Minggu, 31 Maret 2013

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN KULIT



A.     PENDAHULUAN
Pada beberapa tempat didunia seperti Australia, Inggris dan Amerika Serikat, insidens kamker kulit akan meningkat. Umumnya yang terkena adalah orang kulit putih yang banyak terpajan sinar matahari. Di Indonesia, insidens kanker kulit sebanyak di negera-negara tersebut. Walaupun demikian, kanker kulit perlu dikenali karena dapat menyebabkan kecacatan sehingga merusak penampilan dan pada stadium lanjut dapat berakibat fatal.

Kanker kulit merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel kulit yang tidak terkendali dan dapat merusak jaringan disekitarnya dan mampu menyebar ke bagian tubuh yang lain. Karena kulit terdiri atas beberapa jenis sel yang terkena akan tetapi yang paling sering muncul adalah Karsinoma Sel Basal (KSB), Karsinoma Sel Skuamosa KSS) dan Melanoma Maligna (MM). KSB dan KSS seringkali digolongkan ke dalam kanker kulitnon melanoma (KKNM). Perubahan apapun yang terjadi pada kulit baik bentuk warna atau ukuran seperti perubahan pada kanker kulit misalnya seperti tahi lalat.


B. ANATOMI KULIT
Kulit merupakan bagian tubuh paling luar yang terdiri atas lapisan epidermis, dermis dan subkutis. Epidermis terdiri atasbeberapa lapis lagi, paling atas adalah lapisan tanduk (stratum korneum). Berturut-turut di bawahnya stratum lusibasale (teriri atas sel keratinosit dan melanosit). Adapun lapisan dermis mempunyai dua bagian yaitu pers papilare dan ers retikulare. Lapisan kulit paling bawah adalah subkutis yang dibentuk oleh jaringan lemak. Dilapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi pembuluh darah dan getah bening.

Selain lapisan tersebut, kulit juga terdiri atas kelenjar-kelenjar kulit, rambut dan kuku, semua itu disebut adneksa kulit. Kelenjar kulit terletak dilapisan dermis yang terjadi atas kelenjar keringat (glandula sudorifera) dan kelenjar palit (glandula sebasea). Rambut terdiri atas bagian yang berada di bawah kulit (akar rambut) dan yang di atas kulit (batang rambut).
Kulit melindungi tubuh dari trauma dan merupakan benteng pertahanan terhadap infeksi bakteri, virus dan jamur. Kehilangan panas dan penyimpanan panas diatur melalui vasodilatasi pembuluh-pembuluh darah kulit atau sekresi kelenjar keringat. Apabila permukaan kulit rusak maka, cairan tubuh yang penting akan menguap dan elektrolit-elektrolit akan hilang dalam beberapa jam saja. Contoh dari keadaan ini yaitu misalnya pada pasien luka bakar. Aroma yang muncul dari kulit berfungsi sebagai pertanda penerimaan atau penolakan sosial dan seksual. Organ-organ adneksa kulit seperti kuku dan rambut telah diketahui mempunyai nilai-nilai kosmetik. Kulit juga merupakan temat sensasi raba, tekan, suhu, nyeri dan nikmat berkat jalinan ujung-ujung syaraf yang saling bertautan.

C. ETIOLOGI
Pejanan sinar matahari merupakan penyebab utama kanker kulit. Perubahan dalam lapisan ozon akibat plusi seperti polusi klorofluorokarbon, bagi orang yang mendapat terapi engan menggunakan sinar x juga menyebabkan terjadinya kanker kulit. Peningkatan kanker kulit disebabkan oleh perubahan gaya hidup, kebiasaan orang untuk berjemur serta melakukan aktivitas di bawah sinar matahari.
Penyebab lain yang di temukan dari kanker kulit antata lain
• Disebabkan adanya factor genetic.
• Kekurangan produksi pigmen melanin di dalam kulit.
• Terjadinya kontak dengan zat-zat kimia tertentu, seperti senyawa arsen, nitrat, batubara, aspal
dan paraffin.
• Pemajanan sinar X industri dan medical.
D. Patofisiologi
Tumor kulit dapat terbentuk dari berbagai jenis sel dalam kulit seperti sel-sel epidermis dan melanosit. Tumor-tumor ini dapat merupakan tumor jinak atau ganas dan dapat terlokalisis dalam epidermis atau menembus kedalam dermis dan jaringan subkutan.
Insiden karsinoma sel basah berdasar dengan jumlah pigmen melanin pada epidermis dan lama total pajanan langsung terhadap matahari, pada pelaut dan petani contohnya, dan sering terpajan matahari seperti wajah, kepala dan leher.
Spektum sinar matahari yang bersifat karsinogenik adalah sinar yang panjang gelombangnya berkisar antara 280 – 320 nm dan penyebab lain iradasi dengan sinar - x, fakto genetic tetapi jarang ditemui seperti albino dan xeroderma pigmentosum.
Spektum matahari inilah yang membakar dan membuat kulit menjadi rusak (perubahan warna kulit menjadi cokelat).

E. Patoflow

F. Manifestasi klinis
1) Bentuk kelainan kulit seperti tahi lalat yang bentuknya tidak simetris atau yang bentuknya tidak mempunyai tepi yang tidak sama satu sama yang lainnya.
2) Tahi lalat yang mempunyai warna lebih dari satu warna. Tahi lalat biasanya mempunyai warna cokelat gelap. Bila terlihat mempunyai warna cokelat gelap serta terlihat mempunyai beberapa warna merah, putih, hitam atau dadu sebaiknya lebih waspada.
3) Tahi lalat yang tidak rata atau memudar
4) Tahi lalat yang berdiameter lebih dari 6mm sebaiknya diperiksakan
5) Bila mengalami perubahan sperti terasa nyeri mudah berdarah meradang sebaiknya diperiksakan ke dokter.

G. Klasifikasi
• Karsinoma Sel Basal
Merupakan jenis penyakit kanker kulit yang paling banyak diderita. Kanker jenis ini tidak mengalami penyebaran kebagian tubuh lainnya. Tetapi sel kanker dapat berkembang dan menyebabkan kerusakan jaringan kulit sekitarnya.
Warna kulit yang terang dan sering terkena pijaran cahaya matahari keduanya diduga sebagai penyebab jenis kanker ini adalah system imun tubuh yang lemah (baik dampak penyakit lain atau pengobatan), luka bakar sinar x-ray.

Tanda dan gejala
Bagian tubuh yang terserang kanker sel basal biasanya wajah, leher, dan kulit kepala. Adapun tanda-tanda penyakit kanker berjenis ini adalah benjolan yang agak berkilat, kemerahan dengan pinggir meninggi yang berwarna agak kehitaman, kelainan seperti jaringan parut dan lecet/luka yang tidak sembuh-sembuh.

Terapi dan Pengobatan
Apabila diagnosa telah ditegakkan secara jelas bahwa penderita mengalami kanker kulit berjenis sel basal,maka tindakan yang dilakukan umumnya adalah pembedahan atau pengangkatan jaringan kulit (kanker) secara komplit atau pula dengan tindakan penyinaran. Metode lainnya yang juga kerap dilakukan adalah bedah beku, bedah listrik, leser, disuntikkan (kemoterapi).

• Karsinoma Sel Skuamosa
Merupakan jenis penyakit kanker kulit yang lebih banyak diderita pria terutama kaum lansia. Ini adalah jenis kanker kulit dimana terjadi keganasan sel keratirosit epidermis yang merupakan kanker kulit kedua tersering. Penyakit kanker kulit ini dapat menyebar kebagian tubuh yang lain. Umumnya diderita mereka yang berada di wilayah tropic. Seperti halnya penderita penyakit KSB, kanker kulit jenis ini juga diduga akibat sinar matahari.
Imun tubuh yang lemah virus, bahan-bahan kimia dan jaringan parut juga dapat menimbulkan penyakit ini. Adapun tanda dan gejalanya adalah mempunyai kelainan berupa benjolan atau luka yang tidak sembuh-sembuh. Diagnosa ditegakkan dari metode yang sama pada KSB, begitupun tindakan terapi dan pengobatan cenderung sama dengan kanker sel basal.

• Melanoma Maligna
melanoma maligna merupakan jenis penyakit kanker kulit yang paling ganas dan berpotensi mematikan. Di Amerika, di dapatkan data enam dari tujuh penderita kanker ini meninggal dunia dan jumlah orang yang terserang meningkat dari tahun ke tahun. Melanoma maligna bisa berkembang dari tahi lalat timbul yang sudah ada atau yang baru muncul.

Tanda dan Gejala
Informasi ini sangat penting sekali bagi mereka yang memiliki tahi lalat yang kemudian mengalami perubahan baik warna, ukuran, maupun bentuknya. Tahi lalat terkadang terasa gatal dan bila digaruk mengeluarkan darah. Sel kanker ini tumbuh dari melanosit yaitu sel kulit yang berfungsi menghasilkan zat warna melanin.
Kanker ini dapat dicurugai dengan ABCD yaitu A: Asimetris bentuknya tak beraturan. B: border atau pinggirannya juga idak rata. C: color atau warnanya yang bervariasi dari satu area ke area lainnya, bisa kecoklatan sampai hitam.bahkan dalam kasus tertentu ditemukan berwarna putih, merah, biru. D: diameternya lebih besar dari 6mm.

Terapi dan Pengobatan
Melanoma maligna merupakan jenis kanker kulit yang aling ganas dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya seperti kelenjar limfa. Tindakan yang dilakukan pada enderita kanker jenis ini adalah pengangkatan secara komlik jaringan kanker dengan jalan pembedahan, apabila telah diketahui terjadi penyebaran maka dibutuhkan operasi lanjutan untuk mengangkat jaringan disekitarnya. Jika sel kanker ditemukan menyebar ke kelenjar limfa, maka mau tidak mau kelenjarnya juga diangkat.

H. Pencegahan Kanker Kulit
 Jangan mencoba berjemur untuk membuat kulit lekas berwarna coklat kekuningan jika kulit anda mudah terbakar.v
 Hindari pejanan sinr matahari yang tidak diperlukan, khususnya ketikav radiasi sinar UV terjadi
intensif antara pukul 10.00 wib – 15.00 wib.
Jangan sekali-kalimembiarkan kulit terbakar karena sinar UV.v
Oleskan preparat tabir surya pelindung kulit jika anda harus berjemurv bawah terik matahari. Preparat ini akan menghalangi pancaran sinar matahari yang berbahaya.
Oleskan preparat tabir surya kembali sesudah terkena terik matahari dalam waktu yang lama.v
Gunakan pelembab bibir ata ligloss yang mengandung reparat tabir surya dengan angka SPF tinggi.v
Kenakan pakaian pelindung yang tepat (misalnya:topi, kemeja tangan panjang).v
Jangan menggunakan lampu pemanas untuk membuat kulit berwarna cokelat kekuningan.v


I. Penatalaksanaan
1)      Penatalaksanaan medis
Penatalaksanaan medis yang dapat dilakukan yaitu pembedahan, kemoterapi dan terapi biologis.
a). Pembedahan
Ahli bedah biasanya akan mengangkat lesi ditambah batas-batas jaringan normal sekitarnya untuk mencegah berkembangnya kembali tumor tersebut. Satu margin 1-2 cm sekeliling melanoma dipertimbangkan secara adekuat untuk melanoma dengan ketebalan kurang dari 3mm. lesi-lesi dengan kedalaman lebih dari 1mm tetapi kurang dari 3mm ditangani melalui pembedahan dengan kesembuhan kira-kira 70-80%.
Lesi dalam lebih dari 3mm kemungkinan akan mengalami kekambuhan sekitar 40-50%. Batas-batas reseksi sekeliling melanoma yang dalam ini biasanya direkomendasikan menjadi paling sdikit 2-3cm.

Terapi radiasi merupakan bentuk pengobatan lainnya. Dengan penggunaan energi sinar X dosis tinggi, kobalt, electron, tau sumber-sumber radiasi lainnya untuk menghancurkan atau membunuh sel-sel melanoma.

b). Kemoterapi
kemoterapi dapat diberikan dengan berbagai cara salah satunya adalah secara topical, dimana agen-agen tersebut diberikan secara langsung ada lesi. Agen-agen yang digunakan meliputi 5-fluorourasil atau psorelen. Obat-obat yang paling umum digunakan untuk ini meliputi melpalan, dakarbazasin ( DTIC), dan sisplatin. Cara yang dilakukan dalam memberikan kemoterapi adalah secara sistemik. Saat ini, kemoterapi sistemik belum apat membuktikan efektivitasnya dalam mencegah kambuhnya penyakit pada pasien dengan jenis kanker fase dini. Tapi biasanya digunakan pada orang pada penyakit yang menyebar secara luas.

c). Terapi biologis
terapi biologis juga disebut bioterapi atau immunoterapi, bekerja baik secara langsung ataupun tidak langsung melawan kanker dengan mengubah cara-cara tubuh untuk bereaksi terhadap kanker. Bentuk umum dari bioterapi dibawah penyelidikan untuk melanoma meliputi paksin, injeksi bskterium yang diketahui sebagai BSG (basilus calmeete Guerin) dan enggunaan interperon, interleunkin, dan antibiotic monoclonal. Vaksinasi tersebut dibuat dari melanoma yang diradiasi dan di nonaktifkan. Diharapkan vaksin-vaksin tersebut akan mensintesis system imun untuk mengenal melanoma dan oleh karenanya akan meningkatkan kemampuan system untuk menghancurkan melanoma tersebut. Injeksi BSG mempengaruhi stimulasi non spesifik dari system imun dan sedang dipelajari sebagai terapi untuk asien-pasien fase awal. Diharapkan bahwa bahwa injeksi BSG secara langsung kedalam metastase nodul-nodul subkutan dapat menyebabkan regresi lesi.
Penatalaksanaan karsinoma ini bergantung pada lokasi tumor, tipe sel (lokasi dan kedalaman), sifat-sifat yang invasif atau tidak anvasif dan ada tidaknya kelenjar limfe yang mengalami metastase, tindakannya adalah:
a) Eksisi bedah: tujuannya untuk mengangkat keseluruhan tumor
b) Pembedahan mikrografik moh: merupakan metode untuk mengangkat lesi kulit yang
malignan.
c) Bedah elektro: merupakan tekhnik penghancuran atau penghilangan jaringan dengan menggunakan energi listrik.
d) Bedah beku: tujuannya menghancurkan tumor dengan cara dee freezing (alat jarumtermokopel). Dilakukan setelah dikemoterapi.
e) Terapi radiasi: terapi ini sering dilakukan untuk kanker keloak mata, ujung hidung dan daerah didekat struktur yang vital.

2) Penatalaksanaan perawat
Karena banyak kanker kulit yang diangkat dengan tindakan eksisi, eran perawat adalah:
a) Meredakan nyeri dan ketidaknyamanan.
b) Pemberian analgetik yang tepat.
c) Meredakan ansietas
d) Pendidikan pasien dan pertimbangan perawatan dirumah.
J. Komplikasi
Kecacaan karena pembedahan terutama bila kanker kulit tersebut kambuh ada wajah yang membutuhkan reseksi ulang, atau jika eksisi luas dibutuhkan seperti halnya ada melanoma. Selain itu juga dapat terjadi metastase penyakit ke otak biasanya fatal kecuali bila reseksi pembedahan masih mungkin di lakukan.
Serta dapat menimbulkan metastase tulang dan dapat menimbulkan nyeri berat dan mengarah pada fraktur dan kompresi medulla spinalis.

K. Pengkajian
a.       Aktivitas Istirahat
Tanda : Keterbatasan mobilisasi/kehilangan pada bagian yang terkena (mungkin segera karena nyeri, pembengkakkan setelah tindakan aksisi dan graft kulit).
b. Sirkulasi
Hipertensi (kadang-kadang terlihat sebagai rspon terhadap nyeri/ansietas), takikardia (respon stress, hipovolemia), lesi cenderung sikuker dengan bagian luar yang tidak teratur
c. Neurosensori
Nyeri dada daerah karsinoma.
d. Nyeri/Kenyamanan
Gejala : Nyeri berat saat tindakan eksisi dan grafh kulit (mungin terlokasi pada area lesi yang di eksisi local yang luas dan pada grafh kulit)
e. Keamanan
Tanda : Lesi semakin menonjol, pendarahan lesi, perubahan local pada warna nodul (biasanya relative licin serta berwarna biru hitam yang seragam, dapat meningkat/berubah secara bertahap), serta nodul yang menebal, bersisik dan berulselasi.
f. Penyuluhan /Pembelajaran
Gejala : Lingkungan trauma, aktivitas perwatan dini dan tugas pemeliharaan/perwatan rumah.

L. Asuhan keperawatan
a.       Pengkajian
b.      Diagnosa Keperawatan
c.       Diagnosa 1 : Nyeri berhubungan dengan pembedahan
Tujuan : nyeri teratasi.
Kriteria Hasil: Nyeri hilang/ terkontrol.

Intervensi:
 Tentukan letak nyeri, karakteristik, kualitas dan beratnya sebelum pasien mendapatkan pengobatan.
Ø
R/: Memberikan data.
 Chek pesanan medis terhadap obat, dosis,dan frekuensi pemberian analgesik.Ø
R/: mencegah kesalahan.
 Pantau tanda-tanda vitalØ
R/: memberikan data mengenai respons pada obat.
 Bantu relaksasi untuk memfasilitasi respons terhadap analgesic.Ø
R/: meningkatkan respons terbaik ada pemberian obat.
 Bantu pasien dalam distraksi.Ø
R/: pengalihan dapat mengurangi rasa nyeri.
Evaluasi: mengungkapkan bahwa nyeri turun atau hilang.




o Diagnosa2 : perubahan integritas kulit berhubungan dengan insisi pebedahan.
Tujuan : meningkatkan penyembuhan luka.
Kriteria hasil : insisi luka sembuh.
Intervensi :
 Jelaskan prosedur pada pasien.Ø
R/: meningkatkan pengertian.
 Inspeksi daerah insisi terhadap adanya kemerahan dan pembengkakan.Ø
R/: meningkatkan intervensi awal jika terjadi abnormalitas awal.
 Catat karakteristik luka.Ø
R/: memberikan data.
 Bersihkan sekeliling daerah insisi dengan larutan pembersih yang cocok.Ø
R/: mencegah infeksi.
 Usap daerah yang bersih kearah yang kurang bersih.Ø
R/: meningkatkan teknik aseptic.
 Ganti balutan luka sesuai permintaan atau sesuai kebutuhan.Ø
R/: memberikan kesempatan untuk melakukan observasi daerah insisi dengan interval waktu yang teratur.
 Instruksikan pasien dalam penggantian balutan, beri kesempatan untuk demonstrasi ulang.Ø
R/: meningkatkan kebersihan dan penyembuhan luka.
 Beri tahu pasien untuk melaporkan adanya kemerahan, pembengkakan, nyeri dari insisi.Ø
R/: memberikan pengenalan dini terhadap masalah potensial.
 Instruksikan pasien bagaimana merawat insisi selama mandi atau keramas.Ø
R/: memberikan informasi yang akan dapat melindungi insisi tersebut.
 Instruksikan pasien bagaiman cara untuk meminimalkan penekanan pada daerah insisi.
Ø
R/: mencegah peregangan yang tidak perlu.
Evaluasi:
- Tidak ada kemerahan, pembengkakan pada daerah insisi.
- Insisi tampak sembuh dengan baik.

o Diagnosa3 : gangguan citra tubuh berhubungan dengan kecacatan karena penyakit.
Tujuan : pasien dapat menggungkapkan kekuatirannya atas penolakan oleh orang lain karena perubahan kulit dari pembedahan/ terapi radiasi.
Kriteria hasil : mendiskusikan strategi-strategi untuk mengatasi perubahan pada citra tubuh.
Intervensi :
 Kaji pengetahuan pasien terhadap adanya potensi kecacatan yang berhubungan dengan pembedahan dan perubahan.
Ø
R/:memberikan informasi untuk memformulasikan perencanaan.
 Pantau kemampuan pasien untuk melihat perubahan bentuk dirinya.Ø
R/: ketidakmampuan untuk melihat bagian tubuhnya yang terkena mungkin mengindikasikan kesulitan dalam koping.
 Dorong pasien untuk mendiskusikan perasaan mengenai perubahan penampilan dari
pembedahan.Ø
R/: memberikan jalan untuk mengekpresikan dirinya.
 Diskusikan pilihan untuk rekontruksikan dan cara-cara untuk membuat penampilan yang kurang menjadi menarik.Ø
R/: meningkatkan control diri sendiri atas kehilangan.

Evaluasi :
- pasien mampu mengidentifikasi sumber-sumber komunitas yang potensial untuk mengatasi.
- Pasien melukiskan pilihan-pilihan untuk meminimalkan kelainan yang ada.
- Pasien mampu mendemonstrasikan kemampuan menghadapi kecacatan.

o Diagnosa 4 : kurang pengetahuan berhubungan dengan penanganan kanker kulit seperti pembedahan, radioterapi dan kemoterapi topical.
Tujuan : memberikan pemahaman tentang pembedahan, terapi radiasi dan
penanganan dengan kemoterapi untuk kanker kulit.
Kriteria hasil : menyatakan tindakan perawatan diri untuk menurunkan insiden dan bertambah beratnya gejala yang berhubungan dengan pengobatan.

Intervensi:
 Beritahu kapan pembedahan/terapi radiasi akan dilakukan.
Ø
R/: memberikan informasi yang diperlukan.
 Jelaskan tujuan dari penanganan.Ø
R/:meningkatkan pemahaman terhadap pengobatan.
 Ajarkan untuk menggunakan kemoterapi topikal.Ø
R/: meningkatkan perawatan diri sendiri.
 Beritahu kemungkinan efek samping dari pemberian obat topical seperti iritasi
kulit.Ø
R/: meningkatkan keamanan dari pemberian obat toikal tanpa adanya komplikasi.
 Beritahu adanya efek samping dari terapi radiasi dan tindakan perawatan diri unruk mengatasinya.
Ø
R/: meningkatkan perawatan diri.
Evaluasi:
- Pasien mendemonstrasikan perawatan insisi secara benar.
- Pasien mendemonstrasikan pemakaian kemoterai toikal secara benar sesuai dengan
kebutuhan.
- Pasien mengidentifikasi kemungkinan komplikasi dari pengobatan dan tindakan-tindakan perawatan diri untuk menurunkan beratnya masalah.



DAFTAR PUSTAKA

Doengoes.M.G. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta:EGC.
Price.S.A. 2005. Patofisiologi. Edisi:6. Jakarta:EGC.
Smelt.Z, Susanne.C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner &
Suddar. Edisi:8. Jakarta: EGC.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar