Minggu, 10 Maret 2013

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR Ny “I” USIA 1 HARI DENGAN KEADAAN UMUM BAIK DI RSIA MUSLIMAT JOMBANG

ASUHAN KEBIDANAN
PADA BAYI BARU LAHIR Ny “I” USIA 1 HARI
DENGAN KEADAAN UMUM BAIK
DI RSIA MUSLIMAT
JOMBANG
Oleh:
IMROATUL MAWADDAH
7210074
PRODI D III KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ‘ULUM
JOMBANG
2012

KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah memberikan pencerahan serta limpahan karunia serta Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyusun laporan Asuhan Kebidanan pada BBL Ny “I” Usia 1 Hari Dengan Keadaan Umum Bayi Baik Di Ruang RGT BKIA Muslimat.
Dalam penyusunan asuhan kebidanan ini tidak lepas dari campur tangan serta bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan kali ini penulis haturkan ucapan terima kasih kepada yang terhormat ;
1.       Dr. H.M. Zulfikar As’ad selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UNIPDU
2.       Ibu Sabrina Dwi Prihartini, SKM selaku Kaprodi D III Kebidanan
3.       Ibu Ruri Handayani, Amd.keb selaku pembimbing ruangan di RGT, RSIA Muslimat Jombang
4.       Ibu, selaku pembimbing akademik D III Kebidanan UNIPDU
5.       Ibunda tercinta yang selalu memberikan motivasi secara material maupun moril.
6.       Seluruh teman-teman mahasiswa serta tenaga kesehatan di RGT RSIA Muslimat Jombang yang telah membantu, mendidik dan membimbing kita selama berada di lahan praktek.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan asuhan kebidanan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu penulis mengharap kritik serta asaran yang bersifat membangun dari semua pihak.
Jombang,  15 Juli 2012
          Penyusun
                                                                        penulis

BAB I
PENDAHULUAN
1.        Latar Belakang
Secara umum kelahiran bayi normal cukup ditangani atau ditolong oleh bidan yang dapat diberi tanggung jawab penuh terhadap keselamatan ibu dan bayi pada persalinan normal oleh karena itu kelainan pada ibu dan bayi dapat terjadi beberapa saat sesudah selesainya persalinan normal, maka seorang bidan harus mengetahui dengan segera timbulnya perubahan-perubahan pada ibu dan bayi dan bila perlu memberikan pertolongan pertama seperti menghentikan perdarahan, membersihkan jalan nafas, memberikan oksigen dan memberikan pernafasan buatan sampai ibu dan bayi tersebut ditangani oleh seorang dokter atau dibawa kerumah sakit yang mempunyai perlengkapan serta perawatan yang baik.
Penelitian telah menunjukkan bahwa lebih dari 50% kematian bayi terjadi dalam periode neonatal yaitu dalam bulan pertama kehidupan. Oleh karena itu penanganan yang sesuai prosedur (cepat dan dapat) sangat mendukung guna menekan angka kematian bayi. Management yang baik pada waktu masih dalam kandungan, selama persalinan, segera setelah lahir dan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya akan menghasilkan bayi yang sehat.
Dengan fenomena seperti penjabaran diatas penulis tergerak untuk menyusun ASKEB pada Bayi Baru Lahir, selain untuk memperdalam ilmu pengetahuan, penulis juga ingin menambah pengalaman praktik kliniknya guna kesiapan menyongsong dunia kerja kelak yang menuntut keprofesionalan dan kompetensi.
2.        Tujuan
·         Tujuan Umum
Setelah melakukan praktek klinik kebidanan, mahasiswa mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan pada kasus BBL normal secara komperhensif baik pada klien maupun keluarga.
·         Tujuan Khusus
Setelah melakukan asuhan kebidanan mahasiswa diharapkan dapat :
²  Melakukan pengkajian pada kasus BBL normal.
²  Mengidentifikasi diagnosa / masalah kebidanan berdasarkan data subyektif dan obyektif pada kasus BBL normal.
²  Menentukan masalah potensial yang mungkin muncul.
²  Menentukan kebutuhan segera.
²  Merencanakan tindakan yang akan dilakukan.
²  Melaksanakan perencanaan yang telah dilakukan.
²  Melaksanakan evaluasi mengacu pada tujuan kriteria hasil.
3.        Identifikasi Masalah
Apakah yang menyebakan timbunya tanda-tanda bahaya bayi baru lahir ?
4.        Batasan Masalah
·         Apa yang dimaksud Asuhan segera Bayi Baru Lahir ?
·         Apa saja aspek-aspek penting dari asuhan segera BBL ?
·         Bagaimana penanganan Asuhan BBL ?
·         Apa saja yang meliputi pengkajian fisik pada BBL ?
·         Konseling apa saja yang perlu di informasikan pada ibu dalam pengawasan pada BBL ?
·         Apa saja macam tanda-tanda bahaya yang harus dikenali oleh ibu ?
·         Bagaimana mekanisme kehilangan panas pada BBL ?
·         Apa upaya untuk mencegah kehilangan panas ?
·         Meliputi apa saja konsep asuhan kebidanan pada BBL ?

BAB II
TINJAUAN TEORI
A.    KONSEP BAYI BARU LAHIR NORMAL
1.      Pengertian Asuhan Bayi Baru Lahir
Ø  Adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama jam pertama setelah kelahiran. Sebagian besar bayi yang baru lahir akan menunjukkan usaha pernapasan spontan dengan sedikit bantuan atau gangguan (Bari Syaifuddin,Abdul :2002).
Ø  Penanganan dilakukan sejak kepala mulai keluar dari jalan lahir, yaitu dengan melakukan pembersihan lendir serta cairan yang berada disekitar mulut dan hidung dengan kapas dan kain kasa steril. Bayi sehat akan menangis dalam 30 detik, Tidak perlu dilakukan apa-apa lagi, karena bayi sudah bernafas spontan dan warna kulitnya kemerah-merahan. (Bari Syaifuddin,Abdul : 2006).
2.      Ciri-Ciri Bayi Baru Lahir Normal
Ø  Menangis kuat.
Ø  Frekuensi nadi >100.
Ø  Warna kulit kemerah-merahan.
Ø  Tanus otot bagus (Gerak aktif).
3.      Penatalaksanaan Awal Bayi Baru Lahir
a.      Persalinan Bersih dan Aman
Yaitu dengan menyediakan perlengkapan alat-alat di kamar bersalin diantaranya  adalah :
ð  Alat penghisap lendir (Mucus Extractor)
ð  Tabung oksigen dengan alat pemberi oksigen
ð  Alat pemotong dan pengikat tali pusat
ð  Tanda pengenal bayi
ð  Tempat tidur bayi atau inkubator dengan keadaan hangat dan steril
ð  Lain-lain : kain, kasa, baju steril serta obat antiseptik
ð  Termometer dan stopwacth
ð  Tempat atau ruang dalam keadaan hangat dan terang
b.      Membersihkan Jalan Nafas (Inisiasi Pernafasan Spontan)
Bayi normal akan menangis spontan segera setelah lahir. Apabila tidak langsung menangis penolong segera membersihkan jalan nafas dengan cara :
ð  Letakkan bayi pada posisi terlentang di tempat yang keras dan hangat
ð  Gulung sepotong kain dan letakkan di bawah bahu sehingga leher bayi lebih lurus dan kepala tidak menekuk. Posisi kepala diatur lurus sedikit tengadah ke belakang.
ð  Bersihkan hidung, rongga mulut dan tenggorokan bayi dengan jari tengah yang dibungkus kasa steril
ð  Berikan rangsangan taktil dengan cara menepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali atau gosok kulit bayi dengan kain kering dan kasar (handuk). Dengan rangsangan ini biasanya bayi segera menangis.
c.       Klem dan Potong Tali Pusat
·         Klemlah tali pusat dengan buah klem, pada titik kira-kira 2 cm dan 3 cm dari pangkal pusat bayi (tinggalkan kira-kira 1 cm diantara klem-klem tersebut).
·         Potonglah tali pusat diantara kedua klem sambil melindungi bayi dari gunting dengan tangan kiri anda.
·         Pertahankan kebersihan pada saat memotong tali pusat, ganti sarung tangan anda bila ternyata sudah kotor. Potonglah tali pusatnya dengan pisau atau gunting yang steril dan Disinfeksi Tingkat Tinggi (DTT).
·         Periksa tali pusat setiap 15 menit, apabila masih terjadi pendarahan, lakukan pengikatan ulang yang lebih ketat (Bari Syaifuddin,Abdul : 2002).
d.      Jagalah Bayi Agar Tetap Hangat
·         Pastikan bayi tersebut tetap hangat dan terjadi kontak antara kulit bayi dengan kulit ibunya.
·         Gantikan handuk / kain yang basah dan bungkus bayi tersebut dengan selimut dan jangan lupa memastikan bahwa kepala telah terlindungi dengan baik untuk mencegah keluarnya panas tubuh.
·         Pastikan bayi tetap hangat dengan memeriksa telapak kaki bayi setiap 15 menit
-          Apabila telapak bayi terasa dingin, pastikan suhu aksila bayi.
-          Apabila suhu bayi kurang 36,5 0C, segera hangatkan bayi tersebut.
e.       Kontak Dini Dangan Ibu
·         Berikan bayi kepada ibunya secepat mungkin, kontak dini antara ibu dan bayi penting untuk :
-          Kehangatan : mempertahankan panas yang benar pada bayi baru lahir.
-          Ikatan batin (bonding attachment) dan pemberian ASI.
·         Doronglah ibu untuk menyusui bayinya apabila telah siap (dengan menunjukkan reflex rooting).
·         Bayi normal sudah dapat disusui segera sesudah lahir, lamanya disusui hanya untuk 1-2 menit pada setiap payudara Ibu.
·         Dengan menghisapnya bayi terjadi perangsangan terhadap pembentukan air susu Ibu dan secara tidak langsung rangsang isap membantu mempercepat pengecilan uterus.
·         Pada hari ketiga bayi sudah harus menyusu selama 10 menit pada Ibu dengan jarak waktu tiap 3-4 jam, namun jika diantara waktu tersebut bayi menangis karena lapar, ASI boleh disusukan ,
f.       Pernapasan
Sebagian besar bayi akan bernapas secara spontan pernapasan bayi  sebaiknya diperiksa secara teratur untuk mengetahui adanya masalah.
·         Periksa pernapasan dan warna kulit bayi setiap 5 menit
·         Jika bayi tidak segera bernapas, lakukan hal-hal berikut
    • Keringkan bayi dengan selimut atau handuk yang hangat
    • Gosoklah punggung bayi dengan lembut
·         Jika bayi masih belum mulai bernafas setelah 60 detik mulailah resusitasi.
·         Apabila bayi stanosis (kulit biru) atau sukar bernapas (frekuensi pernapasan kurang 30 atau lebih dari 60 x / menit), berilah oksigen kepada bayi dengan keteter nasal atau nasal frongs (Bari Syaifuddin,Abdul : 2002)
g.      Perawatan Mata
·         Obat mata entromisin 0,5 % atau tetrasiklin 1 % dianjurkan untuk pencegahan penyakit mata karena klamidia (penyakit menular seksual).
·         Perawatan mata harus dikerjakan segera. Tindakan ini dapat dikerjakan setelah bayi selesai dengan perawatan tali pusat + diberi salep mata sesudah 5 jam bayi lahir
·         Yang lazim dipakai adalah larutan perak nitrat atau neosporin dan langsung diteteskan pada mata bayi segera setelah bayi lahir.
h.      Apgar skor
Penilaian bayi waktu Lahir (assesment at birth) 1 menit dan 5 menit berikutnya:
Tanda
0
1
2
Jumlah nilai
Menit
1
Frekuensi jantung
(   ) tidak ada
(   ) < 100
(   ) < 100
Usaha bernafas
(   ) tidak ada
(   ) lambat tak teratur
(   ) baik, menangis
Tonus otot
(   ) lumpuh
(   ) eks. Fleksi sedikit
        dari anggota
(   ) gerakan aktif
Reflex
(   ) tidak bereaksi
(   ) menangis
(   ) menangis kuat
Warna
(   ) biru pucat
(   )  tubuh kemerahan
         Tangan & kaki biru
(   )  kemerahan
         Seluruh tubuh
Menit
5
Frekuensi jantung
(   ) tidak ada
(   ) < 100
(   ) < 100
Usaha bernafas
(   ) tidak ada
(   ) lambat tak teratur
(   ) baik, menangis
Tonus otot
(   ) lumpuh
(   ) eks. Fleksii sedikit
        dari anggota
(   ) gerakan aktif
Reflex
(   ) tidak bereaksi
(   ) menangis
(   ) menangis kuat
Warna
(   ) biru pucat
(   )  tubuh kemerahan
         Tangan & kaki biru
(   )  kemerahan
         seluruh tubuh
(Prawihardjo : 2006)
Selain penilaian bayi waktu lahir dinilai dengan APGAR SKOR dapat dinilai juga dengan cara SKOR DOWN :
Evaluasi Respiratory Distress dengan Skor Down
0
1
2
Frekuensi nafas
< 60 / menit
60-80 / menit
> 80 / menit
Retraksi
Tidak ada retraksi
Retraksi ringan
Retraksi berat
Sianosis
Tidak sianosis
Sianosis hilang dengan O2
Sianosis menetap walaupun diberi O2
Air entry
Udara masuk bilateral baik
Penurunan ringan udara masuk
Tidak tidak ada udara masuk
Merintih
Tidak merintih
Dapat di dengar dengan stetoskop
Dapat didengar tanpa alat bantu
Evaluasi gawat nafas dengan menggunakan Skor Down
1.       Skor < 4             :  Tidak ada gawat nafas
2.       Skor 4-7             :  Gawat nafas
3.       Skor 7                :  Ancaman gagal nafas (pemeriksaan gas darah harus dilakukan)
B.     ASUHAN BAYI BARULAHIR
Dalam waktu 24 jam, bila bayi tidak mengalami masalah apapun, berikanlah asuhan berikut :
1.      Lanjutkan pengamatan pernapasan, warna, dan aktivitasnya
2.      Pertahankan suhu tubuh bayi
·         Hindari memandikan bayi hingga sedikitnya 6 jam dan hanya setelah itu, jika tidak terdapat masalah medis dan jika suhunnya 36,5 0C atau lebih
·         Bungkus bayi dengan kain yang kering dan hangat, kepala bayi harus tertutup.
3.      Pemeriksaan fisik bayi
Lakukan pemeriksaan fisik yang lebih lengkap, ketika memeriksa bayi baru lahir
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir secara menyeluruh antara lain
  1. Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (TTV)
·         Suhu normal rextal / aksila   :  36,5 – 37,2 OC
·         Laju pernapasan normal       :  40 -60 x / menit ≠ ada wheezing dan ronchi
·         Detak jantung normal          :  100 – 120 x / menit
·         Nadi normal                         :  120 – 150 x / menit, frekuensi nadi perifer
·         Berat badan normal              :  2500 – 4000 gram
·         Panjang badan normal          :  48 – 53 cm
  1. Pemeriksaan fisik
1.       Kepala   :  simetris atau tidak, adanya kelainan-kelaian atau tidak seperti (keadaan ubun-ubun, molase, caput succedanium, cepal hematoma, hydrochephalus, anensefalus dan meningokel)
-          Ukuran normal lingkar kepala terdiri 3 bagian:
ü  SOB (Sub Occipito Bregmatica)   :  32 cm
ü  FO (Fronto Occipito)                    :  34 cm
ü  MO (Mento Occipito)                    :  35 cm
2.       Mata      :  simetris atu tidak, ada kelainan atau tidak, ada tanda infeksi atau tidak (tanda-tanda infeksi antara lain) :
-          Conjungtiva pucat, atau merah
-          Sclera kuning atau putih
-          Pupil waktu lahir reflex cahaya
-          Pupil hari I : myosis
-          Isokor atau anisokor
-          Nystagmus atau tidak (kelainan SSP)
-          Pada minggu pertama koordinasi gerakan bola mata belum sempurna
3.       Hidung  :  simetris atau tidak, ada secret atu tidak, pernapasan cuping hidung atau tidak.
4.       Telinga   :  periksa dalam hubungan letak dengan mata dan kepala simetris atau tidak ada sekret atau tidak.
5.       Mulut     :  simetris atau tidak, stomatitis ada atau tidak, terdapat labiopalatoskizis ada atau tidak.
6.       Leher     :  terdapat pembesaran kelenjar tiroid atu tidak, pembekakan ada atau tidak
7.       Dada bentuk simetris atau tidak LIDA norma : 30,5 – 33 cm
8.       Bahu, lengan dan tangan
-          Gerakan normal
-          Jumlah jari normal
-          LILA normal : 9,5 – 11 cm
9.       Perut :
-          Adakah benjolan sekitar tali pusat, pendarahan tali pusat, lembek pada saat bayi menangis, benjolan atau tidak.
-          Tali pusat normal berwarna putih kebiruan pada hari pertama mulai kering dan mengkerut / mengecil dan akhirnya lepas setelah 7-10 hari.
10.   Jenis Kelamin  :
 Laki-laki (♂)
-          Testis berada dalam skrotum atau tidak.
-          Penis berlubang atau tidak.
Perempuan (♀)
-          Vagina berlubang
-          Uretra berlubang
-          Labia mayor sudah menutupi labia minor
-          Pendarahan withdrawel : cairan darah yang keluar dari kemaluan bayi yang diakibatkan penghentian hormone wanita yang tiba-tiba dari ibunya
11.   Tungkai dan kaki
-          Gerakan normal atau tidak
-          Tampak normal atau tidak
-          Apakah ada kelainan atau tidak
12.   Punggung dan anus
-          Punggung : Periksa akan adanya pembengkakan atau cekungan
o   Lordosis    :  membengkok ke depan
o   Scoliosis    :  membengkok ke kanan dan ke kiri
o   Kifosis       :  membungkuk
o   Spinabifida: selaput sumsum belakang menyembul ke luar pada suatu tempat pada tulang punggung di dalamnya terdapat jaringan sumsum tulang belakang
-          Anus : Periksa meconium sudah keluar atau belum dalam 24 jam post partum. Bila bayi sudah minum ASI maka feses akan berubah hijau kekuningan. Kelainan seperti : ATRESIA ANI : Lubang anus / dubur tidak ada
13.   Kulit :
Selama bayi dianggap normal beberapa kelainan kulit dianggap normal, seperti :
-          Verniks kaseosa (lemak dalam tubuh) ® tidak perlu dibersihkan karena menjaga kehangatan tubuh bayi.
-          Millia : titik putih yang khas pada hidung dahi, dan pipi.
-          Lanugo : rambut halus yang melapisi janin pada bahu, bokong dan ekstrimitas lebih banyak pada bayi premature.
-          Deskuamasi : kulit bayi daerah tubuh, punggung, dan abdomen yang terkelupas pada hari pertama / juga terjadi selama 2-4 minggu pertama kehidupan masih dianggap normal, paling sering pada BBLP.
-          Warna : Bayi baru lahir aterm kelihatan lebih pucat dibanding bayi preterm karena kulit bayi aterm lebih tebal.
-          Iketerus : warna bayi kuning yang terlihat pada kulit atau pada sclera mata bayi dengan iketerus hyperbillirubin, kuku jari tangan dan telapak tangan juga berwarna kuning.
  1. Reflex
Reflex moro                :  lengan terangkat ke atas dan ke bawah, terkejut (memeluk).
Reflex rooting             :  menoleh kearah sentuhan, rangsangan pada pipi dan bibir.
Reflex graphs/plantar  :  menelan, rangsangan pada vulva, bayi akan menjulurkan lidah.
Reflex sucking            :  menhisap, rangsangan dengan menyentuh bibir.
Reflex tonic neck        :  kepala menengadah.
Reflex walking            :  reflex berjalan bila bayi diberdirikan.
Reflex placing             :  berdiri tegak, dengan melalui / berpegangan dangan benda keras.
Reflex crwling            :  merangkak.
Rflex babinski             :  reflex kaki menendang, bila telapak kaki digesek dengan jari kita.
  1. Autopometri
Lingkar kepala            :  SOB : 32 cm, FO : 34 cm, MO:35 cm
Lingkar dada               :  30,5 – 33 cm
Lingakar lengan atas   :  9,5 – 11 cm
Jadi nilai dari antopometri di atas merupakan nilai standart
  1. Eliminasi.
Miksi               :  sudah keluar /belum, jam berapa?
Meconium       : sudah keluar /belum, jam berapa?
v  Memberikan Konseling
1.       Jaga kehangatan bayi
2.       Pembenahan ASI, terutama selama 6 bulan (ASI Eksklusif)
3.       Perawatan tali pusat, minimal 2 x sehari
4.       Agar ibu mengawasi tanda-tanda bahaya
v  Tanda-tanda bahaya yang harus dikenali oleh ibu
1.       Pemberian ASI sulit, sulit menghisap, atau hisapan lemah
2.       Kesulitan bernapas, yaitu pernapasan cepat > 60 /menit atau menggunakan otot napas tambahan
3.       LETARGI = bayi terus-menerus tidur tanpa bangun untuk makan
4.       Warna abnormal= kulit / bibir biru (sianosis) atau bayi sangat kuning
5.       Suhu terlalu panas (febris) atau terlalu dingin (hipotermi)
(Bari Syaifuddin,Abdul : 2002)
  1. Berikan Vitamin K
Untuk mencegah terjadinya pendarahan karena difisiensi vitamin K pada bayi baru lahir, lakukan hal-hal berikut:
·         Semua bayi baru lahir normal dan cukup bulan perlu diberi vitamin K peroral 1 mg / hari selama tiga hari
·         Bayi dengan resiko tinggi diberi vitamin K parenteral dengan dosis 0,5-1 mg I.m
(Bari Syaifuddin, Abdul : 2002)

BAB III
ASUHAN KEBIDANAN
PADA BAYI BARU LAHIR Ny “I” USIA 1 HARI
DI RSIA MUSLIMAT JOMBANG
 

I.             PENGKAJIAN DATA
Tanggal     :  11 Juli 2012
Jam            :  16.00 WIB
Tempat      :  RGT, RSIA Muslimat
A.    Data Subyektif
1.       Identitas / Biodata
Nama bayi          :  Bayi Ny “I
Umur                  :  1 Hari
Tgl/Jam/Lahir     :  11-7-2012/14.50 WIB/Sptn B
Jenis Kelamin     :  Perempuan
Berat Badan       : 2750 gr
Panjang badan    :  46 cm
Nama Ibu            :  Ny ”I”                                Nama Ayah        :  Tn. “D
Umur                  :  23 Th                                 Umur                  :  23 Th
Suku/Kebangsaan  :                                         Jawa/Indonesia   Suku/Kebangsaan     :           Jawa/Indonesia
Agama                :  Islam                                  Agama                :  Islam
Pendidikan          :  SMA                                  Pendidikan          :  SMK
Pekerjaan            :  IRT                                    Pekerjaan            :  Swasta
Alamat rumah     :  Senden, Peterongan Jombang
2.  Riwayat Penyakit Kehamilan
·         Pendarahan              :  Tidak ada
·         Pre eklampsia           :  Tidak ada
·         Eklampsia                 :  Tidak ada
·         Penyakit kelamin      :  Tidak ada
·         Lain-lain                   :  -
3.  Kebiasaan waktu hamil
·         Makanan         :  Ibu mengatakan selama hamil makan 3 x sehari dengan porsi kecil namun sering dengan menu nasi, lauk-pauk (tempe, tahu, ikan laut, telur dan daring), sayur-sayuran, buah-buahan serta tambahan susu.
·         Obat/Jamu       :  Ibu mengatakan tidak pernah minum jamu pada saat hamil muda maupun tua
·         Merokok          :  tidak
·         Aktifitas          :  Ibu mengatakan saat hamil sedikit mengurangi pekerjaan rumah tangga yang berat-berat.
4. Riwayat persalinan sekarang
ð  Jenis persalinan     :  Spontan
ð  Ditolong oleh        :  Bidan
ð  Waktu/jam            :  14.50 WIB
ð  Bayi lahir              :  Perempuan, menangis spontan
ð  BB, PB                 : 2750 gr, 46 cm
ð  Penilaian bayi waktu lahir (assesment at birth)
0
1
2
Frekuensi nafas
< 60 / menit
60-80 / menit
> 80 / menit
Retraksi
ü  Tidak ada retraksi
  • Retraksi ringan
  • Retraksi berat
Sianosis
ü  Tidak sianosis
  • Sianosis hilang dengan O2
  • Sianosis menetap walaupun diberi O2
Air entry
ü  Udara masuk bilateral baik
  • Penurunan ringan udara masuk
  • Tidak tidak ada udara masuk
Merintih
ü  Tidak merintih
  • Dapat di dengar dengan stetoskop
  • Dapat didengar tanpa alat bantu
B. Data Obyektif
1.       Pemeriksaan Fisik
·         Keadaan Umum          :  Baik
·         Suhu                            :  36,5 oC                 
·         Pernapasan                  :  46 x/menit
·         HR                              :  100 x/menit
·         Berat badan sekarang  :  2750 gr
·         Panjang badan             :  46 cm
2.       Pemeriksaan Fisik secara sistematis
a.      Inspeksi
·         Kepala          :  simetris, rambut hitam, tidak ada caput succedenum dan hematoma, tidak ada maoulage.
·         Muka            :  kemerahan, bersih tidak ada lanugo, terdapat millia
·         Mata             :  simetris, conjungtiva merah muda, sclera putih, reflex pupil, terhadap cahaya baik
·         Telinga         :  simetris, bersih tidak ada serumen
·         Hidung         :  simetris tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada sumbatan, tidak ada sekret
·         Mulut           :  simetris, bibir kemerahan, tidak terdapat labiopalatokisis, tidak stomatitis, gusi merah muda
·         Leher            :  tidak tampak pembesaran kelenjar hyroid dan limfe
·         Dada            :  simetris tidak ada wheezing dan ronchy, bunyi nafas dan jantung teratur/normal
·         Payudara      :  menonjol dan putting susu ada
·         Tali pusat      :  lembek, kering dan tidak ada pendarahan, tali pusat di UCC dan dibungkus kasa
·         Punggung     :  tidak ada spina bifida, tidak ada pembengkakan atau cekungan
·         Ekstrimitas   :  tidak ada kelainan pada ekstremitas bawah maupun atas
·         Genetalia      :  labia mayora sudah menutupi labia minora
·         Anus             :  tidak ada atresia ani
b.      Palpasi
·         Kepala                   :  Tidak ada oedema, tidak ada kelainan seperti chepal hematoma, caput seccudeneum, anansepalus + hidrosefalus.
·         Ubun                     :  cembung
·         Muka                     :  tidak ada oedema
v  Reflek
Reflex moro                :  Bisa, dapat diketahui saat dikagetkan dengan menepuk tangan maka bayi akan kaget
Reflex rooting             :  Bisa, dapat dilihat saat menyentuh pipi bayi, maka bayi akan menoleh
Reflex graphs/plantar  :  Bisa, dapat diketahui saat tangan disentuhkan pada tangan bayi dengan sendirinya bayi akan menggenggam
Reflex walking            :  Tidak bisa
Reflex sucking            :  Bisa, dapat dilihat saat bayi menyusu pada ibunya
Reflex tonic neck        :  Tidak ada
v  Antopometri :
·         Lingkar kepala               :  SOB : 32 cm, FO : 33 cm MO : 39 cm
·         Lingkar dada                  :  34 cm
·         Lingkar lengan atas        :  11 cm
v  Eliminasi
·         Miksi         :  sudah,     warna :  jernih. Pukul 15.00 WIB
·         Meconium :  sudah,     warna : hitam. Pukul 15.30 WIB
3.       Pemeriksaan Penunjang
  • Golongan Darah IbuO
  • Golongan Darah Bayi : O
II.          INTERPRETASI DATA (Identifikasi Diagnosa, Masalah Dan Kebutuhan)
Tanggal : 11 juli 2012                                                             Pukul:16.00 WIB
Ø  Dx    :  Bayi Ny “I” umur 1 hari lahir dengan Spontan, keadaan umum baik.
Ø  Ds     :  -
Ø  Do    :  K/U     : Baik                           Lila            :  11 cm
S             :  36,5 OC                    Lida           :  34 cm
RR          :  46 x/m                      Lingkar kepala                                         
HR         :  100 x/m                    SOB          :  32 cm
BB          :  2750 gr                     FO             :  33 cm
PB          :  46 cm                       MO            :  39 cm
Ø  Masalah           : -
Ø  Kebutuhan
1.      Pertahankan suhu tubuh
2.      Perawatan tali pusat
3.      Pemberian ASI eksklusif
4.      Kebersihan diri dan lingkungan (personal hygiene)
III.       IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Tidak ada
IV.       Identifikasi kebutuhan
Tidak ada
V.          Merencanakan asuhan yang menyeluruh
Dx       :Bayi Ny “I” umur 1 hari lahir dengan Spontan, keadaan umum baik
Tujuan          :  Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan kondisi bayi tetap stabil dan tetap terjaga kebutuhannya serta Ibu dapat memahami cara perawatan bayi baru lahir yang benar
Kriteria hasil :  -     Suhu    :  36,5 0C-37,2 0C
                        -     RR       :  40 x/menit – 60 x/menit
                        -     HR      :  120 x/meit – 140 x/menit
                        -     Tangis kuat
                        -     Gerak aktif
                        -     Kulit merah muda
Intervensi
1.      Lakukan cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
R/ meminimalisir kontak langsung dengan mikroorganisme
2.      Lakukan observasi TTV
R/ mendeteksi sejak dini kemungkinan komplikasi/kelainan yang      muncul
3.      Lakukan perawatan tali pusat
      R/ menjaga tali pusat tetap kering dan mencegah infeksi lanjut
4.      Berikan ASI Eksklusif secara adekuat/ susu pengganti minimal 2 jam/ 1 kali.
R/ meningkatkan daya tahan tubuh bayi dan memenuhi nutrisi bayi
5.      Berikan kehangatan pada bayi
      R/ bayi tidak mengalami hipotermi
6.   Berikan tetes mata pada bayi
      R/ mencegah infeksi pada bayi
7.   Berikan suntikan Vit. K
       R/ meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit
8.   Lakukan perawatan bayi sehari-hari
      R/ menjaga personal hygiene dan kondisi bayi
VI.       Implementasi
No.
Hari /tgl /jam
Tindakan
TTD
1.
Rabu
11 juli 2012
Jam 16.00 WIB
Rabu
11 juli 2012
16.30 WIB
1.       Melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
2.       Melakukan Observasi TTV
S           :  36,5oC             Lila         :  11 cm
RR       :  46 x/m             Lida        :  34 cm
                                        Lingkar kepala
HR       :  100 x/m           SOB       :  33 cm
BB       :  2750 gr            FO          :  34 cm
PB        :  46 cm              MO         :  38 cm
Tali pusat : tidak ada perdarahan
3.       Melakukan perawatan tali pusat, dibungkus dengan kasa steril
4.       Memberikan ASI Eksklusif secara adekuat/ susu pengganti minimal 2 jam/ 1 kali.
5.       Memberikan kehangatan pada bayi di tempat incubator
6.       Memberikan tetes mata pada bayi, 1 tetes mata kiri dan 1 tetes untuk mata kanan
7.       Memberikan suntikan Vit. K pada 1/3 paha kiri atas bayi
8.       Melakukan perawatan bayi sehari-hari seperti memandikan, mengganti popok bayi
VII.    Evaluasi
Tanggal     :  11 juli 2012
Jam            :  16.45 WIB
S                :  -
O               : K/U :  baik                    LILA         :  11 cm
S       :  36,5OC                Lida           :  34 cm
RR    :  46 x/m                Lingkar kepala                       
HR   :  100 x/m              SOB          :  32 cm
BB    :  2750 gr               FO             :  33 cm
PB    :  46 cm                 MO            :  39 cm
Tali pusat :  tidak ada perdarahan
Muntah    : -
Kembung : -
BAB        : +, 2x sehari, konsistensi lembek, warna hitam kehijauan
BAK                                  : +, 6-7x sehari, warna kuning jernih
Latihan ASI : ibu kooperatif
A         :  Bayi Ny “I” umur 1 hari lahir dengan Spontan, keadaan umum baik
P          :  Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan 
               ASI Eksklusif
               Perawatan tali pusat
               Cara memandikan bayi
               Mempertahankan suhu tubuh bayi
Evaluasi (catatan perkembangan)
Tanggal     :  12 juli 2012
Jam            :  11.00 WIB
S                :  -
O               : K/U :  baik                    LILA         :  11 cm
S       :  37 OC                  Lida           :  34 cm
RR    :  45 x/m                Lingkar kepala
HR   :  120 x/m              SOB          :  32 cm
BB    :  2800 gr               FO             :  33 cm
PB    :  46 cm                 MO            :   39
Tali pusat : tidak ada perdarahan
Muntah    : tidak ada
Kembung : tidak ada
BAB        : sudah, 2x sehari, konsistensi lembek, warna hitam kehijauan
BAK                  : sudah, 6-7x sehari, warna kuning jernih
Latihan ASI    : Ibu kooperatif
A         :  Bayi Ny “I” umur 2 hari lahir dengan Spontan,  keadaan umum baik
P          :  Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
               ASI Eksklusif s/d 6 bulan
         Perwatan tali pusat
                     Cara memandikan bayi
                     Mempertahankan suhu tubuh bayi
Mejelaskan pada ibu tentang tanda-tanda bayi sakit (panas, muntah, males minum,diare) untuk segera periksa jika terjadi
                     Ibu dan bayi sudah boleh KRS
                     Px pulang, Follow up 5 hari lagi

BAB IV
PENUTUP
I.       KESIMPULAN
Dari Asuhan Kebidanan yang telah penulis kaji dan sesuai dengan judul yang tertera yaitu asuhan kebidanan pada BBL Ny ”I” usia 1 hari, dapat disimpulkan bahwa asuhan Bayi Baru Lahir adalah asuhan yang diberi pada bayi selama jam pertama setelah kelahiran.
ð  Penatalaksanaan awal BBL yaitu :
·         Persalinan bersih dan aman
·         Membersihkan jalan nafas (inisiasi pernafasan spontan)
·         Klem dan potong tali pusat
·         Jagalah bayi agar tetap hangat
·         Kontak dini dengan Ibu
·         Nilai pernafasan
·         Perawatan mata
·         Apgar Skor / Skor Down
ð  Pemeriksaan fisik bayi secara menyeluruh
·         Pemeriksaan TTV
·         Pemeriksaan fisik head to toe
·         Pemeriksaan reflex
·         Pemeriksaan antropometri
·         Pemberian Vit K
Selain itu konseling yang penting bagi ibu dalam mengasuh dan merawat bayinya yaitu Ibu mengetahui tanda-tanda bahaya pada BBL. Supaya asuhan yang diberikan pada bayi tepat dan aman.
Demikian kesimpulan Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Ny”D” usia 1 hari yang dapat sajikan, mudah-mudahan ASKEB ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan khususnya bagi penulis sendiri.
II.    SARAN
1.      Mahasiswa
·         Mahasiswi diharapkan mengerti dan memahami teori tentang bayi baru lahir
·         Mahasiswa diharapkan mampu memberikan asuhan kebidanan pada BBL
2.      Petugas
·         Petugas diharapkan dapat memberikan konseling kepada bayi selama dilakukan perawatan sendiri
·         Pemeriksaan fisik yang dilakukan pada BBL diharapkan mampu dilaksanakan secara komprehensif

DAFTAR PUSTAKA
Bari, Syaifuddin, Abdul, 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta:YBP-SP
Mochtar, Rustam, 1988. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC
Prawihardjo, Sarwono. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBP – SP
Varney, Helen Dkk. 2001. Dokumentasi Kebidanan. Jakarata : EGC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar