Senin, 18 Maret 2013

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “S” HAMIL 31 MINGGU DENGAN SENAM HAMIL DI RUANG POLIKLINIK KIA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PALEMBANG BARI TAHUN 2012

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “S” HAMIL 31 MINGGU 
DENGAN SENAM HAMIL DI RUANG POLIKLINIK KIA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PALEMBANG BARI 
TAHUN 2012


Makalah Disusun Untuk Menyelesaikan Praktik Klinik Kebidanan
 di Rumah Sakit Umum Daerah Palembang Bari

DISUSUN OLEH :



AKADEMI KEBIDANAN PONDOK PESANTREN
ASSANADIYAH PALEMBANG
TAHUN 2011/2012



BAB I

PENDAHULUAN
                
1.1    Latar Belakang
Pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu tahapan penting menuju kehamilan yang sehat. Boleh dikatakan pemeriksaan kehamilan merupakan hal yang wajib dilakukan oleh para ibu hamil. Ada baiknya pemeriksaan kehamilan dilakukan sebulan sekali hingga usia kandungan menginjak 9 bulan.
Pemeriksaan kehamilan adalah untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu dan bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya dengan ibu, mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan. Asuhan antenatal penting untuk menjamin proses alami tetap berjalan normal selama kehamilan. Kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat. Saat ini secara umum sudah diterima bahwa setiap kehamilan membawa resiko bagi ibu.
Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2008, menyatakan bahwa masih tingginya mortalitas dan morbilitas pada ibu hamil dan bersalin adalah masalah besar di negara berkembang. Di negara miskin berkisar 25-30% kematian usia subur disebabkan oleh hal yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan.
Menurut manuaba (2005), kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Menurut federasi obstetri ginekologi internasional, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi (sarwono, 2008).
Kematian ibu dan kematian maternal adalah kematian seorang ibu sewaktu hamil atau dalam waktu 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan, tidak bergantung pada tempat atau usia kehamilan (sarwono, 2008).
Menurut data umum IBI (Ikatan Bidan Indonesia) Harni Kusno berdasarkan hasil survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) Tahun 2007, penyebab kematian ibu secara langsung diantaranya perdarahan 30%, Eklamsian 25%, infeksi 12%, abortus 5%, partus lama 5%, emboli obstetric 3%, komplikasi masa nifas 16%, penyebab lain 12% sedangkan penyebab tidak langsungnya seperti terlambat mengenali tada bahaya karena tidak mengetahui tanda kehamilannya dalam resiko tinggi, terlambat untuk mencapai fasilitas untuk persalinan dan terlambat untuk mendapatkan pelayanan.
Berdasarkan data yang didapat dari rekam medik Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI kunjungan antenatal yang ada di Poliklinik KIA pada tahun 2011 terdapat sebanyak 1684 ibu hamil.
Karena latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk membahas kasus Ny ”S” yang dalam makalah ini berjudul ”Asuhan Kebidanan pada Ny ”S” Hamil 31 Minggu di Poliklinik KIA RSUD Palembang BARI Tahun 2012” dengan menggunakan metode SOAP.
1.2    Tujuan
Adapun tujuan penulis yang akan dicapai antara lain seperti berikut:
1.1.1    Tujuan Umum
Agar mahasiswa dapat melaksanakan Asuhan Kebidanan pada ibu hamil sesuai dengan standar pelayana kebidanan di ruangan Poliklinik KIA RSUD Palembang BARI.
1.1.2    Tujuan Khusus
1.    Dapat melakukan pengkajian data dalam memberikan Asuhan pada Ny “S” di Poliklinik KIA RSUD Palembang BARI.
2.    Dapat mengidentifikasi diagnosa pada ibu hamil Ny “S” di Poliklinik KIA RSUD Palembang BARI.
3.    Dapat merencanakan Asuhan yang dibutuhkan dan yang akan dilakukan secara menyeluruh pada ibu hamil Ny “S” di Poliklinik KIA RSUD Palembang BARI.
4.    Dapat menilai keefektifan dalam perencanaan yang telah dibuat pada ibu hamil Ny “S” di Poliklinik KIA RSUD Palembang BARI
1.3    Waktu
Pelaksanaan pemeriksaan antenatal care dilakukan pada Ny”S” hamil 31 minggu dengan pemeriksaan palpasi dan fisik di ruangan poliklinik KIA RSUD Palembang BARI, pelaksanaan di lakukan pada tanggal 07 Mei 2012, pukul 11.30 WIB.
1.4    Tempat
Pengkajian dan pemeriksaan antenatal care pada Ny”S” dilakukan diruangan Poliklinik KIA RSUD Palembang BARI.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1    Profil RSUD Palembang BARI
2.1.1        Selayang Pandang
            Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI merupakan unsur penunjang pemerintah daerah di bidang pelayanan kesehatan yang merupakan satu – satunya rumah sakit milik pemerintah kota Palembang. Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI terletak di Jalan Panca Usaha No.1 Kelurahan 5 Ulu Darat Kecamatan Seberang Ulu, dan berdiri diatas tanah seluas 4,4 Ha.
            Bangunan berada lebih  kurang 800 meter dari jalan raya jurusan Kertapati, sejak tahun 2011 dibuat jalan alternative dari jalan Jakabaring menuju RSUD Palembang BARI. Saat ini sedang diupayakan pembangunan jalan langsung menuju RSUD Palembang BARI dari jalan poros Jakabaring.
2.1.2   VISI ,MISI Motto RSUD Palembang BARI
   VISI
Rumah sakit andalan dan terpercaya di Sumatera Selatan
MISI
1. Melaksanakan pelayanan kesehatan yang bermutu
2. Melaksanakan maajemen administrasi yang efektif dan efisien
MOTTO
Anda sembuh, kami puas ”
  Anda puas, kami bahagia......
2.1.3        Sejarah
a.       Sejarah Berdirinya
v  Pada tahun 1985 sampai dengan 1994 RSUD Palembang BARI    merupakan gedung poliklinik / Puskesmas Panca Usaha.
v  Pada tanggal 19 juni 1995 diresmikan menjadi RSUD Palembang BARI, maka dengan SK Depkes nomor 1326/Menkes/SK/XI/1997, tanggal 19 November 1997 ditetapkan menjadi Rumah Sakit Umum Daerah kelas C.
v  Kepmenkes RI Nomor.HK.00.06.22.4646 tentang pemberian status akreditasi penuh tingkat dasar kepada Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI, Tanggal 7 November 2003.
v  Kepmenkes RI Nomor: YM.01.10/III/334/08 tentang pemberian status akreditasi penuh tingkat lanjut kepada Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI, tanggal 05 Februari 2008.
v  Kepmenkes Nomor 241/MENKES/SK/IV/2009 tentang peningkatan kelas Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI menjadi kelas B, tanggal 02 April 2009.
v  Ditetapkan sebagai BLUD-SKPD RSUD Palembang BARI berdasarkan keputusan Walikota Palembang No.915.B tahun 2008 tentang penetapan RSUD Palembang BARI sebagai SKPD Palembang yang menetapkan pola pengelolaan keuangan BLUD ( PPK-BLUD ) secara penuh.
b.      Sejarah Pemegang Jabatan Direktur
a)       Tahun 1986 s.d 1995 :dr.Jane Lidya Titahelu sebagai Kepala Poliklinik Puskesmas Panca Usaha
b)      Tanggal  1 Juli 1995 s.d Juni 2000 : dr. Eddy Zarkaty Monasir,SPOG sebagai direktur RSUD Palembang BARI
c)       Bulan Juli 2000 s.d Nopember 2000 : Pelaksana Tugas dr.H.Dachlan Abbas.SpB
d)      Bulan Desember 2000 s.d februari 2001 : Pelaksana Tugas dr.M.Faisal Saleh,SpPD
e)       Tanggal 14 November 2000 s.d Februari 2012 : dr.Hj.Indah Puspita.H.A, MARS sebagai direktur RSUD Palembang BARI.
f)       Februari 2012 s.d sekarang : dr. Hj. Makiani, MM sebagai direktur RSUD Palembang BARI.
2.1.4        Lokasi RSUD Palembang BARI
RSUD Palembang BARI terletak di Kecamatan Seberang Ulu 1 Jalan Panca Usaha No.1 Kelurahan 5 Ulu Darat, bangunan berada ± 800 meter yang saat ini dirasakan sangat sempit, tepi jalan masi rawa-rawa, dengan rumah-rumah penduduk masih kurang teratur. Sejak januari 2001 di bangun jalan alternatif dari jakabaring menuju RSUD Palembang BARI yang bisa langsung menuju ke kantor KORPRI kota Palembang dan PDAM. Saat ini sedang diupayakan pembangunan jalan yang langsung menuju RSUD Palembang BARI dari jalan poros jakabaring Areal rumah sakit luasnya ± 45.605 m hampir 100% merupakan rawa-rawa yang kedalaman airnya menjaga kebersihan dari luar tanah ± 4.5 ditimbun ± 40% dan diatasnya sudah beberapa gedung untuk meningkatkan pelayanan kesehatan.
2.1.5        Kepemilikan dan kelas RSUD Palembang BARI
Nama                   : RSUD Palembang BARI
Pemilik                 : Pemerintah Kota Palembang
Alamat                : Jl. Panca Usaha No.1 Kel.5 Ulu Darat Kec.
                               Seberang Ulu Telp (0711) 519211-514165
              Faks (0711) 519212 
Kota                     : Palembang
Kelas / Type         : B dengan Akreditasi 13 Pelayanan
Kapasitas             : 200
2.1.6        Dasar Hukum
            RSUD Palembang BARI dalam membentuk pelayanan terhadap masyarakat dilindungi oleh UU Hukum sebagai dasar ntuk melaksanakan tugas meliputi:
a.    UU No.23 Menkes Tahun 1992 Tentang pokok-pokok kesehatan
b.    Keputusan Mentri Kesehatan RI No. 326/Menkes/SK11/X1/1997 Tanggal 10 November 1997 tentang penetapan kelas RSUD Palembang BARI menjadi kelas B
c.    Keputusan Wali Kota Palembang No.11 Tahun 2000 Tentang pelaksanaan PERDA tahun 2000 tentang organisasi kerja RSUD Palembang BARI
d.   Keputusan Wali kota No.50 Tahun 2001 tantang pelayanan RSUD Palembang BARI degan SK Wali Kota No.23 / keputusan kesehatan 2001 tentang pembagian hasil pungutan biaya pelayanan kesehatan
e.    UU No.22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah
f.     Program Pembangunan Daerah (PROPERDA) Kota Palembang Tahun 2001-2005
g.    Peraturan Daerah Kota Palembang No.3 Tahun 2004 tentang Prganisasi dan tatanan kerja Rumah Sakit Umum Palembnag BARI
h.    Keputusan Wali Kota Palembang No. 50 Tahun 2004 tentang pelaksanaan peraturan Kota Palembang Tahun 2004
2.1.7        Fasilitas dan Pelayanan
            Dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat, RSUD Palembang BARI mempunyai pelayanan sebagai berikut:
a.    Pelayanan Rawat Jalan
1. Poliklinik spesialis Bedah
2. Poliklinik spesialis Penyakit Dalam
3. Poliklinik spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan
4. Poliklinik spesialis Terpadu
5. Poliklinik spesialis Anak
6. Poliklinik spesialis Mata
7. Poliklinik spesialis THT
8. Poliklinik spesialis Kulit dan Kelamin
9. Poliklinik spesialis Syaraf
10. Poliklnik spesialis Jiwa
11.Poliklinik spesialis Jantung
12. Poliklinik Gigi
13. Poliklinik Rehabilitasi Medik
14. Poliklinik Psikologi
15. Poliklinik Akupuntur Instalasi Rawat Darurat
b.    Instalasi Bedah Sentral
c.    Instalasi Rawat Intensif ( ICU)
d.   Pelayanan Rawat Inap
1. Penyakit Dalam, Bedah, Mata, THT, Kulit dan   Kelamin
2. Rawat Inap Kebidanan dan Penyakit Kandungan
3. Rawat Inap Penyakit Anak
4. Rawat Inap VIP dan VVIP
5. Rawat Inap Neonatus
e.    Pelayanan Penunjang
1. Instalasi Laboratorium klinik’’..
2. Instalasi Radiologi
3. Instalasi Farmasi (Apotek)
4. Instalasi Gizi dan Laundry
5. Central Sterilized Suplay Departement(CSSD)
6. Instalasi Pemeriksaan Sarana Rumah Sakit ( IPS RS)
7. Instalasi Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan
f.     Pelayanan Administrasi
1. Rekam Medik
2. Keuangan
3. Kasir
g.    Pelayanan Transportasi
1. Mobil Ambulance 188 BG 9011 MZ
2. Ambulance BG 9047 AZ
3. Mobil Operasional Mitsubishi BG 90234
4. Mobil Ambulance B 8047 ZX
5. Mobil Ambulance Trauma Central BG 9191 M

2.2    Tinjauan Teori
2.2.1   Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah pertumbuhan janin intrauterine mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuaba, 2005). Kehamilan adalah peristiwa dimulainya dari ovulasi sampai terjadinya persalinan adalah kira-kira 280 hari (40 minggu), dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). (Mochtar, 2005)
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan, yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan ke dua dari bulan ke-4 sampai 6 bulan triwulan ketiga dari triwulan ke-7 sampai bulan ke-9 (sarifuddin, 2005).
Menurut sarwono (2007), ditinjau dari tuanya kehamilan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
·      Kehamilan triwulan pertama (0-12 minggu)
·      Kehamilan triwulan ke dua (12-28 minggu)
·      Kehamilan triwulan ke tiga (28-40 minggu)
Dalam triwulan pertama organ-organ tubuh janin mulai di bentuk, dalam triwulan kedua organ-organ tubuh janin telah di bentuk, tetapi belum sempurna dan viabilitas janin masih disangsikan. Bila hasil konsepsi dikeluarkan dari kavum uteri pada kehamilan di bawah 20 minggu disebut abortus (keguguran), bila hal ini terjadi di bawah 36 minggu disebut partus prematurus (persalinan premature). Kelahiran dari 38 minggu sampai 40 minggu disebut partus aterm (Sarwono, 2007).
2.2.2   Jenis-jenis Kehamilan
Jenis-jenis kehamilan menurut prawirohrdjo adalah:
a.          Kehamilan matur, yaitu kehamilan 37-40 minggu
b.         Kehamilan postmatur, yaitu kehamilan lebih dari 43 minggu
c.          Kehamilan premature, yaitu kehamilan antara 28 minggu – 36 minggu (PUSDIKNAKES, 2006)
2.2.3   Perubahan-perubahan Maternal
Suatu kehamilan normal biasanya berlangsung 280 hari. Selama itu terjadi perubahan yang menakjubkan baik pada ibu maupun perkembangan janin. Janin berkembang dari 2 sel suatu bentuk yang mampu hidup diluar uterus. Badan ibu yang berubah untuk mendukung perkembangan dari kehidupan baru dan untuk menyiapkan masuknya janin kedunia luar, (Diluar rahim ibunya). (PUSDIKNAKES, 2006).
1.    Trimester pertama
Tanda fisik pertama yang dapat dilihat pada beberapa ibu adalah perdarahan sedikit / spotting sekitar 11 hari setelah konsepsi pada saat embrio melekat pada lapisan uterus. Jika seseorang ibu mempunyai siklus menstruasi 28 hari, perdarahan ini terjadi beberapa hari sebelum ia akan mendapat menstruasi. Perdarahan implantasi ini biasanya kurang dari lamanya menstruasi, perubahan fisik berikutnya biasanya adalah nyeri dan pembesaran payudara diikuti oleh rasa kelelahan yang kronis atau menetap dan sering kencing. Ibu akan mengalami dua gejala yang terakhir selama tiga bulan berikutnya. “Morning sickness” atau mual dan muntah biasanya dimulai sekitar 8 minggu dan mungkin terakhir sampai 12 minggu. Pada usia kehamilan 12 minggu pertumbuhan uterus diatas simpisis pubis bila dirasakan. Ibu biasanya mengalami kenaikan berat badan sekitar 1-2 kg selama trimester pertama. (PUSDIKNAKES, 2006).
2.    Trimester kedua
Uterus akan terus tumbuh. Pada usia kehamilan 16 minggu uterus biasanya berada pada pertengahan antara simpisis pubis dan pusat. Penambahan berat badan sekitar 0,4-0,5 kg/minggu. Ibu mungkin akan mulai merasa mempunyai banyak energy. Pada usia kehamilan 20 minggu fundus berada dekat dengan pusat. Payudara mulai mengeluarkan kolostrum. Ibu merasakan gerakan bayinya, dan juga mengalami perubahan yang normal pada kulitnya meliputi adanya cloasma, linea nigra, dan strie gravidarum. (PUSDIKNAKES, 2006).
3.    Trimester ketiga
Pada usia kehamilan 28 minggu fundus berada pada pertengahan antara pusat dan prosesus xipoid. Pada usia kehamilan 32-36 minggu fundus mencapai prosesus xipoid. Payudara penuh dan nyeri tekan. Sering kencing kembali terjadi. Sekitar usia kehamilan 38 minggu bayi masuk / turun kedalam panggul. Sakit punggung dan sering kencing meningkat. Ibu mungkin menjadi sulit tidur dan kontraksi brakton hicks meningkat. (PUSDIKNAKES, 2006).
2.2.4   Tanda-tanda dan Gejala Saat Hamil
Tanda-tanda kehamilan adalah sekumpulan tanda dan gejala yang  timbul pada wanita hamil, baik fisiologi pada masa kehamilan.
a.    Tanda Tidak Pasti
Perubahan-perubahan yang dirasakan oleh ibu (subyektif) yang timbul selama kehamilan.
1.    Amenorhoe (tidak dapat haid)
Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi. Penting diketahui dengan tanggal hari pertama haid terakhir, supaya dapat ditentukan tuanya kehamilan dan kapan persalinan akan terjadi. Menghitung Taksiran Persalinan, taksiran persalinan maka dapat ditentukan dengan menggunakan hukum Neagele. Berdasarkan hukum tersebut, taksiran dapat dilakukan dengan menentukan hari pertama haid terakhir, di tambah 7, kemudian hasilnya dikurangi 3 bulan.
TTP: (Hari Pertama Haid Terakhir + 7) dan ( bulan-3). (Aziz Alimul Hidayat : 2008)
2.    Nausea dan Emesis (Mual dan Muntah)
Nausea dan Emesis (Mual dan Muntah) sering terjadi pada pagi hari, tetapi tidak selalu, keadaan ini disebut Morning Sickness.
3.    Ngidam
Mengidam sering terjadi pada bulan-bulan pertama akan tetapi menghilang dengan makin tuanya kehamilan.
4.    Pingsan
Sering dijumpai bila berada di tempat-tempat ramai. Dianjurkan untuk tidak pergi ketempat ramai pada bulan pertama, akan hilang sesudah kehamilan 19 minggu.
5.    Mammae terjadi tegang dan membesar
Keadaan ini dipengaruhi oleh hormone estrogen dan progesterone yang merangsang duktus dan alveoli da mammae.
6.    Anoreksia (Tidak Nafsu Makan)
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia, tetapi setelah itu nafsu makan akan timbul lagi.
7.    Sering BAK
Terjadi karena kandung kencing pada bilan-bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang membesar keluar dari rongga panggul, pada akhir triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang oleh karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul, pada akhir triwulan gejala
bias timbul karena janin mulai keruang panggul dan menekan kembali rongga panggul.
8.    Obstipasi
Opstipasi terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh pengaruh hormone steroid.
9.    Pigmentasi Kulit
Terjadi pada kehamilan 12 minggu ke atas
10.    Varises
Sering terjadi atau dijumpai pada triwulan terakhir.
b.   Tanda Mungkin Hamil
Perubahan-perubahan yang di observasi oleh pemeriksa (bersifat obyektif) namun beberapa dugaan kehamilan saja.
1.      Uterus membesar
Pada usia kehamilan 12 minggu, uterus biasanya teraba di dinding abdomen sebagai sebuah penonjolan tepat diatas simfisis, setelah itu ukuran uterus membesar secara bertahap sampai akhir kehamilan.
2.      Tanda hegar
Uterus segmen bawah lebih lunak dari pada bagian yang lain dan embrio belum mengisi seluruh ruangan uterus, tetapi biasanya bertempat diatas dekat dengan fundus uteri, jadi uterus masih kosong.
3.      Tanda Chadwick
Berdasarkan adanya kongesti setempat ialah pada uterus sangat banyak membutuhkan darah. Pada pemeriksaan dalam dapat dilihat adanya perubahan warna pada serviks dan vagina yang menjadi kebiru-biruan.
4.      Tanda piscaseck
Uterus membesar kesalahan satu jurusan sehingga menonjol jelas pembesaran tersebut.
5.      Kontraksi Braxton hicks
Selama kehamilan, uterus mengalami kontraksi yang biasanya dapat diraba tetapi tidak nyeri dengan interval yang irregular sejak masa kehamilan.
 Kontraksi ini, yang disebut sebagai kontraksi Braxton Hicks, dapat mengalami peningkatan frekuensi dan amplitude apabila di masase.
6.      Ballottement
Sekitar pertengahan kehamilan, volume janin lebih kecil disbanding volume cairan amnion. Karena itu, tekanan mendadak pada uterus dapat menyebabkan janin tenggelam kedalam cairan amnion dan kemungkinan memantul ke posisinya semula, benturan yang ditimbulkan (ballottement) dapat dirasakan oleh jari-jari pemeriksa.
7.      Reaksi kehamilan positif
c.    Tanda Pasti Hamil
Tanda-tanda obyektif yang didapatkan dari pemeriksaan yang dapat digunakan untuk menegakkan diagnosa pada ibu hamil.
1.        Terasa gerakan janin
2.        Teraba bagian-bagian janin
3.        Denyut jantung janin
4.        Terlihat kerangka janin pada pemeriksaan sinar rontgen.
2.2.5   Tanda – Tanda bahaya Kehamilan
Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya.
1.      Perdarahan pervaginam
2.      Sakit kepala hebat
3.      Gangguan penglihatan atau penglihatan kabur
4.      Bengkak pada muka dan tangan
5.      Nyeri perut hebat
6.      Gerakan janin berkurang
2.2.6   Asuhan Senam Hamil
Senam hamil mulai mendapatkan perhatian masyarakat dan banyak diselengarakan oleh Rumah Sakit sehingga kesehatan rohani dan jasmani di tingkatkan serta dapat menghilangkan  rasa takut menghadapi persalinan sering menimbulkan kesakitan saat mendorong jalan lahir, terutama  bagi wanita  pertama kali bersalin. Dengan senam hamil serta latihan untuk megkoordinasikan semua kekuatan saat persalinan secara normal dan ibu tidak terlalu takut sehingga mengurangi rasa sakit dan ibu mempunyai kepercayaan diri yang mantap.
2.2.7   Manfaat Senam Hamil
Manfaat senam hamil sangatlah banyak meskipun gerakanya terlihat ringan dan tidak membutuhkan banyak energi jika dibandingkan dengan senam yang lainya. Tetapi gerakan-gerakan dalam seban hamil telah disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi tubuh ibu hamil. Berikut ini adalah beberapa manfaat senam hamil.
1.    Memperkuat Kelenturan otot
Biasanya seseorang yang sedang mengalami proses kehamilan akan merasa nyeri di perut dan bokong, dengan melakukan senam hamil, anda akan memperkuat elastisitas beberapa otot pada dinding perut sehingga akan mengurangi rasa nyeri pada perut dan bokong.
2.    Melatih Teknik Pernapasan
Dengan melakukan senam hamil secara rutin maka anda akan mendapatkan oksigen secara optimal. Hal ini sangat membantu selama proses persalinan.
3.    Melatih Relaksasi
Relaksasi sangat dibutuhkan ketika proses persalinan, senam hamil akan membantu anda untuk mengatasi rasa sakit maupun ketegangan selama proses persalinan.
4.    Mengurangi Keluhan
Bentuk serta sikap tubuh orang hamil sangat berbeda dengan yang lainya, senam hamil dapat membantu megurangi keluhan terhadap perubahan bentuk tubuh.
5.    Melancarkan Persalinan
Menurut para ahli, dengan melakukan senam hamil secara rutin, anda akan terhindar dari kesulitan ketika menjalani proses persalinan. Manfaat senam hamil ternyata sangat luar biasa bagi kesehatan ibu maupun calon bayi yang masih berada di dalam kandungan.
2.2.8   Tujuan Senam Hamil
Mochtar (1998) membagi tujuan dari senam hamil menjadi tujuan secara umum dan khusus, tujuan tersebut dijabarkan sebagai berikut:
1.    Tujuan Umum
a. Melalui latihan senam hamil yang teratur dapat dijaga kondisi otot-otot dan persendian yang berperan dalam proses mekanisme persalinan.
b. Mempertinggi kesehatan fisik dan psikis serta kepercayaan pada diri sendiri dan penolong dalam menghadapi persalinan.
c. Membimbing wanita menuju suatu persalinan yang fisiologis.
2.    Tujuan Khusus:
a. Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, otot-otot dasar panggul, ligamen dan jaringan serta fasia yang berperan dalam mekanisme persalinan.
b. Melonggarkan persendian—persendian yang berhubungan dengan proses persalinan.
c. Membentuk sikap tubuh yang prima, sehingga dapat membantu mengatasi keluhan-keluhan, letak janin dan mengurangi sesak nafas.
d. Menguasai teknik-teknik pernafasan dalam persalinan.
e. Dapat mengatur diri kepada ketenangan.
Waktu Pelaksanaan Senam Hamil
Senam hamil dianjurkan dilakukan ketika janin dalam kandungan telah berusia lebih dari 3 bulan, karena sebelum usia kandungan menginjak 3 bulan pelekatan janin di dalam uterus belum terlalu kuat. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari resiko abortus (Kushartanti dkk, 2004).
Tanda dan Gejala Senam Hamil Harus Dihentikan
Menurut Hening (1992), ada beberapa tanda dan gejala senam hamil harus dihentikan, antara lain:
1. Timbul rasa nyeri, terutama nyeri dada, nyeri kepala dan nyeri pada persendian.
2. Kontraksi rahim yang lebih sering (interval <20 menit).
3. Perdarahan pervaginam, keluarnya cairan ketuban.
4. Nafas pendek yang berlebihan.
5. Denyut jantung yang meningkat (> 140 x/menit).
6. Mual dan muntah yang menetap.
7. Kesulitan jalan.
8. Pembengkakan yang menyeluruh.
9. Aktifitas janin yang berkurang.
Kontra Indikasi Senam Hamil
Ada beberapa kontra indikasi senam hamil yang harus diperhatikan, antara lain:
1. Kontra Indikasi Absolute atau Mutlak
Bila seorang wanita hamil mempunyai penyakit jantung, penyakit paru, serviks inkompeten, kehamilan kembar, riwayat perdarahan, pervaginam pada trimester II dan III, kelainan letak plasenta, seperti plasenta previa, preeklamsi maupun hipertensi.
2. Kontra Indikasi Relative
Bila seorang ibu hamil menderita anemia berat, irama jantung tidak teratur, paru bronchitis kronis, riwayat DM, obesitas, terlalu kurus, penyakit dengan riwayat operasi tulang ortopedi, dan perokok berat.
3. Segera menghentikan senam hamil
Bila terjadi gejala perdarahan pervaginam, sesak saat senam, sakit kepala, nyeri dada, nyeri otot, gejala kelahiran premature, penurunan gerakan bayi intra uterin (Adi Wiyono, 2004).
Tempat Dan Latihan Senam Hamil
Dalam melakukan senam hamil menurut Hening (1992) memerlukan tempat untuk melakukan latihan tersebut, adapun syarat dari tempat senam hamil tersebut adalah:
1. Ruangan cukup luas, udara segar, terang dan bersih.
2. Lantai ditutup karpet supaya aman, tidak lembab dan cukup hangat.
3. Dinding ruangan dalam dilapis cermin secukupnya agar membantu ibu untuk konsentrasi dan memberi kesempatan untuk mengkoreksi gerakannya sendini.
4. Alat dan perkakas di dalam ruangan dipilih yang berwarna muda untuk memberi suasana tenang.
5. Ada iningan/alunan musik lembut untuk mengurangi ketegangan emosi
Gerakan Dasar Senam Hamil
Rumah Sakit Ibu Anak (RSIA) Hermina Group memberikan beberapa gerakan dasar senam hamil, yang dapat dilakukan ibuu di rumah, yaitu:
1.    Duduk bersila dan tegak, kedua lengan mengarah ke depan dan rileks. Dilakukan sebanyak mungkin setiap hari.
2.    Sikap merangkak, jarak antara kedua tangan sama dengan kedua bahu. Keempat anggota tubuh tegak lurus pada lantai dan badan sejajar dengan lantai. Kemudian lakukan gerakan sebagai berikut:
3.    Tundukkan kepala, lihat perut bagian bawah dan pinggang diangkat sambil mengempiskan perut dan mengerutkan lubang dubur. Kemudian turunkan pinggang dengan mengangkat kepala sambil melemaskan otot-otot dinding perut dan otot dasar panggung. Lakukan gerakan ini sebanyak 8 kali.
4.    Sikap merangkak, letakkan kepala diantara kedua tangan lalu menoleh ke samping kiri/kanan, kemudian turunkan badan sehingga dada menyentuh kasur dengan menggeser siku sejauh mungkin ke samping. Bertahanlah pada posisi tersebut selama 1 menit, kemudian ditingkatkan menjadi 5 hingga 10 menit sesuai dengan kekuatan ibu hamil.
5.    Berbaring miring ke kiri, lebih baik ke arah punggung bayi. Lutut kanan diletakkan di depan lutut kin, lebih baik diganjal bantal. Lengan kanan ditekuk di depan dan lengan kiri di belakang badan.
6.    Berbaring miring, kedua lengan dan kedua lutut ditekuk, di bawah kepala diberi bantal dan di bawah perut pun sebaiknya diberi bantal agar perut tidak menggantung. Tutup mata, tenang, dan atur pernafasan dengan teratur dan berirama.
7.    Berbaring terlentang, kedua lutut dipegang kedua tangan dan usahakan rileks. Kemudian lakukan kegiatan-kegiatan seperti berikut: Buka mulut secukupnya, kemudian mulut ditutup. Lalu mengejan seperti gerakan membuang air besar. Gerakannya ke bawah badan dan ke depan. Setelah tidak dapat menahan karena lelah, kembali ke posisi awal. Ulangi latihan ini sebanyak 3-4 kali, dengan interval dua menit (RSIA Hermina, 2004).
Susunan Lengkap Program Senam Hamil
Seperti program olahraga pada umumnya, dan senam pada khususñya, maka pada pelaksanaan senam hamil ini harus terkandung unsur pemanasan dan pendinginan. Pemanasan dilakukan selama kurang lebih 5 menit dengan gerakan utama jalan ditempat atau langkah kaki, disertai gerakan pelan dari seluruh tubuh mulai leher sampai ujung kaki.
Masih dalam posisi berdiri, latihan dilanjutkan dengan latihan kebugaran selama 15 menit, dan pendinginan 5 menit. Latihan penguatan dan peregangan dilakukan pada posisi berdiri selama 5 menit, dan posisi duduk, merangkak serta tidur selama 10 menit. Dengan tetap pada posisi tidur, latihan dilanjutkan dengan latihan relaksasi dan latihan pernafasan masing-masing selama 5 menit. Akhir dari seluruh latihan senam hamil ini adalah latihan penenangan. Latihan penenangan diiringi musik lembut dan dipandu untuk mendapatkan bayangan yang indah, serta disugesti untuk mendapatkan kepercayaan diri menghadapi persalinan. Adapun dalam latihan senam hamil ini menurut Kushartanti (2004) mencakup empat komponen pokok yaitu latihan kebugaran, latihan penguatan dan peregangan, latihan relaksasi dan terakhir latihan pernafasan.
2.2.9   Gerakan Senam Hamil
LATIHAN Gerakan Umum/Basic
1.      Latihan Pernafasan Dada
Ibu telentang dengan lutut ditekuk dan tangan terjalin di atas dada. Tiupkan nafas dari mulut sepanjang mungkin sambil kedua tangan menekan dada pada hitungan 5-6-7-8. Kemudian tarik nafas dalam dengan mengembungkan dada pada hitungan 1-2-3-4. Ulangi sampai 8 X 8 hitungan.
2.      Latihan Pernafasan Diafragma
Posisi seperti di atas dan tangan di atas perut, lakukan hal yang sama dan dimulai pada hitungan yang sama. Ulangi sampai 8 X 8 hitungan.
3.      Latihan Penguatan Dan Perlemasan Otot Dasar Panggul
Ibu telentang dengan lutut ditekuk dan tangan di samping badan. Kerutkan otot-otot yang ada dikedua paha hingga dengan sendirinya pantat terlepas dari alat tidur. Jangan melakukan gerakan mengangkat paha dengan sengaja agar latihan ini efektif. Kemudian lepaskan kerutan pelan-pelan sehingga pantat kembali menyentuh alas tidur (1-2). Ulangi sampai 8 X 8 hitungan.
4.      Latihan Penguatan Dan Perlemasan Otot Tungkai
Ibu telentang dengan lutut kiri ditekuk dengan tungkai kanan lurus, tangan di samping badan. Angkat lurus tungkai kanan kemudian gerakkan pergelangan kaki ke depan dan ke belakang kemudian luruskan kembali dalam hitungan 1-2-3-4. Ulangi sampai 8 X 8 hitungan. Lakukan hal yang sama pada tungkai kiri dengan lutut kanan ditekuk.
5.      Latihan Penguluran Danperlemasan Otot Pinggang,Perut Paha
Gerakan 1 :
 Ibu telentang dengan lutut kiri ditekuk dan tungkai kanan lurus, tangana di samping badan. Gerakkan tungkai secara rata dengan alas tidur, ke arah pantat (sehingga tungkai seperti pendek) dan ke arah mata kaki (sehingga tungkai seperti panjang) dalam hitungan 8 X 8 hitungan.
Lakukan hal yang sama pada tungkai kiri dengan menekuk lutut kanan.
Gerakan 2 :
Ibu telentang lutut kanan ditekuk dan tungkai kiri lururs serta tangan di samping badan. Dengan menjinjitkan telapak kaki kanan, gerakan lutut ke arah kaki (sehingga paha seperti memanjang) kemudian tapakkan lagi kaki kanan dan lutut tetap lurus. Dalam hitungan 1-2.
Ulangi sampi 8 X 8 hitungan.
Gerakan 3 :
Ibu telentang dengan kedua lutut ditekuk dan kedua lengan membuka di samping badan (seperti sayap pesawat terbang) kemudian gulingkan kedua lutut ke kanan dengan menjaga badan tetap pada posisinya, kemudian gulingkan ke kiri dalam hitungan 1-2.
Ulangi sampai 8 X 8 hitungan.
Gerakan 4 :
Ibu duduk dengan tangan bertelekan di belakang badan, kedua tungkai lurus terbuka selebar bahu. Gerakan pergelangan kaki ke depan dan ke belakang bergantian, dalam hitungan 1-2.
Ulangi sampai 8 X 8 hitungan.
Gerakan 5 :
Posisi ibu seperti di atas hanya gerakan pergelangan kaki ke samping luar dan ke dalam. Dalam hitungan 1-2.
Ulangi sampai 8 X 8 hitungan.
6.      Latihan Sendi Bahu Dan Payudara
Ibu duduk bersila, kedua tangan memgang bahu sisi yang sama. Gerakan bahu memutar ke arah dalam dengan mempertemukan kedua siku ke depan dada dan dengan menekankan lengan atas ke payudara dan bahu diputar dengan putaran penuh (sampai ketiak terbuka) : satu kali putaran penuh dalam satu hitungan. Ulangi sampai 8 X 8 hitungan. Kemudian lakukan hal yang sama dengan memutar bahiu ke arah luar.
7.      Latihan Koreksi Sikap
Latihan ini bertujuan untuk mengurangi beban yang harus disangga pinggang selama ibu mengandung.
Ibu berdiri dengan kedua kaki lurus namun rileks. Agar posisi ibu tidak terlalu tegak maka aturlah agar dada dan perut agak terdorong ke belakang dan pantat agak terdorong ke depan. Pertahankanlah posisi ini samampu mungkin setiap saat.
8.      Latihan Rileksasi Umum
Gerakan-gerakan ini dilakukan saat ibu beristirahat agar tercapai rileksasi bagi otot-otot perut dan tungkai yang merupakan otot-otot yang sangat berperan selama ibu mengandung. Gerakan-gerakan di bawah ini bisa menjadi pilihan ibu di saat beristirahat.
Gerakan 1 :
Tidur telentang kepala disangga bantal, dan kedua tungkai disangga guling hampir ke arah pantat.
Gerakan 2 :
Tidur miring kepala disangga bantal, tungkai yang sisi atas disangga bantal (baik tertumpang di atas tungkai sebelah bawah maupun bertumpu pada alas tidur). Bila perut sudah cukup besar pada sisi antara perut dan alas tidur diganjal bantal tipis atau selimut yang terlipat.
Gerakan 3 :
Posisi duduk pada kursi yang ada sandaran punggungnya namun muka menghadap ke arah sandaran kursi. Kedua tungkai ada di samping-samping kursi, kedua lengan terlipat di atas puncak sandaran kursi untuk tempat menyandarkan kepala.
LATIHAN Gerakan Khusus 1
Usia Kehamilan 22 – 30 Minggu
1.    Latihan Umum Diulang
2.    Latihan-Latihan Untuk Penguatan – Perlemasan Otot Tungkai Pinggang Dan Perut.
3.    Latihan Otot Pinggang (Pelvic Tilting Laterally)
Posisi ibu berdiri lengan lurus disamping badan dan tangna membuka kesamping. Gerakan panggul kanan keatas dengna tungkai tetap lurus sehingga telapak kaki kanan lebih tinggi dari telapak kaki kiri, kemudian kembali ke posisi semula.
Hitung 1-2
Lakukan gerakan yang sama untuk panggul kiri, dengan hitungan  3-
Ulangi sampai 8x8 hitungan.
4.    Latihan otot perut – otot dasar panggul – otot punggung dan penguluran Otot paha.
bagian dalam serta peningkatan gerakan sendi pangkal paha (pelvic rocking forward and backward).
Ibu berdiri tungkai dibuka selebar bahu dan lutut sedikit ditekuk. Letakkan tangan memegang tulang panggul (SIAS) dengan jari-jari di sisi depan dan ibu jari di sisi belakang. Gerakkan panggul ke depan dan ke belakang dengan hitungan 1 – 2 – …Ulangi sampai 8 X 8 hitungan.
5.    Latihan Rotasi Tubuh
Ibu berdiri dan tungkai dibuka selebar bahu, tangan di pinggang. Putar badan ke kanan dan pandangan tetap lurus ke depan serta tungkai tetap lurus, kembali ke posisi semula dengan hitungan 1 – 2. Lakukan gerakan yang sama ke arah kiri dengan hitungan 3 – 4. Ulangi sampai 8 X 8 hitugan.
6.    Latihan Pernafasan
Gerakan 1 :
Latuihan pernafasan pada saat latihan umum diulang.
Gerakan 2 (panting quick breathing) :
Tiupkan nafas dengan cepat dan keras lewat mulut kemudian tariknafas dalam lewat hidungdengan mulut terkatup, hitungan 1 – 2. ulangi sampai 8 X 8 hitungan.
LATIHAN Gerakan Khusus 2
Usia Kehamilan 30 – 36 Minggu
1.    Latihan umum diulang.
2.    Gerkan pada usia 22 – 30 minggu diulang sampai 4 X 8 hitungan.
3.    Mengatasi keluhan :
Nyeri punggung bawah
a.    Infra merah
b.    Meratakan kurva tulang belakang 4 X 5. Bengkak kedua tungkai
c.    Penguluran otot betis
d.   Meninggikan kedua tungkai pada saat istirahat.
LATIHAN Gerakan Khusus 3
Usia kehamilan 36 – 40 minggu
1.      Duduk bersila kedua tumit bertemu sedekat mungkin dengan selangkangan. Dengan bantuan berat badan tekan kedua lutut dengan telapak tanagan 4 X 8 hitungan.
2.      Berpegangan pada sesuatu yang berat (meja, dll) kemudian berjongkok samapi ke tumit tanpa mengangkat tumit kemudian kembali ke posisi berdiri, lakukan 4 X 8 hitungan.
3.      Latihan nafas saat mulai terjadi pembukaan jalan lahir (mulas-mulas) diulangi lagi (panting quick breathing) 4 X 8 hitungan.
4.      Latihan meneran/ mengejan (valsava).
5.      Ibu tidur telentang dengan bantal agar tinggi. Sebelum melakukan gerakan mengejan tarik nafas dulu, ditahan di daerah dada, diikuti lutut ditekuk dibuka ke samping dan kedua tangan memegang pergelangan kaki, angkat kepala dengan mendorong kepala ke arah jalan lahir. Gerakan ini dipertahankan samapi tidak kuat lagi. Kemudian nafas dikeluarkan lewat mulut secara tiba-tiba.
6.      MengMassage payudara 1 X sehari.
7.      Kurangi nyeri punggung bawah dengan kompres hangat

BAB III
TINJAUAN KASUS

Asuhan Kebidanan Pada Ny “S” Hamil 31 Minggu
Di Poliklinik KIA RSUD Palembang Bari
Tahun 2012
Tangga            l pengkajian : 7 Mei 2012                    Pukul : 11.30 WIB
3.1    DATA SUBJEKTIF
A.  Biodata
Nama Ibu        : Ny “S
Umur               : 25 tahun
Agama             : Islam
Suku/bangsa    : Indonesia
Pendidikan      : SMA
Pekerjaan         : IRT
Alamat                        : Jl.Merdeka Ds.IV        
Nama Suami     : Tn”R
Umur               : 37 tahun
Agama             : Islam
Suku/bangsa     : Indonesia
Pendidikan        : SMA
Pekerjaan         : Buruh
Alamat               : Jl.Merdeka Ds.IV
B.   Alasan Datang
Memeriksakan kehamilannya.
C.  Riwayat Kebidanan
Menerche                                            : 15 tahun
Siklus                                                  : 28 hari
Lamanya                                             : 7 hari
Sifat darah                                          : Cair
Banyaknya                                          : 3 kali ganti pembalut
Dismenorche                                       : Tidak ada
Flour albus                                          : tidak ada
D.    Riwayat Obstetri (riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu)
Anak Ke
Usia Kehamilan
Tahun Persalinan
Jenis Persalianan
Ditolong   Oleh
Penyulit
Nifas/ laktasi
Keadaan Anak
JK
BB
PB
ini
E.     Riwayat Kehamilan Sekarang
HPHT                                                  : 23-10-2011
TP                                                        : 30-07-2012
ANC                                                   : 3 kali di bidan
Usia Kehamilan                                   : 31 minggu 1 hari
Tablet Fe                                             : 1x sehari selama 90 hari
Imunisasi TT                                      
TT-1                                          : Trimester II
TT-II                                         : 4 minggu setelah TT-1
 Keluhan
         Trimester I                                  : Mual dan muntah
         Trimester II                                : tidak ada
         Trimester III                               : tidak ada
F.     Data Kesehatan
1.      Riwayat penyakit yang pernah diderita
TBC                                        : Tidak ada
Malaria                                    : Tidak ada
Hipertensi                                : Tidak ada
Jantung                                    : Tidak ada
Ginjal                                      : Tidak ada
DM                                          : Tidak ada
2.      Riwayat operasi
SC                                           : Tidak pernah
Appendiks                                                       : Tidak pernah
3.      Riwayat penyakit keluarga
Hipertensi                                                        : Tidak ada
Diabetes                                                          : Tidak ada
Gamelli                                                            : Tidak ada
4.      Riwayat KB
Pernah mendengar tentang KB                       :Pernah
Pernah menjadi akseptor KB                          :Tidak
Jenis kontrasepsi yang pernah digunakan       :  KB suntik 1 bulan
Lama menjadi akseptor KB                            : ± 2 tahun
Alasan berhenti KB                                        : Ingin punya anak
Jumlah anak yang diinginkan                          : 2 orang
G.    Data Kebiasaan Sehari-hari
Ø  Nutrisi
           Pola makan                                                      : 3 kali / hari
                       Pagi                                                     : Nasi, sayur, lauk,
                       Siang                                                   : Nasi, sayur, lauk,
                                                                                     buah
                       Malam                                                 : Nasi, sayur, lauk,
                                                                                     susu                          
           Banyaknya                                                      : 1 porsi
           Alergi makanan                                               : tidak ada
           Pola minum                                                     : 10 gelas / hari
           Jenis                                                                : Air putih
Ø              Eliminasi
   BAK                                      
           Frekuensi                                                         : 4 kali / hari
           Penyulit                                                           : tidak ada
           BAB                                       
           Frekuensi                                             : 1 kali / hari
           Konsistensi                                          : lembek
           Penyulit                                               : tidak ada
Ø  Istirahat
           Tidur siang                                          : 2 jam
           Tidur malam                                        : 8 jam
Ø  Aktifitas
           Kegitan sehari-hari                              : ibu rumah tangga
Olah raga                                             : Jalan pagi
Ø  Personal hygiene
           Mandi                                                  : 3 kali / hari
           Gosok gigi                                           : 3 kali / hari sesudah mandi
           Ganti pakaian dalam                           : 3 kali / hari
H.    Data Psikososial
1.                                                   Pribadi
Harapan terhadap kehamilan   :  Janinnya sehat dan bisa    melahirkan secara normal.
Rencana melahirkan                 : Di Bidan
Persiapan yang dilakukan        : Mental dan biaya
Rencana menyusui                   : ASI Eksklusif
Rencana merawat anak            : Dirawat sendiri, suami dan  Keluarga
2.      Suami dan keluarga
Harapan suami dan keluarga   : Ibu dan bayi sehat
Persiapan yang dilakukan       : Mental dan biaya
3.      Budya
Kebiasaan/adat istiadat           : Tidak ada
3.2    OBJEKTIF
A.       Pemeriksaan fisik
Keadaan umum                                               : Baik
Kesadaran                                                       : Compos Metis
Tanda-tanda vital
Tekanan darah                                                 : 120/80 mmHg
Denyut nadi                                                    : 80x/menit
Pernafasan                                                       : 20 x/menit
Suhu tubuh                                                      : 36,20C
Tinggi badan                                                   : 157 cm
Berat badan sebelum hamil                             : 52 kg
Berat badan sekarang                                      : 60 kg
LILA                                                               : 28 cm
Lingkar panggul                                              : 80 cm
B.       Pemeriksaan kebidanan
1.    Inspeksi
Kepala                                                         :  Rambut bersih tidak ada ketombe, tidak rontok dan tidak ada benjolan.
Muka                                                           :  Bersih, tidak ada cloasma gravidarum dan oedema
Mata
     Konjungticva                                          :  Tidak anemis
     Sclera                                                      :  Tidak ada ikterus
Hidung                                                        : Bersih, tidak ada polip
Mulut                                                           :  Bersih
·    Stomatitis                                             :  tidak ada
·    Caries                                                   : tidak ada
Leher
Kelenjar thyroid                          : tidak ada pembengkakan
Kelenjar jugularis                         : tidak ada pelebaran
Kelenjar limfe                              : tidak ada pembengkakan
Thorax                                              : simetris, tidak ada kelainan
Dada
Payudara
Bentuk/ ukuran                       : Simetris
Areola mamae                         : Hyperpigmentasi
Putting susu                            : Menonjol
Benjolan                                  : Tidak ada
Colostrum                               : Belum ada pengeluaran
Abdomen                                        : Tidak ada bekas  operasi
Pembesaran                                     : Sesuai  usia kehamilan
Strie Livide                                     : Ada
Strie Albican                                   : Ada
Linea Nigra                                     : Ada
2.    Palpasi
Leopold I                                         : Tinggi fundus uteri antara pusat-px (MC. Donald 29 cm), teraba bokong difundus
Leopold II                                       : Bagian sisi kiri perut ibu   teraba punggung janin dan bagian sisi kanan perut ibu ekstremitas
Leopold II                                       : Bagian bawah perut ibu teraba kepala janin, belum masuk PAP
Leipold IV                                       : Tidak dilakukan
3.    Auskultasi
DJJ                                                   : Positif ( + )
Frekuensi                                         :          139 kali/menit 
TBJ                                                  : 29 – 12 = 17 × 155 = 2635 gr
Lokasi                                              : Terdengar DJJ di bagian sisi Kiri perut ibu sejajar pusat.
4.    Perkusi
Reflek Patella                                  : Kanan (+), kiri (+) normal
Ekstremitas atas dan bawah
Kebersihan                                       : Bersih
Oedema                                           : Tidak ada oedema
Varises                                             : Tidak ada varises
a.      Pemeriksaan penunjang
     Laboratorium
Ø  Darah
                     HB                              : 12 gr%
                     Gol. Darah                  : O
Ø  Urine
                        Protein                         : ( - )
                        Glukosa                       : ( - )
        USG                                            : Dilakukan oleh dokter SpOG 
3.3    ASSASMENT
Diagnosa                                                   : G1P0A0,hamil 31 minggu 1 hari, janin tunggal hidup, pungung kiri  presentasi kepala.    
Masalah                                                     : -
Kebutuhan                                                 :       
·   KIE tentang tanda bahaya               kehamilan usia lanjut
·   KIE tentang tablet Fe
·   KIE tentang senam hamil
·   KIE tentang kunjungan ulang
3.4    PLANNING
1.    Mengobservasi tanda-tanda vital ibu
Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan fisik yang telah dilakukan,      didapatkan bahwa keadaan ibu baik dan keadaan janin ibu sehat
Ø Ibu mengetahui hasil pemeriksaan
2.    Memberitahu ibu tentang tanda bahaya kehamilan usia lanjut, seperti:
Ø Perdarahan, Ketuban pecah, Kejang-kejang, Nyeri perut bagian bawah, Sakit kepala hebat, Penglihatan kabur.
Ø ibu mengerti dengan penjelasan bidan dan akan segera pergi kebidan apabila terjadi tanda-tanda tersebut.
3.    Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi Fe 1 kali sehari
Ø Ibu mengerti dan mau melakukannya
4.      Memberikan KIE tentang senam hamil bahwa senam hamil akan memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot rahim
5.      Ibu mengerti dan mau melakukannya
Ø  Ibu mengerti dengan apa yang dijelaskan oleh bidan dan mau melakukannya
6.    Berikan KIE tentang nutrisi
Memberikan KIE tentang nutrisi seimbang yaitu sayur ( bayam, katu ), lauk-pauk ( tahu, tempe, ikan, daging, telur ), buah-buahan ( jeruk, kates, mangga ), susu.
Ø Ibu mengerti dengan apa yang dijelaskan oleh bidan
7.    Menganjurkan menjaga kebersihan terutama daerah kemaluan
Ø Ibu mengerti dengan penjelasan bidan dan mau melaksanakannya
8.    Melakukan kunjungan ulang pada tanggal 7 Mei 2012
Ø Ibu mengerti dan mau melakukannya.
BAB IV
PEMBAHASAN
Pemeriksaan kehamilan atau antenatal care (ANC) sangat disarankan bagi para ibu hamil untuk memonitori kesehatan ibu dan janin dalam kandungan. Pemeriksaan kehamilan adalah serangkaian pemeriksaan yang dilakukan secara berkala dari awal kehamilan hingga proses persalinan untuk memonitori kesehatan ibu dan janin agar tercapai kehmilan yang optimal.
Asuhan antenatal ccare meliputi pengawasan terhadap kehamilan untuk mendapatan informasi kesehatan umum ibu, menegakkan secara dini penyakit yang menyertai kehamilan, menegakkan secara dini komplikasi kehamilan dan menetapkan resiko kehamilan ( resiko tinggi, resiko meragukan, resiko rendah ). (Manuaba, 2008).
Asuhan ante natal care adalah perawatan yang diberikan kepada ibu selama masa kehamilan dan pertumbuhan janin (sarwono,2007)
            Di Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI di Ruangan Poliklinik KIA dan terpadu diberikan pelayanan berupa 10 T yaitu ukuran tekanan darah, timbang berat badan, Nilai Status gizi, Ukur Tinggi fundus uteri, Tentukan presentasi dan denyut jantung janin (DJJ), Pemberian imunisasi tetanus toksoid (TT) lengkap, Pemberian Tablet Fe zat besi, Test laboratorium, Test terhadap Penyakit Menular Seksual (PMS), Temu Wicara dalam rangka persiapan rujukan dan neonatus, kb, nifas, ginekologi-patologi, imunisasi, penyuluhan.
Dari pengambilan data subyektif yang dilakukan tanggal 7 Mei 2012, pukul 11.30 WIB, didapatkan hasil Ny “S” umur 29 tahun. Ibu datang ke Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI di Ruangan Poliklinik KIA, mengaku hamil 8 bulan anak kedua dan gerakan masih dirasakan.
Pengambilan data objektif melalui pemeriksaan umum didapatkan hasil pada Ny “S” kesadaran : Compos Mentis, TD : 120/80 Mmhg, RR : 24 x/m, Nadi : 80 x/m, suhu : 36,2 ºC, BB : 60kg, TB : 157cm, dan dilakukan pemeriksaan khusus melalui inspeksi dari kepala sampai ekstremitas bawah, secara keseluruhan, melalui palpasi, pada leopold I: TFU 3 jari diatas pusat (29 cm) dibagian fundus ibu teraba bokong janin, leopold II: teraba punggung janin disisi kiri perut ibu dan bagian kecil janin di sisi kanan perut ibu, Leopold III: pada bagian bawah teraba kepala dan belum masuk PAP. Auskultasi : DJJ frekuensi 139 x/m dan teratur, perkusi reflek patella kanan (+), kiri (+) normal.
Dari pengkajian data subjektif dan objektif diatas maka dapat ditegakkan diagnosa Hamil 31 minggu 1 hari, punggung karan, janin tunggal hidup, presentasi kepala.         
Penatalaksanaan yang dilakukan terhadap Ny “S” dengan hamil 31 minggu  1 hari di RSUD Palembang BARI sudah sesuai dengan teori dan evaluasi setelah dilakukan penanganan dan asuhan yang tepat, maka ibu merasa tenang dengan kehamilannya dan akan mengikuti anjuran kesehatan.
BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Setelah melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny “S” Hamil 31 Minggu 1 hari Normal di RSUD Palembang BARI di Ruangan KIA maka dari hasil praktik pemeriksaan kehamilan dapat disimpulkan Ny “S” dalam keadaan baik dan tidak didapati masalah atau komplikasi yang menyertai kehamilannya.
B.     Saran
1.      RSUD Palembang BARI
Diharapkan agar dapat mempertahankan mutu pelayanan kesehatan terutama dalam pelayanan antenatal care yang sesuai dengan standar asuhan kebdanan demi terciptanya visi dan misi RSUD Palembang BARI.
2.      Akademi Kebidanan Pondok Pesantren Assanadiyah Palembang
a)      Sebagai penghasil tenaga kesehatan yang berkualitas maka hendaknya selalu meningkatkan mutu pendidikan kepada mahasiswa agar menjadi tenaga kesehatan yang terampil dan professional.
b)      Meningkatkan sarana dan prasarana agar seluruh kegiatan akademik dapat berjalan sesuai dengan rencana, sehingga dapat menghasilkan lulusan yang sudah kerja langsung dilapangan.
3.      Mahasiswa
Bagi mahasiswa, semoga Asuhan Kebidanan ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil dimasa yang akan datang.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Profil Rumah Sakit Umum Palembang BARI 2011
Data Rekam Medik RSUD Palembang BARI 2011
Prawiroharjdo, Sarwono.2008. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan maternal dan Neonatal, Jakarta : YBP-SP.
Dinas Kesehatan Kota Palembang 2009, Laporan Dinas Kesehatan Kota Palembang tahun 2009. Palembang.
DepKes RI. 2004. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: Depertemen Kesehatan.
Hidayat, A.Aziz Alimul. 2008. Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
Sarifuddin, Abdul Bahri, 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Mochtar. 1998. Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
Wiyono, Adi.2008. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan maternal dan Neonatal, Jakarta : YBP-SP
PUSDIKNAKES. 2003. Konsep Asuhan Kebidan. WHO : JHPIEGO.
Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar