Selasa, 19 Februari 2013

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA PADA Ny. K UMUR 38 TAHUN P1A0 DENGAN AKSEPTOR KB IMPLAN di PUSKESMAS GEMOLONG.


  


BAB I
PENDAHULUAN
I.            Latar Belakang
Keberhasilan program KB nasional Indonesia telah memperoleh pengakuan dunia dalam menurunkan angka kesuburan untuk dasa warsa terakhir ini dari rata-rata 5,6 menjadi 3 kelahiran per wanita di tahun 1991. Sebagai akibat penurunan angka kesuburan ini, angka pertumbuhan penduduk juga menurun dari 2,5 % menjadi ± 1,6%. Susuk KB (Norplant atau implant) yang  diperkenankan di Indonesia sejak 1982 dapat diterima masyarakat sehingga Indonesia merupakan negara terbesar  pemakai norplant. Susuk KB disebut Alat KB Bawah Kulit (IMPLAN) kini sedang di uji coba susuk KB satu kapsul yang disebut implant.
Hal ini disebabkan oleh karena setelah pencapaian tingkat ini program nasional berusaha beralih dari metode  kontrasepsi tradisional yang kurang efektif ke metode kontrasepsi tradisional yang kurang efektif ke metode yang lebih efektif.
Sebagai bidan harus mampu memberikan asuhan kebidanan pada Akseptor KB sesuaj kompetensi yang kedua yaitu:Bidan memberikan asuhan yang bermutu  tinggi pendidikan kesehatan yang tanggap terhadap budaya dan pelayanan menyeluruh di masyarakat dalam rangaka untuk meningkatkan dasarkehidupan yang seha,perencanaan kehamilan dan kesiapan menjadi orang tua.
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas penulis merasa tertarik untuk mengambil judul ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA  PADA Ny. K UMUR 38 TAHUN P1A0 DENGAN AKSEPTOR KB IMPLAN di PUSKESMAS GEMOLONG.

II.            Tujuan
1.         Tujuan Umum
Setelah pembelajaran klinik kebidanan, mahasiswa mendapatkan pengalaman nyata dalam melaksanakan Asuhan kebidanan keluarga berencana pada Ny. K umur 38 tahun P1A0 dengan akseptor KB Implan di Puskesmas Gemolong dengan menggunakan 7 langkah Varney secara komprehensif.
2.         Tujuan Khusus
a.     Dapat melakukan pengkajian data pada akseptor KB Ny. K dengan KB Implan di Puskesmas Gemolong
b.    Dapat melakukan interpretasi data pada akseptor KB Ny. K dengan KB Implan di Puskesmas Gemolong
c.     Dapat merumuskan diagnosa potensial dan antisipasi pada akseptor KB Ny. K dengan KB Implan di Puskesmas Gemolong
d.    Dapat melaksanakan tindakan segera pada akseptor KB Ny. K dengan KB Implan di Puskesmas Gemolong
e.     Dapat membuat rencana tindakan pada akseptor KB Ny. K dengan KB Implan di Puskesmas Gemolong
f.     Dapat membuat implementasi data pada akseptor KB Ny. K dengan KB Implan di Puskesmas Gemolong
g.    Dapat membuat evaluasi  pada akseptor KB Ny. K dengan KB Implan di Puskesmas Gemolong

BAB II
TINJAUAN TEORI
A.    Pengertian
     Kontrasepsi implan adalah suatu alat kontrasepsi yang mengandung levonorgestrol yang di bungkus dalam kapsul silicone dan susukkan dibawah kulit.
B.      Jenis :
·         Norplant terdiri dari 6 kapsul silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm dengan diameter 2,4 mm , dimana setiap kapsulnya berisi 36 mg levonorgestrol dan lamanya 5 tahun.
·         Implanon terdiri dari 1 kapsul silastikputih lentur dengan panjang kira – kira 40 mm dan diameter 2 mm yang isinya , 3 ketodegestrol dan 66 mg kopolimer EVA dan lamanya 3 tahun.
·         Norplant terdiri dari 2 kapsul silastik 76 mg levonorgestrol efektifitasnya 2 tahun.
·         Indoplant terdiri dari 2 batang efektifitasnya 3 tahun.
C.      Mekanisme Kerja
·         Mengentalkan lender serviks uteri sehingga menyulitkan penetrasi sperma.
·         Menimbulkan perubahan – perubahan pada endometrium sehingga tidak cocok untuk implantasi zygot.
·         Menekan ovulasi
·         Mengganggu transportasi sperma (Saifuddin, 2003)

D.    Keuntungan Kontrasepsi
a.       Mempunyai daya guna tinggi.
b.      Memberikan perlindungan jangka panjang.
c.       Tidak memerlukan pemeriksan dalam.
d.      Tidak mengganggu kegiatan senggama
e.       Tidak mengganggu ASI
f.       Klien hanya perlu kembali bila ada keluhan
g.      Dapat dilakukan pencabutan setiap saat sesuai kebutuhan (saifuddin, 2003)
E.     Efek Samping
·         Gangguan siklus haid berupa perdarahan bercak (spotting)
·         Ekspulsi implant
·         Perubahan berat badan mengalami penurunan atau peningkatan
·         Pusing/nyeri kepala
·         Rasa nyeri payudara
F.      Indikasi
·         Wanita yang ingin kontrasepsi untuk yang lama (1-1,5 th) tapi tidak bersedia menggunakan kontap AKDR.
·         Wanita yang tidak boleh menggunakan pil KB yang mengandung estrogen
·         Wanita dengan usia subur
·         Wanita yang telah memiliki anak ataupun belum memiiki anak.
·         Ibu menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
·         Wanita pasca keguguran.

G.    Kontraindikasi
·         Kehamilan atau disangka hamil
·         Perdarahan tidak teratur genetalia tanpa diketahui penyebabnya.
·         Riwayat kehamilan ektopik
·         Kelainan kardiovaskuler
·         Penderita penyakit hati akut
·         Tumor jinak atau diduga tumor.
·         Karsinoma payudara
·         Penyakit jantung, hipertensi, DM, dll.
H.    Waktu Pemasangan
Waktu yang baik untuk pemasangan adalah pada saat waktu haid berlangsung atau masa pra ovulasi dari siklus haid.
I.       Efektivitas
a.       Angka kegagalan norplant < 1 per 100 wanita per tahun dalam 5 tahun pertama lebih rendah dibandingkan kontrasepsi oral, IUD, dan metode barrier.
b.      Efektifitasnya berkurang sedikit setelah 5 tahun dan pada tahun ke – 6 kira – kira 2,5 – 3 % akseptor menjadi hamil.
c.       Norplant 2 sama efektifitasnya seperti norplant untuk waktu 3 tahun  terjadi kehamilan dalam jumlah yang tidak terduga sebelumnya. Sekitar 5 – 6 % penyebabnya belum jelas, disangka penurunan kadar hormon.
           
J.       Prosedur Pemasangan dan Alat-alat
·         Memberikan informasi dan konseling pada akseptor tentang KB Implan sehinggan calon akseptor betul-betul mengerti dan menerima sebagai cara kontrasepsi yang akan dipakainya.

·         Mempersiapkan alat-alat
Ø  Sabun antiseptic
Ø  Kasa steril
Ø  Betadine
Ø  Obat anestesi local
Ø  Spuit dan jarum suntik
Ø  Trochar nomer 10
Ø  Sepasang handschoen
Ø  Satu set kapsul norplant (6 kapsul)
Ø  Scalpel yang tajam
·         Teknik Pemasangan
Ø  Akseptor dibaringkan terlentang diatas tempat tidur dan lengan kiri diletakkan pada meja kecil disamping tempat tidur akseptor.
Ø  Daerah tempat pemasangan dicuci dengan sabun antiseptic kemudian diberi cairan antiseptic.
Ø  Lakukan injeksi anestesi ± 6-10 cm diatas lipatan siku.
Ø  Buat insisi ± 2-3 mm dengan scalpel yang tajam
Ø  Masukkan trochar melalui lubang insisi sehingga sampai pada jaringan bawah kulit.
Ø  Masukkan kapsul melalui lubang trochar dan didorong dengan flunger sampai kapsul terletak dibawah kulit.
Ø  Lakukan sampai kapsul ke-6 hingga tersusun seperti kipas.
Ø  Control luka (ada perdarahan atau tidak)
Ø  Jika tidak ada perdarahan, tutup luka dengan kasa steril kemudian plester.
Ø  Nasehati akseptor agar luka tidak boleh basah selama ± 3 hari dan datang kembali jika ada keluhan.

K.    Pengangkatan Implant
            Pengangkatan implant dilakukan atas indikasi sbb:
Ø  Atas permintaan akseptor
Ø  Timbulnya efek samping yang mengganggu
Ø  Sudah habis masa pakainya
Ø  Terjadi kesakitan
L.     Cara mengatasi efek samping implan
            Bila terjadi ekspulsi imlpan jangan panik terlebih dahulu tetapi langsung ke tenaga kesehatan untuk mencabut implan atau bila menginginkan memakai implan lagi bisa dipasang batang implan yang baru.

BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA
PADA NY. K P1 A0  UMUR 38 TAHUN  DENGAN KB IMPLANT
DI PUSKESMAS GEMOLONG SRAGEN
Tanggal/jam     : 6 Desember 2011/08.30 WIB                                  
Tempat            : Puskesmas Gemolong
I.          PENGKAJIAN
Tanggal/jam : 6 Desember 2011/08.35 WIB
  1. DATA SUBJEKTIF
1.      Identitas Pasien                                        Identitas suami
Nama             : Ny. K                                                Nama               : Tn. P
Umur             : 38 tahun                                Umur               : 40 tahun
Agama           : Islam                                     Agama             : Islam
Suku/Bangsa : Jawa /Indonesia                    Suku/bangsa    : Jawa/ Indo Pendidikan         : SMA                                   Pendidikan      : SMA
Alamat          : Gemolong Permai RT 12 Gemolong
Kunjungan saat ini
Kunjungan pertama
ü   
Kunjungan ulang
Alasan datang : Ibu mengatakan ingin memakai alat konrasepsi yang lebih efektif dari KB pil untuk menunda kehamilannya dan ingin memakai implan.
2.      Data Kebidanan
a.       Menarche                    : 14 tahun
b.      Lama                           : 7  hari
c.       Siklus                          : 28 hari
d.      Banyaknya                  : 3 - 4x ganti pembalut/hari
e.       Keluhan                       : tidak ada
f.       Amenorea                    : tidak ada
3.      Riwayat Perkawinan
a.       Umur waktu menikah : 18 tahun
b.      Kawin berapa kali       : Ibu mengatakan 1 kali menikah
c.       Lama perkawinan        : Ibu mengatakan 20 tahun menikah
d.      Jumlah anak                 : Ibu mengatakan mempunyai 1 anak
4.      RIWAYAT KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS YANG LALU
Hamil ke-
Komplikasi
Tempat persalinan
UK
Jenis persalinan
Penolong
Penyulit
Anak
Ket
kehml
Persl
Nifas
JK
BB
PB
1
-
BPS Ny. Ari
39mg
normal
bidan
-
-
-
L
3000
48
12 thn
5.      Riwayat kesehatan
a.       Riwayat kesehatan sekarang
·  Keluhan utama            : Ibu mengatakan ingin melakukan KB Implan.
·  Riwayat penyakit yang menderita : Ibu mengatakan tidak menderita penyakit menurun ( ashma, DM ), menular ( TBC ), menahun ( jantung ) seperti seperti dada berdebar – debar (jantung),sering makan,minum, dan kencing (DM), sesak nafas (Asma),tekanan darah >140/90 mmHg (Hipertensi). Sakit Kuning (Hepatitis), Kejang sampai keluar busa (Epilepsi)  dan keputihan Gatal – Gatal (PMS).
·   Pengobatan yang telah didapat           : Ibu mengatakan tidak pernah mendapatkan  pengobatan yang serius
·   Alergi terhadap obat                           : Ibu mengatakan tidak Alergi terhadap obat
b.      Riwayat kesehatan yang lalu
·         Penyakit yang pernah diderita : Ibu mengatakan tidak menderita penyakit menurun ( ashma, DM ), menular ( TBC ), menahun ( jantung ) seperti seperti dada berdebar – debar (jantung),sering makan,minum, dan kencing (DM), sesak nafas (Asma),tekanan darah >140/90 mmHg (Hipertensi). Sakit Kuning (Hepatitis), Kejang sampai keluar busa (Epilepsi)  dan keputihan Gatal – Gatal (PMS).
·         Operasi yang pernah dialami          : ibu mengatakan belum pernah mengalami operasi.
c.       Riwayat kesehatan keluarga
·         Riwayat Penyakit yang pernah diderita : Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak menderita penyakit menurun ( ashma, DM ), menular ( TBC ), menahun ( jantung ) seperti seperti dada berdebar – debar (jantung),sering makan,minum, dan kencing (DM), sesak nafas (Asma),tekanan darah >140/90 mmHg (Hipertensi). Sakit Kuning (Hepatitis), Kejang sampai keluar busa (Epilepsi)  dan keputihan Gatal – Gatal (PMS).
·         Operasi yang pernah dialami          : ibu mengatakan dalam keluarganya belum pernah mengalami operasi apapun.
·         Keturunan Kembar                         : ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada keturunan kembar.
  1. Data KB
·         Persalinan terakhir                                     : 12 tahun yang lalu
·         Jenis persalinan                                                     : spontan
·         Apakah pernah memakai alat kontrasepsi             : pernah
·         Kalau ya, metode apa yang digunakan                 : KB susuk
·         Berapa lama menggunakan                                   : 12 tahun
·         Apakah pernah drop out                                       : tidak
·         Metode apa yang diyakini sekarang                     : KB Susuk
·         Pasien datang atas petunjuk                                  : sendiri
·         Datang pertama mendapat pelayanan KB                        : Bidan
·         Perencanaan anak dalam keluarga                        : 2 anak
·         Tanggapan suami  : suami mendukung ibu untuk KB Implant.
7.      Data psiko-sosio-spiritual
a.       Pengetahuan ibu tentang alat kontrasepsi : Ibu mengatakan alat KB  sebagai alat menjarangkan anak dan menunda kehamilan.
b.      Pengetahuan ibu  tentang alat kontrasepsi yang dipakai sekarang : ibu mengatakan KB Implan 3 tahun sekali dan efek ampingnya tidak begitu memberatkan.
c.       Dukungan Suami/keluarga      :  suami dan keluarganya sangat mendukung ibu untuk ber – KB.
  1. DATA OBJEKTIF
  1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum                 : Baik               Kesadaran : composmentis
b. Tanda – tanda vital
·         Tensi              : 110/80 mmHg
·         Nadi              : 84x/menit
·         Suhu              : 37,2 0 C
·         Pernafasan     : 22x/menit
2.      Pengukuran fisik
a.       Tinggi badan                                                               : 155 cm
b.      Berat badan sebelum menggunakan kontrasepsi        : 42 kg
c.       Berat badan sekarang                                                  : 52 kg
d.      Lila                                                                              : 25 cm
  1. Kepala dan leher
    • Rambut                 :     warna hitam, bersih, pertumbuhan baik, kulit kepala tidak ada lesi
    • Wajah                          :           tidak ada oedem, simetris
    • Mata                      :     konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, tidak ada sekret
    • Hidung                  :     bersih, tidak ada polip, simetris, tidak ada secret
    • Mulut                    :     bersih, warna kemerahan, siemtris
    • Gigi                       : gigi tidak ada caries, tidak ada karang gigi
    • Gusi                       : warna kemerahan, tidak ada oedem
    • Bibir                      : warna merah, ada kelembapan, simetris, tidak ada lesi
    • Telinga                  :     bersih,tidak ada serumen
4.      Leher   : kelenjar thyroid         : tidak ada pembengkakan
  Pembuluh lymfe        : tidak ada pembengkakan
  Bentuk                      : simetris
  Massa                        : tidak ada massa
5.      Dada
Auskultasi jantung            : normal
Auskultasi paru                 : normal
Bentuk                              : simetris
6.      Payudara
Pembesaran                       : ada
Bentuk dan ukuran           : simetris
Keadaan putting               : menonjol
Pengeluaran                       : tidak ada
Jenis                                  : tidak ada
Hyeprpigmentasi               : tidak ada
Benjolan                            : tidak ada
KGB Axila                        : tidak ada
7.      Abdomen
Bentuk                              : simetris
Pembesaran uterus            : tidak ada pembesaran
Pembesaran hati                : tidak ada pembesaran
Kelainan                            : tidak ada kelainan
Hiperpigmentasi                : tidak ada
Bekas luka OP                  : tidak ada
8.      Tangan dan kaki
---
---
---
---
     
Oedema
Kuku jari   : tidak pucat
Varises      : tidak ada
Reflek patella        : +/+
9.      Anus    : tidak haemorroid
10.  Ekstremitas                 :
·         Atas                 : teraba 2 kapsul di lengan kiri atas.
·         Bawah               :
·   Oedem                  : tidak ada
·   Varices                  : tidak ada
·   Kuku jari               : kemerahan
·   Reflek patella        : +/+    
11.  Genetalia externa
a.       Vagina                         : Tidak ada varises
  Tidak ada infeksi
                          Tidak ada cairan abnormal
b.      Kelenjar bartholoni     : Tidak ada oedema
  Tidak ada massa
  Tidak ada cairan
12.  Pemeriksaan inspekulo            : tidak dilakukan pemeriksaan
13.  Pemeriksaan dalam                
a.       Posisi rahim                 : tidak dilakukan pemeriksaan
b.      Bentuk uterus              :  tidak dilakukan pemeriksaan
c.       Cervik                         : tidak dilakukan pemeriksaan
14.  Pemeriksaan laboratorium
a.       Glukosa urine        :
b.      Protein urine          :
c.       Golongan darah    :           tidak dilakukan pemeriksaan 
d.      HB                                    :                      
e.       Lain- lain               :
f.       PP Test                  : (-) negatif

II.                INTERPRETASI DATA
Tanggal / Jam                      : 6 Desember 2011/08.40 WIB
1.         Diagnosa Kebidanan : Ny. K umur 38 tahun P1A0 kunjungan ulang KB Implan
Dasar :
S :
·         ibu mengatakan telah memiliki 1 anak.
·         Ibu mengatakan telah berumur 38 tahun.
·         Ibu mengatakan ingin melepas dan memasang KB Implant.
O :             KU      : baik.                         Kesadaran : Composmentis
       VS       :TD     : 110/80 mmHg          N : 84x/menit 
                     S         : 37,20 C                     R : 22x/menit
      
Pemeriksaan Ekstremitas    :
·         Atas     : teraba 2 kapsul di lengan kiri atas.
·         Bawah  :
o   Oedem             : tidak ada
o   Varices                        : tidak ada
o   Kuku jari         : kemerahan
o   Reflek patella  : +/+    
2.         Masalah : tidak ada
III.             DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL DAN ANTISIPASI
Tidak ada
IV.             TINDAKAN SEGERA
Tidak ada

V.                PERENCANAAN
Tanggal/jam : 6 Desember 2011 / 08.45 WIB
1.      Beritahu ibu tentang  hasil pemeriksaannya
2.      Beritahu ibu tentang  KB Implant dan efek sampingnya.
3.      Siapkan alat dan bahan untuk pelepasan implant dan pemasangan implant.
4.      Lakukan tindakan pelepasan implant
5.      Lakukan tindakan pemasangan implant.
6.      Berikan terapi.
7.      Lakukan dokumentasi dan isi kartu kunjungan.
8.      Beritahu ibu KB implant ini efektif selama 3 tahun dan anjurkan ibu untuk datang pada tahun 2014 untuk melepasnya.
9.      Anjurkan ibu untuk kontrol 1 minggu lagi atau bila ada keluhan ibu boleh datang untuk konsultasi.
VI.             IMPLEMENTASI
Tanggal/jam : 6 Desember 2011/08.50 WIB
1.      Memberitahu ibu tentang  hasil pemeriksaannya
2.      Memberitahu ibu tentang  KB Implant dan efek sampingnya :
KB  Implant yaitu memasukkan 2 kapsul KB Susuk ke dalam lengan kiri atas untuk mencegah terjadinya kehamilan dan efek sampingnya perdarahan tidak teratur, perdarahan bercak, dan terjadinya peningkatan berat badan.
3.      Menyiapkan alat dan bahan untuk pelepasan implant dan pemasangan implant :
·         Tempattidur untuk pasien berbaring pada ruang periksa,
·         alat trokar yang berisi 2 batang implant beserta skapel  dan bisturi ( Disposible)
·         duk steril
·         1 pasang handscoon
·         Pinset dalam bak instrumen sterill
·         forcep mosquito/klem penjepit
·         kom kecil yang berisi larutan betadin
·         lidocain
·         spuit 5ml
·         band aid atau plester
·         kassa steril dan kassa pembalut
·         bak instrument
·         kain penyangga
4.      Melakukan tindakan pelepasan implant
a.       Mencuci tangan
b.      Mempersilahkan klien untuk berbaring dengan lengan kiri diletakkan di atas kain bersih (kain penyangga)
c.       Menentukan tempat pemasangan implant 8 cm di atas lipatan siku.
d.      Mendekatkan alat dan membuka bungkus steril tanpa menyentuh alat – alat di dalamnya.
e.       Memakai handscoon.
f.       Meraba kapsul yang berada pada lengan kiri atas.
g.      Menentukan tempat insisi dengan larutan antiseptik dengan menggunakan klem steril untuk memegang kassa betadin dengan gerakan melingkar sekitar 8 – 13 cm dan dibiarkan sampai kering.
h.      Memasukkan lidocain ke dalam spuit 5 ml, kemudian menyuntikkan tempat insisi yang digunakan untuk melepas implant di bawah kulit sampai membuat gelembung kecil di bawah kulit untuk menghilangkan rasa sakit selama memasang kapsul implant.
i.        Menyentuh tempat insisi dengan bisturi (pisau bedah) untuk memastikan obat anestesi telah bekerja.
j.        Memegang bisturi dengan sudut 450, kemudian membuat insisi dangkal untuk menembus kulit.
k.      Memasukan klem penjepit kapsul untuk mengambil 2 kapsul yang berada di lengan kiri.
l.        Mengeluarka kapsul satu per satu jangan sampai ada bagian kapsul yang tertinggal.
m.    Memberitahu ibu bahwa kapsul yang berada di lengan kiri atasnya sudah dilepas.
n.      Meletakkan 2 kapsul implant ke dalam kom kecil.
5.      Lakukan tindakan pemasangan implant :
a.       Memasukkan ujung trokar dengan ujung yang tajam menghadap ke atas melalui luka insisi dengan sudut kecil sampai ujung tajam seluruhnya berada di bawah kulit (2-3mm dari akhir ujung tajam)
b.      Meletakkan kapsul tepat di bawah kulit bagian yang lain dengan cara mengangkat trokar ke atas sehinggan kulit terangkat. Trokar harus cukup dangkal sehinga dapat diraba dari luar dengan jari.
c.       Menggunakan pendorong untuk mendorong kapsul ke arahujung trokar dengan menggunakan satu tangan untuk menstabilkan.
d.      Meraba ujung kapsul denga jari untuk memastikan kapsul sudah keluar seluruhnya dari trokar.
e.       Tanpa mengeluarkan seluruh trokar, putar ujung trokar ke arah lateral kanan dan kembali ke posisi semula, menggeser trokar sekitar 15 – 250, kemudian memasukkan trokar pelan – pelan sambil meraba kapsul yang pertama.
f.       Mengeluarkan seluruh trokar sambil mendorong alat pendorongnya serta meraba kapsul kedua untuk memastikan kapsul kedua sudah keluar seluruhnya.
g.      Tekan tempat insisi dengan jari dengan menggunakan kasa selama 1 menit untuk menhentikan perdarahan. Membersihkan tempat insisi dengan kassa betadin kemudian menjepit ujung – ujung tempat insisi dengan menggunakan klem penjepit kemudian menutupnya dengan band aid atau plester.
6.      Memberikan terapi.
·         Amoxilin                       3 x 500 mg/hari
·         Asam Mefenamat         3 x 500 mg/hari
7.      Mendokumentasikan hasil pemeriksaa, terapi yang telah diberikan dan identitas ibu serta mengisi kartu kunjungan.
8.      memberitahu ibu KB implant ini efektif selama 3 tahun dan anjurkan ibu untuk datang pada tahun 2014 untuk melepasnya.
9.      Menganjurkan ibu untuk kontrol 1 minggu lagi atau bila ada keluhan.
VII.          EVALUASI
Tanggal/Jam : 6 Desember 2011 / 09.00 WIB
1.      Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaannya.
TD       : 110 / 80 mmHg
BB       : 52 kg
2.      Ibu sudah mengerti tentang KB Implant dan efek sampingnya.
3.      Telah dilakukan pelepasan KB Impalnt 2 kapsul.
4.      Telah dilakukan pemasangan KB Impalnt 2 kapsul.
5.      Ibu sudah mengetahui jika KB Implant ini efektif selama 3 tahun dan bersedia datang tahun 2014 untuk melepasnya.
6.      Ibu bersedia untuk kontrol ulang 1 minggu lagi atau bila ada keluhan.
7.      Telah dilakukan dokumentasi pada buku register bidan

1.       
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
     Setelah dilakukan pengkajian sampai dengan evaluasi pada Ny. K akseptor KB implan, dapat diambil kesimpulan :
4.1.1 Penulis telah mendapatkan pengalaman nyata dalam penerapan asuhan kebidanan pada Ny. K dengan KB Implant dengan menggunakan tujuh langkah varney secara komprehensif.
4.1.2 hasil pengkajian yang penulis dapatkan pada Ny. K umur 38 tahun dengan KB Impant : ibu mengatakan ingin menggunakan KB implan, ibu dalam keadaan baik, kesadaran CM, ibu pernah melahirkan 1x, dan hamil 1x, secara sehat tidak ada komplikasi atau penyulit TD : 110/80 mmHg, N: 84x/menit, S: 37,20C, R: 22 x/menit, masalah tidak ada BB: 52 kg, memberi KIE tentang KB implan dan efek sampingnya, menyiapkan alat-alat pemasangan dan pelepasan  implan pada lengan kiri atas kurang lebih 8 cm dari lipatan siku, ibu mengerti tentang KB implan, ibu sudah dipasanga implan pada lengan kiri, ibu mau kembali 1 minggu lagi setelah pelepasan dan pemasangan KB Implant, ibu bersedia untuk tidak mengangkat benda yang berat-berat, ibu mau menjaga luka insisinya dan sudah mendapatkan terapi : Amoxilin  500 mg 3x1 tablet, Asam Mefenamat 500 mg 3x1 tablet.
4.1.3 Selama melakukan asuhan kebidanan penulis  tidak  menemukan  kesenjangan antara teori dan praktek

4.2 Saran
4.2.1 Bagi Tenaga Kesehatan
                     Hendaknya mampu meningkatkan pelayanan kebidanan sesuai dengan prosedur tindakan yang ada.
4.2.2 Bagi Pasien
                     Hendaknya  ikut serta dalam mensukseskan program KB di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
·         Hartanto. 2003. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Harapan.
·         Manuaba, I. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.
·         Saifudin, A. 2003. Buku Panduan Praktek Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar