Senin, 18 Maret 2013

MAKALAH FARMAKOLOGI “ HORMON PROLAKTIN “



BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di dalam tubuh manusia banyak terdapat hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Hormon-hormon tersebut memiliki fungi masing-masing yang tentunya bertujuan memperlancar berlangsungnya kehidupan manusia. Salah satu hormon yang dihasilkan oleh tubuh adalah hormon prolaktin.
Hormon Prolaktin adalah suatu hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitary yang berfungsi untuk melepaskan ASI. Hormon prolaktin memiliki indikasi tertentu. Artinya hanya digunakan jika terdapat suatu indikasi yang mengharuskan seseorang mengkonsumsi hormon ini. Walaupun pada dasarnya di dalam tubuh manusia, prolaktin dapat diproduksi. Tiap manusia memiliki kadar prolaktin yang berbeda-beda bergantung pada nutrisi dan gaya hidupnya. Terutama dari manajemen laktasi yang benar.
Setiap isapan bayi pada payudara ibunya akan merangsang ujung saraf di sekitar payudara. Rangsangan ini diantar ke bagian depan kelenjar hipofisa untuk memproduksi prolaktin. Prolaktin dialirkan oleh darah ke kelenjar payudara dan akan merangsang pembuatan ASI.
Kejadian dari perangsangan payudara sampai pembuatan ASI disebut refleks Produksi ASI atau Refleks Prolaktin, dan semakin sering ibu menyusui bayinya, akan semakin banyak pula produksi ASI-nya. Semakin jarang ibu menyusui, maka semakin berkurang jumlah produksi ASI-nya.
Pada efek lain prolaktin, prolaktin mempunyai fungsi penting lain, yaitu menekan fungsi indung telur (Ovarium), dan akibatnya dapat memperlambat kembalinya fungsi kesuburan dan haid, dengan kata lain ASI eksklusif dapat menjarangkan kehamilan. (Roesli, 2001).
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa sebagai calon tenaga kesehatan dapat mengetahui Hormon Prolaktin.
1.2.2 Tujuan khusus
·         Mahasiswa mengetahui jenis dan kegunaan dari hormon prolaktin.
·         Mahasiswa mengetahui indikasi dan kontra indikasi dari hormon prolaktin.
·         Mahasiswa mengetahui mekanisme kerja dari hormon prolaktin.
·         Mahasiswa mengetahui terapi alam yang memiliki efek sejenis dengan hormon prolaktin
1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat Bagi Penulis
·         Penulis dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan selama pendidikan.
1.4.2 Manfaat Bagi Pembaca
·         Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai hormon prolaktin.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Definisi Hormon Prolaktin
Hormon adalah zat yang dilepaskan ke dalam aliran darah dari suatu kelenjar atau organ, yang mempengaruhi kegiatan di dalam sel-sel.Sebagian besar hormon merupakan protein yang terdiri dari rantai asam amino dengan panjang yang berbeda-beda. Sisanya merupakan steroid, yaitu zat lemak yang merupakan derivat dari kolesterol.Hormon dalam jumlah yang sangat kecil bisa memicu respon tubuh yang sangat luas. Hormon terikat kepada reseptor di permukaan sel atau di dalam sel. Ikatan antara hormon dan reseptor akan mempercepat, memperlambat atau merubah fungsi sel. Pada akhirnya hormon mengendalikan fungsi dari organ secara keseluruhan.
Hormon prolaktin terdapat pada sebagian besar hewan termasuk manusia. Prolaktin merupakan anggota dari hormon polipeptida berdasarkan sekuen asam amino yang homolog. Prolaktin diproduksi oleh sel yang terdapat pada anterior pituitary.
2.1.1 Struktur Prolaktin
Hormon pertumbuhan, prolaktin dan placental laktogen merupakan anggota dr hormon polipeptida yang signifikan dengan sekuen asam amino yang homolog. Struktur prolaktin pada manusia terdiri atas rantai tunggal asam amino dengan ikatan di sulfida (S-S). Pada asam amino terminal, terdiri atas 199 asam amino. Dengan penambahan ikatan disulfida pada asam amino ke tiga antara Cys-4 dan Cys-11.
2.1.2 Struktur gen Prolaktin.
Pada dasarnya struktur prolaktin hampir mirip dengan struktur hormon pertumbuhan dan placental laktogen. Karena ketiganya dihasilkan dari prekursor yang sama. Pada manusia dan tikus, sepanjang cDNA dari mRNA sekuen homolog ketiga hormon tersebut hampir sama persis.
Gambar struktur prolaktin manusia
1. Reseptor prolaktin terdapat pada jaringan-jaringan antara lain :
a. Kelenjar glandula mamae normal
b. Mammary tumor
  c. Liver
  d. Pancreas
  e. Ginjal
f. Adrenal
g. Placenta
h. Ovary : Sel granulosa dan corpus luteum
i. Testis : Sel leydig
j. Epididimis
k. Seminal vesikel
l. Prostat
m. Lymphosit
n. Choroid plexus
o. Hypotalamus
2. Struktur reseptor
Reseptor prolaktin merupakan glikoprotein. Dari hasil kloning dan sekuensing cDNA-nya diketahui bahwa reseptor prolaktin monomerik dan terentang melewati membran. Bagian ekstra selular terdiri atas 5 sistein dan 3 potensial Asb sites. Pada manusia ukuran reseptor prolaktin sama dengan reseptor hormon pertumbuhan.
3. Regulasi jumlah reseptor
Regulasi reseptor prolaktin kebanyakan diteliti di bagian liver. Diketahui bahwa hal ini berkaitan dengan peningkatan pubersitas dan juga selama kehamilan dan laktasi. Konsentrasi sirkulasi dan faktor periferal dari hormon sex juga berperan penting sebagai regulator. Reseptor dapat menaikkan atau menurunkan fungsi regulasi tergantung dari interaksi hormon dan reseptor.
2.2 Jenis dan Kegunaan
Walaupun estrogen dan progesteron penting bagi perkembangan fisik payudara selama kehamilan, kedua hormon ini juga mempunyai efek khusus untuk menghambat sekresi susu sebenarnya. Di pihak lain hormon prolaktin mempunyai efek yang tepat berlawanan, meningkatkan sekresi air susu. Hormon ini disekresikan oleh glandula pituitaria ibu dan konsentrasinya dalam darah ibu terus meningkat sejak minggu kelima kehamilan sampai kelahiran bayi, saat ini meningkat ke kadar sangat tinggi, biasanya sepuluh kali dari kadar tidak hamil dan normal. Disamping itu plasenta mensekresikan banyak somatotropin korionik manusia, yang juga mempunyai sifat laktogenik ringan, jadi menyokong prolaktin dari pituitaria ibu. Bahkan hanya beberapa mililiter cairan disekresikan tiap hari sampai bayi lahir. Cairan ini dinamakan kolostrum. Kolostrum pada hakekatnya mengandung protein dan laktosa yang sama jumlahnya seperti susu, tetapi hampir tidak mengandung lemak, dan kecepatan maksimum pembentukannya sekitar 1/100 kecepatan pembentukan susu selanjutnya.
Tidak adanya laktasi selama kehamilan disebabkan efek penekanan progesteron dan estrogen, yang disekresikan dalam jumlah sangat besar selama plasenta masih dalam uterus dan yang benar-benar mengurangi efek laktogenik prolaktin dan somatomamotropin korionik manusia. Akan tetapi, segera setelah bayi dilahirkan, hilangnya estrogen dan progesteron yang disekresi plasenta secara mendadak sekarang memungkinkan efek laktogenik prolaktin dari kelenjar hipofisis ibu mengambil peranan alamiahnya dan dalam dua atau tiga hari kelenjar mammae mulai menyekresikan susu dalam jumlah besar sebagai ganti kolostrum.
Setelah kelahiran bayi, kadar basal sekresi prolaktin kembali ke kadar sebelum hamil dalam beberapa minggu berikutnya. Setiap ibu menyusukan bayinya isyarat syaraf dari putting susu ke hipotalamus menyebabkan gelora sekresi prolaktin hampir sepuluh kali lipat yang berlangsung sekitar satu jam. Sebaliknya prolaktin bekerja atas payudara untuk menyiapkan susu bagi periode pnyusuan berikutnya. Bila gelora prolaktin ini tak ada, jika ia dihambat sebagai akibat kerusakan hipotalamus atau hipofisis, atau jika penyusuan tidak kontinyu maka payudara kehilangan kesanggupannya untuk menghasilkan susu dalam beberapa hari. Tetapi produksi susu dapat kontinyu selama beberapa tahun jika anak mengisap secara kontinyu, tetapi normalnya kecepatan pembentukan susu sangat menurun dalam tujuh sampai sembilan bulan.
2.2.1 Fungsi Hormon Prolaktin
·         Berperan dalam pembesaran alveoli dalm kehamilan
·         Mempengaruhi inisiasi kelenjar susu dan mempertahankan laktasi.
·         Menstimulasi sel di dalam alveoli untuk memproduksi ASI
·         Hormon ini juga mengatur metabolisme pada ibu, sehingga kebutuhan zat oleh
2.3 Mekanisme Hormon Prolaktin
Ketika bayi menyusu, rangsangan sensorik itu dikirim ke otak. Otak kemudian bereaksi mengeluarkan hormon Prolaktin yang masuk ke dalam aliran darah menuju kembali ke payudara. Hormon Prolaktin merangsang sel-sel pembuat susu untuk bekerja, memproduksi susu.
Sel-sel pembuat susu sesungguhnya tidak langsung bekerja ketika bayi menyusu. Sebagian besar hormon Prolaktin berada dalam darah selama kurang lebih 30 menit, setelah proses menyusui. Jadi setelah proses menyusu selesai, barulah sebagian Prolaktin terdapat ada sebagian besar hewan termasuk manusia. Prolaktin, hormon pertumbuhan (Growth Hormone) dan Placental Lactogen (PL atau chorionic somatomammotropin (CS)), merupakan anggota dari hormon polipeptida berdasarkan sekuen asam amino yang homolog. Prolactin diproduksi oleh sel yang terdapat pada anterior pituitary, fungsi utama dari hormon prolaktin yaitu menginduksi dan pemeliharaan laktasi pada mamalia.
Kelenjar pituitary adalah suatu struktur yang terletak dasar otak. Pada kebanyakan vertebrata, kelenjar ini terdiri atas tiga lobus: anterior, intermediet dan posterior. Lobus intermediet terdapat dalam kelenjar pituitari bayi tetapi pada orang dewasa hanya merupakan sisa (vestige). Meskipun kecil ukuranya, kelenjar pituitari memegang peranan penting dalam koordinasi kimia tubuh. Sering disebut ”nahkoda” (master gland), karena banyak sekresinya mengontrol kelenjar endokrin lainnya.
Sejumlah penelitian telah dilakukan mengenai kelenjar pituitari. Beberapa hormon dihasilkan dari lobus anterior, salah satunya yaitu hormon prolaktin.


2.4 Indikasi dan Kontra Indikasi
2.4.1 Indikasi
Pembentukan air susu pada pria atau wanita yang tidak sedang dalam masa menyusui.
2.4.2 Kontra indikasi
Penyebabnya adalah prolaktinoma (tumor yang menghasilkan prolaktin) pada kelenjar hipofisa. Pada saat terdiagnosis biasanya prolaktinoma ini ukurannya kecil, tetapi pada pria tumor ini cenderung membesar. Pembentukan prolaktin yang berlebihan dan terjadinya galaktore juga bisa dirangsang oleh obat-obatan seperti fenotiazin, obat tertentu untuk tekanan darah tinggi (terutama metildopa) dan narkotik. Penyebab lainnya yang mungkin adalah hipotiroidisme.
2.5 Mekanisme Kerja
Pada organ glandula mamae, prolaktin secara spesifik menstimulasi sintesis DNA dan proliferasi sel epitel, dan juga sintesis protein susu (casein, lactalbumin), asam lemak bebas, dan laktosa. Prolaktin secara spesifik menstimulasi laju transkripsi gen protein susu sehingga menyebabkan stabilisasi produksi mesengger RNA. Efek prolaktin pada sintesis DNA dan produksi kasein pada jaringan mammary in vitro digambarkan pada grafik berikut:
Efek prolaktin pada beberapa organ
Organ
Efek
Glandula mamae
Sintesis DNA

Proliferasi sel

Sintesis protein susu

Sintesis FFA

Sintesis laktosa
Tumor mammary
Prolaktin-induced protein
Ovary
Corpus Luteum:
Maintenance atau regresi
Limfosit
Immunostimulasi
Ovary dan testis
Steroid biosintesis
Liver
Sintesis RNA

Stimulasi dekarboksilasi ornitin
Ginjal, amnion, choroid plexus
Osmoregulasi
2.6 Terapi alam yang memiliki efek sejenis                                 
1. Nutrisi
Setelah makan dapat terjadi peningkatan kadar prolaktin. Protein yang terdapat di dalam suatu makanan sangat berperan terhadap pengeluaran prolaktin. Asam amino tirosin dan triptofan yang terdapat dalam protein, memiliki kemampuan memicu pengeluaran prolaktin. Makanan hanya meningkatkan prolaktin pada orang yang sehat saja. Selain makanan, minuman seperti bir juga memicu pengeluaran prolaktin.
2. Temperatur
20 menit setelah mandi sauna yang panas terjadi pengikatan prolaktin. Peningkatan suhu lingkungan selama 1 jam dari 27 derjat celcius menjadi 45 derajat celcius meningkatkan prolaktin sebanyak 53%.
3. Stres
Stress yang berkelanjutan dapat menyebabkan peningkatan prolaktin. Olah raga yang berat juga dapat meningkatkan prolaktin. Bila memakan makanan yang banyak mengandung lemak setelah olahraga yang berat, maka kadar prolaktin meningkat lebih tinggi dibandingkan memakan makanann yang kaya akan karbohidrat. Rangsangan pada payudara juga dapat meningkatkan kadar prolaktin.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Di dalam tubuh manusia, terdapat banyak macam hormon sesuai dengan fungsinya masing-masing. Pada makalah ini yang kami bahas adalah mengenai hormon prolaktin. Hormon prolaktin adalah suatu hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitary di lobus anterior.
Fungsi utama hormon prolaktin adalah sebagai pelancar produksi air susu. Dengan adanya manajemen laktasi yang benar, dengan cara menyusukan bayi kapan pun bayi memerlukan, maka prolaktin akan semakin meningkat.
3.2 Saran
Dikarenakan hormon prolaktin sangat penting dalam kehidupan manusia, terutama bagi ibu meyusui untuk membantu melancarkan dan meningkatkan produksi ASI, penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Kepada bidan selaku tenaga kesehatan
Bidan dapat menganjurkan kepada ibu-ibu untuk memberikan ASI saja kepada bayinya agar hormon prolaktin yang ada di dalam tubuhnya dapat meningkat.
2. Kepada ibu-ibu menyusui
Ibu-ibu menyusui tidak perlu mengkhawatirkan ketersediaan ASI yang dimilikinya. Mereka harus tetap menyusui anaknya sesering mungkin agar didapatkan hasil yang terbaik bagi ibu dan anaknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar