Selasa, 19 Februari 2013

Bagaimana Cara Membaca Hasil Tekanan Darah?



Saya yakin pasti semua pernah mengalami diukur tekanan darahnya, atau bahasa awamnya, ditensi. Memang tekanan darah akan sering Anda ukur, apalagi bila Anda mengunjungi praktik dokter atau dirawat di rumah sakit. Tekanan darah akan sangat sering diukur, karena ini adalah salah satu tanda vital tubuh (selain nadi, laju napas, suhu). Namun apakah Anda sudah mengerti betul apa yang dimaksud di tekanan darah tersebut? Untuk inilah kami menghadirkan artikel ini.

Cara membaca
Jika Anda mengerti membaca atau mengucapkan tekanan darah, maka Anda akan sangat membantu dokter Anda dalam penanganan kasus Anda. Tekanan darah diungkapkan dalam dua angka yang merupakan perbandingan atau rasio, dengan satuan mm Hg (milimeter air raksa atau milimeter raksa).
Jadi, jika tekanan darah Anda adalah 120/80 mm Hg, cara menyebutkannya adalah seratus dua puluh per delapan puluh milimeter air raksa. Satuan “milimeter air raksa” sebenarnya bisa Anda hilangkan, karena dokter tetap akan mengerti.
Kemudian, jangan membolak-balikkan angka misalnya 120/80 mm Hg menjadi delapan puluh per seratus dua puluh. Walau ini hal yang mustahil, karena angka atas pasti lebih besar dari angka bawah, namun ucapkan dengan benar.
Apa arti angka dalam tekanan darah?
Angka sebelah atas disebut dengan sistolik. Angka ini menunjukkan tekanan pada arteri atau pembuluh darah nadi ketika jantung berdetak.
Kemudian yang dibawah per adalah diastolik. Angka ini adalah tekanan dalam arteri ketika jantung beristirahat (ketika darah mulai mengisi jantung).
Bagaimana tekanan darah yang baik?
Di sini, kami menggunakan rekomendasi AHA, American Heart Association.
Kategori Tekanan Darah Sistolik
mm Hg
Diastolik
mm Hg
Normal di bawah 120 dan di bawah 80
Prahipertensi 120139 atau 8089
Hipertensi Tingkat 1 140159 atau 9099
Hipertensi Tingkat 2 160 atau lebih atau 100 atau lebih
Krisis Hipertensi
(Perlu penanganan
gawat darurat)
Lebih dari 180 atau Lebih dari 110
*) Tabel bersumber dari AHA
**Untuk hipotensi atau tekanan darah rendah berbeda setiap orang. Tekanan darah orang normal bisa antara rentang 90/60 sampai 130/80 mm Hg.
Bagaimana darah tinggi atau hipertensi didiagnosis?
Dokter selalu akan mendapatkan data yang akurat dalam mendiagnosis hipertensi. Tekanan darah dapat berupa dari menit ke menit, tergantung postur, aktivitas, stres, tidur. Tekanan darah yang normal biasanya  di bawah 120/80 mm Hg (sistolik kurang dari 120 DAN diastolik kuang dari 80).
Jika tekanan darah Anda lebih tinggi dari normal, Anda tidak serta merta sakit hipertensi. Dokter perlu memeriksa tekanan darah Anda beberapa kali, mengawasi, melakukan penilaian tertentu, sampai mendiagnosis darah tinggi atau hipertensi. Jadi satu kali pemeriksaan tidak dapat mendiagnosis darah tinggi.
Kemudian yang perlu Anda perhatikan bahwa tekanan darah yang tinggi tidak selalu berarti hipertensi. Beberapa  situasi dapat membuat tekanan darah meningkat misalnya Anda sedang berolahraga, stres, dan lainnya.
Dok, bagaimana jika saya mengukur tekanan darah, dan sistoliknya di atas 180?
Jika saat Anda mengukur, tekanan darah Anda sistolik di atas 180 atau diastolik di atas 110. Tunggulah beberapa menit kemudian cek kembali. Jika masih sama hasilnya, periksakan diri Anda ke instalasi gawat darurat, bisa saja itu merupakan krisis hipertensi.
Mana yang lebih penting, angka sistolik atau diastolik?
Keduanya sebenarnya penting. Namun memang angka sistolik lebih digunakan untuk menilai risiko gangguan jantung pada mereka yang berusia di atas 50 tahun. Pada lansia, sistolik cenderung meningkat karena terjadinya kekakuan pembuluh darah, adanya plak pada pembuluh darah sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.
Semoga bermanfaat!
Disarikan dari American Heart Association.
Tags: diastolik, featured, hipertensi, jantung, sistolik, tekanan darah
Category: Kesehatan Umum



Tidak ada komentar:

Posting Komentar