesaran,
simetris.
-
Dada : normal,
tidak ada kelainan
-
Payudara
: bentuk
simetris, tidak ada massa, puting susu menonjol
-
Abdomen : bentuk
simetris, tidak ada luka bekas operasi
-
Genetalia : tidak
ada oedema, tidak ada varices, ada pengeluaran pervaginam berupa cairan putih,
kental, berbau, kulit vagina agak kemerahan
-
Ekstremitas : tidak
ada oedem, reflek patella +/+
d.
Palpasi
-
Buah
dada : simetris,
putting susu menonjol, belum ada pengeluaran, tidak hiperpigmentasi, tidak ada
massa, tidak nyeri.
-
Perut
: tidak ada massa/pembesaran, simetris, tidak ada kelainan.
e.
Genetalia : inspeksi mengeluarkan cairan putih,
banyak, kental, berbau dari kemaluannya
f.
Pemeriksaan
dalam : belum dilakukan
g.
Inspekulo
: vagina
kemerahan, flour albus Å mengeluarkan keputihan banyak, kental dan
berbau, infeksi pada anus Q diambil gambar vagina/papsmear Å hasil Q.
h.
Pemeriksaan
penunjang
-
Laborat
: -
-
USG : -
-
Rontgent : -
-
Lain
– lain : -
II.
INTERPRETASI DATA
Tanggal/ jam : 15 Desember 2011/17.25 WIB
1.
Diagnosa
Kebidanan
Nn. T umur 18 tahun dengan
leukhorea
Dasar :
S : Nn. T mengatakan mengeluarkan cairan putih,
banyak, kental dan berbau dari kemaluannya sejak 1 minggu ini
O : KU : baik Kesadaran
: composmentis
VS : T : 120/70 mmHg S : 36,50C
N : 80x/ menit R
: 22 x/ menit
Perut
tidak ada pembesaran
PPV : cairan putih, kental, berbau
Kulit : kemaluan kemerahan, tanda chadwick tidak
ada.
2. Masalah
Dasar : S : NN. T
mengatakan cemas dengan keadaannya.
O : wajah pasien tampak gelisah.
III.
DIAGNOSA POTENSIAL dan ANTISIPASi
Potensial : terjadi infeksi atau kelainan
ginekologik pada organ genetalia internal pada Nn. T.
Antisipasi : Lakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mendeteksi adanya
infeksi
IV.
TINDAKAN SEGERA
Kalaborasi dengan dokter untuk
pemberian terapi :
-
Grafazol
500 mg 3x sehari
-
Grathazon
500 mg 3x sehari
-
Alleron
4 mg 1x sehari
V.
PERENCANAAN
Tanggal/ jam : 15 Desember 2011/17.30 WIB
1.
Jelaskan
pada pasien tentang terjadi leukorea.
2.
Anjurkan
pasien untuk menjaga vulva hygiene yang
benar pada daerah genetalia.
3.
Anjurkan
Ibu untuk menggunakan celana dalam yang menyerap keringat dan ganti celana
dalam setiap 2 x/hari
4.
Anjurkan
Ibu tidak menggunakan cairan pembersih vagina.
5.
Anjurkan
Ibu minum obat secara teratur.
6.
Anjurkan
ibu untuk mengambil hasil pemeriksaan papsmear 3 hari lagi
7.
Anjurkan
pasien untuk kontrol kembali setelah obat habis sebelum tidur malam.
8.
Berikan
Terapi.
VI.
IMPLEMENTASI
Tanggal/ jam : 15 Desember 2011/17.35 WIB
1. Menjelaskan pada pasien tentang terjadi
leukorea .
2.
Mengajari
pasien untuk menjaga vulva hygiene yang benar pada daerah genetalis.
3.
Menganjurkan
Pasien untuk menggunakan celana dalam yang menyerap keringat dan ganti celana
dalam setiap 2 x/hari
4.
Menganjurkan
pasien untuk mengambil hasil pemeriksaan papsmear 3 hari lagi
5.
Menganjurkan
tidak menggunakan pembersih vagina.
6.
Menganjurkan
pada pasien untu minum obat secara teratur.
7.
Melanjutkan
terapi dokter :
o
Grafazol
500 mg 3x sehari
o
Grathazon
500 mg 3x sehari
o
Alleron
4 mg 1x sehari
8.
Menganjurkan
pasien untuk kontrol kembali setelah obat habis sebelum tidur malam.
VII.
EVALUASI
Tanggal/ jam : 15 Desember 2011/17.45 WIB
1.
Pasien
sudah mengerti dan paham tentang leukorea.
2.
Pasien
bersedia untuk menjaga personal hygiene.
3.
Pasien
bersedia menggunakan celana dalam yang menyerap keringat.
4.
Pasien
bersedia tidak menggunakan cairan pembersih vagina.
5.
Pasien
bersedia minum obat secara teratur.
6.
Pasien
bersedia untuk kontrol kembali setelah obat habis.
7.
Pasien
telah diberikan terapi :
-
Grafazol
500 mg 3x sehari
-
Grathazon
500 mg 3x sehari
-
Alleron
4 mg 1x sehari
BAB IV
PENUTUP
I.
Kesimpulan
1.
Penulis
telah mendapatkan pengalaman nyata dalam melakukan Asuhan kebidanan pada gangguan
sistem reproduksi pada Nn. T dengan leukhorea di BPS Ny. ARI Gemolong Sragen.
2.
Hasil
pengkajian yang penulis dapatkan yaitu
Nn. T umur
18 tahun datang ke BPS Ny. ARI mengeluh keputihan gatal serta berbau dan kulit
vagina kemerahan, riwayat menstruasi : normal, pasien belum pernah KB, riwayat
kesehatan sekarang : NN. T mengalami keputihan, gatal sertaberbau dan kulit vagina kemerahan sejak 1 minggu ini,
tidak mempunyai penyakit seperti menular, menurun dan menahun. Data kebiasaan
sehari – hari dalam batas normal, pemeriksaan fisik dalam batas normal,
diagnosa kebidanan Nn. T umur 18 tahun dengan leukhorea, masalah gangguan rasa
nyaman. Diagnosa potensial terjadi infeksi atau kelainan ginekologik pada organ
genetalia interval ibu dan antisipasinya lakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk
mendeteksi adanya infeksi, Tindakan segera : kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian terapi, Intervensi : jelaskan pada pasien tentang leukhorea, anjurkan
pasien untuk menjaga vulva hygiene, anjurkan ibu untuk menggunakan celana dalam
yang menyerap keringat, dan ganti 2 x/hari. Evaluasi : pasien sudah mengerti
tentang penyakitnya, ibu bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan, pasien
bersedia kontrol lagi
3.
Dalam
pelaksanaan Asuhan kebidanan pada gangguan reproduksi pada Nn. T dengan
leukhorea tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktek.
4.
Penulis
dapat mendokumentasikan hasil asuhan kebidanan pada Nn. T dengan leukhorea
dengan menggunakan 7 langkah Varney.
II.
Saran
1.
Bagi
Tenaga Kesehatan
a)
Hendaknya
mampu memberikan konseling dan info mengenai leukorea sehingga pasien tidak
cemas dan bersedia melaksanakan pemeriksaan pap smear untuk deteksi dini
keganasan
b)
Hendaknya
dapat melaksanakan asuhan kebidanan dan memberikan pengobatan pada wanita atau
Ibu dengan gangguan sistem reproduksi
2.
Bagi
Pasien
a)
Hendaknya
bersedia menjaga kebersihan terutama daerah kemaluannya
b)
Hendaknya
melaksanakan nasehat bidan dan melakukan pemeriksaan untuk deteksi dini
keganasan
DAFTAR
PUSTAKA
·
Sastrawinata, Sulaiman, 1981., Ginekologi,
Unpad, Bandung
·
Manuaba, Ida Bagus Gede, 1999., Memahami
Kesehatan Reproduksi Wanita, Jakarta : Arcon
·
Sarwono
Prawirohardjo.2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta :YBP – SP
·
Sarwono
Prawirohardjo.2005. Ilmu Kandungan. Jakarta :YBP – SP
·
Mansjoer
A, dkk. 2008. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Asculapins.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar