Penyakit HIV AIDS - Istilah HIV (Human
Immunodeficiency Virus) dan penyakit AIDS (Acquired Immune
Deficiency Syndrome) memiliki arti yang berbeda. HIV merupakan nama dari
virus penyebab penyakit AIDS. Sedangkan, penyakit AIDS adalah penyakit yang
ditimbulkan oleh adanya penurunan kekebalan tubuh hingga ke level terendah
akibat infeksi HIV. Adapun istilah penyakit HIV AIDS mempunyai arti yang sama
dengan penyakit AIDS. Perlu diingat, penderita infeksi virus HIV belum tentu
penderita AIDS. Ada tahapan yang dilalui penderita untuk dinyatakan menderita
positif AIDS. Salah satunya adalah penurunan sistem kekebalan tubuh hingga
level terendah (yang diukur dari sel CD4) yang disertai gejala-gejalanya.
Mekanisme Masuknya Virus HIV
Terjadinya
infeksi virus HIV adalah ketika seseorang terkontaminasi oleh cairan dari tubuh
orang lain yang mengandung virus tersebut. Bisa melalui darah, sperma, cairan
kelamin, dan juga air susu ibu yang terinveksi. Virus ini kemudian akan masuk
ke dalam aliran darah, baik melalui luka di dalam rongga mulut, luka di anus,
organ seksual (penis atau vagina), atau juga melalui kulit yang terluka. Semua
orang bisa menularkan virus HIV. Bahkan, seorang wanita hamil yang terinfeksi virus HIV mampu menularkan virus tersebut kepada
anak yang dikandungnya.
HIV dan AIDS
Virus HIV
yang masuk ke dalam tubuh tersebut akan menyerang dan merusak sel darah putih
tertentu (CD4). Sebagaimana kita ketahui, di dalam tubuh, sel darah putih
berfungsi sebagai "tentara" yang menjadi basis pertahanan tubuh
terhadap berbagai macam serangan dari luar. Bagi mereka yang terinfeksi virus HIV, sistem kekebalan tubuhnya menjadi
rusak. Sehingga, lambat laun, sistem pertahanan ini melemah. Otomatis, jumlah
sel CD4-nya semakin berkurang. Jika kondisi ini berlanjut sampai ke level
terendah, ia berada dalam tahap AIDS.
Faktor risiko penyakit HIV AIDS
Faktor risiko penyakit HIV AIDS maksudnya orang-orang yang berisiko besar tertular penyakit HIV AIDS. Mereka adalah
- Orang yang melakukan seks bebas tanpa memakai pelindung (kondom).
- Pengguna jarum suntik secara bersama-sama (biasanya para pengguna narkoba).
- Penerima transfusi darah.
- Bayi yang dilahirkan oleh wanita yang terinfeksi virus HIV.
Jika Anda
termasuk ke dalam salah satu kategori tersebut, Anda wajib melakukan tes HIV
AIDS secara berkala. Hal ini dimaksudkan agar Anda terhindar dari penyakit
berbahaya ini. Jangan lupa juga, berhati-hatilah dalam melakukan segala bentuk
perbuatan yang berisiko mengkontaminasi tubuh dengan virus HIV. (source :
anneahira.com)
Itulah
artikel informasi seputar penyakt hiv aids mudah-mudahan bermanfaat, baca
juga artikel penyakit lain tentang kanker payudara, kolesterol tinggi, penyakit asam urat, sakit maag dan artikel tentang penyakit darah tinggi dan bagi yang akan
menambahkan silahkan isi komentar di bawah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar